Keyla sudah terbangun lebih dulu, setelah penyatuan mereka tadi malam mereka langsung mengistirahatkan tubuh lelah sehabis beribadah.
Beranjak dari tempat tidur untuk segera membersihkan diri, baru menyentuh lantai hendak berdiri Keyla terduduk kembali akibat rasa sakit yang tiba-tiba menyerang di area organ intimnya, mungkin efek baru pertama kali melakukan hubungan badan sehingga menciptakan efek rasa sakit, sekujur tubuhnya pun lelah meski Dimas melakukannya dengan sangat pelan dan penuh kehati-hatian.
Aaa bagaimana ini, bentar lagi shalat subuh aku belum mandi wajib. pokonya harus bisa paksain saja key oke, Bismillah.
Mencoba berdiri lagi menjaga keseimbanagn tubuh agar tidak linglung, melangkah tertatih-tatih sampai tiba di pintu kamar mandi masuk kedalamnya dan menutup pintu itu kembali.
"Hah selamat."
Dimas terbangun meraba tempat di sampingnya tapi tidak menemukan keberadaan Keyla, kebingungannya terjawab ketika mendengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi, mungkin saja istrinya itu sedang mandi pikirnya.
Menunggui istrinya selesai mandi baru setelahnya di juga mandi karena waktu shalat subuh tinggal beberapa menit lagi tiba.
Selesai dengan urusan mandi mereka.
Sekarang mereka telah melaksanakan shalat subuh berjama'ah, kali ini Dimas tak shalat berjamaah di Masjid sebab ia khawatir dengan keadaan istrinya, dia paham betul mengenai efek berhubungan badan apalagi itu yang pertama kalinya bagi mereka, takut jika nanti Keyla kenapa-napa jika di tinggalkan sendiri sudah seperti mengasuh orang sakit saja.
"Kamu mau kemana." Melihat istrinya berdiri hendak keluar tak urungnya Dimas mulai menjalankan peran sebagi suami siaga.
"Mau ke dapur Mas buat sarapan." Tak tau apa maksud dari pertanyaan itu dia menjawab seadanya saja, padahal suaminya itu sudah terlihat khawatir melihat cara jalannya yang lambat seperti siput.
"Tidak usah, kita pesan gofood saja." Menuntun istrinya untuk duduk lagi di sofa yang ia duduki.
"Tapi mas aku.."
"Sudah jangan protes turuti saja." Kalimat perintah penuh penekanan mulai keluar, jati diri Dimas mulai nampak, sifat Bosy yang melekat pada dirinya sedikit demi sedikit menguak sekarang, bukan karena ingin mendominasi Keyla hanya saja ini demi kebaikan istrinya itu.
"Apa itu masih sakit." Bertanya lagi.
"Hah." Keyla bingung arah pembicaraan itu entah kemana, dia belum menangkap apa yang di maksud suaminya.
Tapi setelah mengerti maksud pertanyaan Dimas wajahnya seketika memerah kejadian tadi malam seperti di reka ulang di otak cantiknya. Tak berani menatap lawan bicara memilih untuk menyembunyikan wajah di balik punggung suaminya, malukah? jelas pasti dia sangat malu sekarang.
Terkekeh melihat tingkah istrinya yang masih saja malu.
"Humairah."
"Iya mas." Menjawab di balik punggung.
"Terimakasiah."
"U.untuk apa?" Kali ini dia memberanikan diri menatap Dimas, duduk saling berhadapan.
"Untuk semuanya." Berbicara serius menangkup wajah istrinya menggunakan kedua tangan.
Keyla tak tau mau menjawab apa, dia diam membisu saja di tatap selekat itu, apa kabar dengan jantung yang kian menderu hebat seakan ingin keluar dari tempatnya.
"Mas."
"Hm."
"Aku lapar." Berkata jujur kejadian tadi malam banyak menguras energi hingga ia membutuhkan asupan makanan pagi ini.
"Maaf, aku lupa memesan makanan." Terkekeh di akhir kata mengingat sekarang dia jadi pelupa bila berdekatan dengan istrinya.
Cepat-cepat membuka aplikasi GoFood untuk memesan makanan untuk sarapan mereka.
Keyla merusak momen indah saja di pagi hari ini, mau bagaimana lagi sesuatu dalam dirinya mendesak untuk segera di isi dan juga tak ingin penyakit mag nya kambuh lagi karena terlalu lama menahan lapar.
***
"Mas."
"Iya."
"Habis kuliah aku langsung pulang saja ya." Menunggu persetujuan.
Saat ini mereka tengah berada dalam mobil di area parkir fakultas, mereka baru saja tiba sekitar lima menit yang lalu.
"Kenapa ingin cepat pulang?" Bukan menjawab malam balik bertanya.
"Aku lelah mas ingin rebahan tau." Merengek mengeluarkan jurus untuk menaklukkan hati Dimas, sudah mirip seperti istri yang ingin di manja saja.
"Keruangan ku saja, di sana ada tempat tidur bisa kamu pakai untuk rebahan." Memberi saran, sebab tidak ingin berada jauh dari istrinya dalam waktu yang lama, sudah terlihat seperti pasangan bucin bukan, istilah yang sering di pakai anak muda jaman sekarang.
"Baiklah." Menerima usulan biar tidak panjang urusannya.
Keyla memantau keadaan di area parkir kali-kali ada mahasiswi yang berseliweran dan menangkap basah dirinya keluar dari mobil dosen fenomenal itu bisa lain ceritanya bila hal itu benar terjadi, bisa di bully satu fakultas dia sama fans girl Dimas.
"Kamu kenapa?." Keningnya mengkerut melihat tingkah istrinya pagi ini.
"Heh nggak kok mas." Tersenyum kecil biar tidak ketahuan. Berbalik lagi melihat keluar jendela.
"Humairah."
"Eh iya mas."
Dimas menyodorkan tangan kanannya, Keyla yang paham langsung saja menyambut tangan itu diciumi dengan takzim. Tapi kali ini Dimas tidak membalas dengan kecupan di kening melainkan mengecup bibir mungil istrinya.
"Mas, nanti dilihatin orang." Keyla panik sendiri bisa-bisanya Dimas mengecup bibirnya dengan tak tau tempat, bagaimana jika ada yang melihat.
"Memang kenapa, kamu kan istriku." Menjawab dengan santai, tak tau saja sekarang Keyla sedang kesal.
Geram dengan jawaban yang Dimas berikan, lantas tangannya dengan refleks mencubit perut rata Dimas membuat pira itu menjerit karena perih bekas cubitan istrinya.
"Maaf." Merasa bersalah pada akhirnya.
Tanpa menunggu lagi Keyla cepat-cepat keluar dari mobil Dimas setelah memastikan situasi aman.
Di kelas Oca menunggu tidak sabaran, pasalnya dari dua puluh menit yang lalu Keyla berkata telah sampai di parkiran tapi lihatlah sampai sekarang wanita itu belum juga muncul di kelas.
Sejauh apa sih parkiran sama pintu masuk kenapa dia lama sekali, atau mungkin masih mesra-mesraan sama kak Dimas ya, Aaaaa akukan iri bagaimana dong aku jomblo, hiks.
Tak berselang lama Keyla muncul menghampiri Oca lalu duduk di sampingnya.
"Kenapa lama sekali." Baru saja mendudukkan diri Oca sudah menodongkan pertanyaan, Keyla gelegapan mau menjawab apa, haruskah dia berkata jujur, ah tidak mungkin nanti adik iparnya yang jomblo ini tak kuat iman, bermonolog dalam hati.
"Habis dari toilet Ca." Sedikit berbohong.
Pagi-pagi sudah ngumpulin dosa saja kamu key.
"Oh kirain."
"Apasih."
"Sudah itu di depan ada dosen."
Dosen yang mengajar baru saja masuk memberikan materi perkuliahan pagi ini.
"Oke materi kita kali ini tentang Pangan dan Gizi, Permasalahan pangan di sini menyangkut empat hal diantaranya ketersediaan pangan, kerawanan pangan, stabilitas harga pangan dan terakhir keamanan pangan. Sedangkan masalah Gizi terbagi dua ada masalah gizi kurang seperti KEP, Kurang zat Besi, Gaki dan lain sebagainya, dan yang kedua masalah gizi Lebih contohnya obesitas."
Mereka hanya diam mendengarkan dosen itu memaparkan materi perkuliahan sampai waktu perkuliahan selama dua jam itu habis tak terasa.
Bersambung.
Note:
KEP (Kekurangan Energi Protein)
Gaki (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium)
(Ini aku ambil materi kuliah ku loh kebetulan jurusanku tengang per-GIZI-an jadi aku ambil saja yang itu)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Rindi Risty
next...
2020-03-20
1
mia_mia641
lanjut thor
2020-03-20
2
Sri Ayu Lestari
next up thor
2020-03-20
3