Dua minggu sudah berlalu dan di pagi hari di rumah Keluarga Bram sedang menikmati sarapan pagi. Keluarga ini terlihat begitu ceria karena seperti tidak ada beban lagi tetapi semua nya seperti dipatahkan oleh pertanyaan istri Bram
Siti berkata kepada suaminya "Pah kau blom mendapatkan kerjaan juga?" Tanya istri Bram.
Bram memutar jengah bola matanya dan berkata "sabar aku sekarang sedang mencari cari jadi tidak usah dipikirkan" Ucap Bram lalu meninggalkan istrinya dan anak anaknya.
Sekarang Bram pengangguran akibat kejadian seminggu lalu dimana Bram dipecat akibat sering tidak masuk. Itu semua terjadi karena peristiwa Alena waktu itu dimana ia terkena penyakit dan harus butuh perhatian lebih dari kedua orang tuanya. Bram tidak bisa memberontak karena dia hanya seorang pegawai biasa di sebuah perusahaan di kota Bandung .
Sedangkan William yang mendengar percakapan tadi langsung berkata kepada ibunya
"mah nanti aku bantu yah cari pekerjaan buat papah kebetulan aku ada kenalan di sebuah perusahaan " ucap William kepada ibunya lalu pergi ke kamarnya ingin menghubungi paman Arya untuk meminta bantuannya.
Siti yang mendengarkannya hanya diam saja dan membereskan meja makan dan dibantu oleh Alena.
"Hallo paman " ucap William
"Iya ada apa pagi pagi begini sudah menghubungiku bukannya tinggal seminggu lagi kau akan kembali ke sini?" Tanya Arya heran
"Aah ituu aku ingin meminta bantuanmu untuk mencarikkan sebuah pekerjaan untuk ayahku di perusahaan Bandung ini. Apakah kau bisa membantuku?" Tanya William kepada paman Arya.
" Oh soal itu ternyata, mengapa tidak kau saja yang mencarikkan nya?" Balas Arya
"Soal itu aku tidak bisa soalnya aku belum ingin membuka indentitasku" Ucap William.
itulah alasan William mengapa meminta bantuan paman Arya karena ia belum ingin mengontrol perusahaan yang ada di Bandung ini karena ia mempunyai siasat lagi.
Paman Arya yang mendengarkan William sudah mengerti dan berkata "Baiklah kirim saja nomor ayah mu kepadaku aku akan mengatur jabatan yang layak untuk ayahmu di perusahaan kecilmu" Ucap paman Arya sambil tersenyum .
"Terima kasih paman kalau begitu ini nomor nya 0822******* , aku matikan dulu" Ucap William lalu mematikan telepon nya.
Akhirnya William memecahkan permasalahan keluarganya dan ia sedang fokus kepada tujuan utamanya untuk membantu kalangan rakyat bawah di kota Bandung ketika ia sudah menyelesaikan tugas nya di AS. William pria muda yang mempunyai tujuan baik setelah mendapatkan informasi banyak diluar negeri dari paman Arya tentang kondisi kota bandung ini dan ia berniat memperbaikinya dengan caranya sendiri.
Pagi berganti siang pun berganti di malam hari di kediaman keluarga Bram tampak Alena yang sedang mempersiapkan kebutuhan untuk pergi sekolah besok karena kondisinya sudah pulih dan sudah bisa kembali sekolah.
Siti melihat anaknya sedang sibuk membereskan segala keperluannya untuk sekolah besok, lalu ibunya menghampiri anaknya dan berkata
"Alena kamu besok harus jaga kesehatan dan sopan yah kan itu sekolah barumu jadi kamu harus bisa jaga sikap" Ucap Siti sambil mengelus kepala anaknya
Alena sedikit terkejut dengan kehadiran ibunya, "Aaahh mamah bikin kaget saja, tenang mah aku akan jaga diri baik baik" Ucap Alena sambil memeluk ibunya
"Baguslah yasudah kamu tidur udah malam besok harus bangun pagi kan" Balas Siti lalu mengecup kening anaknya dan mengacak rambut anaknya dengan sentuhan tangan nya yang lembut.
"Yaudah mah, mamah juga tidur yah " Ucap Alena dan segera tidur di ranjangnya.
Lalu Siti berjalan menuju pintu kamar ingin keluar dan mematikan lampu kamar anaknya .
Skip
Di pagi hari Keluarga Bram sudah selesai sarapan dan William ingin mengantarkan Alena ke sekolah barunya dan berkata kepada kedua orang tuanya "mah pah aku pergi dulu yah " Ucapnya, begitu juga dengan Alena.
"Yasudah kalian hati hati dijalan " Ucap Bram kepada Kedua anaknya.
Siti menghampiri kedua anaknya dan berkata kepada Alena "ingat pesan mamah yah" Ucap Siti sambil mengecup kening anaknya.
