Di sepanjang jalan menuju kantin yang terletak di lantai dua gedung fakultas, Keyla hanya memandangi Oca yang sibuk dengan ponselnya. Menurutnya, kali ini Oca sedikit berbeda dari sebelumnya. Dulu waktu mereka masih SMA, anak satu ini selalu paling histeris jika melihat cowok cakep yang katanya mirip oppa-oppa korea itu. Tapi tadi dia biasa biasa saja tuh pas dosen ganteng yang masuk di kelas mereka, itu ganteng menurut versi teman-teman kelasnya tadi.
Mungkin oca sudah berubah kali ya, syukurlah.
Oca yang di pandangi pun merasa heran dengan sahabatnya ini, "kamu kenapa sih Key lihat aku terus, tau kok aku cantik."
"Ck, kepedean banget sih, tapi ngomong-ngomong kamu kok biasa aja pas dosen yang katanya ganteng itu masuk kelas kita tadi, biasanya kan kamu paling heboh tuh sama yang begituan." cerocos Keyla langsung pada intinya, dari pada penasaran kan mending nanya langsung sama orangnya. pikirnya.
Masa iya mau naksir sama kakak sendiri sih, ada-ada saja ini anak, eh tapi biar deh dia penasaran hihi.
Oca hanya tersenyum kalem diberi pertanyaan seperti itu. perihal keyla yang tidak menahu soal Dimas adalah kakak Oca itu tidak ambil pusing, kan Keyla juga tidak pernah menanyakan soal keluarganya biar saja waktu yang menjawab, pikirnya.
"kenapa jadi bahas masa lalu sih, aku udah berubah kali." sungut Oca sebal. kenapa jadi mengungkit masa lalu pikirnya, toh sekarang kan dia sudah tidak seperti dulu lagi.
Sekarang sih iya, tapi nggak tahu nanti kalau ketemu pangeran tampan hehe.
"Eh, kan nanya doang. Tapi bagus deh biar ngga malu maluin kalo jalan sama kamu." Balas keyla pelan tapi mampu membuat Oca mempelototinya.
"Awas Ca nanti matanya lepas tuh, bukannya nakutin tapi lucu sih, ha ha." Ledek Keyla, sambil berjalan mendahului Oca, takut kena amukan sahabatnya itu.
"Keyla!" Teriak Oca yang tanpa sadar membuat dia jadi pusat perhatian orang-orang di sekelilingnya.
Aduh malu dilihatin, awas kamu Key.
Oca langsung saja mempercepat langkahnya menuju Keyla yang beberapa langkah berada di depannya.
Tiba di kantin mereka mencari bangku kosong untuk di duduki. "Key kamu yang pesan gih, aku yang jagain tempat duduk."
"Mau pesan apa, aku bakso sama es jeruk, eh samain aja kali ya." Tanpa menunggu balasan dari Oca, Keyla buru-buru memesan pesanan mereka. Tak lama dia kembali lagi dengan nampan berisi dua mangkuk bakso dan dua gelas es jeruk.
Setelah membaca doa, mereka makan dengan tenang, "Habis ini kita ada kelas lagi kan jam 1 siang." Keyla bertanya sambil menyerobot es jeruknya.
"Iya, ini baru jam 10, masih ada 3 jam lagi." Jawab Oca.
"Kita ke mushalah saja kali ya, capek kali musti bolak-balik rumah." Saran Keyla, jarak rumah dan kampusnya memang agak jauh, dari pada harus bolak-balik yang waktunya cuman sedikit mending mereka di kampus saja dulu pikrinya, biar bisa hemat bensin.
"Yaudah, habisin cepat."
Ting..
Suara notif wa dari ponsel Keyla, mengalihkan perhatiannya dari jus jeruk yang ia minum.
Ummi❤️
Pulang dari kampus langsung ke rumah ya nak.
Anda
iya Ummi, tapi Keyla pulangnya agak siang, karna jam satu mau masuk lagi.
Ummi❤️
yasudah, belajar yang bener Key.
Anda
iya Ummi sayang😘😘
"Siapa Key, serius amat sampe senyum-senyum gitu".
"Ah, ini Ummi, katanya sebentar kalau sudah nggak ada kuliah lagi harus langsung pulang ke rumah."
"Oh, kirain. Eh yaudh ayo ke musalah kita, aku mau tiduran."
"Ck dasar kebo, tidur mulu yang di urus."
"Biarin." Balas Oca ketus.
***
Sampai di rumah jam setengah 3, Keyla memarkirkan metik di halaman dan mengetok pintu. "Assalamu'alaikum, Ummi keyla pulang."
Tak berselang lama pintu besar rumah utama terbuka, menampakkan sosok wanita paruh baya dengan gamis rumahannya yang masih terlihat cantik.
"Wa'alaikumussalam warahmatullah, sudah pulang ya nak, ayo masuk habis shalat asar kita mau keluar sama Abah."
"Kemana Ummi, emang harus dengan Keyla juga ya?" Bertanya dengan nada bingung, karna biasanya kalau Ummi dan Abah nya ada urusan di luar, Keyla tidak pernah ikut serta kan itu bukan urusanya kan, pikirnya.
"Ada deh, nanti juga kamu tahu, yaudah sana mandi terus shalat ashar bareng ya sama Ummi di bawah". Sambil tersenyum menyuruh anak gadisnya untuk bergegas karna sebentar lagi waktu shalat Ashar tiba, mereka akan shalat berjamaan di mushalah rumah yang terletak dilantai satu.
Setelah mandi dan berwudu, Keyla telah siap dengan kerudung putih gadingnya, keluar dari kamar menuju lantai bawah letak musholahnya berada.
Dari kejauhan, Keyla melihat Ummi telah duduk manis di mushalah dengan mushaf di pangkuannya.
"Abah mana Ummi, nggak shalat bareng kita ya?" Mengedarkan pandangan mencari keberadaan Abah.
"Abah shalat jamaah di masjid nak, jadi kita shalat berdua saja ya."
"Oh gitu yaudah, eh itu udah ikamah Ummi, kita langsung shalat saja."
Mengambil barisan di samping Umminya, Keyla memulai shalat dengan kusyu.
"Assalamu'alaikum warahmatullah." Memutar kepala kekanan lalu ke kiri pertanda shalat telah berakhir dengan salam.
Tak lupa berzikir dan berdoa setelah shalat yang menjadi keharusan yang Abahnya ajarkan pada Keyla. Katanya kalau habis shalat terus nggak doa, kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang sombong, Keyla manut-manut saja pada saat itu.
Di kediaman Bahtiar, Sultan Bahtiar yang tak lain adalah ayah Dimas dan juga Oca, tengah bersiap-siap untuk bertemu dengan sahabat lamanya. Mereka telah mebuat janji satu sama lain akan bertemu setelah shalat Ashar di salah satu restorant ternama di kota ini.
"Bunda, bilangin sama Dimas dan Oca suruh cepat-cepat." Perintah sang kepala keluarga kepada istrinya.
"Tapi Yah, Dimas masih mengajar di kampus bentar katanya dia akan nyusul kita di sana." Jawab sang istri.
"Oh begitu, tak apa asal jangan kelamaan."
"Oca udah siap." Teriak Oca dari arah tangga dengan semangat.
"Nah itu oca, cepat sayang kita langsung berangkat sekarang, kakakmu akan menyusul nanti." Kata Rahmawati, bunda Oca.
Berjalan beriring menuju mobil yang telah terparkir di depan rumah yang di kendari oleh sopir keluarga Bahtiar.
Di rumah Keyla, mereka juga sudah bersiap-siap, Keyla dengan gamis army dan khimar senada, Ummi juga memakai gamis dengan warna yang sama dengan yang Keyla kenakan.
"Udah siap kan, ayo kita berangkat sekarang, mereka juga udah berangkat." Kata Abah.
Mereka siapa sih, emang ada orang lain ya yang akan ikut, ah mungkin saja Abah ada janji sama teman kerja atau sahabatnya gitu, tapi kenapa musti ngajakin aku sih, aku kan nggak tau mau ngapain di sana apalagi paling tiba disana ketemu sama orang yang seumuran Abah, kan nggak lucu gitu aku yang kecil sendirian.
Keyla hanya menurut saja sampai masuk ke dalam mobil yang akan mengantar mereka ketujuan.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Anisa Hafidz Alfatih
bagus kak
2020-12-24
0
Agathaa ⟭⟬⟬⟭ ⁷
eh pantes biasa aja tuh OCA orang dimas kakaknya
2020-03-16
8