Keesokan paginya.
"Aaaa..." teriak
Ku histeris.
"Selamat pagi nona," ucap para pelayan wanita yang sudah ada dihadapanku.
"Kalian siapa?" tanya ku kepada mereka.
"Kami adalah pelayan mu, tuan yang mengutus kami kesini" jawab salah satu pelayan itu.
Beberapa jam kemudian
Disebuah ruangan makan.
"Em... Aku belum tau siapa namamu?" tanya ku kepada penguasa kegelapan.
"Namaku Candis permata diorielza, pangil saja aku candis, bagaimaa dengan mu, siapa namamu?" candis berbalik nanya.
"Namaku ajeng kasturi" jawabku.
"Nama yang bagus!" puji candis.
"Terima kasih" ucapku
Setelah selesai sarapan
Aku berjalan jalan mengitari istana, entah kemana penguasa kegelapan itu pergi, jadi aku jalan sendiri.
Sangking asiknya aku jalan jalan aku tak tau Aku berada dimana.
Tiba tiba.
wusss... Suara hembusan angin.
Aku melihat mahkluk mitologi pegasus di depan mataku, aku beranikan diriku untuk mendekatinya dan menyentuhnya.
Tapi saat ingin menyentuhnya pegasusnya lari meningalkan ku.
"Beraninya kau kecoak nakal, mau menyentuh pegasus ku ya!"
suara yang terdengar dari belakang ku
"Kecoak nakal, aku kecoak nakal siapa yang berani memangil ku begitu" Aku menoleh kebelakang.
Saat aku membalikan badan.
"OMG... tampan" gumaku dalam hati bengong.
laki laki yang aku lihat itu rambutnya panjang warna putih, berbaju klasik, bermuka dingin.
"apa kau mau mencuri pegasus ku?" tanya lelaki yang dihadapanku itu menatap dengan dingin.
"Eh... tidak" jawabku mengelengkan kepala.
"bohong" lelaki itu tidak percaya dengan suara yang dingin.
"tidak... aku tidak bohong, aku tadi hanya..." perkataan ku belum selesai.
bhhhiiii suara kuda dari kejauhan
laki laki itu tampak terkejut dan menghilang begitu saja .
"eh... kemana perginya dia?" tanyaku, kebingungan.
aku pun penasaran dengan suara tadi, jadi aku mengikuti suara itu, sekian lama aku berlari mengikuti suara itu, akhirnya aku pun sampai disebuah tempat yang sangat aneh pohon pohon menjulang tinggi dan tiba tiba beekabut membuat pemandangan ku terhalang,
wuss... kabutnya hilang.
dan ada benda besar yang hampir mau menimpaku aku pun teriak ' aaaa '.
happp... besss... Gerakan yang cepat seperti angin, menyelamatkanku.
saat aku menbuka mataku dia( yang memangilku kecoak nakal) menyelamatkan ku dan mengendongku dan membawaku menjauh dari benda besar itu,
tapi saat aku melihat lagi kebelakang, aku melihat monster yang sangat besar 2 kali lipat dari pohon yang ada disini, dan lebih tinggi.
uaaammm.... suara monster itu, membuat ku merinding.
pohon pohon tercabut dan beterbangan kearah kami.
kami berhenti disebuah batang pohon besar dia menuru kuan ku dan dia seperti mengeluarkan kekuatanya.
ssss.... keluar tongkat, dia memegang tongkat itu dan dengan kuat menancapkan kebatang.
sreettt... muncul tabir pelindung .
baaarrr.... suara pohon pohon yang beterbangan itu hancur.
tapi aku melhat keadaan ya sangat buruk bajunya robek.... robek.... dan diperut, kepala, tangan, kaki banyak darah yang keluaran,
dan yang lebih parah lagi...
kraakkk.... tabir pelindungnya retak dan mulai...
keraaakkk .... bussss.... pecah.
"aaaa.... candissss....." teriak ku
Entah kenapa aku memangil candis saat itu.
trakkk... gelas yang mau diminum candis terjatuh dan pecah...
"ada apa ini , kenapa perasaan ku tidak enak ya, apakah terjadi sesuatu" guma candis dalam hati gelisah.
"tuan apakah anda tidak apa apa" tanya amoo cemas.
"kok... seperti ada yang aku lupakan, tapi apa ya?" tanya candis dalam hati gelish
"aaaa" tabirnya pecah ...
wusss... besss... sesuatu yang bergerak cepat seperti cahaya.
aku pikir aku sadah mati, saat aku buka mataku
"aku terbang ... aku sudah menjadi roh yang bergentayangan kah, hiks.. hiks... aku mati, inikah akhir hidupku" ngelanturku tidak jelas.
"bisakah kau diam, aku mencoba untuk istirahat, jangan menganguku ..." suara yang berasal dari belakangku.
"Eh... kau juga mati ya? hiks... hiks..." tanyaku dengan muka sedih.
"enak betul kau bilang aku sudah mati" tegas laki laki yang memangilku kecowa nakal.
"em... bukannya tadi tabir itu pecah dan.." ucapku.
"sss... jangan bicarakan itu lagi" lelaki yang memangilku kecowa mendekat dan menghapus air mata ku.
"tapi kenapa kita bisa terbang?," tanyaku.
"kita naik pegasus, pegasus tunjukan dirimu" jawab lelaki itu.
ssss.... pegesus muncul perlahan lahan.
"haaahh... pegasus,
Berarti aku tidak mati, kalau begiti....
yee... Aku belum mati, dan sekarang aku naik pegasus , senangnya" ucapku kegembiraan.
trukk... dia bersandar dibahuku, dan memeluk ku dengan erat
"ehhh... kamu napain?" tanyaku meraba raba.
"eh ... kok seperti basah dan kental ya," ucapku penasaran.
saat aku melihat tangan ku , ternyata darah.
"ah... Darah" aku melihat lelaki disebelahku, dan terkejut melihat darahnya masih banyak keluar.
"darahnya masih keluar, pegasus tolong bawa kami ke sebuah tempat , agar aku bisa menobatinya" ucapku panik melihat darah yang masih mengalir.
lalu setelah sampai disebuah tempat, aku pun
merobek sedikit bajuku untuk membalut lukanya sebelumnya ,aku membersikan luka luka yang ada disekujur tubuhnya, dan membalut lukanya.
tak terasa hari sudah malam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments