Bab 17: Rumah Mewah Dan Sebuah Villa

Sebulan sudah berlalu dan terapi pun berjalan dengan lancar. Kaki William sudah hampir pulih dan masih harus melakukan perawatan lebih intensif.

William tidak hanya melakukan terapi saja tetapi berlatih bela diri juga, ternyata Jack dan Sean merupakan seorang atlet bela diri profesional dan pernah melatih di militer IMF. William terus meningkatkan kekuatan nya agar bisa menjadi tangguh dan kuat karena William ingat akan pesan dari Paman Arya akan ada tanggung jawab besar yang harus di terima William.

Siang hari pukul 13.00 tampak William baru selesai melakukan terapinya bersama Sean dan sedang beristirahat. Sean yang pensaran dengan kegigihan William selama satu bulan ini langsung bertanya kepada William

"Anak muda mengapa kau sangat tangguh melakukan semua ini?" Tanya Sean yang belum begitu akrab dengan William

"Oh soal itu, aku udah pernah kasih tau bukan?" Jawab Wiliam datar sekali sambil meminum ramuan yang dibuat Sean

"Iya benar, tetapi tidak mungkin hanya karena ada urusan penting pasti ada suatu tanggung jawab yang akan kau terima" Jawab Sean pasti akan hal ini

"Bagaimana kau bisa tau akan ada tanggung jawab yang aku terima?" Tanya William penasaran akan tebakam Sean

"Aku sudah mengetahuinya beberapa hari yang lalu. Kau pasti tentara bayaran bukan?" Jawab Sean dengan santai nya

"Aah soal ituu..." Jawab William bingung

"Sudah lah aku akan menyembunyikan soal itu dari siapa pun. Tetapi Jack sudah mengetahuinya dan hanya kami yang berdua tau soal ini, kau tenang saja kami akan merahasiakan nya" Balas Sean menjelaskan

"Terima kasih paman, benar aku memang tentara bayaran. Aku waktu itu sedang berlibur ke kampung halamanku, jadi aku mendapat info bahwa aku akan ada sebuah misi besar dan tanggung jawab besar yang akan diberikan oleh Paman Arya" Ucap William kembali menjelaskan tentang dirinya

"Aryaa....?" Tanya Sean seperti mengetahui sesuatu hal

"Iyah benar, Paman Arya. Apakah kau mengenalinya?" Tanya William serius kepada Sean

"Arya Dharma Pratama maksudmu?" Tanya Sean semakin penasaran akan dugaannya

"Iyah benar, mengapa kau tau namanya? apakah kau mengenalinya?" Tanya William heran

"Sangat kenal denganya. Pasti dia yang mempunyai perusahaan ternama dikota bandung dan berbagai kota lainnya di Indonesia bukan?" Tanya Sean sekali lagi ingin memastikan siapa yang dimaksud oleh William

"Iyah benar, bagaimana kau mengetahuinya?" Tanya William semakin penasaran kepada Sean

"Aah dia itu sahabat lama ku, dia yang memberiku pekerjaan di IMF. Lagian aku sudah mencurigai mu dari awal bertemu karena kegigihan mu dan ternyata dugaanku benar." Ucap Sean kepada William

"Lalu, mengapa kau tidak bekerja lagi di IMF" Balas William

"Aku ingin beristirahat di London ini dan hanya melakukan pengobatan Tradisional saja karena aku sudah lelah dan hanya ingin bersantai santai" Ucap Sean

"Jadi, kau tau soal dia akan pensiun?" Tanya William semakin penasaran

"Soal itu ku sangat tau dan dia sedang mencari pewaris tahtanya dan yang cocok itu sepertinya dirimu." Sahut Sean sambil menunjuk William

"Diriku?" Tanya William bingung

"Iyah benar, hanya dirimu yang pantas. Karena tekad dan kegigihanmu sudah membuktikan itu semua dan kau pasti sudah menjabat sebagai ketua Naga Langit bukan?" Tanya Sean

"Iyah benar, bagaimana kau mengetahuinya?" Ucap William Semakin bingung

"Aku sudah mengetahui itu semua dari Arya sendiri dan dia berencana ingin mempertemukan kita ketika kau mewarisi seluruh kekayaannya." Balas Sean sambil menepuk bahu William

"Begitu ternyata" Ucap William paham lalu melihat ke arah langit sambil memikirkan keluarganya

"Oh iyah, kau bilang sebuah misi? misi apa yang akan kau lakukan?" Tanya Sean penasaran

"Misi nomor satu di IMF yang belum ada bisa melakukannya" Jawab William santai

"Misi Iblis?" Tanya Sean kaget

"Iyah benar, banyak yang bilang belum ada yang bisa mengetahui siapa dalang dari pelaku ini dan IMF sudah berkali kali meminta tolong kepada kami. Aku tidak meresponnya karena aku masih harus menyelesaikan kuliahku dulu" Ucap William menjelaskan

"Aku seharusnya melatihmu banyak hal yang belum diketahui oleh IMF. Mari kita masuk dan melakukan terapi untuk menetralisir seluruh tubuhmu" Ucap Sean lalu masuk kedalam rumah

William mengangguk paham dan mengikuti Sean dari belakang. Lalu Jack yang sedang berdiskusi kepada putrinya ingin meminta solusi kepada adiknya.

"Seaan...." Teriak Jack memanggil adiknya

"Iyah ada apa?" Tanya Sean yang baru saja ingin melakukan terapi kepada William

"Aku ingin ngobrol denganmu" Ucap Jack

"Soal apa? jika itu serius lebih baik nanti malam kita bahas, aku ingin melakukan pengobatan khusus untuk William" Ucap Sean meninggalkan abangnya.

"Pengobatan khusus? Apakah dia ingin melatih William menjadi dewa perang? tetapi mengapa? bukankah William hanya seorang tentara bayaran?" Ucap Jack dalam batinnya

Skip

Di negara lain yaitu Indonesia dan lebih tepatnya Kota Bandung. Tampak keluarga Bram mulai mengikhlaskan kepergian William tetapi tidak dengan ibunya dan Alena . Siti masih yakin bahwa anaknya masih hidup di suatu tempat, dan Alena sendiri masih sering mengurung diri dikamar sendirian.

Disaat Siti sedang duduk menonton Televisi ada suara mengetuk pintunya dan ternyata yang mengetuk adalah Risma ibu Aldo.

"Tok tok tok.... Permisi" Ucap Risma

Siti yang mendengarnya segera membukakan pintunya

"Iyah siapa" Ucap Siti sambil membuka pintu rumahnya

"Ini aku Risma..." Sahut Risma

"Oh kamu ternyata masuk masuk" Ucap Siti dan mengajak nya masuk kerumahnya

Setelah sampai diruang tamu Siti yang penasaran mengapa Risma menghampiri dirinya kerumahnya langsung saja berkata

"Kenapa datang kemari, tumben loo" Ucap Siti

"Aah itu aku hanya saja ingin mampir kesini. Aku sudah rindu ada keluarga kalian, oh iyah Alena mana?" Tanya Risma

"Oh begitu, kalau Alena ada di kamarnya masih saja mengurung diri sendiri. Bahkan belakangan ini dia makan di dalam kamarnya." Ucap Siti prihatin kepada anaknya tersebut.

"Loh kok gitu? dia masih sedih yah atas kepergian William?" Tanya Risma sedih

"Iya nih, dia masih percaya bahwa abangnya masih hidup" Ucap Siti sambil menundukkan kepalanya

Risma yang merasa tidak tega melihat Siti lalu ia mendekat dirinya kepada Siti dan berkata

"Udah dong, jangan sedih lagi aku yakin jika ia masih hidup pasti akan kembali kesini" Ucap Risma sambil menenangkan Siti yang perlahan mulai menangis

"Tapi dik aku masih belum bisa melupakan anakku William Hikss hiikss" Sahut Siti sambil menangis pilu

Risma hanya bisa diam dan berusaha menenangkan Siti. Alena sendiri yang melihat ibunya menangis seperti itu hanya bisa menundukkan kepalanya dan ingin masuk kedalam kamarnya

"Abaaang.... Hiks hiks hikss" Tangis Alena sambil memegang foto nya bersamaa William

"Abang kembali kerumah.... Please...... kami merindukanmu" Ucap Alena sambil memeluk erat foto tersebut.

_____

Skip

Dipagi hari pukul 09.00, suana Perusahaan Winter King sangat meriah dan sedang bersuka cita atas keberhasilan memenangkan tender besar yang menguntungkan perusahaan milik William.

Aldo yang sedang duduk di ruangannya terlihat gembira juga dan berkata dalam batinnya

"Yeaah, akhirnya bisa memenangkan tender tersebut. Aku akan membawa ibu pindah dirumah baru beserta keluarga William" Ucap Aldo dalam batinnya sambil teringat kepada William yang sudah tiada karena belum menemukan mayatnya.

Sandi sendiri ikut senang dan ingin memanggil Aldo memberi tahukan suat hal penting lalu menyuruh Asisten nya untuk memanggil Aldo keruangannya.

"Siska, Tolong kamu panggil Aldo suruh keruangan saya sekarang" Ucap Sandi kepada asisten nya Siska

"Baik Tuan" Ucap Siska singkat dan segera menghubungi Aldo diruangannya.

Aldo yang mendengar telepon di atas meja nya berbunyi segera mengangkat.

"Hallo Siska, ada perlu apa?" Tanya Aldo santai

"Begini, Tuan Aldo disuruh keruangan Tuan Sandi sekarang juga ada hal penting yang ingin di bahas" Ucap Sisak menjelaskan kepada Aldo

"Baik saya segera kesana" Ucap Aldo mematikan telepon tersebut dan bergegas keruangan Sandi

Sesampai nya di ruangan tersebut Aldo langsung bertanya penasaran kepada Sandi dan berkata

"Mengapa Tuan memanggil saya?" Tanya Aldo kepada Sandi

"Duduk dulu" Ucap Sandi menyuruh Aldo untuk duduk

"Terimakasih Tuan" Ucap Aldo lalu duduk dikursi hadapan Sandi

"Jadi begini, kita sudah memenangkan Tender besar dan aku ingin memberi hadiah kepada keluarga Presdir William. Tetapi atas namamu hadiah ini" Ucap Sandi serius

"Hadiah bonus itu maksud Tuan?" Tanya Sandi sedikit penasaran

"Bukan bonus, kalau itu hak mu dan tidak ada sangkut paut nya kepada keluarga Presdir William" Ucap Sandi

"Lalu apa?" Tanya Aldo penasaran

"Kau tau bukan Rumah mewah yang berada di dekat perusahaan ini?" Ucap Sandi kepada Aldo

"Sebuah rumah dam villa nomor 9 itu Tuan?" Tanya Aldo sedikit gugup mendengarnya.

"Iyah, benar itu sudah lama dibeli oleh Presdir Wlliam. Sebenarnya ini memang untuk keluarganya dan keluargamu yang akan tinggal disitu" Ucap Sandi menjelaskan

"Maksud Tuan?" Tanya Aldo bingung

"Rumah terkaya di kota ini dan villa tersebut akan diberikan kepada keluarga mu dan keluarga Presdir William. Tetapi kalau atas namamu apakah mereka akan percaya?" Tanya Sandi lagii kepada Aldo

"Aku tidak berani Tuan, aku bingung untuk hal ini" Ucap Aldo menjelaskan

"Lalu bagaimana caranya? apakah kau ada solusi?" Tanya Sandi

"Tidak ada Tuan" Ucap Aldo bingung dan. Tiba tiba saja telepon Sandi berbunyi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!