Adnan POV
Sang fajar kini telah terbit di ufuk timur. Mengawali segudang rutinitas persiapan menjelang pra pernikahan kak Daffa, sepupuku. Sejak pukul 04.30 WITA waktu setempat, aku sudah bangun dan bergabung dengan yang lain untuk melaksanakan rutinitas kami sebagai seorang Muslim. Ayah, om Andi, tante Ana, Umi dan beberapa keluarga terdekat om Andi kini terlihat mulai disibukkan dengan pekerjaan masing-masing yang sedari semalam telah mereka diskusikan.
Ibu-ibu terlihat tengah sibuk di dapur bersama koki dibantu tetangga sekitar rumah Tante Ana yang entah sejak pukul berapa mereka tengah bergelut dengan sekian macam kue khas tanah Angin Mammiri ini. mulai dari kue barongko, lapisi otti, bolu peca, katiri sallang dan ah entah apalagi namanya itu. Aku pun tahu nama beberapa jenis kue yang mereka buat itu dari Tante Ana yang sengaja ku dekati alasan kepo dengan jenis kue yang baru pertama kulihat itu, tapi aslinya aku kepo bukan karena nama kue nya tapi rasanya, hehe.😅
"Nih anak paling modus in mba, pake alasan penasaran sama nama kue nya. paling penasaran sama rasanya" celetuk Umi yang tiba-tiba muncul
"hehe umi emang paling tau Adnan" tambah ku sambil memasukkan potongan kue katiri sallang ke mulutku.
"Udah, kamu makan yang banyak sayang mumpung laki disini!" ucap Tante Ana sambil mengelus kepala ku.
"Makasih Tan enak banget." kataku sambil mengacungkan ibu jariku. "Oh ya Andi Kayla (Adik kak Daffa yang hampir seumuran denganku, hanya saja aku lebih tua 2 bulan darinya) kemana Tante,kok dari kemarin Adnan belum lihat?"
"Ada kok di ruang tamu lagi ngumpul sama gadis-gadis lain buat siapin keperluan acara Mabbedda' nanti malam. Kemarin pas kalian datang memang dia lagi keluar nyari keperluan seserahan (Mappaserekeng) untuk calon kakak ipar mu. Semalam katanya dia sempat ke kamar mu, tapi kamu sudah tidur."Tutur Tante Ana panjang lebar.
"Wah parah ni, jadi bekas Corat coret spidol di wajahku pasti ulah Andi Kayla. Awas aja bakal kubales kamu dek." batin Adnan
"Kamu ke sana aja gabung sama Andi Kayla dan teman-temannya, kali aja ada calon mantu umi disana!" Goda umi Marwah.
"Calon mantu umi udah disiapkan Allah." kataku sambil berdiri meninggalkan Umi dan tanteku yang melotot sempurna mendengar jawabanku tadi.
.
.
.
Di halaman depan terlihat ayah dan om Andi tengah berbincang-bincang dengan beberapa tamu sambil mengamati proses dekorasi Baruga tempat menjamu tamu-tamu. Aku terkadang geli sendiri melihat inces-inces yang dengan lihai nya menyulap halaman depan rumah Tante Ana menjadi ruangan terbuka yang cantik dengan dekorasi bunga-bunga nan indah dipandang mata sebagai tempat tamu-tamu nantinya duduk menghadiri acara Mabbedda'.
"Daeng* Adnan., sini!" suara yang kukenal terdengar dari ruang tamu memanggil namaku.
Saat aku mendekat, teman-teman Andi Kayla seperti memandangku dengan tatapan yang tak bisa ku artikan, namun seketika mereka kembali melanjutkan aktivitas mereka yang kuperhatikan sedang meramu beberapa bahan untuk membuat bedak dingin yang ku tahu akan dipakai kak Daffa sebentar malam.
"Daeng, gabung sama kami yah! Jangan sama Etta (panggilan untuk ayah/ibu yang dikhususkan untuk keluarga yang masih turunan bangsawan Bugis) dan om Sanjaya, nanti daeng digodain sama cewek-cewek berkumis lagi". ucapnya sambil cengengesan.
"ini Kakak kamu Andi Kayla? ganteng yah.." ucap salah satu teman Andi Kayla dengan wajah yang berbinar.
Kulihat yang lain menganggukkan kepala mendengar ucapan salah seorang temannya itu.
"Udah..., kenalan Napa? siapa tau ada yang jodoh dek". ucap kak Daffa yang tiba-tiba saja sudah duduk di dekat adiknya itu.
Aku yang mendengar itu langsung menangkup kan kedua tanganku di depan dada dan memperkenalkan diri kepada mereka
"nama saya Adnan Yusuf Sanjaya, salam kenal semua nya.
"kamu sudah punya pacar?" tanya seorang dari mereka tiba-tiba.
Pertanyaan itu sukses membuat semua pasang mata mengarah kearahnya. Dia hanya mengangkat ke dua jari tangannya
"Ups kelepasan, hehe.." jawabnya seolah tahu arti tatapan semua orang.
"saya tidak pacaran, lagi pula saya masih harus sekolah"
"Kalian apa-apa an sih, daeng Adnan ini tidak pacaran sama kayak Daeng Daffa yang langsung nikah, setelah itu baru deh pacaran setelah halal".
"Tapi manusiawi lah kalo ada perasaan suka kepada lawan jenis kita. Toh Allah memang telah membekalkan kita dengan hati dan juga kasih sayang, hanya saja kita mesti tau batasan kita." ucap kak Daffa yang diangguki oleh semua tanpa terkecuali aku.
.
.
.
Author POV
Setelah selesai melaksanakan shalat isya, semua tamu dari kerabat terdekat pun berkumpul untuk mengikuti prosesi adat Mabbedda'. Daffa terlihat gagah mengenakan sarung sutera dengan atasan kemeja lengan panjang tak lupa Songko Recca nya kemudian duduk di Lawa Soji (tempat khusus mempelai pria/wanita yang masih keturunan bangsawan Bugis). Di depannya sudah disediakan bedak dingin yang sudah diracik khusus oleh Andi Kayla dan teman-temannya, tentunya dengan arahan tetua adat. Ditambah Majang alosi (Buah Pinang muda) yang filosofi nya melambangkan ketulusan hati dan kejujuran. Sehingga ritual Mabbedda' sendiri memiliki makna bersi dan suci.
prosesi dimulai dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an, kemudian keluarga dari calon mempelai bergantian membasuhkan bedak tersebut ke wajah Daffa dengan lantunan doa-doa untuk kebahagiaan sang calon pengantin. Seluruh keluarga besar larut dalam suasana haru seakan baru kemarin mereka mengajari Daffa berjalan dan berbicara, sekarang sudah akan membina bahtera rumah tangga nya sendiri.
.
.
.
Adnan POV
Aku yang sedari tadi juga ikut terhanyut dalam suasana haru, tiba- tiba kaget bukan kepalang ketika sebuah tangan kasar namun lumayan gemulai memegang pipiku dan mengoleskan bedak dingin yang tadi dipakai kak Daffa..
"Ah.....,"😱 pekik ku saat menoleh dan ku dapati inces yang tadi siang sedang tersipu malu di sampingku sambil berkata
"Semoga kita berjodoh ya."
Pecahlah tawa seisi rumah melihat ekspresi ku. Bahkan umi ku sendiri tertawa terpingkal-pingkal mendengar doa yang di ucapkan inces itu. 😂
.
.
.
Di Panti Asuhan, Yura dengan riangnya selalu menyempatkan diri untuk bernyanyi di banku taman belakang panti saat sedang tidak ada kesibukan lain. Ia berlatih dan berlatih berharap ketika bertemu dengan Adnan akhir pekan ini, ia tak kaku dan melakukan kesalahan apapun.
.
.
.
**************
Bersambung
Beri masukan dan kritikan yang membangun yah teman2
Jangan lupa like dan vote agar aku update lagi ☺️
Makasih readers ku sayang...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
ciby😘
semoga kita berjodoh ya🤣🤣🤣😅😅😅
2021-11-22
4
Cika🌻
Cerita nya bagus, menambah pengetahuan juga. semangat terus thor
2021-07-09
1
Asrul Metic
😂😂😂
2021-06-17
1