Episode 5

Yang mau lihat para kurcaci geslek Zie end the geng, mohon bersabar ya. Mereka akan muncul setelah Veli lahiran dan dua Oma Ratih juga Oma Sinta pun akan banyak muncul.

***

Jika Veli dan Aran tengah sibuk dengan membicarakan cinta mereka, maka lain halnya dengan Bilmar dan juga Anggia yang kini tengah bersiap-siap pergi berkunjung ke rumah Veli dan Aran. Sebab keduanya sudah tinggal di rumah baru mereka sejak kemarin.

"Sayang Aran itu seperti orang tidak tahu diri ya," kata Bilmar pada Anggia yang tengah mengganti baju baby Alma.

"Abang ngomong apa sih.....ngaur......" jawab Anggia tanpa melihat Bilmar yang tengah menggendong Alif.

"Iya, dia sekarang udah punya rumah sendiri lupa sama kita. Bahkan kita aja nggak di undang ke sana," kata Bilmar yang sangat suka memulai pembicaraan, sebab ia sangat 5ahu tentang Anggia yang hanya diam saja bila tidak di ajak berbicara terlebih dahulu.

"CK......." Anggia menggelengkan kepala karena suaminya itu sangat suka sekali berbicara hal yang tidak penting.

"Yang, kamu denger Abang ngomong nggak sih?" kesal Bilmar yang sedari tadi tidak di perduli kan Anggia.

"Iya denger," jawab Anggia tanpa melihat Bilmar.

Bilmar sangat tidak puas dengan jawaban Anggia akhirnya ia mendekati Anggia dan.

CUP....

Bilmar mengecup pipi Anggia dan saat itu bertepatan dengan Ratih yang masuk ke kamar baby twins yang saat ini Bilmar dan Anggia sedang di sana.

"Oh tidak......" kata Ratih dengan mulut yang mengangga.

Bilmar dan Anggia berbalik dan menatap Ratih yang berdiri di ambang pintu, sebab pintu kamar baby twins terbuka lebar.

"Mami," kata Bilmar dan Anggia bersamaan.

Ratih tersadar sesaat mendengar suara Anggia dan Bilmar, hingga ia berjalan mendekat dan mengambil Alif yang tengah di gendong oleh Bilmar.

"Kalian berdua memang kelewatan, kalau mau mesra-mesraan jangan di depan anak kecil," kesal Ratih dengan menatap tajam Bilmar dan Anggia, "Allahu Akbar......" Ratih menutup mata bayi yang berusia beberapa bulan itu, seolah bayi itu tau tentang apa yang barusan terjadi.

"Mi, Alif nggak akan tau. Dia masih bayi tau Mi," jawab Bilmar yang merasa konyol dengan perkataan Ratih.

"Abang," Anggia menyenggol Bilmar agar tidak mengajak Ratih berdebat. Karena ia tahu suaminya sangat suka sekali mengerjai Ratih.

"Kamu ya Bil, Mami ngomong kamu jawab. Anak macam apa kamu?" kata Ratih dengan menunjuk Bilmar.

"Anak macan Mi," jawab Vano yang baru saja sampai, mereka memang sudah berjanji pergi bersama-sama ke rumah baru Aran. Dan Vano datang bersama Ziva sebab rumah Veli dan Aran tidak jauh dari rumah Bilmar. Hingga ia pergi ke kamar baby twins dan mendengar kerusuhan antara Bilmar dan Ratih yang tengah terjadi.

Semua mata tertuju pada Vano yang baru saja datang, dan melihatnya tengah berdiri tidak jauh dari mereka.

"Macan apa?" tanya Ratih, "Kamu masuk nggak pakek salam, tapi langsung ikut pembicaraan orang tua," Omel Ratih lagi masih dengan kesalnya.

"Mampus lu, kenal sembur juga," Bilmar tersenyum karena Vano juga ikut di marahi oleh Ratih, padahal Vano tidak ada kaitannya sama sekali.

"Diam!" kata Ratih yang membuat Bilmar langsung menutup mulutnya, "Ini awalnya karena kamu, Mami jadi kesal sama kalian berdua nggak ada yang beres, Mami selalu ajarin kalian jadi anak baik tapi kalian malah seperti anak....." Ratih tidak melanjutkan bicaranya ia hanya menatap Bilmar.

"Seperti anak macan Mi, dia ini anak macan. Kerjaannya mengapung terus," jelas Vano.

"Macan mengaung ya?" tanya Ziva.

"Iya, dia macan mengaung yang. Dia ini mecannya beda," jelas Vano pada Ziva.

