BAB 10

"Ya, udah, gimana kalo es krimnya dinikmati di sini aja, Kak?" tawarku yang sedang berusaha menahannya agar tak segera berlalu.

Ia langsung mengangguk setuju. Lalu, memesan es krim itu lebih dari satu. Kuulas senyuman ampuh agar ia tak berpaling dari wajah tampanku. Dan bisa kupastikan bahwa ia memang selalu mencuri pandang ke arahku.

Dengan wajah sumringah, kuparkirkan sepeda motorku bersebelahan dengan miliknya. Kuekori tubuh idealnya yang perlahan bergerak memasuki kafe favoritnya. Karena di bagian dalam kafe terlalu padat, maka kuajak dia untuk memilih meja di luar ruangan yang berhadapan langsung dengan jalan raya.

"Kamu kerja dimana, Ru?" tanyanya sembari memasukkan satu suap es krim ke dalam mulut. Pandangannya seolah menyiratkan tatapan maut.

Aku yang masih asik dengan pandangan indah di depanku, justru terkesiap ketika mendengar pertanyaannya yang terkesan mendadak dan seolah mengajak gelut.

"Sekarang aku freelance, Kak. Baru selesai kontrak dengan pihak mall dua minggu yang lalu," terangku menjawab pertanyaannya.

Ia tampak menautkan kedua alisnya, lalu menatapku dengan seksama. "Kamu fotografer?" tanyanya yang mungkin mulai kepo.

"Bukan!"

"Terus?"

"Ngelukis," jawabku sekenanya sembari menggoda.

"Ngelukis apa?" Ternyata ia semakin ingin tahu dan tidak putus asa.

Kutarik lengkungan tipis di kedua sudut bibir ini, seolah mendapatkan sejuta perhatian dari seorang Anis.

Aku tak tahu, ini sejenis sifat narsis atau memang begitu adanya Anis. Yang jelas aku sangat senang ketika dia mewawancaraiku dengan wajah antusias yang tak bisa kutepis.

Kulempar senyuman ke sembarang arah agar dia tak menyadarinya. Kuaduk-aduk es krim di dalam gelas plastik yang aku punya sembari melirik sekilas ke arahnya. Dan ternyata dia masih memandangku dengan tatapan seribu tanya.

Tak ingin banyak membahas tentang profesiku akhirnya aku balik bertanya kepadanya. "Kakak tadi bilangnya dari sanggar. Sanggar apaan?" tanyaku memutar topik pembicaraan.

Bagai telah melupakan pembicaraan awal, ia lantas menceritakan panjang lebar tentang pekerjaannya sekarang.

"Dari sanggar tari. Akan ada kompetisi antar pelajar sekabupaten. Dan siswa yang aku latih ikut serta sebagai penyanyinya." Ia kembali menyuap sesendok es krim itu ke dalam mulutnya.

Bukan padaku pastinya!

"Kakak sekarang jadi Pelatih Vokal?" tebakku, yang diikuti anggukan tegas darinya.

Dengan mengetahui jurusan perkuliahan yang ia gandrungi sebelumnya, tidak sulit bagiku untuk menerka profesinya saat ini.

Setelah hampir satu jam bercakap ria, aku pamit undur diri karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Walaupun sebenarnya raga dan hatiku masih ingin duduk di sini bersamanya berbagi kisah yang mungkin sudah terlewatkan.

Dengan berat hati pun sepertinya ia memaksakan diri untuk setuju. Sangat kentara di wajahnya bahwa ia masih ingin menghabiskan waktu bersamaku. Aku yakin itu bukan masalah kalbu, tetapi hanya masalah rindu.

Orang yang saling mengenal tidak akan bisa saling melupakan. Kecuali mengalami amnesia akibat kecelakaan. Dan kami berdua sama-sama tidak mampu untuk mengatakan bahwa kami saling membutuhkan.

Sebelum berpisah di parkiran, kutatap wajah masamnya dari balik kaca helm cross yang aku kenakan. Beruntung kaca helmku gelap gulita sehingga ia tidak bisa menyaksikan, betapa intimnya pandangan yang aku lontarkan.

Dia merindukanku, kicauan hatiku ini seolah menggelitik dan menggelikan. Lagi-lagi aku kege'eran.

"Kakak ganti nomor ponsel?" Kuangkat kaca helm ketika hendak menyeret kendaraan untuk mendahuluinya.

"Gak kok, Ru. Masih nomor lama." Ia memasang wajah meringis sembari mengenakan helmnya.

"Ya, udah, nanti aku chat," kataku sebelum berlalu.

Kulihat Anis mengangguk dengan wajah tersenyum malu. Tidak salah lagi terkaanku. Dia memang sangat merindukanku.

Terpopuler

Comments

Ayuwidia (hiatus)

Ayuwidia (hiatus)

Cieeee yang merasa dirindukan. Baca bab ini, aku jadi senyam-senyum dewe. Seolah menyaksikan adegan nyata ... sweet-nya kalian

2022-06-03

0

QQ

QQ

Akankah ini awal hadirnya kebahagiaan utk Heru😊😊😊

2021-11-26

0

IF

IF

biasalah basa basi tanya kerjaan. ujung ujungnya tanya hati deh...

2021-07-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!