Episode 13

Zize, gadis itu tengah sibuk mengulang ayat-ayat suci Al-Qur'an, namun sialnya wajah Fawwas berhasil berbekas di pikirannya.

" astaghfirullah, ana kenapa? " batin Zize.

Zize lalu menutup Al-Qur'an nya dan melipat mukena nya setelah sholat Maghrib tadi, ia lalu memilih untuk keluar dari aula.

" Zize! " panggil Dhara.

" kenapa? " balas Zize.

" gak makan? enak loh makannya, ada buahnya nya lagi " tanya Dhara.

" gak mood makan Dhar, mau jajan aja " jawab Zize.

" sama siapa? " tanya Dhara.

" gak tau, nih lagi nyari orang yang mau jajan " jawab Zize.

" ya udah sini ana temenin,kasian banget ih jomblo " ucap Dhara yang seketika membuat Zize tersenyum.

" makasih Dhara yuk " ucap Zize.

Zize dan Dhara akhirnya pergi bersama untuk jajan ke kantin yang tentunya masih buka sampai isya.

" tumben Zize Izeta pergi jajan di waktu kayak gini, biasanya kalo gak makan ya di aula sambil megang Al-Qur'an " ucap Dhara.

" gak tau, tiba-tiba aja pengen jajan, kayak ada yang ganjel gitu kalo gak jajan " jelas Zize.

" lagi mikirin siapa sih sampe kayak gini? " ejek Dhara.

" hah? apa sih Dhar gak mikirin siapa-siapa kok, emang harus mikirin siapa-siapa buat jajan " balas Zize.

" hehe, siapa tau gitu ada sesuatu yang mengganjal di hati dan pikiran makanya mood tiba-tiba berubah " ucap Dhara.

Dhara dan Zize akhirnya sampai setengah sekitar sepuluh menit berjalan, agak sepi mungkin itu yang bisa menggambarkan keadaan kantin saat ini, karena pada jam seperti ini kebanyakan santri memilih makan di dapur untuk menghemat pengeluaran.

" jajan apa? " tanya Dhara.

" mau nyari es krim sih, sama yang manis-manis lah pokoknya, anti mau apa sekalian di jajanin nih " ucap Zize.

" wih, boleh-boleh ana mau ini aja " balas Dhara sambil mengeluarkan sebuah minuman dingin dari dalam lemari pendingin.

" itu aja yakin? " tanya Zize memastikan.

" iya, lagian ana udah makan banyak banget tadi " balas Dhara.

Zize lalu melihat sebuah makanan yang terlihat lucu bentuknya, dan tiba-tiba ia teringat dengan kesepakatan nya dengan Aslan, dimana kali ini dia yang harus kalah, dan Zize akhirnya mengambil makanan tersebut.

" eh, katanya makanan yang manis-manis, itu asin Zize makanan yang manis itu banyak, lihat tuh " ucap Dhara.

" enggak, ini buat si Aslan " jelas Zize yang seketika membuat sahabatnya itu diam seribu bahasa.

" oh, pantes oke sekarang ana tau " ucap Dhara.

" enggak loh ini tuh, tadi kita bikin kesepakatan pas tes sore tadi, siapa yang keluarnya duluan dari dalam ruangan berarti dia harus jajanin yang keluar nya lebih lama, dan ana yang kalah, awas ya bilang ke siapa-siapa nanti disangka yang macem-macem lagi " jelas Dhara.

" iya Zize, ana bakal tutup mulut rapat-rapat, inget ini tuh Dhara bukan Fira " balas Dhara.

" sini mana jajanan anti, ana mau bayar " ucap Zize.

Zize pun membayar makanan apa saja yang dibelinya dengan Dhara, sementara sahabatnya itu masih saja tertawa meledek Zize yang biasanya cuek pada Aslan, tiba-tiba peduli bahkan pada kesepakatan yang bisa saja ia lupakan, karena Zize bukan tipikal orang yang peduli tentang kesepakatan bercanda seperti itu, apalagi dengan Aslan Mahendra, laki-laki yang terang-terangan mengaku tertarik pada Zize,dan gadis itu tau.

" udah apa Dhar, senyum terus gak cape apa? " ucap Zize yang sedikit kesal.

" oke-oke ana bakal berhenti senyum, yuk balik " balas Dhara yang seketika memasang wajah juteknya.

keduanya lalu berjalan kembali menuju aula, karena sebentar lagi waktu isya akan segera datang.

-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!