Episode 8

Jam menunjukkan pukul tiga lewat lima menit, sudah waktunya jaros kedua dibunyikan dan itu berarti para tak ada satupun santri yang dibolehkan untuk terlambat.

" yang terlambat banyak? " tanya Dita pada Nisa.

" gak kok cuma sepuluh santri, itu pun mereka tadi ada beberapa yang alasannya karena baru selesai latihan, jadi ana bebasin " jelas Nisa yang dibalas anggukan Dita.

" oke kalo gitu semangat daurnya " balas Dita sambil tersenyum.

Nisa dan para anggota bagian pengajaran, langsung berdiri setelah adzan selesai dikumandangkan untuk mengontrol para santri agar tetap kondusif, dan khusus pengurus yang yang menjadi bagian tertinggi dalam kepengurusan yaitu ketua, bagian keamanan dan bagian pengajaran, seluruh bagian tersebut sholat di shaf paling belakang.

" Zize, tadi kata ustadzah Syifa, anti setelah sholat asar langsung ke ustadzah Sani buat tes 15 juz, katanya biar langsung bisa setoran, SEMANGAT! " jelas Dhara.

" ya Allah degdegan beneran abis solat asar langsung? gak ada persiapan dulu apa? " balas Zize.

" gak ada soalnya kata beliau anti sengaja dari di daftarin nya sore ini " jelas Dhara.

" semangat Zize " ucap Najla.

Dita melihat wajah Zize yang sangat jelas terlihat gelisah karena tes kali ini benar-benar bukan main, yaitu dengan ustadzah Sani, kepala satu bagian Tahfiz yang terkenal karena ketelitian nya sehingga tak banyak yang lolos dari tes.

" Zize senyum dong! " ucap Dita.

" gak bisa, Dita lagi degdegan nih tes nya sama ustadzah Sani, ana udah trauma yang sama tes yang kemarin " balas Zize.

" makanya sholawatin beliau nya, biar tes kali ini lebih cepat lolos, doa juga semoga pengujiannya diganti sama yang ganteng " ucap Dita.

" mana ada Dita penguji yang ganteng disini " balas Zize.

" udah ah, yuk sholat imamnya udah dateng tuh " ucap Dita yang dibalas anggukan Zize.

-

Sama halnya dengan unit putri, unit putra pun tengah menunggu imam untuk melaksanakannya sholat ashar, dan Aslan laki-laki itu nampak gagah dengan sejadah biru Dongker yang berada dipundak nya.

" Aslan! "

" kenapa sih mar? " tanya Aslan pada sahabat nya yang lain yaitu Damar Argatsani.

Damar Argatsani ia bisa dibilang merupakan sahabat Aslan yang paling tampan, wajah nya yang manis tidak pernah membosankan untuk dipandang sehingga ia terpilih menjadi bagian penerimaan tamu, bisa dibilang Damar merupakan sahabat yang sering mendengarkan curhatan Aslan.

" tau gak sih kalo sore ini ada pengetesan buat cabang 15 juz " ucap Damar.

" tau emang kenapa?, ana ikut " balas Aslan santai sambil merapihkan sarungnya.

" anta ikut?, wah hebat tapi yang ngetes ustadzah Sani loh, beliau teliti banget jadi gak banyak, yang tes sama beliau bahkan ada yang sebulan baru lulus " jelas Damar pada Aslan, namun mata Aslan terlihat lebih memperhatikan hal lain.

" itu ustadz siapa?, kok kayak baru kelihatan? " ucap Aslan.

" oh, itu namanya ustadz Fawwas, beliau memang baru masuk hari ini, dengar-dengar sih beliau bakal ngajar balaghoh di unit putri, soalnya kan kemarin ustadz Hanif pindah jadinya beliaulah yang menggantikan " jelas Damar.

" apa gak salah ya? menaruh ustadz yang masih mudah untuk mengajar di unit putri? " ucap Aslan.

" ya emang kenapa, menurut ana cocok aja tuh, Aslan jangan-jangan? " balas Damar yang membuat Aslan menoleh.

" kenapa? " ucap Aslan tak mengerti.

" tuh kan bener, anta takut ya Zize bakal seneng sama ustadz Fawwas? ya kan?, soalnya dari kemarin banyak tuh ustadz muda yang ngajar di unit putri, tapi baru kali ini aja anta gak seneng soal ustadz Fawwas " jelas Damar sambil menaikkan alisnya

" udah ah, ana mau daur dulu " balas Aslan.

Damar lalu tersenyum seakan tebakannya benar tentang perasaan sahabatnya pada Zize.

" dasar anak muda " batin Damar.

-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!