"Anj. Zia sialan! Kenapa gue yang jadinya malu?!" Racau Nabila gak jelas di depan kedua temannya. "Gak berguna lu marah sekarang. Gak guna sumpah!!"
"Terus sekarang gue harus gimana? Hah?" Mika tidak menjawab. Suasana diam, penuh keheningan. Tiba-tiba Nabila teringat orang suruhannya. Ia mengambil ponselnya dan menelpon orang itu.
^^^"Gak beres lu, gak guna! Buat malu dia aja gak bisa!"^^^
"Wah, bangstt! Lu pikir gampang ngalahin dia?! Sekarang sini lu di posisi gue, gak usah ngebacot! Tau gini gak bakal gue turuti kemauan lu. Gak tau terimakasih banget jadi orang. Kalau emang lu gak mampu bersaing sama dia. Gak usah sok-sok-an, tololll."
^^^"....."^^^
"Kenapa diam? Gak bisa bicara? Bisu? Udah ya, gue gak mau berurusan sama lu lagi. Satu lagi, gue gak butuh duit lu, dasar orang gak tau diri!"
Telepon dimatikan sepihak dari seberang. Nabila pun semakin emosi, ia membanting semua barang yang di depannya. Kedua temannya tersentak kaget. "Sianj."
"Ah udahlah TERSERAH. Gue mau balik, ngapain gue di sini ngeliat amukan lu yang gak jelas. Gue balik!" kata Shinta tiba-tiba yang membuat Mika dan Nabila kaget.
Tidak biasanya Shinta begini. Mereka bertanya-tanya sambil melihat Shinta yang pergi meninggalkan mereka. "Suss."
"Gue juga balik dahh, capee." Mika ikutan pergi. Sekarang tinggal Nabila sendiri di ruangan itu. Masih penuh emosi yang membara. "F*ck you, Zia."
...—·—...
Keesokan harinya. Zia sarapan di meja makan bersama keluarganya. Begitu dirinya menuruni tangga, terdengar suara tepuk tangan yang bergemuruh.
"Waw waw waww. Keren banget kakak gue, terdebes emang! Gak ada tandingannya. Proud of you, sist!" puji Zai bangga.
"Adek gue bener-bener Masya Allah. Jago banget, padahal lawannya pro player," sahut Zean ikutan. "Tau darimana pro player, Ze?" tanya mamanya.
"Di kasih tau Zai, maa. Gak sia-sia juga gue ngajarin lo, dek!" kata Zean pede. "Ngajarin apaan si emang, bang? Bohong banget, padahal jelas-jelas gue yang ngajarin," cibir Zai.
"Heh, kok jadi ngaku-ngaku semua?! Papa yang ngajarin Zia kemarinn," lawan Zeco tak terima. Zeva hanya tertawa melihat tingkah suami dan anaknya.
"Udah-udahh." Mereka terdiam sambil tersenyum. Masih bangga dengan Zia. "Sayang, mama bangga banget sama kamu. Tapi kamu jangan sampe lupa kodrat kamu sebagai cewek yaa?"
"Iya, maaa. Makasih ya, maa. Zia menang juga pasti berkat doa dan dukungan dari papa, mama, bang Zean, sama Zai. Zia sayang banget sama kaliann."
"Aaaaa, tayang adek aku jugaaaa."
"Syudah cyukup cyukup syudah~" Zai alay!
"Cokop sampe disini sajaaaah," sambung Zean ikutan alay juga. Mereka berdua pun konser gak jelas yang mengundang gelak tawa di meja makan.
"Ehh gak terasa dah jam seginiii. Ayok pergi ke skull, ntar telatt," ajak Zai selesai makan. Zia dan Zai pun bersalaman lalu pergi menggunakan kendaraan yang berbeda-beda.
Jarak yang tidak terlalu jauh membuat mereka tidak terlalu lama tiba di sekolah. Saat ini, Zia sudah tiba di kelas. "Suhuu nihh, guys!" ujar Tania heboh.
"Apaaann. Jangan buat malu akuwww!"
"Sok punya malu biasanya malu-maluin pun!" kata Ica meledek. Mereka bertosria. "Betoll!"
"Btw, congratulation, temaaannn!" kata Alya dengan senyuman senang. "Thank you for support kaliann, mungkin kalau gak ada kalian gue bakalan kalah telak dan buat malu SMA kita."
"Lu mah emang udah jago dari sananya, Zi. Kalau lu gak di kerjain sama tu anak songong, gue yakin mereka yang bakal kalah telak," sahut Qiara.
"Yaaa sama aja sih. Kalau kalian juga gak berusaha buat kasih gue semangat dan support plus bantuin gue buat balikin stamina gue, gue juga gak bakal banggain SMA. Intinya kalian juga terdebes!!" Mereka tersenyum lalu berpelukan.
"Woi udah woi. Alay banget jadi manusia!" teriak Eza. Mereka melepaskan pelukannya. "Bilang aja iri luu, saytoonn!" cibir Tania dan di abaikan oleh Eza.
"Ehehe. Congratulation, calon bini!!" perkataan Eza barusan mengundang gelak tawa teman-temannya. "Woi kadur, bangun. Mimpi muluk kerjaan!!" ledek Ica, dan lagi-lagi mereka tertawa.
"Hee tu lah gak tau, semua itu berawal dari mimpii."
^^^Revisi, 2021.^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
maestuti dewi saraswati
semuanya kok pada somplak 😅😅😅tapi kocak wkwkwk
2021-09-21
0
Gabriel™alesa
seru bacanya thorr barbar plus ngakak
2021-05-21
0
Diana Zulfa
tokok utama cowok belum ketemu
2021-04-25
0