Ingkar Janji

Yura dan Adnan terus saja asyik berbincang-bincang dan sesekali mereka tertawa bersama. Hal itu membuat Bu Rita sangat senang, pasalnya selama sebulan di panti Yura baru kali ini tersenyum lebar seperti itu.

"Apa akhir pekan depan kak Adnan main lagi ke Panti?" tanya Yura ragu.

"yah kalau urusan renovasi panti belum selesai dan ayah masih punya waktu luang, insya Allah aku ikut kok. Kenapa nanya gitu, kamu kesepian ya kalau ga ada aku?" goda Adnan.

"Kak Adnan kepedean deh".

"Lah buktinya Emang ia.., udah ga perlu malu! pekan depan kakak bawa alat musik deh, kakak yang mainin kamu yang nyanyi yah!" ucap Adnan sambil tersenyum ke arah Yura

"Ok siapa takut".

.

.

.

Saat di perjalan pulang meninggalkan panti asuhan, pak Sanjaya tidak sengaja memperhatikan gerak gerik putra semata wayangnya itu. Dia melihat putranya yang sejak berteman dengan salah seorang anak di panti tersebut, saat ini lebih banyak tersenyum dan melamun. pak Sanjaya menyadari bahwa ada hal istimewa yang dimiliki oleh gadis kecil tersebut sehingga mampu membuat putranya sering tersipu sendiri.

"Bahagia sekali kelihatannya nak?" ucap pak Sanjaya tanpa memalingkan wajahnya dan tetap menyetir mobil.

Hari ini ayah dan anak tersebut memang tidak menggunakan supir pribadi nya karena pak Sanjaya beralasan ingin lebih banyak menghabiskan akhir pekan berdua saja dengan Adnan sebelum ia masuk pesantren bulan depan.

"ih ayah kepo deh😅.. mau tau aja urusan anak muda."

"Ya ia lah ayah kepo, kamu kan anak ayah satu-satunya, segala hal yang berkaitan denganmu haruslah ayah tahu! sambung pak Sanjaya dengan senyumannya

"Adnan udah besar kali yah, udah 15 tahun. Masa apa-apa mesti laporan ke ayah si?"

"ia ia anak ayah udah remaja, udah gede, bentar lagi dewasa dan berkeluarga. pasti ayah dan Umi ditinggal deh" lirih pak Sanjaya membayangkan masa depan putra nya tersebut".

"Kejauhan mikirnya ayah.., Adnan baru Lulus SMP juga, masa mikirnya langsung nikah dan berkeluarga.." ucap Adnan pura-pura tak terima dengan opini ayahnya. Hal tersebut hanya dibalas senyuman kikuk oleh ayahnya.

.

.

.

Di rumah mewah nan besar berlantai tiga dengan dominasi cat berwarna putih dan gerbang utama yang menjulang tinggi semakin menambah kesan megahnya. Umi Marwah yang sekarang ini sedang sibuk-sibuknya di dapur dibantu mbo Mina menyiapkan makan malam untuk kelurga tercinta nya. Umi Marwah memang lebih senang memasak sendiri untuk suami dan anaknya, meski memiliki tiga asisten rumah tangga ditambah satu tukang kebun dan dua satpam, ia kebanyakan melakukan segala aktifitas seorang diri. Katanya biar sekalian olah raga dan ngeluarin keringat.

Ditengah kesibukan masak memasak, tiba tiba gawai milik umi Marwah berbunyi dan ia refleks menghentikan kegiatan memasaknya dan langsung diambil alih oleh mbo Mina dan mbo Titin.

"Assalamualaikum". ucap suara diseberang

"waalaikum salam mba, tumben nelpon sore sore gini?"

"Aku mau nyampai in kabar bahagia dek. Anakku Daffa akan menikah akhir pekan depan. Kamu, mas Sanjaya dan Adnan harus datang yah".

"Masya Allah mba, aku ikut senang dengernya. tapi mba kok baru ngasih kabar ke aku sih? kan aku mesti nyiapin gaun". protes umi Marwah kepada kakaknya yang sebentar lagi akan memiliki menantu dari anak lelaki mereka.

"Kan biar jadi kejutan dek. Daffa pasti seneng kalau kalian bisa hadir. yah dek yah! kamu kan satu-satunya keluarga mba, setelah Abah dan umi meninggal." tutur mba Ana sedih.

"Harus dateng loh yah!" tegas Mba Ana kakak kandung umi Marwah yang kini tinggal di Makassar mengikuti sang Suami.

"Insya Allah mba, doakan semoga kami sehat dan bisa secepatnya terbang ke Makassar ya mba."

"Aamiin"..

.

.

.

Malam hari pun tiba, setelah usai shalat isya keluarga pak Sanjaya pun berkumpul dimeja makan. Tidak seperti biasanya saat makan hanya ada suara denting sendok, kali ini umi Marwah mencoba memulai pembicaraan perihal rencana acara pernikahan keponakannya di Makassar akhir pekan depan.

" Yah, akhir pekan nanti Daffa menikah loh yah. Mba Ana tadi nelpon minta kita datang langsung ke acaranya. Ayah ngosongin jadwal ayah mulai Kamis nanti yah! pinta umi Marwah.

"loh kok Kamis sih Mi, kan akadnya Ahad. Apa ga kecepetan kita datangnya?" tanya pak Sanjaya heran.

"Ayah ini belum tua tua amat udah pikun 🤭. Ayah lupa kalau Mas Andi itu orang Bugis Makassar? pasti ada serangkaian acara adat istiadat setempat sebelum ijab qobul dan hal itu ga mungkin sehari udah beres yah." tutur umi Marwah panjang lebar.

"Ia ayah lupa Mi"🤦. Sambil mempraktekkan gerakan tepuk jidat.

"Adnan ikut juga gitu Mi?".

"Ya Allah ini anak pake nanya pula. Ya pasti dong sayang kamu harus ikut. Masa kakak kamu nikah kamu nya ga datang? Bisa diomeli habis habisan umi sama mba Ana kalau kamu ga ikut".

"terpaksa akhir pekan ini, janji ketemu Yura bakalan batal deh, Yura pasti nunggu in. maafkan aku yah Yura ga bisa nepatin janji kita". lirih Adnan dengan suara sepelan mungkin dan terpancar ada raut kesedihan diwajahnya membayangkan Yura yang tersenyum manis kepadanya saat mengucapkan janji itu.

"tadi ngomong apa nak?" tanya pak Sanjaya penuh selidik.

"Eh ini, itu..., bukan apa-apa kok Yah." sambung Adnan dengan terbata-bata dan melanjutkan makannya kembali dengan tenang.

.

.

.

Hari Keberangkatan

Keluarga pak Sanjaya kini tengah bersiap-siap menuju ke bandara sambil menunggu Mang Darma memasukkan koper mereka ke bagasi mobil. Kali ini mereka diantar oleh supir pribadi sang suami.

"Sudah semua Tuan". Ucap mang Darma setelah selesai menyusun koper-koper majikannya.

"Embo Mina, mbo Titin dan mba Sri, saya titip rumah yah! Kami berangkat dulu." titah Umi Marwah kepada ke tiga asisten rumah tangga nya.

"Siap nyonya". Jawab mereka serempak.

.

.

.

Perjalanan dari Pulau Jawa ke Makassar membutuhkan jarak tempuh selama 2 jam perjalanan jika menggunakan maskapai penerbangan pada umumnya. karena Pak Sanjaya horang kaya maka ia lebih memilih menggunakan jet pribadinya sehingga hanya memakan waktu sekitar setengah jam kurang lebih untuk sampai di Bandara internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Ya Alasannya supaya sang istri dan anak tidak kecapean, apalagi harus menggunakan jalur darat selama kurang lebih tiga jam dari Bandara menuju ke kota Sutra (Kabupaten Wajo). Wajo dijuluki kota Sutra karena merupakan kota terbesar penghasil kain sutra di Sulawesi. Kain sutra pun menjadi salah satu ciri khas Bugis Makassar.

Hal tersebutlah yang membuat Pak Andi (suami Mba Ana) memilih tinggal di kota tersebut untuk menjalankan bisnis industri kain sutranya. Tidak tanggung-tanggung, omset pendapat pak Andi, sampai ratusan juta dalam sebulannya, hal tersebut menjadikan suami Mba Ana sebagai salah satu deretan orang terkaya di pulau Sulawesi.

Sampailah mereka di sebuah rumah besar berlantai dua yang samping kiri kanannya terlihat berjejer rumah panggung terbuat dari kayu tetapi terlihat kokoh dengan nuansa khas suku Bugis Makassar nya. Terlihat jelas kesibukan persiapan menjelang acara pernikahan dengan banyaknya tetangga berlalu lalang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Yah itulah orang Bugis, dengan budaya ramah dan gotong royong nya.

Terlihat Mba Ana dan suami nya tengah menunggu di depan pintu utama menyambut kedatangan keluarga adik tercinta nya itu.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabaratu,, halo apa kabar dek? Capek Yah? Gimana-gimana perjalanannya?" Pertanyaan beruntun itu diucapkan mba Ana hanya dengan sekali hembusan nafas.

"Waalaikum salam.. Alhamdulillah cuaapeekk lah mba, rumah mba si jauh banget dari pusat kota." gerutu umi Marwah yang seketika hilang wibawa kedewasaan nya di depan sang kakak.

Hal tersebut sontak membuat semua orang yang mendengar percakapan kakak beradik itu tertawa. kemudian mereka semua saling berpelukan melepas rindu. Mba Ana menuntun mereka ke lantai dua rumah nya menuju ke kamar yang telah ia siapkan untuk adik dan keponakan nya itu.

Di kamarnya, Adnan yang baru selesai melaksanakan shalat Ashar setelah membersihkan diri, langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur king size sambil menghela nafas berat membayangkan kekecewaan Yura akibat ulahnya yang ingkar janji.

.

.

.

Wajo adalah kota asalku yah teman-teman..

jadi dicerita ini aku bakal nyelipin info2 menarik tentang budaya dan adat istiadat kami suku Bugis.

Kali aja ada yang minat jalan-jalan kesini?☺️

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Sumarni Arni

Sumarni Arni

sya orang bugis jga thor

2021-07-10

1

Rusniati Akis

Rusniati Akis

😍😍

2021-06-11

1

Reni Anggereni

Reni Anggereni

😍😍😍😍😍

2021-06-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!