Keduanya pun pergi menuju ke sekolah menggunakan motor kesayangan William akan tetapi ketika ditengah perjalanan ban motor William bocor.
"Aissh kok bisa bocor sih, bengkel pun jauh dari sini" Ketus William kepada motornya.
Alena yang melihat abangnya kesal berkata "Yaudah bang mending aku naik taksi aja dari pada aku terlambat nanti" Ucap Alena kepada abangnya dan mencari taksi .
" Eeh nanti kamu kenapa napa lagi dijalan " ucap William khawatir kepada adiknya
"Tenang bang Alena udah besar kok jadi ga usah khawatir" Balas Alena ingin memastikan kepada William agar tidak perlu khawatir pada dirinya
"Yasudah bentar abang carikan taksi" Ucap William lalu berjalan kepinggir jalan ingin mencarikan taksi tetapi tiba tiba sebuah mobil mercedez benz berhenti didepannya.
Ketika mobil itu menurunkan kaca jendelanya terlihat lah seorang gadis cantik dan rupawan, ternyata wanita itu adalah Elia dan Elia berkata kepada William "apakah anda butuh tumpangan Tuan?" Tanya Elia kepada William
William terkejut karena Elia tiba tiba ada didepannya dan ia termenung karena penampilan Elia membuatnya terpana
"Heyy kau butuh tumpangan ga?" Ucap Elia dengan nada sedikit tinggi karena kesal dipandang seperti itu oleh William. William kaget dengan suara Elia dan membuyarkan lamunan William dan berkata.
"Eeh itu maaf, bolehkah adikku menumpang padamu? ban motorku bocor dan disini tidak ada bengkel jadi boleh kan kau mengantarkannya ke sekolah?" Tanya William memohon kepada Elia
Elia hanya mengangguk saja, William yang melihat Elia memperbolehkannya lalu memanggil adiknya
"Sini, ini ada kakak cantik. kamu sama dia aja yah, tenang dia orangnya baik kok. Dia teman abang" Ucap William kepada Alena
Alena hanya mengangguk paham dan masuk kedalam mobil tersebut.
Elia yang melihat William tidak masuk dan berkata "Eeh kamu ga ikut juga" Tanya Elia heran
"Tidak perlu aku ingin membawa motorku ke bengkel dulu " Ucap William tetapi Elia keluar dan menarik William masuk kedalam mobilnya
"Tidak perlu, biarkan supir ku yang mengurus motormu dan kau yang bawa mobilku" Ucap Elia
William diam melihat tingkah Elia dan merasa malu kepada adiknya karena ia ditarik seperti binatang ternak saja. Lalu mobil melaju kearah sekolah,diperjalanan Alena yang merasa ada yang salah dari mereka berdua lalu memecahkan suasana yang canggung ini dan berkata kepada abangnya
"Eeh bang lu punya pacar kok ga bilang bilang sih" Ucap Alena asal menebak abangnya.
Elia yang mendengarnya hanya diam sedangkan William langsung berkata "eeh dia bukan pacar abang, dia ini teman abang kau jangan asal ngomong nanti dia marah" Ucap William pelan,meskipun sudah pelan tetapi tetap saja didengar oleh Elia dan sambil tersenyum memandang kearah jendela mobil melihat tingkah abang adik ini.
"Teman apa demen bang" Balas Alena yang mulai menjahili abangnya sendiri.
William menghiraukan omongan adiknya dan fokus menyetir mobil lalu, beberapa menit berlalu akhirnya tiba di sekolah baru Alena. Elia yang melihat sekolah tersebut langsung berkata kepada William "Ini sekolah adikmu? " tanya Elia
"Benar, memang kenapa?" Tanya William kembali kepada Elia sedikit menaikkan alis matanya
"Gapapa, hanya saja ini sekolah lamaku dulu ketika aku masih SMU" Ucap Elia begitu saja dan dari jendela kelihatan ada yang sedang mengetok kaca jendela, ternyata itu Alena.
"Bang aku masuk dulu yah, itu dijaga ceweknya jangan dibuat nangis.Kakak cantik kalau abangku nakal lapor sama ku yah nanti aku kasih tau ke mama" Ucap Alena lalu pergi meninggalkan William dan Elia.
William diam membisu akibat tingkah dari adiknya yang bawel tersebut dan berkata
"Eeh maaf yah adikku memang suka begitu terlalu cerewet" Ucap William yang yang sudah dipermalukan oleh adiknya sendiri.
"Eeh gapapa kok, maklum aja soalnya kan dia sedang masa pertumbuhan. Yaudah kita makan dulu yuk" Ucap Elia tersenyum kepada William
"Makan dimana?" Tanya William dengan wajah datarnya
"Terserah kamu" Ucap Elia begitu saja kepada William
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Skeleton_×
jawaban setiap cewek saat di ajak makan... 'Terserah'🗿
2021-11-21
0