"Iya Vano bener ni, kamu itu seperti anak macan!" kata Ratih membenarkan ucapan Vano.

"Nah kan, aku bener.....iyalah....." kata Vano dengan bangganya.

"Tunggu dulu," Bilmar menjeda ucapannya dan menatap Vano, "Tadi Vano bilang Bilmar seperti anak macan, betul Mi?" Bilmar kini menatap Ratih dan bertanya.

"Iya memang!" jawab Ratih.

"Sabar dulu Mi, kalau Bilmar seperti anak macan, berarti macan nya......." Bilmar menatap Ratih tanpa melanjutkan perkataannya.

Ratih memberikan Alif yang tengah ia gendong pada Ziva, karena kini ia mengerti dengan maksud Bilmar. Dan kini ia menatap Vano sambil berkacak pinggang.

"Jadi maksud kamu Mami macan?" tanya Ratih sambil napasnya yang terlihat naik turun.

"Hehehe......" Vano menggaruk kepala, "Kabur," Vano berlari karena takut terkena semburan dari Ratih.

"Vano......" teriak Ratih.

"Oeeee Oeeee....." Baby twins tanpaknya terkejut dan keduanya menangis dengan bersamaan.

"Mami," kesal Bilmar.

"Hehehe......" Ratih tertawa renyah, "Mami keluar aja ya," Ratih merasa tidak enak karena kedua cucu kesayangannya masih menangis dengan begitu kencang.

"Huuuufff......" Anggia menarik nafas melihat kelakuan keluarganya yang terlihat begitu aneh,nun mereka tetap kompak dalam segala halnya.

"Aku tunggu di bawah ya Ngi," pamit Ziva sebab kedua baby twins sedang minum asi.

Setelah kepergian yang lainnya kini tinggal Bilmar dan Anggi yang sedang memberi asi dengan bersamaan pada kedua bayinya.

"Sayang, kita honeymoon yuk," kata Bilmar.

Anggia menatap Bilmar, "Abang apasih, udah telat. Udah punya dua anak juga," jawab Anggia yang merasa ide Bilmar tidak masuk akal.

"Abang kan juga butuh kamu, Abang juga pengen....." Bilmar tak mau melanjutkan perkataannya karena Anggia menatapnya dengan tajam.

"Huuuufff......." sejenak Anggia menarik nafas, "Abang mau kayak Alma dan Alif?" tanya Anggia.

"Mau dong," jawab Bilmar dengan cepat, sebab ia sedang ingin seperti Alma dan Alif saat ini.

"Minta sama Mami," jawab Anggia dengan jelas.

"Maksud kamu Abang seperti bayi, minta sama Mami?" Bilmar tidak percaya dengan apa yang di katakan Anggia, ia pikir Anggia akan memberikan yang ia inginkan namun ternyata Anggia malah memberi saran yang tidak karuan.

"Iya, kan Abang Aus," Anggia tersenyum melihat wajah Bilmar yang tidak terima dengan apa yang ia katakan.

"Iya kan Abang bilang aus, pengen kayak anak-anak kita. Abang minta sama Mami, tapi Abang jadi bayi lagi."

"Ogah, Abang nggak mau. Masak jadi bayinya macan," jawab Bilmar.

"Abang, ada Mami di belakang Abang," Anggia menunjuk belakang Bilmar, dan mengatakan ada Ratih di sana.

"Mami?" Bilmar sangat takut bila benar ada Ratih di belakangnya, bisa saja ia akan di buat sayur rendang kali ini. Perlahan Bilmar berbalik dan melihat benarkah ada Ratih di sana, mata Bilmar melebar, ternyata Anggia mengerjakannya sebab Ratih tidak ada dan Bilmar pun menatap Bilmar dengan tajam.

"UPS," kata Anggia dengan senyum penuh kenangan setelah mengerjai Bilmar.

"Sayang kamu....." Bilmar mendekati Anggia, dan memegang pipi Anggia dengan kedua tangannya begitu kencang.

"Ahahahaa.....Abang, Ampun....." teriak Anggia.

"Bilmar.......Anggia......." kalau mau aneh-aneh masuk kamar kalian jangan di depan anak," kata Ratih yang entah dari mana kini giba-tiba sudah ada di kamar.

"Mami," Bilmar dan Anggia tersenyum kecut.

Terpopuler

Comments

Helmina R

Helmina R

palingan jga ada di novel, di dunia nyata mah mana ada

2023-03-02

0

Zainab ddi

Zainab ddi

mertua yg baik

2023-02-22

0

westi

westi

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪😘😘😘😘

2022-08-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!