"Em .... " aku membuka mataku pandangan ku agak raum raum.
"Em .... Candis..." ucapku memegang pipi pria yang aku kira candis,
aku pandangi terus mukanya sepertinya ada yang salah, aku pun mengucak ngucak mataku, sekali lagi aku melihat ternyata itu bukan candis, tapi pangeran
lantas aku langsung menamparnya dengan keras.
Pakk.... Tamparan Ku denfan keras sampai sampai membuat pipinya merah.
"Eh... Maaf pangeran, reflek" aku merasa tak bersalah atas tindakn tang aku lakukan.
"Ugh... Sakit juga tamparanya", guma pangeran dalam hati mengelus elus pipinya.
"tidak apa apa, aku sudah terbiasa dengan ini" pangeran berbohong.
"em... namamu kasturi ya?" tanya pamgeran,
Entah dari mana dia mengetahui namaku
"ehm... iya" jawab ku dengan malu malu.
"Namaku Dragon", ucap pangeran memperkenalkan dirinya dengan tersenyum senyum.
"Dragon, bukankah itu artinya naga", ucapku menebak arti nama pangeran.
"I..y..a..", jawab pangeran sambul menganguk.
"Kok... Namanya seperti itu, dan rasanya kok agak cangung ya" gumaku dalam hati.
Suasana berubah menjadi agak cangung dan hening lagi.
Mereka berdua tidak sadar bahwa mereka di awasi oleh sekelompok orang.
"Em... Lihat lah mereka itu bukankan mereka sangat cocok, tapi sayangnya dia tak bisa disantap"
"Cari mati kau... Kau tak lihat pangeran ada disana, kelihatanya pangeran suka sama dia"
"Hah... Pangeran tidak ahli dalam bercinta dan bermain asmara"
"Akhirnya pangeran, dia mendapatkan calon idaman"
"Apa sulitnya kita tinggal bantu dia"
"Hah... Apa kau punnya rencana"
"Tentu saja aku punya rencan yang bagus"
Para selir selir itu mengintai kami berdua, setelah menginatai
Mereka berkumpul dan berbisik bisik tentang rencana itu.
"Haiss... Apa sih yang dibicarakan oleh para selir selir itu, kenapa mereka berkumpul dan apa yang dibicarakannya," guma putri ikut mengintai juga
Tiba tiba
Tap... Ada yang Mengengam bahu puter dengan keras.
"Eh... Siapa yang..." guma putri terkejut
"Kamu lagi ngapain, endap endap begitu, lagi nguping pembicaraan ya, kebiasanmu ternyata tidak berubah Juga ya!" suara yang terdengar dari belakang putri.
"Suara ini sepertinya aku kenal," guma putri membalikan badan,
"Apa benar kamu menguping pembicaraan?," tanya paman ryu jin.
"Oh.. Maigad, bagaimana ini aku ketahuan,
Alihkan pembicaraan," guma putri.
"Omg... Paman, paman ryu jin kenapa paman ada disini?" putri mengalihkan pembicaraan.
***
Sekilas info
Ryu jin merupakan makhluk mitologi dari jepang, ryu jin adalah seekor naga..."
***
"Kau mencoba mengalihkan pembicaraan" ucap ryu jin mengerutkan alisnya.
"Em... Paman, apa paman kesini ingin mencari ayah" putri masih tetap mengalihkan pembicaraan.
"Em... Tuh kan kamu mengalihkan pembicaraan lagi, ya sudah kalau kau selalu mengalihkan pembicaraan, kalau begitu..." ryujin menyadari kalau putri mengalihkan pembicaraan.
"He...he...he..." putri hanya bisa ketawa ketiwi
"Em... Kalau begitu aku ikut kamu mengintai juga" ucap ryu jin memancing putri untuk mengatakan yang sebenarnya.
"Eh... Paman jangan, baiklah aku bagi tau, sebenarnya aku lagi mengintai kakak yang sedang berduaan disana dan para selir dan pelayanya itu sudah mengintai duluan, sepertinya mereka ingin merencanakan sesuatu, tapi aku tidak mendengarnya" bisik putri dengan jelas.
"Em... Jadi begitu kalau begitu, kanapa tak bilang dari tadi kalau begitu" ryu jin mengangkat tangan mya dan membaca mantra
lagi lagi mereka tembus pandang amazing....
Dan berjalan maju menuju kamar yang aku tempati, dengan santainya melewati permaisuri yang ada disana dan mereka masuk dengan menembus dinding,
Keadaan pada saat itu cangung sekali aku,
saat ryu jin melihatku ia..
"hah.... perempuan ini memiliki aura yang sangat kuat, sehingga mengundang banyak makhluk yang menginginkannya, apa yang sebenarnya direncanakan, kakak dan pangeran,
Apa mereka berniat untuk memanfaatkan wanita ini," guma ryu jin dalam hati
"Aduh... Dari tadi aku bediam terus ,apa yang harus aku bicarakan, aku kehabisan kata kata" gumaku dalam hati.
Aku memberanikan diri untuk membuka mulutku, dan berkata
"Anu..." aku tak bisa mengatakannya.
"Ya" dragon merespon.
"Tak jadi..." aku menolak untuk mengatakannya.
"Apa yang ingin kau bicarakan?," tanya dragon.
"Anu... Itu... Kelihatanya kau lelah, lebih baik kau istirahat saja, aku bisa jaga diriku sendiri" alasanku.
"Ha... Jadi itu yang ingin kau bicarakan, ayah handa menyuruhku untuk menjaga mu, dan aku tak boleh meningalkan mu nanti aku dihukum olehnya" ucap dragon.
"Ternyata ada juga yang seperti itu, tapi kenapa dia berkata sepertinya aku ini istimewah yah, masaa sih" guma ku dalam hati salah paham.
"em... apa yang perempuan ini pikirkan" guma dragon dalam hati, dan melihat kearahku.
"kenapa tidak kau saja yang istirahat dan sekarang" dragon berdiri dari tempat duduk,
dia menarik selimut dan membantuku berbaring, saat itu putri itu melihat ku denhan tajam seolah olah candis juga melihat kejadian itu melalui putri.
"em... aku baik baik saja, sunguh, kau tidak perlu khawatir tentang diriku" ucap ku dengan gugup.
dia hanya senyum melihat ku
tak lama aku pun tertidur, ryu jin dan putri itu juga pergi meninggalkan ku.
Yak lama aku tidur, tiba tiba aku mengigau...
"hem... candis... candiss" igau ku.
"hem.. dia mengigau" guam dragon tersenyum.
em... sekarang ini aku terlalu banyak ketemu dengan peria tampan, apa jangan jangan ini karena aku jomblo waktu aku berada diduniaku....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Santi Tika
Jomblo ya kak,
Sama aku juga jomblo
2019-11-10
5