Bab 17

Semenjak kepulangan Dimas, Keyla terlihat jauh lebih ceria dari hari-hari sebelumnya ketika Dimas pergi, sebab rindunya sudah tersampaikan. Seperti halnya sekarang ini senyum tak pernah lepas di bibir mungil itu bersenandung ria sesekali merenggangkan otot leher tatkala rasa pegal melanda.

Sehabis sarapan di rumah Ummi tadi mereka pamit kembali pulang ke apertemen yang beberapa hari ini tidak di tempati, jadilah sekarang Keyla membersihkan segala sisi ruangan dalam apertemen mereka sudah banyak sekali debu-debu menempel karena tak di bersihkan selama mereka pergi.

Sedang Dimas pergi ke kampus untuk bekerja sebagai dosen. Kebetulan Keyla libur hari ini jadilah dia pergunakan waktu libur itu untuk membersihkan, belajar melatih diri menjadi istri yang baik dengan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Dimas sempat melarang, ia tak mau membuat istri kecilnya itu kelelahan nantinya tapi Keyla tetap ngotot dengan berbagai macam alasan, akhirnya Dimas mengizinkan dengan syarat jangan mengerjakn pekerjaan yang berat katanya.

Ting

Bunyi notif pesan baru saja masuk di ponselnya. Menyimpan kemoceng beralih pada ponsel yang tergeletak di atas meja ruang tamu.

Oca

Assalamu'alaikum, kakak ipar😉

Anda

wa'alaikumussalam, ada apa Ca?

Oca

Aku rindu tau...

Anda

datang saja ke apertmen kebetulan aku lgi sendiri nih.

Oca

kyaaa dengan senang hati,, eh btw bukain pintu dong pegel tau berdiri terus dsri tadi.

Anda

heh, udah di depan ya?

Oca

dari tadi Key, buruan bukain😣

Keyla tak lagi membalas, memilih berjalan cepat menuju pintu lalu membukanya.

"Hai." Melambaikan tangan berjalan masuk sebelum di persilahkan, jangan di tiru kelakuannya ya, tidak sopan.

"Kenapa nggak ngomong dari tadi kalau sudah di depan?" Menodong Oca yang baru saja duduk di sofa dengan pertanyaan.

"Rencananya mau ngasih kejutan tapi pintunya terkunci mana aku lupa lagi kode nya apa."

"Oh gitu, aku ambilin minum dulu ya"

Keyla beranjak ke dapur mengambil minuman, membuka kulkas mengambil dua botol minuman rasa jeruk untuk ia berikan pada Oca dan dirinya.

"Maaf cuman ada ini." Memberi sebotol minuman yang dia bawa dari dapur tadi.

"Kayak apa saja sih, air putih juga ngga masalah kok."

Meneguk minuman yang Keyla berikan hingga tersisa setengah.

"Kamu duduk saja di sini ya, aku mau lanjut membersihkan."

"Aku bantuin sekalian, biar ada kerjaan."

"Emang nggak apa-apa?"Merasa tidak enak harus merepotkan Oca untuk membantunya.

"Tenang saja Key, sekalian belajar dari sekarang kan biar nanti kalau sudah nikah sudah tau cara kerjanya." Menjawab bijak, lagi pula niatnya memang untuk itu, di rumahnya Oca jarang sekali melakukan pekerjaan rumah walau sekedar membersihkan kamar, itu semua di kerjakan oleh asisten rumah tangga dan Bunda juga terlalu memanjakan anak gadianya itu takut Oca kelelahan bilamana ikut serta melakukan pekerjaan seperti itu.

"Yaudah, kamu bersihin lantai ya biar aku yang bersihin dapur sekalian mau masak."

Memberikan alat penghisap debu pada Oca.

Mereka sibuk mengerjakan tugas masing-masing, dengan Keyla sibuk mengurusi urusan dapur sementara Oca kesana kemari memegang alat penghisap debu, sungguh pemandangan yang begitu menarik melihat Kakan dan adik ipar bekerja sama, andai ada Dimas di sini mungkin saja dia akan menjadi penonton melihat aksi dua gadis kecilnya yang satu adik dan yang satunya lagi istri.

***

Menjelang sore Dimas menyudahi urusannya di Kampus, membereskan tumpukan kertas di atas meja, men-shut down layar laptop menutupnya memasukkan ke dalam ransel yang sering ia bawa, mematikan lampu ruangan lalu setelahnya keluar menutup pintu tak lupa juga dia kunci dari luar.

Memasuki lif yang akan mengantarnya ke lantai bawah, di dalam lif dia tak sendiri ada beberapa mahasiswi juga yang masuk di sana, mendengar para wanita itu berbisik-bisik memuji fisiknya tapi dia hanya cuek tak menghiraukan.

Lain kali aku tidak ingin naik lif bersama mereka, lihat tatapan menggoda itu membuatku muak saja, hah aku ingin segera pulang menemui istri kecilku.

Senyum terukir di sudut bibir ketika bayangan istrinya terlintas di kepala, membuat wanita-wanita yang ada di lif itu menjerit tertahan dengan tatapan memuja, seperti Dimas adalah mahluk paling sempurna di bumi ini.

Ketika lif telah sampi di lantai satu Dimas cepat-cepat ke luar dari dalam dengan langkah lebar menapaki lantai keluar dari bangunan fakultas menuju area parkir. Memasuki mobil pajero miliknya mengendarainya keluar dari area parkir fakultas untuk segera pulang.

Di apertemen, Keyla sudah selesai dengan pekerjaannya sudah juga membersihkan diri, duduk di sofa menunggu suaminya pulang kerja, sudah seperti karakter istri pada novel yang sering ia baca di waktu luang, tersenyum sendiri mengingat dia sekarang mempraktekkan adegan itu. Oca sudah pulang sejak tadi sehabis makan siang bersama jadilah dia sendiri sekarang.

Waktu sudah menunjukan pukul lima lebih sepuluh menit pintu apertemen terbuka dari luar, munculah sosok Dimas dengan wajah lelah kemeja yang di gulung sampai siku dua kancing bagian atas yang sudah terlepas dasi yang sedikit di kendurkan menambah daya tarik seorang dosen tampan itu.

Keyla beranjak berdiri menghampiri suaminya dengan senyum manis di bibir, mengambil alih tas kerja dan menyalami lelaki itu dengan takzim lalu di balas dengan kecupan di kening sedikit lama.

"Mas mandi dulu, aku sudah siapin air hangat." Kata Keyla.

"Terimakasih sayang." Beranjak masuk ke kamar terlebih dahulu di ikuti Dimas, menaruh tas kerja ke tempatnya memberikan handuk kering pada Dimas dan pria itu berlalu ke kamar mandi.

***

Sesuai janjinya waktu itu untuk memberikan hak yang Dimas minta sekaligus kewajiban yang harus dia lakukan sebagai seorang istri akan Keyka berikan malam ini pada suaminya.

Menunggu dengan gelisah di atas tempat tidur masih menggunakan kerudung sehabis shalat isya. Tak lama Dimas muncul di balik pintu masuk ke dalam kamar masih mengenakan baju koko dan sarung sehabis shalat berjamaah di Masjid.

Dimas berjalan mendekat duduk di pinggiran tempat tidur di samping Keyla, mengulurkan tangan yang di sambut oleh Keyla.

"Mas." Ingin menyampaikan niatnya untuk menuntaskan janji kala itu.

"Hm."

"Itu aku mau ngomong sesuatu." Berbicara serius, meski sedikit gugup.

"Bicaralah." Kata Dimas mempersilahkan.

"Soal di Bandara waktu itu, a.aku.." Belum sempat menyelesaikan kata Dimas terlebih dahulu menyela.

"Tidak usah di pikirkan kalau kamu belum siap, aku akan menunggu sampai kamu benar-benar siap melakukannya." Menatap tepat di kedua mata bulat Keyla.

Keyla lantas menggenggam tangan Dimas, "Aku siap mas Insya Allah, aku tidak ingin membuat mu menunggu lebih lama, ini juga bagian dari kewajiban ku sebagai istri." Berusaha meyakinkan suaminya bahwa dia telah siap menyerahkan diri sepenuhnya, menjadi istri yang sesungguhnya.

Senyum terukir di sudut bibir Dimas, "Baiklah, tapi terlebih dahulu kita shalat sunnah dua rakaat."

Beranjak menuntun istrinya untuk melaksanakan shalat sunnah sebelum mereka berhubungan badan.

Usai shalat Keyla membuka kerudungnya menyisah kan baju tidur yang ia kenakan.

Kini mereka telah duduk berhadapan di tempat tidur, Dimas mulai melancarkan aksinya mendekatkan wajah mereka, mengecup kening Keyla cukup lama lalu berpindah mengecup kedua mata Keyla yang terpejam menikmati sentuhan Dimas.

Merebahkan diri mereka dengan Dimas yang menindih tubuh Keyla menggunakan kedua tangan sebagai penyangga berat badan.

Sudah terlihat kilatan gairah di mata Dimas, tangannya bergerak membuka kancing baju istrinya, bibir pun memainkan peran mengecup bibir mungil istrinya memberi lumatan-lumatan kecil di sana.

Keyla sudah setengah ***** menyisahkan pakaian dalam yang melekat di tubuhnya, Dimas pun membuka tidak sabaran pakaiannya membuang ke sembarang arah.

Dan sekarang mereka benar-benar tanpa sehelai kain yang menutupi tubuh, penyatuan dua insan itu terjadi Dimas melakukannya dengan pelan agar tak membuat istrinya merasakan sakit dengan penyatuan itu.

Malam itu menjadi malam panjang untuk Dimas dan Keyla, dia menyerahkan mahkota berharga yang selama ini dia jaga untuk suaminya, dan beruntungnya Dimas menjadi suami dari Keyla, wanita yang menjaga kehormatannya wanita sholehah yang sekarang menjadi istrinya ibu dari anak-anaknya kelak.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Dee-dee

Dee-dee

harmoni ❤❤❤

2020-05-01

0

mia_mia641

mia_mia641

lanjut thor

2020-03-19

0

Fitri Sasa

Fitri Sasa

lanjut

2020-03-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!