Malam hari William sudah sampai disebuah Restoran yang dijanjikan akan berjumpa dengan sahabatnya. Pukul 19.00 malam William duduk dan meneguk minuman yang berada ditangannya, sambil menunggu kedatangan sahabatnya.
Aldo masuk kedalam Restoran yang dijadikan tempat ketemuan mereka, dan Aldo melihat kearah sekeliling dalam Restoran dan melihat William melambaikan tangannya. Aldo langsung menuju meja William dan langsung terkena ocehan William karena aldo telat.
"kau masih saja seperti dulu sering terlambat dan tidak tepat waktu" Ucap William kepada Aldo.
"Biarin ga tepat waktu dari pada dirimu yang tidak pernah berpacaran hahahha.... " Ucap Aldo tertawa sambil mengejek William, iyah William pria 22 tahun ini sampai sekarang blom pernah pacaran karena dia tidak pernah tertarik dengan wanita dan Elia lah yang sudah memikat hatinya dan membuat William jatuh cinta kepadanya.
"Aah sudah sudah mari kita makan pesanan kita sudah datang" Ucap William sambil melihat makanan mereka.
Setelah selesai makan mereka berdua berbincang bincang sambil melepaskan kerinduan satu sama lain. Tiba tiba seorang cewek datang dengan berpenampilan modis nya dan disaat itu William melihat ke arah wanita tersebut, ternyata wanita itu adalah Elia.
Aldo yang memperhatikan William dari tadi langsung membuyarkan pandangan William dan berkata "Hey lu suka yah sama dia?" Tanya Aldo sambil senyum kepada William, William hanya diam dan memandangi wanita tersebut.
Aldo yang merasa jengkel karena di acuhkan oleh William dan berkata dalam hati "Aahh lebih baik aku kerjaiin dan mendekatkan dia dengan cewek itu kayaknya cocok dengan William"
Ternyata Aldo berniat menghampiri wanita itu dan berkata kepada wanita tersebut "Permisi Nona, bisakah anda pergi menghampiri teman saya sepertinya dia ada kendala dan memperhatikan mu dari tadi" Ucap Aldo kepada Nona tersebut
"Iyah, tetapi meja yang mana yah" Tanya Eliaa dan melihat kearah William.
William langsung mengarahkan pandangannya kearah lain dan melihat Aldo sudah pergi meninggalkannya,tetapi ia terkejut melihat Elia ada didepannya disaat ingin beranjak pergi.
"Kamu ngapain disini?" Tanya William grogi karena Elia sudah berada di hadapannya
"Aku pemilik Restoran ini dan tadi teman mu berkata dirimu mempunyai masalah, masalah apa? siapa tau saya bisa bantu" Jawab Elia dengan sopan dan menunjuk kearah Aldo yang sudah tidak ada disitu lagi, Eliaa yang melihat tidak ada siapapun hanya bisa diam karena bingung.
William tiba tiba mendapatkan pesan dari Aldo "Lu dekatin aja dia gua tau lu suka kan sama dia?"
William yang membacanya langsung terlihat kesal.
"Permisi, ada masalah apa?" Tanya Elia sekali lagii.
"Eeh maaf, saya hanya ingin berbincang denganmu dan ingin kenal lebih dekat denganmu apakah boleh?" Jawab William asal saja,karena ia sedikit canggung melihat Elia.
"Emmm, boleh" Jawab Elia sambil tersenyum dan mengajak William ke taman agar tidak menggangu pekerjaan anggotanya di restoran tersebut.
Sesampainya di taman mereka banyak berbincang dan sudah akrab dalam waktu sekejap dan William merasa senang. Eliaa gadis periang dan sukar bergaul akan tetapi dia masih saja single dan sama seperti William belum pernah berpacaran tetapi beda dengan Elia yang merupakan gadis kaya dikota bandung sehingga ia tidak bisa asal berpacaran.
"Eeh kamu kuliah dimana? katamu tadi sekarang lagi kuliah dan sedang berlibur disini" Tanya William penasaran kepada Elia
"Oohh itu aku kuliah di Universitas London,kamu sendiri?" Balas Eliaa bertanya kepada William
"Ohh, kalau aku di Amerika Serikat" Jawab William datar
"Oh begitu" Jawab Elia Singkat karena tiba tiba ada yang menelepon Elia dan itu adalah ibunya
"Aku angkat telpon sebentar yah" Elia berkata kepada William sambil sedikit menjauh.
"Hallo mah, ada apa? " tanya Elia
"Elia kamu dimana? bisa pulang ke rumah ada yang mau papa dan mama bahas sama kamu" jawab ibunya Elia.
"Baiklah mah kalau begitu,aku lagi di restoran dan akan pulang" Balas Eliaa kepada ibunya
"Siapa yang telpon?" Tanya William kepada Elia
"Eeh itu mamah aku telpon suruh aku pulang ada yang mau dibahas katanya" Balas Elia kepada William
"Oh gitu yasudah biar aku mengantarmu pulang, gimana?" Jawab William begitu saja dengan tampang coolnya.
"Ehmm gimana yah?" Jawab Eliaa bingung,tetapi William langsung menariknya ke arah motornya.
"Eeh kan aku belum bilang setuju..." Ketus Elia kesal tetapi dalam hatinya setuju.
William menyalakan motornya dan berkata "Ayo naik nanti kamu ditungguin lagi, lagian naik mobil jam segini jalanan macet lebih baik naik motor biar lebih cepat sampai." Ucap William
Elia langsung saja naik dan William langsung melajukan motornya kearah rumah Elia. Dijalan mereka berdua tak henti hentinya ngobrol dan bercanda gurau serta itu menambahkan kedekatan mereka berdua. Tak butuh waktu lama akhirnya sudah sampai kerumah Elia
William tertegun dan melihat rumah Elia ternyata besar juga. "Ternyata dia memang anak orang kaya di kota ini " William berkata dalam hati
"Sudah sampai ini rumahku,makasih yah sudah mengantarkan ku" Ucap Elia berterimakasih kepada William
"Iyah sama sama, yasudah aku pergi ya. Nanti malam aku telpon" Jawab William sambil senyum dan langsung melajukan motornya kearah rumahnya.
"Hemm dia lumayan tampan juga dan baik " Elia berkata dalam hati dan sambil tersenyum malu.
Elia masuk kedalam rumahnya, ternyata kedua orang tuanya sudah menunggunya dari tadi. Rupanya Eliaa ingin dijodohkan oleh kedua orang tuanya .
"Elia, kami kan sudah tua dan ingin punya momongan dan kamu sudah besar dan usia mu 21 tahun depan, ayah rasa kamu sudah seharusnya nikah ketika tamat kuliah tahun depan. Kebutulan ayah ada kenalan dan ayah ingin menjodohkan mu dengan anaknya kenalan ayah, kamu mau kan?" Ucap Nathan langsung bertanya kepada anaknya.
Elia terdiam dan ini untuk kesekian kalinya ayahnya menjodohkan Eliaa. Inilah kesedihan Elia yang terus menerus dijodohkan dan tidak bisa menentukan pilihannya sendiri.
Elia yang masih teguh pada pendiriannya berkata "Benar yang ayah bilang itu benar tetapi Elia sudah besar dan aku tau untuk memilih pendamping hidupku, jadi berhenti untuk menjodoh-jodohkan ku" Jawab Elia datar.
"Bagaimana caranya? sedangkan kamu aja tidak pernah membawa pria kerumah ini dan pasanganmu harus sederajat dengan kita karena kita orang terpandang dikota ini, makanya ayah menjodohkan mu. Tetapi kalau dirimu menganggap sudah besar buktikan omonganmu dan coba bawa pasanganmu sebelum kau lulus kuliah nanti". Jawab Nathan dengan nada sedikit tinggi dan meninggalkan Elia.
Ibunya Eliaa, Sella hanya terdiam dan mencoba menenangkan anaknya karena ibunya hanya bisa mengikuti kemauan suaminya. Elia yang dari tadi diam dan sambil mengepal kedua tangannya dan berkata kepada ibunya
"Mah, aku gamau dijodohkan oleh ayah tolong bantu aku mah "
"Ibu tidak bisa membantumu nak, gimana caranya? lebih baik kamu turuti saja atau kamu buktikan ke ayahmu kalau kamu memang bisa mencari pasangan sendiri, masih ada waktu kok untuk itu semua" jawab Sella lalu pergi meninggalkan anaknya sendirian diruang tamu.
Elia hanya terdiam membisu dan melangkahkan kakinya ke arah kamar dan hendak ingin mandi.
Sedangkan William yang sudah sampai kerumahnya dan langsung masuk kerumah serta membawa sebuah dokumen yakni surat rumahnya. William masuk dan duduk diruang tamu sambil memanggil kedua orang tuanya
"Mama Papa kesini sebentar" Teriak William memanggil kedua orang tua nya.
Kedua orang tuanya langsung menuju ke sumber suara dan !! Bram langsung berkata " Kenapa William? mengapa kau memanggil kami?" Tanya Pak Bram lalu duduk di sofa
"Ini surat rumah aku serahkan kekalian semalam aku sudah mengambilnya dari rentenir tersebut" Jawab William begitu saja dengan tampang polosnya.
Bram dan Siti saling menatap heran mengapa bisa ada ditangan anaknya dengan tampang heran, Bram cemas akan apa yang terjadi sebenarnya langsung bertanya kepada William
"Mengapa Surat surat ini ada di tanganmu?" Tanya Bram
Ibunya cemas lalu ikut juga bertanya yang sama kepada anakanya
"Benar, nak bagaimana caranya surat rumah ini kok bisa ada di tanganmu" Ucap Siti
"Mama sama Papa tenang aja semua utang sudah aku lunaskan dan aku meminjam uang kepada teman ku yang berada AS dan lain kali kalau ada apa apa bilang ke aku jangan dengan cara begini" Jawab Wiliam santai.
"Meminjam uang, uang sebanyak itu dan teman mu meminjamkannya? Tanya Bram dengan heran kepada William
"Iyah pah aku meminjamnya, yasudah aku mau masuk kamar dan ingat pesan ku tadi" kata William dan ingin beranjak tetapi ditahan oleh ibunya
"Tunggu sebentar nak, makasih atas semua ini dan kapan kamu membawakan menantu buat kami? ibu sudah ingin mempunyai cucu" Tanya Siti kepada anaknya William.
Tetapi William pergi begitu saja dan berkata "Secepatnya" itu saja yang diucapkan oleh William kepada ibunya dan ibunya hanya tersenyum sambil melihat suaminya.
...Bersambung...... Silahkan tinggalkan like komen vote dan dukunganya supaya saya bisa lebih semangat lagi dalam up setiap harinya. 😇...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
♕FiiStory_
saya mampir kak, mampir juga ya kak di karyaku MY DREAM HIGH 😊
Aku dah bawa like nya juga😊 semangat
2021-07-31
2
Amang Onel
Next..
2021-07-12
2