Tiba tiba...
air yang ada dibak...
tiba tiba berbuih dan disitu muncul anak kecil berambut biru, dan dia mendekat kepadaku.
aku perhatikan dia dari atas hingga bawah,
ia memakai mahkota, badannya, tangan, lehernya bersisik dan kakinya seperti buntut ikan,
aku diam seribu bahasa mau teriak tidak berani, pelayan yang merapikan bajuku entah kemana perginya.
"eh... aura ini, sepertinya aura ini aku kenal tapi, apa" guma amoo dalah hati.
"tuan apakah anda juga merasakan ada yang aneh, sepertinya ada penyusup baru" tanya amoo kepada candis sambil menuangkan arak kedalam gelas.
"ternyata kau juga merasakannya," ucap candis meminum arak dengan tenang.
"em... kenapa auranya semakin kuat ya" gelisah amoo.
tiba tiba ...
aaaaaa .... teriakan ku pun lepas.
"tuan bukan kah itu suaranya nona" amoo terkejut mendengar teriakanku.
Tak... Candis meletakan gelas dengan kuat.
dan saat itu juga terdengar suara pintu yang di ketuk... tok... tok... tok...
"masuklah" perintah amoo.
"hosh... hosh... tu.. an no .. na, nona diculik" lapor pelayan itu bicara tergagap gagap.
"tuan,..." amoo menoleh melihat tuannya.
clangg... gelas yang tumbang
"tuan sudah pergi dulu ternyata, aku akan menyusulmu tuan" guma amoo dalam hati.
ssaass... Amoo menghilang dengan seketika menyusul tuannya.
"eh... tuan amoo, dan tuan besar sudah pergi" guma pelayanbitu mengelengkan kepala.
ssaasss... mereka muncul kembali.
"siapa yang berani menculik kasturi" ucap candis dengan nada yang mengerikan.
"tuan sepertinya yang melakukan ini adalah mermid... karena cuma mermid yang bisa membuka dimensi air" jelas amoo...
"kalau begitu kenapa mereka menculik kasturi" tanya candis dengan nada suara yang menyeramkan.
"mungkin nona terbawa oleh mereka dan..." jawab amoo dengan perkataan yang belum selesai.
candis berkedip kepada amoo seperti memerintahkan sesuatu, dan ternyata ...
tcass...
amoo berpindah dimensi dengan cepat dan...
bakk... haaaa... amoo mendorong anak kecil yang bersembunyi dibalik tiang hingga jatuh.
"siapa kau? kenapa kau ada disini?, dan kenapa kau memakai pakaian nona?," tanya amo dengan perranyaan yang berbobot.
"kelihatanya kau seorang tuan putri!, kenapa kau bisa sampai disini?, dimana nona kami...?"
tanya amoo memarahi gadis kecil itu dangan keras.
"sepertinya kasturi dibawa oleh tentara mermid, jika aku turun tangan sendiri kerajaan itu bukan apa apanya, tapi aku tak boleh turun tangan...." guma candis dalam hati dengan menatap air.
"dimana aku, kenapa aku disini gelapa sekali," gumaku ketakutan.
"sepertinya diluar ada suara keramaian, ya ampun aku hanya memakai handuk, no.... no... no..." gumaku.
" yang mulia hamba telah berhasil menangkap putri" ucap panglima.
"benarkah kalau begitu tunjukan, biar aku segeta menghukum nya" ucap yang mulia
panglima membuka botol penangkap mahkluk....
seett...
aaaa... aku pun keluar,
saat itu juga...
Dengan keadaan yang memakai handuk
casss... Ada makhluk bergerak dengan cepat, membuka jubahnya dan memasangkannya kepadaku,
"hah... apa yang terjadi aku tidak berani melihat," gumaku menutup mataku.
semua yang ada disini tercengang cengang dan kagum kagum "waw".
"eh.. sepertinya aku diangkat, siapa yang mengangkat ku?" membuka mata,
"beraninya kau mengaku sebagai putriku, dasar wanita jalang" ucap permaisuri marah.
"apa aku dibilang jalang, oleh nenek nenek peyot ini" gumaku dalam hati.
tentu saja aku tidak akan menerima perkataan itu, keluargaku bahkan orang yang dekat dengan ku tudak akan mengatakan perkataan ini dengan, tentu saja aku akan melawan ia.
"hey! nenek peyot, apa yang kau katakan tadi aku wanita jalang, dan menuduh ku mengaku sebagai pitrimu, aku saja baru bicara yang seharusnya kau marahi itu adalah panglimamu ini karena dia yang membwa aku kesini" ucapku
marah marah.
"kenapa, rasanya kata kata yang dia ucapkan seperti ada kekuatan yang menusuk jantungku, dan aura apa ini, dan dia memangil aku nenek peyot, apa dia tidak tau siapa sebenarnya aku" guma permaisuri dalam hati.
"em... baiklah, maaf kan aku karena menyebutkan kata kata yang kasar kepadamu, aku terlalu terbawa emosi" ucap permaisuri tiba tiba bicara dengan lemah lembut.
wah... wah... sepertinya apa yang diktakan wanita itu benar
kelihatanya permaisuri terlalu khawatir kepada putrinya sampai sampai ia marah begitu
ribut ribut
"ibunda, sepertinya benar kelihatanya wanita ini dibawa oleh panglima,"
"em... aneh dari tadi ada aura yang memancing sepertinya ini berasal dari wanita ini" guma kaisar dalam hati.
"hy! kau mahkluk yang tak dikenal jauh kan tangan mu dari ku," ucapku menunjuk pangeran
pangeran ini hanya tersenyum.
wah... wah... kelihatannya wanita ini sepertinya tidak mengenal takut,
iya... jangan kan itu dia berani menghina ratu dan sekarang pangeran.
berani sekali ya...
ribut ribut
"hem... pelayan siapkan pakaian yang layak kepada wanita ini, dan anak ku jauhi dia, biarkan wanita itu jalan sendiri" perintah permaisuri
"dan kau panglima temui aku malam ini diruang baca" perintah kaisar
akupun pergi dengan pelayan.
meningalkan tempat itu dengan cepat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments