Bab 15 : Pergi ke London

Dipagi hari pukul 09.30 tampak William sedang memulihkan kakinya dengan cara berjalan sepinggiran rumah Jack. Sedangkan Jack sendiri yang sedang memperhatikan William yang sedang berjalan jalan hanya takjub akan tekad William yang berusaha secepatnya untuk pulih.

Lalu Jack memanggil William "William kamu kesini sebentar" Ucap jack

William yang mendengarnya langsung menghampiri Jack sambil tertatih berjalannya lalu berkata "mengapa paman memanggilku? ada perlu apa paman?" Tanya William penasaran

"Mengapa kau begitu berniat ingin memulihkan kakimu secepatnya? lebih baik kau beristirahat saja disini perlahan lahan kakimu juga akan sembuh" Ucap Jack menjelaskan

"Oh soal itu, aku ada urusan penting diamerika paman jadi harus segera mungkin kesana dan aku tidak ingin merepotkan kalian disini" Jawab William sambil tersenyum kepada Jack

"Urusan mu apakah lebih penting dari kesehatanmu ini? dan apakah kau tidak memikirkan dampaknya buat dirimu?" Tanya Jack dengan mimik wajah yang serius

"Benar yang paman bilang,tetapi aku ada hal penting yang sedang menanti di Amerika Serikat sana" Jawab William sekali lagi yakin akan keputusannya

"Baiklah kalau begitu,mari kita masuk aku akan memberimu pengobatan agar kakimu bisa secepatnya pulih" Sahut Jack kepada William sambil berjalan masuk kedalam rumah

____

Skip

Sedangkan di London sendiri tampak Elia penasaran akan omongan dari seseorang yang menghubunginya dua hari lalu tepat pas kejadian jatuhnya Pesawat yang ditumpangi William.

Tampak Eliaa sedang bermondar mandi didepan meja riasnya sambil memegang ponselnya dan ingin mencoba menghubungi nomor yang menghubunginya waktu itu.

Elia yang tidak tahan lagi akan rasa cemasnya kepada William langsung menghubungi nomor tersebut akan tetapi nomor tersebut tidak aktif.Elia mencobanya berkali kali tetapi sama saja tetap tidak aktif dan semakin cemas akan ketakutannya bahwa William sudah tiada.

" Aiishh kenapa malah tidak aktif, apa jangan jangan dia sudah tiada? tidak.. tidak boleh berfikir seperti itu Eliaa dia masib hidup pasti masih hidup" Ucap Elia dengan perasaan campur aduk akan keselamatan William.

Elia yang tampak putus asa yang menghubungi nomor tersebut berkali kali, langsung mencoba menghubungi sang ayah.

Panggilan pun tersambung "Hallo papa" Ucap Elia

"Iyah Elia kenapa menghubungi papa? papa lagi sibuk disini" Ketus Tn.Nathan karena anaknya menghubunginya ketika lagi dalam pencarian korban kecelakaan Pesawat tersebut.

"Maaf pah aku cuman khawatir sama papah aja, gimana pencarian korban kecelakaan pesawat sudah ditemukan semua?" Tanya Elia kebingungan mau berbicara akan hal tentang William

"Belum nak, masih ada satu mayat yang belum ditemukan dan diperkirakan mungkin sudah terbawa arus laut. Tim penyelamat juga sedang berusaha semaksimal mungkin jadi kamh jangan ganggu papah dulu yah daah" Balas

Tn.Nathan mematikan telepon tersebut.

"Tapi pah..... papah... papah" Ucap Eliaa tetapi tidak ada jawaban akibat panggilan sudah terputus

"Aishh kenapa langsung dimatikan sih, aku kan belum siap ngomong" Ketus Elia kesal lalu pergi keluar dari kamarnya

Di lokasi kejadian Hawai terlihat keluarga Bram sedang berduka akan anaknya yang belum ditemukan. Korban kecelakaan tinggal satu lagi yang belum ditemukan dan itu tentu saja William sendiri, dan hal ini membuat Siti semakin menangis pilu

"Papah temukan anak kita, William pasti masih hidup cepat pah" Pinta Siti kepada Bram

"Mama yang tenang yah, anak kita pasti ditemukan. Tim penyelamat sedang berusaha semaksimal mungkin jadi kita hanya bisa menunggu disini." Ucap Bram menenangkan Istrinya

"Menunggu kata papah? menunggu sampai dikabarkan anak kita sudah tidak bisa ditemukan!" Ucap Siti membentak suaminya sendiri dan menangis sejadi-jadinya.

Tiba tiba suara gemuruh petir menggelegar di awan dan tampak angin kencang menerpa Hawaii dan awan pun menjadi gelap sehingga air hujan tak terbendung lalu hujan pun turun

Tim penyelamat yang melihat hujan semakin deras dan berkata kepada Bram "Tuan lebih baik anda menunggu di hotel karena kami akan memberhentikan pencarian sampai cuaca membaik baru kami akan melanjutkan pencarian kembali" Ucap kepala Tim Penyelamat menjelaskan kepada Bram.

Bram yang mendengarnya pun semakin sedih dan membawa istrinya yang menangis sejadi jadinya kembali kehotel, lalu mereka pun pergi kehotel dengan mengendarai mobil milik Aldo.

Sedangkan di hotel yang dimana keluarga Aldo dan keluarga Bram menginap,dan tampak Aldo semakin cemas dan gelisah memikirkan sahabatnya tersebut.

"Bro gua yakin lu masih hidup ga mungkin lu udah tiada kan, kalau pun lu udah mati tolong tunjukkin mayat lu kehadapan kami" Ucap Aldo sambil meneteskan air matanya

Skip

Sandi yakni tangan kanan William ikut sedih dan begitu juga Perusahaan Winter King sendiri sedang dalam kondisi berduka dimana setelah mendapatkan kabar bahwa William belom ditemukan juga dan membuat Sandi semakin gelisah.

Sandi tak tahan mendengar ini segera juga menyuruh seluruh anak buahnya mencari di sekitaran Hawai dan kota lainnya agar segera menemukan William dengan cepat. Lalu ia menelepon Tuan Besar yakni Arya, akhirnya panggilan pun tersambung

"Hallo Tn.Arya" Ucap Sandi

"Iyah ada apa kau menghubungiku malam malam begini?" Tanya Tn.Arya

"Begini Tuan, saya sudah memerintahkan anak buahki untuk mencari William di seluruh penjuru sekitaran Hawai Tuan" Ucap Sandi menjelaskan kepada Tn.Arya

"Bagus kalau begitu, tanpa kau menghubungiku aku tidak akan memarahimu" Ucap Tn.Arya

"Benar yang Tuan bilang,Tetapi saya punya usul agar segera menemukan Tuan Muda William dengan cepat yaitu melakukan sayembara. Apakah Tuan setuju?" Tanya Sandi khawatir akan Tn.Arya menolaknya dan ternyata benar ditolak begitu saja oleh Arya sendiri

"Bodoh kau!! Bagaimana mau membuat sayembara? sedangkan William sendiri ketua Gangstar nomor satu didunia ini bodoh" Ucap Tn.Arya membentak Sandi

Sandi yang mendengarnya seketika diam membisu dan tak tau harus berbuat apa akibat tidak mengetahui hal tersebut melainkan hanya mengira bahwa William seperti cucunya Tn.Arya sendiri makanya ia berani memberi usul seperti itu.

"Maaf Tuan saya tidak tau hal itu. Maafkan saya sekali lagi" Ucap Sandi meminta maaf agar tidak terkena amukan nya.

"Sudah kau tidak perlu ikut campur hal ini lagi biarkan saja anak buah mu bertugas kalau menemukan William suruh menghubungiku. Kau lebih baik urus baik baik Perusahaan" Ucap Tn.Arya lalu mematikan ponsel nya.

Sandi yang mendengarnya sedikit lega lalu berkata "Baik Tuan" Ucap Sandi tetapi tidak mendengar ada jawaban lalu melihat ke ponselnya dan teleponnya ternyata sudah dimatikan.

Sandi hanya bisa diam dan tak tau harus berbuat apa lagi. Dia hanya bisa menajalankan tugasnya dan tidak ikut campur agar tidak ada masalah yang terjadi.

Sedangkan kembali lagi dimana William terdampar tampak sedang mengemas barang barang dan akan segera terbang ke London. Iyah benar London dimana tempat untuk melakukan terapi kepada William, sebenarnya kaki William cukup mengalami cedera serius dan harus dilakukan perawatan intensif.

Semua ditutupi oleh Jack karena takut membuat William syok dan tidak bisa tenang menjalanin pemulihannya. Setelah tau hal ini William setuju pergi bersama Jack dan putrinya Arabella untuk ke London, disana sudah menunggu adiknya Jack seorang ahli perobatan tradisional.

Setelah naik kepesawat William bertanya kepada Jack "Jadi berapa hari baru bisa kaki ku bisa pulih total Paman?" Tanya William serius kepada Jack

"Kau tenang saja, tidak memakan waktu lama hanya sekitar dua bulan paling lama" Ucap Jack kepada William

"Begitu yah paman, baiklah aku harap semua berjalan lancar. Terima kasih juga telah mau membantuku aku berutang budi padamu" Ucap William dengan tulus kepada Jack

"Kau tidak usah berkata begitu, cukup bantu putriku mendapat pekerjaan yang layak di London nanti aku sudah senang hahaha" Ucap Jack tertawa kecil kepada William.

William yang mendengarnya ikut tertawa juga dan memikirkan Paman Arya yang pastinya sangat khawatir pada nya serta keluarganya.

Tetapi William tidak bisa mengabarinya akibat ponselnya sudah rusak saat ingin mencari jaringan di sekitar rumah Jack tadi pagi. Uangnya pun sudah habis untuk biaya keberangkatannya ke London bersama Jack serta Arabella, dan hanya tersisa 15 Juta dan itu untuk jaga jaganya ketika berada di London nanti.

Setelah beberapa Jam berlalu akhirnya mereka sampai ke London dan sudah ditunggu oleh adik Jack dibandara London.

"Heii Sean, Apa kabarmu?" Tanya Jack kepada adiknya yang bernama Sean Diandra yang merupakan seorang ahli obat tradisional dan sudah pernah menjadi Dokter khusus keluarga Priseden Amerika Serikat dan di indonesia dia juga pernah mengajar cara pengobatan tradisional serta pembuatan obatnya.

Sean Diandra atau biasa dipanggil Sean oleh Jack yang mempunyai tinggi kurang lebih 165 cm dan warna kulit yang sawo matang dan postur tubuh yang masih bugar serta wajah yang tampan.

"Hai sob, kabar ku baik. Kabarmu gimana?" Tanya Sean kembali....

Bersambung.....Hello gayss Dukung aku selalu yah biar semakin semangat update tiap hari nya dan jangan lupa beri like koment and vote oke😊😍😍 Kalau masih sering terjadi kesalahan dalam penulisan mohon dimaklumi🙏 saya sendiri lagi sakit jadi mohon pengertiannya 😇

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!