bab 9

"Maafkan bunda Fem, bunda memang harus egois. Bunda harap kamu memahaminya." Ucap bunda Rima kemudian melangkah pergi dari kamar rawat Femila.

Mama Anita memeluk Femila sambil menyelipkan rambut yang berantakan ke belakang telinganya. Merapikannya walaupun tahu takkan rapi tanpa disisir.

"Mama tahu kamu kuat sayang." Masih dengan mengelus rambut Femila dan merapikannya.

Femila masih terdiam. Tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya nanti. Menerima keadaanya yang cacat saja begitu sulit apalagi harus menerima kenyataan akan pupusnya jalinan kasih yang dibina selama 2 tahun terakhir ini dengan kekasihnya, Andra Aksara Barata.

flashback on

Kisah cinta Andra dan Femila memang terbilang unik. Bermula karena semen yang di kirim oleh PT Semen Tiga Pilar yang kurang memuaskan untuk konstruksi bangunan. Klien akhirnya protes dengan hasil bangunan yang kurang maksimal. PT Perkasa Bintang, perusahaan konstruksi dan baja milik Andra akhirnya mengadakan tender untuk pengadaan semen. Salah satu perusahaan semen yang ikut tender adalah perusahaan tempat Femila kerja. Kebetulan saat itu Femila baru menjabat sebagai kepala marketing, akhirnya perusahaan pun menunjuk Femila untuk mempresentasikan produk semennya ke PT Perkasa Bintang. Inilah pertemuan awal antara Femila Amore Ibrahim dan Andra Aksara Barata.

"Kamu juga ikut tender ya?" Tanya Femila melihat sosok laki-laki dengan pakaian rapi jalan ke gedung kantor yang dia tuju. Femila mengekor laki-laki tersebut. Berasa punya teman baru, karena sedari tadi dia hanya bolak-balik depan gedung. Jujur ini adalah pengalaman pertama bagi Femila. Terlihat jelas dia begitu gugup.

"Kamu dari perusahaan mana?" Tanya Femila karena sedari tadi laki-laki itu acuh hanya menoleh sebentar kemudian melanjutkan jalannya.

"Emm sombong banget." Gerutu Femila.

Mendengar gerutu dari Femila. Sosok laki-laki tadi mengangkat alisnya menajamkan tatapannya ke arah Femila.

Femila yang merasa bersalah karena ucapannya langsung menunjukkan dua jari telunjuk dan tengah sambil nyengir malu.

Sampailah di ruang rapat. Femila memposisikan diri di kursi kosong dan rekan kerja duduk di sampingnya.

"Ceo sudah datang, mari kita mulai acaranya." Ucap salah seorang yang mungkin asisten ceo.

deg

"OMG...Bener tidak apa yang kulihat. So, He is a ceo. mampus deh aku."

Acara presentasi produk semen sudah dimulai. Ada Lima perusahaan semen yang mendapat undangan dari PT Perkasa Bintang. Perusahaan Femila mendapat giliran presentasi keempat.

"Silahkan PT Garuda Semen Nasional. Presentasikan produknya."

Semua mata tertuju pada Femila yang beranjak dari tempat duduknya. Tak terkecuali mata ceo PT Perkasa Bintang.

"Mengapa dia menatapku dengan tajam? Ampun deh, apa karena aku cantik?" Bisik Femila pada rekan tim nya yang ikut maju untuk mempresentasikan produk.

"Pede banget kamu." Ucap rekan timnya dengan mencibirkan bibirnya.

Femila tersenyum melihat reaksi temannya.

Femila menarik nafasnya dalam-dalam kemudian mengeluarkannya perlahan. Trik ini selalu dilakukannya untuk mengurangi rasa gugup dan merefresh tubuhnya.

Dua puluh menit Femila berdiri di sana. Selesai dia berprestasi tepuk tangan dari rekan tim kerjanya terdengar dan satu ruangan pun ikut memberi applause tak terkecuali sosok ceo yang menatapnya tajam.

Femila menutup presentasinya. Menganggukkan kepalanya ke seluruh orang yang ada dalam ruangan tersebut sebagai tanda terima kasih tak lupa senyum semanis mungkin walau pun memang dirinya memiliki senyum yang kelewat abis manisnya. Namun matanya berhenti pada sosok ceo yang lagi-lagi menatap dengan tatapan tajamnya. Senyum yang dari tadi Femila kembangkan langsung dia tarik dari sudut bibirnya.

"Garangnya ceo itu." Batin Femila menirukan kata yang biasa diucapkan kartun anak berkepala plontos.

Femila memang sosok yang sempurna, selain fisiknya yang cantik otaknya juga cerdas. Maka tak heran jenjang karir nya melesat dengan cepat.

dua hari kemudian

PT Garuda Semen Nasional mendapat undangan dari PT Perkasa Bintang untuk ke kantornya. Semula direksi yang datang ke kantor PT Perkasa Bintang. Namun sang ceo menolak.

"Maaf pak, bukankah ini penandatangan kontrak kerja sama maka sayalah yang datang ke sini." Ucap direksi begitu mendapat penolakan dari sang ceo.

"Mengapa direksi sebodoh kamu dipekerjakan di PT Garuda Semen Nasional!"

"Maaf pak. Baiklah kalau begitu saya buatkan surat kuasa untuk kepala marketing."

"Paham juga kamu. Cepat keluar dan ambil berkas kontrak ini!"

Femila yang langsung menggantikan direksinya tidak habis pikir dengan jalan pikir ceo itu.

"Apa dia masih dendam dengan ku ya karena perkataanku tempo lalu?" Batin Femila kakinya masih melangkah ke ceo room.

Setelah penolakan ceo atas kedatangan direksi PT Garuda Semen Nasional. Sekretaris segera membuat surat kuasa penandatanganan kontrak kepada Femila.

"Atau benar? Apa yang dikatakan Silla. Dia naksir aku?" Gumam Femila dengan senyum-senyum sendiri.

"Siapa yang naksir kamu?"

"Ceo itu." Jawab Femila tanpa menoleh kearah yang bertanya.

Femila langsung membungkam mulutnya sendiri ketika menoleh orang yang tadi menyela gumamnya. "Ce-ceo." Gugup Femila karena ternyata yang ada di sampingnya adalah ceo yang akan masuk ke ruangannya.

"Mari masuk." Ceo tersenyum namun jelas tak dilihat Femila karena Femila menunduk malu.

Femila masuk.

"Untuk ketiga kalinya kita bertemu Nona Femila Amore Ibrahim.

Femila mengangguk dan tersenyum kaku. "Ralat, kedua pak." Femila membenarkan pernyataan ceo.

"Kedua kali di perusahaan dan yang satu lagi di tempat lain Nona."

"Terserah anda lah." Pasrah Femila tidak ingin berdebat dengan orang yang ada di depannya dan tidak mau tahu di tempat mana dia bertemu dengannya.

"Ini tuan berkas kontraknya." Femila menyodorkan satu berkas yang akan ditandatangani ceo PT Perkasa Bintang.

"Sepertinya Nona buru-buru sekali?"

"Anda tahu pak, saya harus segera ke kantor. Kerjaan kantor sudah menanti pak."

Ceo membuka dan membaca surat kontrak. Femila memutar matanya memandang ke penjuru ruangan, matanya berhenti pada acrylic kayu bertuliskan ANDRA AKSARA BARATA. Femila mengeja dengan lirih dan menganggukkan kepalanya.

"Kamu bisa panggil Andra."

"Siapa juga yang mau kenalan dengan Bapak."

Andra terkekeh melihat ekspresi terkejut Femila yang ketahuan mengeja namanya.

"Besok kita berjumpa lagi."Ucap Andra menyodorkan berkas kontrak.

"Dalam acara apa pak kita jumpa lagi. Bukankah sudah selesai berkasnya? " Bingung Femila.

"Karena ucapan Nona di depan pintu ruang sepertinya benar."

deg

Femila menatap sejenak ke Andra "Saya pamit pak." Femila memutar badannya dan pergi dari hadapan sang ceo, Andra AKSARA BARATA tanpa mendengar kalimat persetujuan dari sang ceo.

"Lama-lama di depan kamu bisa baper aku." Batin Femila.

Andra tersenyum menatap punggung wanita yang semalam membuat tidur Andra tidak nyenyak dan dua hari ini berhasil menduduki tahta otak sang ceo.

"Semoga kamu punya rasa yang sama Femila." Lirih Andra.

@ flash of nya nanti ya🙏....maaf author pengen baper-baperan dulu dengan kisah cinta Femila Amore Ibrahim dengan Andra Aksara Barata sebelum cinta mereka pupus🙏🤫😭

Terpopuler

Comments

Yuni Rahma

Yuni Rahma

sesak banget ga sih, kalo butuh butuhnya d tinggalin

2022-09-01

0

Nur hikmah

Nur hikmah

sedih rada2 kurang iklas q yhor cnta mereka pupus

2021-08-18

2

Nur

Nur

Kisah pertemuan andra sama femila bikin aku baper dan senyam senyum.. tp pas keinget lg kenyataannny bahwa femila di suruh meninggalkan andra aku jd nyesek lagiii thor😭😭😭

2021-08-18

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!