Episode 11

Aku terbaring lemas diranjang beberapa hari,

Akibat luka yang aku derita belum sembuh total, dan sekarang tambah lagi ada yang ngomel ngomel disampingku,

ya... mereka para pelayan, aku sendiri bingung mau bicara apa pada mereka, raja kegelapan saja kalah adu mulut sama meraka.

"aduh... kenapa mereka ribut sekali tak puas tadi marahi aku sekarang mau apa lagi, minta bantuan sama candis juga percuma" aku memandang candis dengan tajam. Dengan tubuh yang terbarinh lemas ditempat tidur.

sedangkan yang dipenjara

"em... aku sudah setiap nalam mencari dia tapi kenapa belum ketemu ya," wanis kecewa besar, mondar mandir didalam penjara.

"em... aku buat rencana dulu bagaimana bisa bertemu dengan dia, jika sudah ketemu — " perkataan wanis dipotong oleh salah satu tawanan dipenjara.

"hy... adik muda kenapa kau dari tadi bicara dia... dia ... terus , emangnya dia itu siapa?" tanya salah satu tawanan itu penasaran.

"kenapa... emangnya apa kau bisa membantuku" wanis mengerutkan dahi dan balik tanya.

" ya ! mungkin aku bisa" jawab tawanan itu.

"baiklah aku beri tau kau, dia itu wanita yang pertama mencuri hatiku, dan sekarang aku tak tau keberadaan dia—" perkataan wanis dipotong lagi oleh nya.

" oh... jadi kau ini ternyata lesbi ya, apa benar" sambung wanita itu.

mereka bicara panjang leber dan

Tak lama kemudian candis menyuruh para pelayan yang berada dikamarku keluar.

deng... deng... deng... suara jantungku berdetak kencang lagi, membuat ku sulit tuk bernapas, aku gugup sampai keringat dingin keluar entah apa yang terjadi dengan ku, saat itu.

"em... apa yang ingin dia lakukan kepadaku, kenapa dia semakin mendekat, tolong... tolong..." teriakku dalam hati.

Candis semakin mendekatiku

dia menatap ku sangat dekat, bahkan sangking dekatnya hidung kami bersentuhan.

"aaaa... tak mau... tak mau" teriakku dalam hati, karena gugup tak bisa dikeluarkan.

"tidak... tidak... hentikan ini, kumohon ...nyawa ku seperti mau melayang" teriaku dalam hati.

sedangkan diluar para pelayan itu menguping,

Mereka berkata

"kok senyap ya"

"iya , tidak ada teriakan atau percakapan apa apa"

"mungkin mereka berdua cangung"

"kalian nguping apa sih" amoo yang tiba tiba datang, memergoki para pelayan itu,

"eh... tuan amoo kenapa kau disini" ucak salah satu dari pelayan.

"aku kesini ingin bertemu dengan tuan" ucap amoo dengan tegas.

"jangan... masuk... tuan besar lagi..." halang salah satu pelayan.

"ah... mingir kalian" kesal amoo.

Mereka ribut ribut diluar

tiba tiba,

kreeitt... Amoo berhasil membuka pintu, setelah cek cok dengan para pelayan itu. Dan amoo pun

melangkah masuk, saat amoo sudah masuk, para pelayan itu hanya bisa mengelng gelengkan kepalanya.

"em... ada yang ingin saya lap—," perkataan amoo yang tiba tiba terputus, amoo terkejut melihat tuannya yang dekat dengan ku.

"Tuan anda, ciuman..." guma amoo.

Amoo salah paham, aku dan candis buka ciuman,

karena amoo melihat tuanya menutipi mukaku jadi kelihatan amoo seperti itu.

"eh... maaf kan saya tuan , saya tidak akan menganggu tuan" amoo bergegas keluar dan menutup pintu.

Aku yang melihat amoo, aku berharap dapat tolongan ternyata dia malah pergi.

"oh... no jangan pergi," gumaku.

"em... ada benda aneh dipipimu , apa itu jerawat?" ucap candis.

saat dia mengatakan begitu, jantungku berdetak dengan normal kembali, keringat dingin tiba tiba hilang suasana tambah hening dari tadi memperharikanku, sampai sampai aku salah tingkah olehnya, aku juga lumayan shok mendengarnya.

"apa jerawat...aaaa.... " teriak ku histeris.

plak... Aku menamparan candis dengan keras.

"eh... dia teriak , dan tamparan tadi jangan jangan, ...."

semuanya terkejut gara gara mendengar teriakan ,dan tamparan yang begitu keras.

Amoo yang tadinya mau pergi malah berpaling lagi gara gara suara tadi. akhirnya mereka menguping lagi dan amoo juga ikut penasaran.

tiba tiba

kreitt.. pintu dibuka oleh candis.

mereka semua terkejut dan candis pun terkejut melihat para pelayan dan amoo menguping.

"matilah kita, kita ketahuan apa kita bisa menghirup udara segar lagi besok" bisik salah satu dari pelayan.

"Lakukan sesuatu" peritah dalah satu pelayan.

"maaf tuan , kami tadi mendengar suara teriakan" ucap salah satu pelayan.

candis tidak merespon hanya menatap dengan tajam.

"kami akan pergi tuan" ucap para pelayan.

para pelayan itu meningal kan tempat

"tuan apakah anda tidak apa apa , kelihatanya pipi anda merah, apakah dia menam—" perkataan amoo terpotong.

"amoo pangil tabib..." perintah candis dengan dingin.

"baik tuan..." amoo pergi melaksanakan perintah tuannya.

"Jadi ini rasanya ditampar lagi,

lumayan juga tamparanya," guma candis.

"jerawat. .. jerawat... aaa... jerawat kenapa kau muncul pergi dari mukaku" teriakku dalam hati.

tak lama kemudian tabib datang dan meriksaku

" emm... tuan, ini tidak berbahaya kok cuma jerawat cinta" ucap tabib.

"pruff... apa kau bilang jerawat cinta, mana ada jerawat cinta" ucapa ku dengan suara yang tinggi.

*****

apa kalian percaya jerawat cinta...juga

Terpopuler

Comments

Arie Puspita II

Arie Puspita II

lucu juga ceritanya walaupun agak bingung cernanya

2020-03-13

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode16
17 Episide 17
18 episod 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode16
17
Episide 17
18
episod 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!