BAB 1

Ini adalah kisahku. Yang hanya segelintir orang saja yang tahu. Aku tak merasa malu untuk mengungkapkan semua isi hatiku.

Anggap saja aku sedang menunggu. Menunggu waktu dimana takdir baik akan berpihak padaku.

Perkenalkan!

Namaku Chairul Abrar. Panggil saja ... Heru. Bukannya tak menyukai nama asliku. Namun teman-temanku sudah terbiasa dengan panggilan itu. Aku adalah tipe orang yang pemalu. Namun, tidak untuk masalah gadisku.

Ya, gadisku. Gadis keturunan melayu yang amat sangat menyentuh kalbu.

Kisahku ini bermulai dari budaya silaturrahmi, pada tahun 2009. Saat itu aku masih duduk di bangku SMP. Aku sudah mengagumi sosok seorang gadis yang kala itu sudah duduk di bangku SMA. Usia kami terpaut lumayan jauh. Aku duduk di kelas delapan, sedangkan dia sudah duduk di kelas sebelas.

Apakah kalian menganggapku tolol atau mungkin gila?

Bagaimana mungkin bocah ingusan sepertiku sudah bisa menautkan hati pada sosok seorang gadis yang usianya jauh di atasku?

Ya, aku memang sudah gila. Sejak saat itu aku mulai menggilainya. Tak kusangka, perasaan kagum yang bersemayam di dalam hatiku lama-kelamaan berubah menjadi cinta.

Bukan karena dia memberikan banyaknya harapan, namun karena memang tanpa disadari, aku telah terjatuh sedalam-dalamnya. Menyelami lentera hati seorang gadis yang sudah sering menjadi bahan pembicaraan di antara teman-temanku.

Ya, pertama kali mendengar namanya, aku menganggap seolah semuanya biasa-biasa saja. Namun, di luar kuasaku, ternyata aku mempunyai sejuta rasa menggelora yang menghangatkan jiwa dan raga. Ditambah lagi setelah bertemu langsung dengan orangnya.

Bersama teman karibku, Didi Gunawan, ia mengajakku berkunjung ke rumah kerabatnya yang kebetulan adalah kediaman gadis yang aku suka. Kebetulan saat itu masih dalam suasana hari raya.

Aku sudah menyukainya, walau tanpa bertemu dengannya. Aku juga sudah mengaguminya melalui tingkah perangainya, yang sudah menjadi buah bibir dari orang-orang di sekitarnya.

Siapakah gadis itu?

Dia adalah ... Demi Limanistia. Sebut saja, Anis. Keponakan dari sahabat karibku, Didi. Yang memang sudah aku ketahui bahwa ia sedang menjalin asmara dengan seniorku yang bernama Ridwan Sanusi.

Tetapi, tak kusangka pertemuan pertama itu membuat hatiku dag dig dug tak beraturan. Mendendangkan tabuan yang semakin lama semakin memekakkan pendengaran.

Kusentuh dada sebelah kiriku dengan sebelah tangan. Mencoba mengecilkan volume rasa yang memang seharusnya kusembunyikan. Tak terbayangkan seperti apa malunya aku jika gadis itu mendengarkan. Bisa-bisa aku pulang dengan wajah memalukan.

Selama di rumah Anis aku tak sedikitpun berani mendongakkan wajah. Jangankan untuk menggoyangkan lidah, untuk sekedar memandang wajahnya saja ... aku tak kuasa. Bukannya aku tidak suka, namun kharisma seorang Anis sungguh sangat menggetarkan rasa.

Bagiku ia begitu memesona. Ditambah lagi karakternya yang amat ramah dan dewasa. Pasti akan membuat hati siapa pun menjadi bergelora.

Anis adalah definisi dari wanita idaman. Bukanlah sosok idaman dari pria sembarangan. Namun, idaman para pria sukses di masa yang akan datang.

Bisa aku rasakan bahwa tubuhku bahkan menciut terlebih dahulu sebelum sempat berperang. Menginginkannya sama saja dengan mengharapkan adanya sebuah kolam di pertengahan gurun yang gersang. Saat ini, aku merasa terlalu kecil untuk berjuang. Biarlah waktu yang akan membawaku pulang, bersama dia yang aku sayang.

Tetapi untuk saat ini, hatinya sudah menjadi milik orang. Jadi, aku harus bersabar untuk memenangkan pertandingan.

Bagiku, memenangkan hati Anis adalah investasi masa depan. Yang mungkin hanya akan menjadi mimpi di siang bolong untuk aku harapkan sekarang. Karena aku berkeyakinan bahwa Tuhan pasti akan mengindahkan usaha dan perjuangan yang benar-benar ditekadkan.

Baiklah, kurasa cukup sudah ritual bersajak ria. Sepertinya setelah ini aku harus berkonsentrasi pada cerita. Semoga kalian semuanya menyukai, ini aku punya cerita. Sehingga bisa menyentuh hangat hingga ke relung jiwa.

...💞💞💞...

...Salam Sayang dari Penulis Jelata...

...Siapa pun yang membaca karya ini, kalian memang luar biasa...

...Dan terima kasih atas dukungannya...

Terpopuler

Comments

Ayuwidia (hiatus)

Ayuwidia (hiatus)

Masya Allah, nggak nyangka ... ternyata Bang Heru seorang yang pemalu. Heru yang aku kenal sekarang, cowo yang kenarsisannya sundul langit dan digilai banyak wanita. 😅

Benar kata temen2, rima-nya sangat indah. Untain kata yang dipilih bikin orang yang membaca tidak merasa jenuh.

Jika dilihat dari tulisanmu, aku yakin kamu bukanlah penulis pemula Bang.


Lanjut baca ....

2022-05-27

0

Ayuwidia (hiatus)

Ayuwidia (hiatus)

ohhhh ternyata pemalu?? Kenapa sekarang kenarsisannya sundul langit? 🤔

2022-05-27

0

ᰔᩚ 𝙼𝚊𝚖 𝚄𝚖𝚎𝚢𝚜 ♡ᰔᩚ

ᰔᩚ 𝙼𝚊𝚖 𝚄𝚖𝚎𝚢𝚜 ♡ᰔᩚ

Haii Heru 🤭

2022-03-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!