Pukul 09.30 William sudah mempersiapkan barang barangnya untuk keberangkatan nya nanti malam, lalu William menelepon Paman Arya ingin memberi tau bahwa ia berangkat nanti malam. William berjalan menuju kemeja makan dan mencoba menghubungi Paman Arya tetapi tetap tidak diangkat.
William sudah berada dimeja makan tetapi sepi dan tidak melihat siapapun lalu ia berniat memanggil ibunya "mamaaaa..... sini mari makan" Teriak William
Siti yang mendengarnya lalu menghampiri anaknya dan berkata "kamu makan aja nak kami sudah makan tadi,soalnya kamu dibangunin adikmu tadi tidak mau bangun" Ucap Sitii kepada William
William yang paham dan langsung memakan makanannya dan berkata "papah mana?" Tanya William
"Ahh itu sudah berangkat kerja dia udah dapat panggilan tadi malam jadi papamu sudah kerja sekarang" Sahut Siti
"Baguslah mah kalau begitu" Ucap William sedikit bingung mengapa Paman Arya tidak memberi tau hal ini. Tiba tiba William mendapat sebuah pesan dari Paman Arya, lalu William membacanya dan langsung meletakkan hpnya dimeja.
Diperusahaan Winter King, Aldo tampak menikmati jabatannya dan semua pekerjaannya dilakukan sangat baik olehnya bahkan dia sering mendapat pujian dari teman sekantor serta Sandi sendiri. Aldo yang sedang duduk diruangannya tiba tiba mendapat pesan dari sahabat karibnya yaitu William dan isi pesan tersebut yang menyuruh Aldo untuk mengantarnya kebandara nanti malam.
Aldo paham dan membalas pesan William tersebut, lalu ia kembali mengerjakan berkas berkas untuk sebuah tender perusahaan di tiga hari kedepan.
William yang sudah sampai disebuah rumah besar, yakni rumah Elia. William sebelumnya kerestoran Elia tetapi tidak menemui nya dan langsung kerumah Elia dan tujuannya ingin menjumpainya adalah ingin mengajak makan siang bareng karena William ingin kembali ke Amerika Serikat dan ingin mengucapkan perpisahan.
"Permisi pak, Elianya ada didalam? " tanya William kepada satpam penjaga
"Maaf Tuan anda siapa yah?" Tanya satpam itu curiga
"Saya William pak teman Elia" Jawab William
"Oh begitu, Nona Elia sudah berangkat 2 hari yang lalu ke london Tuan" Ucap Satpam tersebut
"Oh begitu yah pak, yaudah makasih pak atas infonya" Balas William lalu meninggalkan rumah Elia
"Sama sama Tuan" Sahut Satpam tersebut.
William langsung pergi pulang kerumahnya. Tampak sedikit kekecewaan diwajah William karena belum sempat mendapatkan hati wanita idamannya, dan fokus mengendarai motor tua nya tersebut.
Skip
Sedangkan Dilondon, Elia yang sedang berada dimansion Ayahnya sedang duduk memegang ponselnya dan melihat foto keluarga nya.
"Huftt, kapan aku dapat jodoh yah. Aku tidak ingin dijodoh jodohkan begini terus oleh Ayah" Ucap Elia kesal karena tingkah Ayahnya.
Lalu, Elia sedikit tertegun mengingat sosok pria dan mencari nomor pria tersebut di ponselnya dan ternyata benar ada yaitu William sendiri. Elia baru menyadari bahwa adanomor William diteleponnya, yang sempat diminta oleh William pada saat pertemuan pertama mereka berdua.
Elia yang bermondar mandir didepan cermin dikarenakan gugup ingin menghubungi William diluan, hingga ia diam dan berfikir gimana caranya.
Setelah beberapa saat akhirnya dia berniat menghubungi William tetapi rencana nya ingin membuat William yang menghubunginya. Akan tetapi setelah lima menit menunggu tidak ada respon Elia mencoba kembali, tetap saja tidak ada dan sampai yang terakhir kalinya barulah William meneleponnya.
William yang kesal dengan orang yang meneleponnya dari tadi karena William masih ada dijalan dan ketika sampai didepan rumah,William terkejut ternyata Elia yang menghubunginya dan langsung saja ia menghubungi kembali Elia berharap agar teleponnya diangkat.
Tak butuh waktu lama akhirnya panggilan terhubung.
"Hallo Elia" Sapa Wiliam
"Iyah Hallo juga" Ucap Elia Sedikit gugup
"Mengapa kau menghubungi ku?" Tanya William kepadanya
"Aahh anu-anu..." Ucap Elia terbata bata
"Anu apaan? ngomong tuh yang jelas" Ucap William kesal dan meninggikan nada bicaranya.
