ini dia saat yang ditunggu tunggu olehku aku aku pun sampai disebuah tempat yang dikatakan oleh putri itu.
ternyata tempatnya sangat indah dan agak aneh...
indah sih indah , tapi tapi tanamanya yang aneh
kenapa aku bilang begitu.
"wah... indahnya, tapi kok heran , masa bunga bisa tumbuh dalam air, dan pohon bisa tumbuh didalam air, bukannya tumbuhan itu perlu cahaya matahari untuk fotosintetsis, aneh" ucapku kebingungan.
"em... sebenarnya kak, ini bukan taman bawah laut, ini sebenarnya taman didaratan yang ayah buat sama persis agar kami bisa menghirup udara segar, seperti yang kakak rasakan " jelas putri
"ohh... " jawab singkatku.
"paham kak?," tanya putri
"tidak" jawabku.
"loh, kok tidak?," tanya putri lagi.
" em... entah, pokoknya tak paham" jawbku mengaruk garuk kepala.
"kalau begitu lihat lihat taman dilaut yang asli" ajak putri.
"jangan mengecewakan lagi ya!," pintaku
akupun pergi lagi, mengikuti putri itu.
"em... bukankah aku pernah nonton filem marmid, dalam cerita itu kalau mermid itu menghirup aura kehidupan manusia, apa aku akan bernasip seperti didalam cerita filem itu ya" guma dalam hati.
"em... kalau kakak cantik ini menjadi kakak ipar lumayan juga, kalau begitu aku pakai cara ini saja untuk menjadika ia sebagai kakak iparku...," guma putri dalam hati.
sekian lama jalan , akhirnya sampai juga,
wah... aku tak berkutip seribu bahasa, taman ini cantik sekali, tak bisa kugambarkan bagaimana , pokoknya tumbuhan lautnya cantik cantik.
tapi suasana berubah begitu saja saat aku berbalik badan dan melihat kebelakang
ba...... sekujur tubuhku mati rasa dan
lagi yang ada dihadapan ku itu hiu megaledon (hiu purba yang sangat mematikan,bertubuh besar), dan yang parah lagi aku ada dihadapan hiu itu, aku bisa dimakan kalau aku bergerak, dan kalau lari tidak sempat. dan lagi putri itu tidak ada ditempat.
"dimana putri itu kenapa putri seperti itu bisa bisabya kabur dan tidak membawa aku kabur juga"
Gumaku marah marah dalam hati.
tiba tiba
saasss... bumm... Serangan yang dasyat nenyerang hiu itu sampai tersingkir begitu jauh.
"kakak apakah kakak tidak apa apa, apa kakak terluka," tanya putri datang dengan terbiru buru.
aku hanya mengelengkan kepala
" baguslah kalau begitu, ayo kak kita pergi dari sini sekarang" ajak putri membantuku berdiri.
saat itu juga hiu itu datang menyerang, putri dan aku itu terpental
"kakak apa kau tidak apa apa"
Tanay putri iti sekali lagi.
Aku tidak menjawab.
"ucapkan sesuatu kak, jangan jangan.... kakak, hiks... hiks..." putri menangis bersedih meihatku yang tidak sadarkan diri, yanh dikiranya aku mati
lagi lagi hiu itu menyerang putri.
syaaaassd.... aaaaa ..... putri itu terpental tak begitu jauh.
"eeehhh... aku sudah lemah, aku..." aku berusaha bangun.
hiu itu datang menghampirinya,
"eh... kenapa ini, kenapa aku bisa begini, kenapa aku tidak bisa melindungi anak kecil dan kenapa aku ada disini kenapa... kenapa, haaa....haaaa..." aura aura yang dibicarakan semakin kuat dan keluar,
aku dibaluti oleh aura itu.
sying...
"suara itu.... lagi lagi terdrngar," ucap yang mulia mendengar suara itu.
"aaah.... itu ... suara ini... kasturi apakah kau membangkitkanya" candis merasa cemas mendengar suara itu.
suara ku terdengar kemana mana dan sempat mengemparkan istana kerajaan laut, api, angin.
"aaaaa.... ayah ibu" teriak putri.
"eh... ini, sayang apa kau merasakanya juga" ucap permaisuri
tiba merasa khawatir.
"iya, sayang aku juga merasakanya" ucap sang raja.
hiu itu menuju putri dam membuka mulitnya seolah olah dia mau memakan putri
dan tiba tiba
haaaa... aaagghhkk....
mulut ikan hiu itu ku tahan sampai sampai, giginya menembus tangan dan kaki ku sendiri
aaaggghhkkk...
aku berhasil keluar dari mulut ikan hiu itu dan
darah keluar dari tangan dan kakiku
aku mengankat tanganku darah yang begitu banyak keluar semuanya mengumpal menuju hiu itu dan membalutinya dengan darah, darah itu semakin mengental dan membaluti hiu itu,
hiu itu seperti kesakitan, dan tak lama.
wusss.... hiu dan darah itu hilang seketika.
aku tersenyum bahagia karena telah mengalahkan hiu itu, akupun tak sadarkan diri dan terjatuh.
hap....
sepertinya ada yang menangkap ku.
"anak ku apa kamu tidak apa apa" permaisuri memeluk putri dengan erat dan begitu juga raja
"em... lapor baginda, hiu megaledon itu tidak ada kelihatanya ia sudah musnah kami hanya menemukan bekas bekas perkelahiaan" ucap pengawal.
"wahh... pangeran kelihatan gagah sekali saat mengendong wanita" ucap pengawal.
pangeran mengendong ku dan membawa aku pergi.
"ehek... aku kenapa, kenapa tiba tiba..." guma candis tiba tiba muntah darah.
"kasturi.... kamu.... tunggu aku kasturi aku akan menyelamatkan mu, tunggu aku..." candis melihat apa yang terjadi dengan kasturi melalui putri.
sebenarnya apa yang terjadi dengan putri selama dikerajaan kegelapan ?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments