"em... kenapa aku merasa sangat gelisah, dan tidak tenang ya apakah terjadi sesuatu dengan kesturi" guam candis gelisah.
"lapor.... tuan, nona tidak ditemukan, dimana mana, tuan.... tuan.... " ucap pengawal, mambai lambai tangan dihadapan candis.
"eh... apa yang kau bicarakan tadi , kasturi tidak ditemukan dimana mana,
eh...ahh... kenapa kau tidak memperhatikan dia , bukankah aku menyuruh mu untuk mengawasinya, kenapa kau lalai" marah candis.
"lapor tuan, amoo melihat nona kasturi berjalan jalan keluar istana" ucap pengawal.
*"Em... Tuan aku mengusulkan, bagaimana kalau lihat pakai GPS, bagaimana tuan". Usul pengawal Senyum lebar.
"GPS, mau kepala kau aku jadikan hiasan, di dinding yang kosong disana" marah candis.*
Haaa... Becanda kok... Yang sebebarnya
"Tuan bagaimana kalau tuan suruh amoo melihat dengan mata dewanya" usul pengawal.
"Em.... Pangil amoo kesini" perinatah candis.
Pengawal itu langsung pergi mencari amoo dan tak lama kemudiaan pengawal itu datang dengan membawa amoo.
"Hormat tuan apakah anda memangil saya" amoo memberi hormat.
"bangunlah aku ingin kau melihat ,dimana kasturi" perintah candia bicara dengan serius.
amoo pun membuka kekuatan mata saktinya yang bisa melihat kejadian yang jauhnya berkilo kilo meter.
sedangkan di tempat lain.
"huhh... kenapa dia belum sadar juga ya, kelihatnya ia kedinginan" gumaku dalam hati
aku pun membuka jubah ku untuk menyelimuti dia. saat aku pegang keningnya sangat panas, akupun mengkompresnya, pegasus itu melihat ku terus, aneh.
kesokan paginya
"emm... kok berat ya , dan kenapa badanku sakit semua ya , kenapa ya" guma laki laki yang ku tolong.
saat dia membuka matanya dan melihat kesamping
"kenapa wanita ini ada disini, tapi kalau dilihat dengan sedekat ini ternyata lumayan, ehh.. apa yang aku pikirkan" guma laki laki itu.
"heh ... tuan berpikir kotor ya?" ucap pegasus
"eh... apa yang kau bilang tadi aku berpikir kotor,
sembarangan....." marah lelaki itu.
"em... berisik sekali" aku kegangu dan membuka mata.
tiba tiba suasana hening .
Aaaaa... Teriaku
Plak... tamparku kepada laki laki yang berada disebelahku.
"Dasa kau ini,
Cari kesempatan dalam kesempitan" teriaku.
"Apa maksudmu?" tanya laki laki itu.
"Kenapa kau..." ucapku yerputus karena, aku tidak tau mau marah apa.
"Aku kenapa?" tanya laki laki itu.
"kenapa kau tidak memakai bajumu, tak sopan telanjang dada didepan wanita, kalau mau pamer otot jangan disini!" ucapku mengalohkan topik.
"ternyata ini rasanya ditampar cewek , lumayan sakit juga ya, tapi rasanya menyenagkan juga," guma laki laki itu.
(nisip jomblo).
"kenap bongong apa kau tidak mendengarkan ku ya, mau kutampar lagi" marahku.
"pakaian ku dimana, masa yang ini, sudah tak layak dipakai" komen laki laki itu, mengambil pakaian lama yang sudah koyak koyak..
" terpaksa...
ini pakai jubah ku" ucapku memberikan jubah.
"eh... darahnya masih keluar" ucapku.
"biarkan saja, nanti..." ucap laki laki itu.
tampa pikir panjang lagi aku langsung menutup luka diperutnya pakai tangan ku.
"ehm...duduklah biar aku bersihkan lagi luka mu lalu nanti dimembalut lagi, jika di biarkan nanti akan terinfeksi" ucapku serius.
yah... dia pun duduk dan membiarkan aku membersihkan lukanya dan saat aku membalut lukanya aku agak kesulitan , karena tubuhnya terlaku besar jadi susah...
Tiba tiba dia menarik tangan ku.
" membalut luka itu harus benar , seperti ini pikiran mu kemana sih..." ucap laki laki itu, memegang dengan kuat
pegasus hanya melihat tingkah mereka.
berapa jam kemudian
biheeekkk... suara pegasus.
kami penasaran kenapa dan pergi melihat.
Ternyata....
monster yang kemarin datang lagi, tapi kenapa monster itu bisa menemukan kami.
monster itu mulai menyerang dan kogasus(nama cowok yang ku tolong).
menyerang juga, tapi setiap kali kogasus menyerang luka pada monster itu sembuh seketika.
tiba tiba dibelakangku...
hooommmm.... suara monster,
"apa monsternya ada 2, gawat aku tak bisa menghadapi yang sekali 2 , bahkan lukaku belum sembuh total" guma kogasus dalam hati.
aaaaa... monster itu menangkapku.
*candis... candis... candis...* suara yang samar samar...
" suara apa itu, kasturi apa itu engkau
jawab aku kasturi" teriak candis yang tiba tiba yerbangun karena mendengar suara samar itu.
*candis... candis... tolong aku, hiks.. hiks...* suara samar samar itu terdengar lagi
"kasturi, dalam bahaya" candis menyadarinya dan pergi menghilang begitu saja.
Aaaaaa.... ckluupp.... ssssaaa.... suara pedang yang menanca dipunggung ku, semua anggota badan ku mati rasa dan terbaring lemas dengan darah yang banyak mengalir keluar.
sssyyyattt.... agghhh.... suara pedang menyayat monster itu dengan cepat membuat monster itu, musnah seketika,
Siapa yang membuat monster itu musnah seketika?,
ternyata candis.
Candis mendatangi kearahku...
"dasar mahkluk yang tak berguna, beraninya kau memperlakukan kasturi seperti ini" guam candis marah besar.
"pergilah kau keneraka...." teriak candis.
sssyatttt.... sekali tebas saja monster itu langsung lenyap seketika,
" hah... hah.. itu bukanya penguasa kegelapan ya" ucap kogasus.
" hy.. kau , apakah kau juga melukai kasturi?" tanaya candis
Memandang penuh kemarahan.
"tidak... aku yang menyelamatkanya kemarin" ucap kogasus.
candis menyembuhkan lukaku, memelukku dengan erat, dan langsung membawa ku pergi dengan segera.
Aku hanya bisa melambaikan tangan kepada kogasus.
aku terbaring lemas diranjang beberapa hari,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments