BAB 14

Bagai disambar petir di saat itu juga tubuhku mematung. Kedua lututku bahkan terasa ingin ambruk bak habis tersandung. Tersandung kenyataan pahit yang hampir saja membuatku pundung.

Sedari awal sepertinya takdir baik sama sekali tidak berihak padaku. Walaupun memang tidak bisa kupungkiri, bahwa Anis masih tetap menganggap keberadaanku. Bahkan ia sudah menyatakan bahwa ia juga mencintaiku. Paling tidak itu sudah cukup membuatku terharu.

Namun apa benar ia sudah bertunangan? Aku malah tidak percaya sebelum ia kembali menjelaskan.

"Siapa pria yang beruntung itu?" Dengan suara yang masih bergetar, kucoba untuk menagih penjelasan.

"Namanya Abdi Nusa. Seorang Pilot dari Pasukan TNI Angkatan Udara," jawabnya dengan suara parau. "Aku tidak mencintainya, Ru. Tapi Papa dan Mama yang memaksaku."

Belum sempat aku bertanya lebih lanjut, ia sudah menceritakan alasannya. Air pilu di kedua pipinya semakin mengalir deras bak keluar dari saluran pipa.

Sudah jelas bahwa ia tak menghendaki pertunangan itu. Kuhela napas lega karena ternyata hatinya memang hanya tercipta untukku. Bukannya narsis, namun itulah yang dia katakan padaku.

Kurengkuh tubuh rapuhnya dalam sekali dekapan. Ia semakin terisak di dalam pelukan. Bisa kurasakan getaran tubuhnya yang semakin memilukan.

"Kenapa kamu lama tidak menghubungiku, Ru? Kenapa kamu menghilang begitu saja? Kenapa kamu bersikap seolah tak pernah menginginkanku lagi selama ini?"

Berondongan pertanyaan darinya kembali membuat hatiku seperti disirami air keras. Perih, pedih dan mengeras. Ternyata tanpa aku sadari dia sangat menginginkanku dalam harapan yang sudah hancur terhempas.

"Sekarang jariku telah terikat, Ru. Gak akan ada lagi yang bisa kamu lakukan. Huhuhu ...." Tangisan Anis kembali pecah bersamaan dengan derasnya air hujan.

"Kapan kalian akan menikah?" Aku dengan nada sok tegar, masih mendekap hangat tubuh Anis di dalam pelukanku.

"Tiga bulan lagi ... hiks ... hiks." Anis menjawab dalam isakan.

Aku tertohok. Haruskah aku menggagalkan rencana pernikahan mereka?

Ah, aku tidak sejahat itu!

Kalau aku sampai melakukan hal tersebut, sama saja aku sudah menikam kedua orang tua Anis dari belakang. Dan otomatis, aku juga sudah mencoreng nama baik keluargaku dengan pedang tak terpandang. Pedang kebutaan dan ketidakwarasanku yang bahkan bisa melabeliku dengan sebutan pecundang.

Oh, Tuhaaan!

Tolong beri aku kekuatan. Tolong berikan juga aku kesempatan untuk melewati hari-hari menuju pernikahan. Pernikahan gadis yang aku cintai dengan sang tunangan yang mungkin akan menjadi hari yang paling menyakitkan.

...💞💞💞...

Setelah hari itu Anis lebih sering bertemu denganku. Waktu luang di sela-sela kesibukan pekerjaan masing-masing, kami gunakan untuk sekedar melepas rindu.

Entah ini pengaruh setan ataukah nafsu, setiap hari rasanya aku selalu saja ingin bertemu dengannya. Dan ia pun juga merasakan hal yang sama. Tidak bisa melewati sedetik waktu pun tanpa bersua--begitu katanya. Ada sedikit rasa berdosa pada tunangannya. Namun, jika dipikir lagi, sekarang Anis belum lah sah menjadi istrinya.

Jadi, kembali lagi pada Demi Limanistia. Selama ia melakukannya dengan suka rela, aku pun tidak mungkin tega untuk memaksa.

"Udah kelar latihannya?" tanyaku dari balik sambungan.

"Udah, kamu dimana?" responnya balik dengan nada bicara yang sangat antusias.

Aku menyunggingkan senyuman penuh kemenangan. "Aku jemput ya, kebetulan posisiku gak jauh dari situ."

Tanpa terjadi perdebatan seperti adegan di dalam film-film romantis nasional, ia pun menyetujui tanpa adanya penolakan.

Kuakhiri sambungan dengan wajah sumringah. Lalu, kuinjak pedal mobil, meluncur pada alamat yang memang sudah berada pada satu arah.

Terpopuler

Comments

ÑööKië

ÑööKië

kalo bisa melewati dg ikhlas & tanpa merusak pagerayu Anis.. insya Allah, Heru bisa naik tingkat

meski bertatapan, berdua²an, atau sampai... ****sensor**** tetep masih berlabel dosa..

2022-06-04

0

Ria Diana Santi

Ria Diana Santi

Yah, tinggal tiga bulan lagi, Uih! Si Anis bakalan melepaskan masa lajangnya. 🥺🥺

Heru ..., begimana ya', kabarnya hatimu?🥺🥺

2021-07-11

0

Nofi Kahza

Nofi Kahza

ada2 aja halangan untuk bersatu ya Her, sabarnya dbanyakin ya..

gue heran, tu jantung Heru sering bertabu rebana lengkap dg sholawatannya gk?

2021-06-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!