BAB 12

Entah ini kenyataan, atau memang wajah Anis sedang ditebari sihir pemikat sehingga pandanganku tak berpaling sedikitpun darinya.

Anggun, dia tampak anggun sekali ...!

Bahkan beberapa pria yang juga nongkrong di sana, sempat mencuri pandang bahkan ada yang terang-terangan melirik ke arahnya.

Dasar lelaki hidung belang!

Padahal mereka sudah membawa pasangan masing-masing. Namun, masih saja bertingkah genit seolah tak ambil pusing.

"Udah lama, Ru?" tanyanya, yang sukses membuyarkan lamunanku.

Aku melengak ketika tatapan kami bertemu. Semakin menjadi-jadilah tabuan rebana di dalam dadaku. Oh, jantung, tetaplah di posisimu.

"Eng-enggak kok, Kak. Baru sekitar lima menitan."

Bohong!

Aku telah berbohong!

Namun aku berbohong hanya untuk menjaga perasaannya, agar tidak merasa tak enak hati karena telah datang terlambat. Semoga saja kesempatan malam ini juga tidak datang terlambat.

Dengan nikmat kami menyantap makan malam dalam diam. Sesekali kulirik ke arah Anis yang juga tampak sangat menyukai makanan di hadapannya.

Tanpa terjadi momen lain selain ritual pengurukan lambung, kami hanya menghabiskan waktu untuk bercakap-cakap. Banyak hal yang kami ceritakan hingga tak terasa waktu bergulir begitu cepat.

Hingga akhirnya terdengar deringan ponsel, yang ternyata itu milikku. Kulirik sekilas ke arah ponsel yang tergeletak di atas meja tepat di sebelah kananku.

Tertera nama seorang wanita berikut gambarnya pada layar benda pipih itu. Tanpa berpikir panjang kutolak panggilan suara tersebut karena menurutku tak penting untuk diterima saat itu. Namun, Anis dengan sigap menegurku seolah ia mencurigai bahwa aku telah menyembunyikan sesuatu.

Baiklah!

Bisa kusimpulkan bahwa dia sedang cemburu. Karena setelah itu ia tampak cuek dan mengabaikanku.

Bagaimana menurut kalian?

Apakah aku salah menerka?

Sengaja kutinggalkan ponselku padanya ketika aku hendak menuju kamar kecil. Ingin kubuktikan sebesar apa rasa penasaran yang menggerogoti hatinya yang mungkin tidaklah kecil.

Dan sepertinya nomor itu kembali melakukan panggilan suara. Terbukti dengan raibnya Anis ketika aku kembali dari kamar mandi.

Apakah ia benar-benar cemburu?

Mungkin dia menganggap yang menghubungi itu adalah kekasihku. Aku terharu, sekaligus terpaku. Kuekori sekitar parkiran, dan ternyata dia masih berada di situ.

"Kak Anis!" pekikku dari lantai dua. Ia menoleh sekilas, kemudian tancap gas dan berlalu.

Sekilas aku terpana. Masih terjerat ikatan ketidakpercayaan. Apa benar ia secemburu itu? Atau mungkin hanya pemikiranku?

Ah, entahlah!

Yang jelas, aku harus menyusulnya!

Dengan gerakan cepat kuturuni anak tangga yang mungkin berjumlah puluhan. Kubayar tagihan makan malam kami yang sempat dihiasi kekeruhan. Mungkin memang benar, telah terjadi kesalahpahaman.

Kujejalkan kunci motorku secepat kilat. Kutarik gas agar bisa menyusulnya lebih dekat. Namun, aku terlambat. Tak bisa kutemukan sosoknya yang mungkin sudah tak lagi bersahabat.

Di dalam hingar-bingar pikiran dan jalanan, tiba-tiba saja hujan turun begitu deras. Tak peduli kebasahan, aku terus menyusuri jalanan untuk menemukan Anis dengan wajah cemas.

Kutinting setiap ruko di pinggiran jalan dengan sebelah tangan menghalangi kerasnya air hujan yang menabrak kaca helmku tanpa segan. Beberapa menit kemudian, kedua netraku menangkap sosok yang sedari tadi tidak kutemukan.

Itu dia!

Kukendorkan tarikan gas dan menghampirinya dalam diam. Ia terus membuang pandangan jauh bersama pekatnya malam. Aku tahu, dia memang sedang naik pitam.

"Kenapa kakak pergi gak bilang-bilang?" tanyaku memulai percakapan.

Dia masih terdiam bahkan tak ingin memandang wajahku yang mungkin terlihat semakin tampan. Bisa jadi karena segan atau memang merasa takut jika jatuh cinta lagi pada mantan.

Terpopuler

Comments

ÑööKië

ÑööKië

q lanjut baca dulu deh.. mumpung dapet kesempatan.. 🤭🙏🏻🙏🏻 maap ye kak..

2022-06-04

0

Ayuwidia (hiatus)

Ayuwidia (hiatus)

Pppffffttt ... numpang ketawa, Bang.

Gara2 baca kata 'mantan' aq jadi ketawa lho ini

2022-06-03

0

riski iki

riski iki

😂😂😂

2021-09-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!