Pintu ruang penyekapan Yura seketika terbuka. Seorang pria yang dipanggil bos oleh ke dua anak buah nya tadi terlihat menghampiri mereka yang kini sudah mulai menindih Yura yang telah pingsan di sana.
Dengan amarah yang memuncak, pria tersebut kemudian menghadiahi ke dua anak buahnya dengan pukulan dan tendangan yang membabi buta
"Dasar samp***.. kalian berani-beraninya menyentuh gadis ini."
pria tersebut kemudian mengangkat tubuh Yura ke atas kursi yang tadi digunakan untuk mengikat tubuh Yura.
Kedua anak buahnya terdiam dan menunduk. mereka tak berani menatap ke arah bos mereka yang sedang marah
"Katakan, siapa diantara kalian yang memulai ini semua ha?" bentaknya
"ma maaf bos kami terpancing.., kami tidak bermaksud melakukan nya."
"Benar bos, kami tidak sempat melakukan apa-apa padanya, sumpah".
"Dasar kalian Sam***, andaikan saya tidak datang tepat waktu, kalian pasti sudah memperk*** gadis itu." sambil mengarahkan pandangannya ke arah Yura.
"keluar kalian berdua! sebelum peluru ku menembus kepala kalian"
Kedua anak buah nya tersebut kemudian pergi. ia menatap ke arah Yura dengan tatapan kasihan.
melihat wajah Yura yang penuh luka memar bekas tamparan dan baju Yura yang kini telah sobek dibagian leher membuat nya melepas jas nya dan menutupi tubuh Yura kemudian berlalu pergi meninggalkan Yura yang masih pingsan disana.
"Selamat malam tuan. kita memiliki tawanan baru. kini ia berada di ruang bawah tanah rumah tua"
"baiklah saya segera ke sana secepatnya".
"Baiklah tuan".
Kini malam semakin larut. suara mobil terdengar memasuki pekarangan rumah yang penuh penjagaan itu.
Saat seorang pria turun dari mobil, semua anak buah yang tadi tampak berjaga menunduk memberi hormat.
pria tersebut tak membalas sama sekali. ia tampak begitu dingin dan angkuh dengan tatapan tajam nya.
"Anda sudah datang tuan. mari kita ke..." ucapannya terpotong
"banyak sekali basa basi mu. langsung ke inti nya!"
"ba ba.., baik tuan". ia mengambil nafas sesaat kemudian melanjutkan perkataannya
"Mangsa kita kali ini gadis dari luar tuan."
"jelaskan rinci nya!"
"anak buah kita menculik nya dari bandara. dia membawa pasport dan beberapa dokumen perusahaan. setelah saya cek, itu adalah dokumen perusahaan travel terbesar di Indonesia dan Singapura tuan".
"wah... berarti kita mendapatkan berlian langka"
"bagaimana selanjutnya tuan? apa kah kita tetap akan menjual gadis tersebut atau kita hubungi keluarga nya dan meminta uang tebusan?"
Bruk
satu pukulan melayang ke wajah orang kepercayaan sekaligus sekertaris nya itu.
"Kamu pikir saya akan menggunakan caramu yang rendahan itu"
"maaf tuan, sa sa saya..."
"bawa saya padanya!"
"baik tuan"
ke dua pria tersebut kemudian menuju ruang rahasia bawah tanah tempat Yura di sekap.
saat pintu terbuka tatapan tajam dari seorang pria yang di panggil tuan tadi itu pun seketika berubah.
ia tampak sangat syok atas apa yang dilihatnya saat ini.
ia berkali-kali mengucek matanya berharap apa yang dilihatnya adalah khayalan.
ia mendekat ke arah Yura dengan langkah yang gemetar dan mata yang mulai berubah sendu
di sentuhnya pipi Yura yang lebam dan bengkak dengan lembut.
saat ia melihat ada bekas darah di ujung bibir Yura dan pakaian Yura yang kini begitu berantakan, raut wajahnya tiba-tiba berubah merah padam menahan amarah. Tatapannya kini penuh dengan keinginan untuk membunuh
"katakan siapa yang melakukan ini padanya? cepat!" suara nya sampai menggelegar memenuhi seisi ruangan.
"A A Anton dan Toni, tuan" ucap sekertaris nya tanpa berani menatap ke arah mata tuannya.
"kalian bertiga ke ruangan saya sekarang!"
"Ba ba baik tuan"
secepat kilat sekertaris nya itu pun pergi memanggil anak buah nya yang tadi menganiaya Yura dan bahkan hampir merenggut mahkotanya.
"shetttt.., habislah nyawaku" umpat sang sekertaris pada diri nya sendiri.
Setelah kepergian Dimas sekertaris nya, ia kemudian membopong tubuh Yura menuju ke salah satu kamar di rumah tersebut.
semua anak buah yang melihat pemandangan langka ini saling pandang dengan tatapan penuh tanda tanya.
ini adalah kali pertama tuan mereka membawa tawanannya ke kamar pribadinya.
banyak yang berpikir mungkin tuannya itu akan memuaskan nafsunya kepada sang gadis sebelum ia jual sebagai PSK atau simpanan pria hidung belang.
"hahaha, tuan pandai sekali dalam memilih wanita cantik" ucap salah seorang anak buah nya yang dilanjutkan dengan tawa anak buah yang lainnya.
.
.
.
********************
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Jeni Safitri
Apakah dia si dani dari panti asuhan
2022-01-25
0
ciby😘
siapa thorrt🤔🤔🤔
2021-11-25
0
nonce
daniel?
2021-07-10
1