"Pah, jadi kita termasuk orang terkaya di kota Bandung ini?" Tanya Siti kepada Bram
"Iyah benar, kan kamu sudah mendengarnya sendiri tadi Tuan Sandi berkata apa" Ucap Bram kepada Siti
Siti yang mendengarnya seakan akan ingin melayang karena sangat senang dan gembira akhirnya bisa terlepas dari kehidupan yang selalu terkena cacian tetangganya akhirnga sekarang berjaya
"Jadi pah? Apakah harta kita sekarang berlimpah?" Tanya Siti penasaran
"Soal itu aku tidak tau, yang kutau uang yang kita miliki tidak banyak dan hanya beberapa ratus juta saja tidak seperti keluarga 5 teratas di kota Bandung ini yang memiliki uang puluhan milyar" Jawab Bram
"Kok begitu pah, mengapa perbandingannya sangat jauh" Tanya Siti kebingungan
"Gini, di kota ini banyak yang mencari status agar di akui tetapi tidak memiliki harta berlimpah sedangkan kita ini hampir seperti itu tetapi kita kan sudah hidup jauh lebih dari sempurna. Intinya kita harus berusaha membangun perusahaan Golden Classic supaya bisa berjaya dan membuka cabang di kota lain" Ucap Bram kembali menjelaskan
"Gitu yah pah berarti kita harus berusaha mengembangkan perusahaan kita ini?" Tanya Siti kembali
"Iya benar, sudah lah papah mau tidur dulu badan papah pegal pegal nih jadi mau istirahat dulu" Ucap Bram lalu ingin masuk ke kamarnya
Sedangkan Siti hanya mengangguk paham lalu pergi ingin membereskan barang bawaannya. Tetapi ia terkejut saat keluar rumah melihat para pelayan lah yang mengurus semuanya. Siti yang melihat ini merasa tidak enak dan mencoba membantu
"Sini saya bantu" Ucap Siti kepada salah satu pelayan
"Tidak usah Nyonya, ini sudah tugas saya lebih baik Nyona beristirahat." Jawab Pelayan tersebut menolak tawaran Siti tetali tidak ada gunanya karena Siti tetapi melakukannya.
"Tenang saja, saya sudah terbiasa dengan hal ini oke" Jawab Siti santai
"Baiklah jika itu keingingan Nyonya sendiri saya tidak bisa membantah" Balas Pelayan tersebut.
Malam hari di London tampak Elia masih cemas akan keadaan William yang masih saja belum ditemukan dia sedikit gelisah karena sering kali menghubungi William tetapi nomornya malah tidak aktif.
Di kamar Elia, ia kelihatan sedang sibuk mengerjakan tugas tugas kuliah nya yang semakin banyak karena mendekati hari kelulusannya ditambah ia banyak membuat laporan pekerjaannya di tempat konstruksi bekerja.
"Aissh banyak juga ternyata tugas yang harus dikumpul minggu depan" Ucap Elia sedikit kesal
"Yasudah lah, Aku harus giat demi masa depanku juga" Ucap Elia menutup buku nya lalu ingin segera tidur.
Sedangkan Ayahnya Elia sendiri yaitu Tn.Nathan sendiri sedang menghubungi seseorang, dikota Hawai. Setelah menelepon sekian banyak akhirnya panggilan tersambung
"Hallo saudaraku" Ucap Tn.Nathan
"Iyah ada apa kau menghubungiku? Seperti ada suatu hal yang penting yang hendak ingin kau sampaikan" Jawab Pria di telepon yang tak lain adalah Tn.Arya
"Begini Arya, Aku sudah berusaha semampu ku untuk menemukan putra mu itu. Tetapi belum membuah kan hasil. Bahkan Tim pun perlahan lahan mulai lelah mencarinya dan menganggap dia tidak mungkin hidup" Ucap Tn. Arya menjelaskan
"......" Arya terdiam mendengarkan hal ini
"Hallo saudaraku" Tanya Tn.Nathan sedikit cemas karena Arya hanya diam saja
"Oh iya kenapa?" Tanya Arya tersadar dari lamunannya
"Mengapa kau diam Saja?" Tanya Tn.Nathan penasaran
"Aah tidak apa apa aku hanya mengantuk" Jawab Arya asal
"Begitu ternyata, yasudah aku matikan saja kalau begitu" Sahut Tn.Nathan
"Eeh tunggu dulu jangan matikan" Ucap Arya menahan Tn.Nathan supaya tidak mematikan teleponnya
"Kenapa?" Tanya Tn.Nathan penasaran
"Begini, aku sedang mendapatkan info dari anak buahku sepertinya mulai menemukan jejak putraku itu" Ucap Arya memberi alasan
"Apakah kau serius?" Tanya Tn.Nathan sedikit senang
"Iyah benar, aku sedang ingin pergi ke lokasi ingin memastikan nanti akan ku kasih tau namanya kau juga harus segera mencarinya. Dan jangan lupa harus menjodohkan putrimu dengan Putra angkat ku ini paham" Ucap Arya serius langsung mematikan teleponnya begitu saja
"Iya itu pasti, tapi siapa namanya?" Tanya Tn.Nathan tetapi tidak ada jawaban karena panggilan sudah diputuskan oleh Arya
"Hemm aku harus membantu mencarinya, karena putra nya Arya sangat menjamin kehidupan Elia nantinya" Ucap Tn.Nathan dibatinnya lalu ingin tidur
Skip
Seminggu telah berlalu dan tampak William di London sedang membahas ingin membangun sebuah perusahaan dengan Arabella. Benar itulah janji William kepada Jack akan membantu anaknya membangun sebuah perusahaan di London.
Karena kondisi William yang sudah mendingan dari beberapa hari sebelumnya. Membuat William ingin membangun segera perusahaan karena masih banyak hal yang dilakukan oleh William. Ditambah dia harus menyelesaikan kuliahnya juga yang dilakukan secara daring agar bisa menetap di London.
Lalu di rumah Sean tampak sedang sibuk berdiskusi ingin membangun perusahaan di bidang apa. William yang membagi tugas kepada Jack dan Arabella sangat lihai layaknya seorang pelatih tinju tingkat tinggi. Padahal umut William yang masih terbilang muda ini masih sangat rawan untuk membuat kesalahan ketika hendak membangun Perusahaan tetapi itu mudah saja oleh William karena ia sangat memahami dasar ini semua.
"Paman kau pergi lah mencari info dari seluruh perusahaan dan cari di bidang apa perusahaan yang sangat berkembang saat ini" Ucap William kepada jack
"Dan kau Bella pergi mencari sahabatmu atau teman yang bisa di percayai untuk menjadi bagian sebuah perusahaan. Maka itu kau harus mencari yang tidak akan berkhianat kepada mu" Ucap William menjelaskan kepada Arabella
Jack yang sudah tau apa yang akan dilakukan begitu juga dengan Arabella hanya mengangguk paham dan akan segera melaksanakannya. Tetapi Sean yang merasa sedikit ada yang kurang langsung bertanya kepada William
"Lalu tugas mu apa? sebagai bos nya?" Tanya Sean penasaran dengan sedikit mencurigai William
"Guru, tidak mungkin aku menjadi bos nya, tentu saja aku hanya akan mengeoperasi kan beberapa saat setelah ituu aku akan memberi semua nya kepada Arabella. Tugasku ini tidak mudah aku akan mencari investor dan menyuruh dia berinvestor di perusahaan kita supaya bisa berjalan lancar. Lagian proses pembangunan gedung sudah mau siap aku sudah melakukannya dan aku tidak mempunyai uang yang banyak sekarang" Ucap William kepada Sean tetapi seketika semua nya terkejut akan perkataan William
"Membangun gedung?" Tanya Jack kaget
"Iyah benar paman" Jawab William santai sambil meminum ramuan yang rutin diberikan oleh Sean setiap pagi
"Dari mana uangmu bisa membangun sebuah gedung? dan berapa lantai kau membuatnya?" Tanya Jack semakin penasaran
"Aah soal itu paman jangan gelisah aku ada sedikit uang dan membangun gedung 10 lantai untuk Perusahaan kita nanti" Ucap William datar dengan wajah dingin nya
"10 lantai? bukannya itu memakan biaya yang besar?" Tanya Jack semakin penasaran
"Iya, benar 10 lantai dan semua nya akan siap dua bulan lagii" Sahut William
"Bagaimana bisa secepat itu?" Tanya Jack kaget
"Soal itu tentu bisa, karena aku memperkerjakan sekitar 200 pekerja di lokasi konstruksi pembangunan" Ucap William lagi
"200 pekerja? bagaimana memberi gaji mereka?" Tanya jack semakin bingung
"Aah aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan jadi tenang saja oke. Yasudah aku ingin berlatih, kalian lakukan saja tugas kalian dengan baik. Maka perusahaan akan berdiri dengan jaya di sini" Ucap William lalu meninggalkan Jack dan Arabella diruangan TV
"Anak muda itu sedang ngigau atau gimana sih?" Ketus Jack sangat bingung akan hal yang dikatakan oleh William tadi.
Sedangkan di ruang latihan tampak William sedang fokus latihan serta memikkan cara untuk mencari investor perusahaannya. Setelah berjam jam berlalu malam pun tiba waktunya untuk William mencari seorang Investor yang ingin berinvestor di perusahaannya ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments