"Will lu kan tinggal 4 hari lagi disini dan lu blom dapat jodoh juga nih?" Tanya Aldo sambil meneguk minumannya
"Ahh itu tidak perlu dibahas" Ucap William santai lalu memanggil pelayan ingin membayar makanan mereka
"Ahh ga asik lu" Ketus Aldo kepada William
Lalu mereka berdua keluar dari Restoran dan ingin menuju kerumah sakit kembali tetapi karena rumah sakit dan rumah William berbeda arah jadi William pulang diluan dan berkata
" Eeh gua pulang yaa besok pagi lu siap siap pergi kerja jangan sampai telat. Cari saja ruangan manajernya, gua besok pagi izin ke bokap gua dan pergi menjaga ibu" Ucap William santai dengan wajah datarnya.
"Oke tenang aja" Sahut Aldo tersenyum kegirangaan.
______
Skip
Di pagi hari pukul 7.00 Aldo sudah siap siap ingin kerumah sakit meminta doa restu dan dukungan ibunya agar pekerjannya nanti lancar. Ternyata sesampainya Aldo dirumah sakit William sudah dari tadi menunggu kedatangan Aldo.
Aldo terkejut dengan kehadiran William yang lebih awal dan berkata
"Eeh lu cepat amat nyampe disini dari jam berapa lu disini?" Tanya Aldo kebingungan
"Dari Jam 6 gua udah disini dan lu pergi sekarang keburu macet jalanan nanti cepat!" Jawab William santai menyuruh sahabatnya itu.
Aldo yang mengangguk paham langsung mengerti dan meminta doa dari ibunya dan langsung pegi dengan terburu buru. Benar saja Aldo hampir terkena macet dan sudah sampai lebih awal dari jam kedatangan seharusnya.
Sesampainya Aldo diruangan manajer ia langsung mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk oleh asisten manajer tersebut.
"Permisi Pak saya ingin interview" Ucap Aldo santai
"Perkenalkan dirimu terlebih dahulu" Jawab Sandi
"Baik Pak, saya Aldo Pratama lulusan Universitas Indonesia, gelar master di kampus".
Jawab Aldo dengan bangga
"Oh bagus lah, saya menerimamu dan kerja langsung dibagian keuangan dan seluruh nya kamu yang mengaturnya" Ucap Sandi dengan santai lalu menutup berkas berkas Aldo tersebut
"Apa pak? mengatur segala nya disini?" Tanya Aldo kegirangaan dan kaget
"Iyah kamu sanggup atau tidak?" Tanya Sandi kembali
"Baik pak saya sanggup dan akan melaksanakannya sekarang" Balas Aldoo ingin meninggalkan ruangan Sandi tetapi ditahan kembali
"Eeh itu Sarjana apa kamu?" Tanya Sandi penasaran
"Sarjana Ilmu Ekonomi pak" Jawab Aldo lalu pergi
Sandi mengangguk paham dan sedikit heran sehingga ia berfikir "mengapa dia mampu menerimanya sedangkan dia hanya sarjana ekonomi? aish aku harus lapor pada Tuan Muda dulu sebelum aku dihajar nntinya" Ucap Sandi dalam hati lalu menghubungi William.
William yang mendapatkan telepon lalu ia keluar ruangan dan permisi kepada ibu riska, lalu panggilan tersebut diangkat William. Sandi yang mendapatkan panggilan terhubung langsung saja berbicara terlebih dahulu.
"Hallo Tuan, ini mengapa anak muda itu sanggup menerima kerjaan yang berat dariku? sedangkan dia hanya sarjana ekonomi?" Tanya Sandi bingung
"Hahahaha, dasar bodoh dia itu nomor satu di Universitas Indonesia tetapi dia tidak mau mempamerkannya dan hanya ingin membuktikan saja. Emang pekerjaan seperti apa kau kasih?" Jawab William sambil tertawa kecil
"Apaa! apa yang Tuan katakan tidak salahkan?, aku memberinya mengurus bagian keuangan perusahaan dan memperhatikan setiap pekerjaan karyawan serta mengaturnya Tuan" Ucap Sandi ingin memastikan lagi dan berharap perkataan bosnya salah.
"Tidak salah kok kalau tidak percaya hubungi pemilik UI tersebut dan tanyakan kepada dosen disitu, dan pekerjaan itu kecil baginya lihat saja nanti" Jawab William mematikan panggilan tersebut sehingga Sandi bingung dan berfikir untuk mencari tau sendiri.
"Aissh, dasar kebiasaan kita belum berubah" Ucap William memikirkan tingkah Aldo lalu menuju kedalam ruangan kembali.
Riska yang penasaran siapa yang menghubungi William langsung bertanya
"Siapa yang menghubungi mu pagi pagi begini? kekasihmu?" Tanya bu Riska penasaran.
"Ahh itu bu Aldo dia bilang sudah bekerja dan posisinya bagus disana, lagian saya mana ada kekasih ibu ini ada ada saja" Jawab William menjelaskan
"Baguslah kalau begitu, emang apa posisinya? " Tanya bu Riska kembali
"Dia mendapatkan posisi dibagian Keuangan buk, kalau begitu saya tinggal dulu yah buk biar saya membelikan sarapan kepada ibu dulu" Ucap William langsung pergi
Riska yang paham hanya mengangguk saja dan hanya bisa menunggu kedatangan William.
