Episode 14

Fawwas, laki-laki itu tengah membaca Al-Qur'an dengan khusu, ia memejamkan matanya perlahan dan tiba-tiba saja sebuah ingatan lama muncul dipikirannya.

" tapi kenapa harus anak SMP sih umi? " tanya Fawwas.

" ya gak apa-apa, kan bagus kalo dia lebih muda beberapa tahun dari kamu, lagian umi juga milihnya gak macem-macem kok, kamu lihat aja dulu " ucap Sarah pada anak laki-lakinya.

" tuh, itu anaknya, cantik kan? jangan lihat sekarang, lihat beberapa tahun kedepannya, lihat nanti pas dia udah SMA, umi jaga dia buat kamu, dan kamu juga jaga diri kamu buat dia, nanti kalo kamu pas gedenya suka sama dia, tertarik sama dia, terus ternyata dia udah ada yang ngelamar, udah punya seseorang dalam hatinya, nyesel kamu " tegas Sarah.

" iya, Fawwas coba deh " balas Fawwas pasrah.

" Fawwas mau keluar bentar mi, nanti Fawwas balik lagi " tambah Fawwas yang dibalas anggukan Sarah.

Fawwas membuka matanya perlahan saat suara adzan berkumandang, ia lalu menutup Al-Qur'an nya dan menaruhnya di rak yang sudah disiapkan.

" waktu 6 tahun memang tidak singkat untuk menunggu kamu, tapi kini hal itu telah terbayar sempurna karena Allah, telah menyiapkan kamu dengan baik untuk menjadi bagian hidup saya, maaf sudah pernah meragukan kamu " batin Fawwas.

-

Waktu sholat isya telah selesai, para santri bergegas mengganti mukenanya dan berjalan cepat menuju kamar masing-masing untuk menambah kosakata baru dari bagian bahasa, sementara para pengurus berkumpul di depan ruang informasi untuk mendengarkan instruksi.

" semuanya tolong didenger ya, kalian lokasi kamarnya masih sesuai sama kamar yang kemarin, sengaja gak diubah biar kalian langsung berangkat dan gak bingung lagi, mengenai kosakata nya, kasih kosakata yang udah ana dikertas selembar kemarin, masih ada kan kertas selembar itu? ana harap jangan di hilangin karena itu langsung dari ustadzah bagian bahasa nya, kasih dua kosakata aja ya, makasih semuanyaa! " jelas Billa si penanggung jawab bahasa.

" okee! " balas para pengurus.

" Zize, antum dipanggil sama ustadzah Aini, katanya beliau mau minta nama-nama anak yang terbanyak pelanggaran nya " ucap Dita saat perkumpulan selesai.

" sekarang? " tanya Zize.

" iya, sekarang soalnya mau direkap dan anaknya mau di tindak langsung sama ustadzah " jawab Dita.

" oke, makasih infonya tapi siapa yang gantiin ana? nanti kasihan si Najla sendirian " ucap Zize.

" ana, nanti ana gantiin sekali ana izinin ke Billa, udah sana pergi nanti ustadzah nya kesel loh nunggu kelamaan " ucap Dita

" oke, Syukron ya Dita " balas Zize.

Zize segera bergegas mengambil sebuah buku besar berwarna merah, buku yang berisi informasi, dan pelanggaran para santri selama beberapa bulan, setelah mengambil buku tersebut Zize langsung berjalan menuju Kantor pengasuhan.

" assalamualaikum " ucap Zize setelah sampai di depan pintu kantor.

" waalaikum salam, eh udah sampai cepet banget, kirain anti kegiatan bahasa dulu " ucap ustadzah Aini yang baru keluar dari kantor.

" gak ustadzah, ana udah izin takut nya ustadzah nunggu kelamaan makanya ana cepet-cepet kesini, Afwan ustadzah ini buku pelanggaran nya " balas Zize.

" oke, makasih ya, yaudah anti boleh kembali " ucap ustadzah Aini setelah menerima buku dari Zize.

" kalau begitu assalamualaikum ustadzah " pamit Zize.

Zize lalu berjalan santai, ia merasa hari ini benar-benar melelahkan entah mengapa, gadis itu lalu kembali menuju kamar tempat ia bertugas dan disana sudah ada Dita dan Najla yang memimpin kosakata.

-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!