Sudah jalan dua minggu pernikahan mereka, saat ini masih dalam suasana pengantin baru yang masih hangat-hangat nya, sampai sejauh ini hubungan mereka masih di katakan baik-baik saja tidak tahu nanti akan seperti apa. Karena sejatinya setiap hubungan tidak pernah selalu berjalan mulus pasti ada saja konflik di dalamnya bukan untuk merenggangkan hubungan tersebut tetapi sebagai penguat dalam menjalin suatu hubungan agar mereka lebih mendewasakan diri dalam menyikapi setiap permasalahan yang terjadi.
Beberapa menit yang lalu Dimas pamit ingin shalat subuh berjamaah di Masjid samping gedung apertemen mereka. Keyla saat ini menunggu waktu untuk shalat subuh tanpa di imami suaminya, karena dalam ajaran Islam lelaki yang sudah baliq atau sudah dewasa di wajibkan untuk shalat berjamaah di masjid.
Usai melaksanakan shalat, Keyla membersihkan diri terlebih dahulu, menunggu suaminya datang sambil mempersiapkan sarapan untuk mereka berdua.
Dimas tidak langsung pulang ketika shalat telah usai, dia menyempatkan waktu luang untuk mendengarkan kajian subuh di masjid itu yang menjadi rutinitasnya setiap subuh.
Kajian kali ini bertemakan
Pacaran islami ?
Pak Ustad mulai membuka kajian.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Para hadirin menjawab salam tersebut. "Alhamdulillah kita masih di beri kesempatan untuk hadir di tempat ini dalam keadaan sehat wal'afiat, kali ini saya akan memberikan kajian tentang apa sih itu pacaran islami".
Nah pacaran islami adalah istilah untuk menyebut orang pacaran yang menjadikan pacaran sebagai uslub (perantara) untuk semakin taat pada Allah. Dari pacaran islami inilah muncul alasan berpacaran 'Pacaran untuk semangat ibadah' Katanya, kalau ada pacar, nanti kan ada yang ingetin sholat baik sholat wajib atau sholat sunnah. Jadi intinya, melalui pacaran, ibadah pada Allah makin mudah.
Namun disayangkan, tujuan pacaran islami itu tidak bisa terealisasi dalam kehidupan nyata. Sebab, pacaran pada hakikatnya adalah ajang baku syahwat. Meski ada label islaminya, tidak lantas mengubah status hukumnya yang haram menjadi halal atau bahkan sunnah, dapet pahala. Justru dengan pacaran islami, sesuatu yang haram makin jadi haram dan sesuatu yang sunnah–seperti ingetin orang kebaikan– akan jadi haram juga.
Sebagai contoh, ada orang yang ngaku pacaran islami. Dia tatkala memegang tangan pacarnya, ia selalu memuji Allah dengan mengatakan “Subhanallah, masya Allah ukhti, tangan kamu mulus banget, coba saya pegang yang satunya lagi..!!” Ketika dia pegang tangan pacarnya yang satunya lagi, ia berkata lagi “Subhanallah..inilah tanda-tanda kebesaran Allah swt yang telah menciptakan engkau untukku”. Pas udah selesai megang, ia lalu berkata : “Alhamdulillah..terimah kasih ya Allah atas nikmat yang telah engkau berikan pada hamba”.
"Nah, kira-kira kalau ada fakta semacam diatas yang kita lihat disekitar kita, apakah kita bisa mencap apa yang dilakukan oleh orang itu dibenarkan islam cuma lantaran karena ada aktivitas islami yang mengiringinya ? Tentu saja tidak..! Kenapa bisa begitu? Karena pada dasarnya islam bukan agama yang mengenal taat heterozigot (taat juga maksiat juga). Tapi islam hanya membenarkan sesuatu yang memang taatnya kaffah, dan juga ada tuntunannya. Memuji Allah memang harus kita lakukan, tapi tak tepat juga kalau kondisinya seperti tadi, yaitu saat pegang tangan pacar."
"Nah, munculnya aktivitas berpacaran islami sebetulnya muncul dari jalan kompromi (tengah), yaitu pengen taat juga, pengen maksiat juga. Dari kondisi inilah, seseorang akhirnya memilih untuk mengislamikan aktivitas pacaran yang pada dasarnya haram. Ia melabel maksiat dengan sesuatu yang islami, sehingga maksiat itu seolah-olah menjadi boleh untuk dilakukan. Ini sebetulnya aktivitas mempermainkan Allah, karena ia melakukan suatu aktivitas yang secara bersamaan melakukan ketaatan dan kemaksiatan. Nah, dalam kondisi yang seperti itu orang pacaran itu tidak mendapatkan pahala, melainkan dosa. Sebab, bila kebatilan dan yang haq bercampur, maka yang dimenangkan adalah kebatilan. Allah swt berfirman:
“Dan janganlah kamu mencampurkan antara yang haq dan yang batil dan kamu menyembunyikan yang hak itu padahal kamu tahu.(QS. Al-Baqarah : 42)"
Ayat diatas sangat jelas melarang kita untuk mencampur-adukkan haq dan kebatilan. Oleh karena itu, Pacaran islami–yang didalamnya ada haq dan kebatilannya–adalah aktivitas yang tidak boleh dilakukan. Bahasa kerennya, haram..!!. Pacaran islami yang banyak diagung-agungkan orang sekarang sama saja dengan gaya pacaran yang dalam istilahnya “Pacaran Non-Islami”. Keduanya sama saja maksiat, meski stempelnya ada islaminya.
Oleh karena itu, bila ada orang pacaran bawa-bawa kata islami, ndak usah dipercaya. Ok…!!! Wallahu a’lam bish shawab.[]
"Mungkin itu saja sedikit dari saya tengang permasalahan pacaran islami yang sebenarnya tidak di benarkan dalam Islam, saya harap adik-adik di sini tidak termaksud kedalam golong itu, jika memang ingin menjalin hubungan dengan pasangannya lebih baik menikahlah jangan berpacaran ya. Dan sebagai penutup pertemuan kita kali ini saya akhiri Wabillahi taufik walhidayah wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Dimas merasa prihatin dengan model pergaulan anak jaman sekarang sehingga muncul istilah kata pacaran islami yang sebenarnya tidak ada dalam ajaran Islam.
Untung aku sudah menikah. Senyum terbit di bibirnya, Dia jadi teringat Keyla di rumah. Segera Ia pulang untuk menemui istri kecilnya.
Keyla sementara menata masakan di meja untuk sarapan. Tak lama bunyi pintu terbuka munculah Dimas berjalan kearahnya. "Masak apa sayang." Hanya dengan pertanyaan sederhana itu membuat Keyla blusing.
Aduh, pagi-pagi sudah senam jantung.
"Nasi goreng sama omlet." Mengangguk atas jawaban istrinya.
"Mas mau sarapan atau mandi dulu?"
"Mandi saja dulu." Beranjak ke kamar di ikuti Istrinya.
Keyla memilih pakaian apa kiranya yang cocok untuk di kenakan suaminya hari ini, "Warna biru atau warna coklat ya." mengangkat dua buah kemeja, "Hm warna biru aja deh biar samaan sama gamis ku hihi." Dasar memang kelakuan pasutri baru ini.
Melihat suaminya kesusahan memakai dasi Keyla berinisiatif membantu memasangkan dasi itu, sekarang dia tahu-tahu sedikit tentang hal-hal semacam itu hasil dari bantuan mbah google.
Berdiri di hadapan Dimas dengan jarak dekat mencoba memasangkan dasi pria itu, sedikit kesusahan memang dengan tingginya yang hanya sebatas dada suaminya, terpaksa dia harus berjinjit sedikit.
Fokus Dimas pada wajah istrinya yang tengah serius mengaitkan dasi, merangkul pinggang wanita itu agar tidak kesusahan berjinjit.
"Nah selesai." Merasa bahagia telah berhasil memasang dasi. Mencoba beranjak tapi tertahan dengan rangkulan suaminya di pinggang.
Dimas semakin mendekatkan wajahnya dan 'cup' satu kecupan berhasil dia labuh kan di bibir ranum istrinya. Keyla menahan nafas dengan mata yang mengerjap lucu, dia kaget dengan serangan dadakan itu.
"Ayo sarapan." Seperti tidak sedang terjadi apa-apa setelah mencium istrinya tiba-tiba, pria itu menggandeng tangan Keyla menuju ruang makan. Keyla sendiri menurut saja masih dengan perasaan yang sama, malu.
Mereka makan dengan pikiran masing-masing, "Kuliah jam berapa?"
"Hah." Efek kejadian tadi membuat wanita itu lama dalam mencerna perkataan.
"Kuliah jam berapa sayang?" Bertanya ulang.
"Eh, jam sepuluh mas." Gugup.
"Aku antar."
"Nggak usah mas, nanti capek bolak-balik, aku naik taksi aja." Karena jadwal mengajar Dimas di mulai jam delapan pagi sementara dia masuk jam sepuluh, dari pada suaminya harus bolak-balik kampus hanya untuk mengantarnya mending dia naik taksi saja pikirnya.
"Aku berangkat." Keyla cepat-cepat menyimpan peralatan makan mereka, beranjak mengantar suaminya ke pintu.
"Kamu jaga diri baik-baik selama aku tidak ada." Nanya mengangguk sebagai jawaban. mencium tangan suaminya di balas dengan ciuman di kening.
"Assalamu'alaikum." pamit Dimas dan di balas oleh Keyla.
Begini ya rasanya setelah menikah, cium tangan di balas cium kening, hihi.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Murni
seru
2020-04-01
1
Rindi Risty
hahaha...key...key...
2020-03-14
2