Sedangkan Bram sendiri dirumahnya sedang bingung mencari pekerjaan karena selalu saja tidak diterima sehingga ia bingung dan sedikit stress. Alena yang melihat hanya sedikit kasian kepada ayahnya dan masuk kekamar tidak ingin mengganggu ayahnya lalu ia berinisiatif menagih janji abangnya waktu itu.
Panggilan pun terhubung dari sekian panggilan yang telah dicoba Alena dan baru saja diangkat oleh William.
"Abaaaang..." Ucap Alena manja dan sedikit teriak sehingga William yang mendengarnya kaget dan menjawab
"Iiihhh apaan sih teriak teriak dek, nanti telinga abang pecah nih" Ketus William kesal mendengar teriakan adiknya itu
"Janji abang mana? mau kasih kerjaan ke papah? papah udah pusing tuh tidak dapat pekerjaan" Ucap Alena merasa sedikit kasian ke ayahnya karena ini semua terjadi karena penyakitnya.
"Aah itu kau sabar dulu yah besok pasti ayah dapat panggilan kok" Jawab William
"Serius bang? kalau begitu aku kasih tau papah dulu yah" Ucap Alena kegirangan tetapi William meneriakki adiknya dan berkata....
"Eeeh jangan dek biarkan aja dulu, biar kejutan buat papah" Sahut William
"Ehmm baiklah kalau begitu" Balas Alena
William yang mendengarkannya merasa lega langsung berkata "yasudah kamu sarapan sama papah dan mamah cepet jangan buat repot bantu mamah yah" Ucap William lembut kepada adiknya
"Siap boss" Jawab Alena lalu mematikan telepon tersebut
Lalu William yang sudah membeli sarapan untuk buk Riska langsung menuju kerumah sakit kembali. Sedangkan Alena ingin membantu ibunya menyiapkan sarapan untuk dihidangkan,yah begitu lah sikap Alena gadis 16 tahun ini mempunyai sikap manja. Itu semua perbuatan William yang sangat menyanyangi adiknya dan selalu mengajarkan sikap displin dan tegas jadi meskipun Alena itu manja dia sebenarnya pekerja keras dan selalu mendapatkan rangking disekolah jadi karena itu William memanjakan adiknya tersebut.
Skip
Sore hari pukul 17.30 William ingin pulang kerumah karena Aldo pun akan pulang setengah jam lagi. William lelah dan ingin istirahat dirumahnya dan dia hanya punya waktu di Bandung tidaklah banyak hanya beberapa hari lagi.
Sesampainya dirumah William ternyata sudah ditunggu oleh ibu ayah dan adiknya untuk makan bersama. William yang membuka pintu sedikit kaget mengapa suasana rumah sepi ternyata diruang makan lah keluarga kecilnya berkumpul menunggu dirinya
"Pah mah kalian dimana?" Ucap William sambil teriak
"Di meja makan nak sini sini" Sahut ibunya kembali
William yang mendengar suara ibunya langsung menuju kesumber suara dan terkejut melihat hidangan kesukaannya sudah tersedia dimeja makan.
"Ini ada acara apa kok makanannya semua kesukaan ku?" Tanya William heran
"Ahh tidak ada, ini semua hanya saja ibu kepengen memasak nya untukmu" Ucap Ibunya
"Yasudah mari sini gabung kita makan, Papa
sudah lapar nih" Ucap Bram kepada anaknya
William hannya mengangguk paham dan sedikit terharu dengan keluarga kecilnya ini, lalu duduk disebelah adiknya dan menatap adiknya sedikit menyipitkan matanya. Alena yang melihat tingkah abangnya tersebut langsung mencubit paha William dan berkata
"Apaan sih bang lihat nya seram amat" Ucap Alena kesal dilihatin seperti itu
"Iih main cubit aja sakit tauu, lagian abang cuman ngelihat aja ga boleh?" Tanya William kesal karena dicubit oleh adiknya tersebut
"Ga boleh!" Ucap Alena dengan nada sedikit tinggi
Bram dan Siti yang melihat ini hanya tertawa kecil dan Siti akhirnya angkat tangan ingin melerai pertikaan kedua anaknya
"Sudah sudah, ayo dimakan makanannya. Jangan bertengkar lagi" Ucap Siti kepada kedua anaknya agar tidak bertengkar.
William pun diam begitu juga dengan Alena, tetapi William sedikit tersenyum karena sudah puas mengerjaii adiknya lalu ia menyantap makanan nya.
Setelah selesai makan William pergi menuju kamarnya dan ingin mandi lalu ia masuk kekamar mandi. Setelah selesai mandi ia langsung melihat ke arah hp nya ternyata ada beberapa panggilan yang tidak di angkat.
William melihat dan yang menghubunginya adalah Broto, William mengakat sebelah alisnya dan heran. Lalu menghubungi Broto kembali dan malah tidak aktif William mencobanya lagi dan sama saja nomornya tidak aktif. William menghiraukan nya saja karena badannya capek seharian duduk dirumah sakit dan ingin istirahat lalu menghempaskan badannya ke ranjangnya lalu tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
im_ha
10 like untukmu ya Thor. feedback ceritaku Doaku berbeda dengan doamu
2021-08-01
0