Bab 19 : Sepuluh Keluarga Terkaya

Di pagi hari tepatnya pukul 08.00 tampak keluarga Bram sudah selesai sarapan dan sudah ditunggu oleh mobil mercedes benz dan beberapa truk untuk kepindahan keluarga Bram ke rumah baru mereka. Bram terlihat senang ketika keluar dari rumah sudah ada beberap mobil yang menunggu mereka sedangkan Siti masih terlihat datar dan tidak percaya akan hal ini jadi dia menganggap hanya pindah kerumah yang lebih besar sedikit bukan rumah yang diceritakan oleh suaminya tadi malam.

"Selamat pagi Tuan dan Nyonya" Ucap salah satu pengawal yang berdiri didepan pintu mobil yang dari tadi menunggu majikannya ini. Bram yang melihat hal ini hanya bisa tersenyum dan begitu juga Siti menampilkan senyuman paksanya karena tidak rasa tidak percaya nya ini.

Para petugas yang mengangkut barang bawaan pun segera melakukan tugasnya dan memuat semua barang yang akan dibawa ke rumah baru nya. Dan akhirnya setelah 15 menit berlalu akhirnya semua barang sudah dinaikkan kedalam bak truk dan mereka semua segera melaju menuju ke rumah baru.

Diperjalanan tampak Siti terkejut dengan tulisan di kursi bagian depan yaitu Keluarga William yang terhormat. Seketika Siti menundukkan kepalanya dan sedih mengingat anaknya William yang tak kunjung belum ditemukan juga. Lalu Siti perlahan lahan meneteskan air mata nya dan membasahi pipinya hal ini dilihat oleh Alena lalu berkata

"Mamah kenapa?" Tanya Alena sedikit khawatir kepada ibunya sambil menyentuh lengan ibunya

Siti yang kaget dengan suara anaknya yang memanggilnya lalu berkata

"Ahh tidak apa apa kok, ibu hanya kelilipan saja" Ucap Siti memberi alasan sambil menyeka air mata nya, ia takut putrinya ikut sedih jika membahas tentang William.

"Hemm baiklah, mah kata papa kita sebentar lagi sampai" Ucap Alena kepada ibunya

"Benar kah? kalau begitu mamah tidak sabar ingin melihat rumah baru kita" Sahut Siti

"Iyah mah, aku juga udah kepengen lihat rumah baru kita. Eeh tapi rumah lama kita gimana mah?" Tanya Alena kepada ibunya

"Oh soal itu masih dipikirkan nanti" Ucap Siti lalu mengelus pelan kepala Alena

Setelah beberapa menit kemudian akhirnya sampai lah di rumah baru mereka. Dan betapa terkejutnya Siti melihat rumah ini sesuai dengan perkataan suaminya dan ia merasa malu karena sudah tidak percaya kepada sang suami.

"Mah rumah nya besar kali yah mah" Ucap Alena kepada ibunya lalu turun bersama dari mobil

"Iyah Alena, Rumah nya sangat besar. Kamu suka tidak?" Tanya Siti kepada Alena sambil tersenyum

"Suka banget mah" Jawab Alena dengan gembira

"Gimana mah? Benar kan yang aku bilang?" Tanya Bram kepada istri nya sambil memelul pinggang sang istri

"Hehehe iyah pah" Jawab Siti menundukkan kepalanya karena merasa malu

"Yasudah ayo masuk, di dalam ada yang menunggu kita" Ucap Bram mengajak istri dan anaknya masuk kedalam rumah.

Disaat baru memasuki halaman rumah Siti sangat kaget dan begitu juga Bram yang melihat luasnya halaman rumah ini dan begitu banyak tanaman indah beserta kolam ikan. Mereka bagaikan melihat keindahan alam sesungguhnya di rumah ini, dan yang membuat mereka lebih kaget lagi adalah melihat dua unit mobil porsche terparkir di depan rumah. Ini pertama kali nya bagi keluarga Bram melihat mobil ini secara langsung, karena biasanya Bram serta Siti hanya melihat dari tv saja sudah senang sekali dan saat ini mereka melihat secara langsung hampir membuat pingsan.

"Pah, ini mobil porsche itu kan?" Tanya Siti kepada Bram

"Iyah mah, benar sekali bagus kan mah mobil ini" Jawab Bram memuji kecantikkan mobil ini

"Pah, mobil porsche ada disini bagaiman di dalam rumah nya pah?" Tanya Siti semakin penasaraan akan isi di dalam rumah

Lalu Siti yang tidak sabar dan langsung membuka pintu rumah.

"Selamat Datang Tuan Dan Nyonya" Ucap seluruh pelayan yang ada di dalam rumah memberi sambutan kepada majikan mereka.

Seketika Siti terpana akan hal ini melihat sambutan yang meriah seperti ini dan tiba tiba ia melihat sebuah tirai jatuh dan tertulis 'Keluarga Wong' Siti sedikit terharu melihat hal ini. Lalu turun lah Sandi bersama hendra dari lantai atas untuk bergabung bersama keluarga Wong ini.

Oh iyah kata Wong ini merupakan marga Bramayanto yahh sengaja ga dimunculin di awal, karena perlahan lahan akan di kasih kejutan kejutan lainnya😁😁 semoga senang membacanya

"Selamat datang Bram" Ucap Hendra

"Iyah, Tuan terima kasih atas kebaikan ini" Balas bram

"Kau berterima kasih kepadanya saja. Kenalin Sandi Prayoga, Tuan ini dia Bramayanto Wong" Ucap Hendra dengan jelas

"Tuan Sandi terima kasih banyak atas bantuanmu ini" Ucap Bram

"Sama sama" Ucap Sandi sambil menjabat tangan Bram

"Kenalin, ini istriku Siti dan ini putri bungsuku Alena" Ucap Bram memperkenalkan istri dan anaknya tersebut.

"Salam Tuan Sandi" Ucap Siti kepada Sandi dan menjabat tangannya lalu begitu juga dengan Alena

Setelah itu Sandi menjelaskan segala hal rumah ini dengan terperinci kepada Bram. Ia menjelaskam semua sudut rumah ini dan seluruh pelayannya. Rumah ini yang berlantai dua sangat megah dengan ukuran 100x100 meter persegi itu semua sudab mencakup seluruh bagian depan dan belakang belum lagi dengan Villa nya.

Pelayan di rumah ini ada sekitar 12 pelayan dengan berbagai tugas yang berbeda beda, belum lagi dengan petugas keamanan rumah ini. Semua pelayan ini merupakan orang yang sudah mengabdi kepada keluarga Arya dan pelayan ini Arya sebenarnya yang mengutus mereka untuk kerja disini.

"Oh iya Bram, bagaimana pendapatmu soal rumah ini" Tanya Sandii penasaran

"Sangat senang Tuan." Ucap Sandi sambil tersenyum kecil

"Lalu, apakah kau siap soal usulan ku tadi?" Tanya Sandi kembali.

"Oh soal itu? Aku bersedia dengan senang hati Tuan" Jawab sandi serius

"Baiklah setelah kau selesai berlibur kau akan menjadi bos di perusahaan kau bekerja. Dan kau Hendra bekerja di cabang perusahaan yang memerlukan mu oke" Kata Sandi menjelaskan

"Baik Tuan" Ucap Bram dan Hendra bersamaan menjawab Sandi

"Yasudah mari kita makan siang bersama, mungkin para pelayan sudah siap memasak makanan buat kita" Ucap Sandi menuju ke bagian ruangan dapur.

Lalu mereka makan bersama dan melahap semua hidangan yang terhidang di meja makan. Setelah selesai makan tampak Sandi dan Hendra izin ingin pulang kepada Bram lalu Sandi memberikan dua kunci mobil kepada Bram dan berkata

"Ini dua kunci mobil porsche milik kalian, dan kalau perlu supir bilang saja kepada Hendra" Ucap Sandi

"Baiklah Tuan, Sekali lagi terima kasih" Ucap Bram

Lalu Sandi hanya mengangguk saja sambil tersenyum dan pergi meninggalkan rumah Bram tersebut. Ketika berada di ujung pintu Sandi berteriak kepada Bram

"Oh iyah Bram, keluarga Wong sudah masuk no sepuluh keluarga terkaya di Kota Bandung ini dan ingat jaga martabat keluarga mu ini" Ucap Sandi menjelaskan dan langsung saja masuk kedalam mobilnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!