"Itu aku ingin menanyakan kabarmu gimana?" Ucap Elia begitu saja
"Baik, tapi mengapa kau tidak mengabariku disaat ingin pulang ke London?" Tanya William
"Aah soal itu sorry, aku berangkat mendadak waktu itu jadi tidak sempat mengabarimu. Maaf yah" Ucap Elia menjelaskan sambil meminta maaf kepada William
"Hmm, oke fine gapapa deh" Ucap William datar dengan datarnya.
Elia yang kesal dengan sikap dingin William tiba tiba langsung saja mematikan panggilan tersebut.
William yang tidak mendengar suara apapun lalu melihat ponselnya dan ternyata panggilan sudah terputus lalu William bingung dan hanya terdiam lalu masuk kerumahnya .
Skip
Malam pun tiba tepat pukul 7.00 sebelum keberangkatan William ternyata disebuah Restoran sudah berkumpul dua keluarga yakni Keluarga William dan Keluarga Aldo. Mereka berkumpul semua itu berkat saran Aldo untuk keberangkatan William ke AS.
Tampak kedua keluarga tertawa bersama dan bahagia sekali, tetapi tidak dengan William yang tiba tiba memikirkan Elia dan sedikit gelisah serta gundah. Wiliam memikirkan kejadian tadi siang, yang dimana Elia menghubungi nya dan William masih memikirkan ituu.
Aldo yang memperhatikan mimik wajah William langsung menepuk pundak William dan berkata
"Will, jangan asik melamun ntar datang sendiri juga tuh cewek" Ucap Aldo seakan akan tau yang dipikirkan Aldo tetapi dia hanya menebak saja
William terkejut akan perkataan sahabatnya itu, seperti Aldo tau isi pikiran William padahal Aldo hanya menebaknya.
"Maksud lu apaan? datang sendiri? emang gua mikirin cewek" Tanya William ingin memastikan lagi perkataan sahabatnya
"Aah engga ada gua cuman bilang jangan melamun" Jawab Aldo datar
"Hemmm.... begitu yah, yasudah okey" Jawab William datar saja.
Aldo yang kesal dengan perlakuan William yang selalu saja berubah ubah,bisa dingin dan tidak.
"Eeh yasudah ayo udah jam berapa nih ntar telat lagii" Ucap Aldo ingin mengantar William Kebandara
"Oke, mama papa dan bu Risma William berangkat dulu yah kalian nikmatin aja makan nya" Ucap William
"Baiklah nak, kau hati hati disana. Yang giat kuliahnya disana yaa" Ucap Bram ayah William
"Baik pah" jawab William pada ayahnya
"Abang jangan lama lama yah disana, jangan buat Adikmu ini rindu. Kabarin kerumah harus sering sering yahh" Ucap Alena dengan manjanya kepada William
"Baik tenang aja adik abang yang cantik, kamu belajarnya yang giat yah disini jangan nakal oke" Sahut William kepasa adiknya sambil mengelus pelan kepala adiknya itu.
"Okey bos" Ucap Alena lalu memberi hormat kepada William dan membuat semuanya tertawa akan tingkah dari Alena
Lalu William menuju keluar dari restoran menghampiri Aldo yang sudah menunggu di parkiran.
"Lu lama amat sih cape gua nunggu nih" Ucap Aldo
"Ga bisa sabaran lu yah, baru nunggu bentar dibilang lama" Jawab William kesal kepada Aldo
"Yaudah cepat naik gua mau rasakan naik mobil inii" Ucap Aldo kembali membuat William semakin jengkel.
"Oke" Hanya satu kata yang keluar dari mulut William
Kemudian Aldo melajukan mobil menuju bandara. Mobil mercedes benz yang dibeli William tetapi ia membuat alasan menyuruh Sandi untuk meminjamkan mobil nya kepada Aldo. Diperjalanan Aldo tampak senang dan girang karena mobil ini adalah impiannya ketika masih duduk dibangku SMA, dan sekarang ia mengendarainya itu merupakan sebuah pencapaian baginya walaupum belum miliknya,tetapi sesaat lagi akan menjadi miliknya.
Tak butuh waktu yang lama akhirnya mereka berdua sampai dibandara lalu William turun dan berkata kepada Aldo "Makasih yah sob udah antarin gua" Ucap William
"Lebay lu, gua kan sahabat lu dan ini persoalan kecil jadi santai aja" Ucap Aldo dan mendarat lah sebuah pukulan ringan dari William keperut Aldo
"Burgh.... " William memukul Aldo karena sangat kesal akibat tingkah reseh sahabatnya ini.
"Sialan lu, kenapa lu mukul gua?" Ucap Aldo merasa sakit diperutnya.
"Kurangi banyak bicaramu" Ucap William datar lalu pergi meninggalkan Aldo yang masih merasa sakit
"Awasss lu yah William gua balas nanti kalau pulang kesini" Ucap Aldo berteriak kepada William dan orang yang sekitar melihat Aldo dengan tatapan aneh.
Tetapi William tidak menghiraukannya dan terus melangkahkan kakinya menuju kedalam bandara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments