CH 16

"Nyonya Mo Xiû, bagaimana keadaanmu sekarang?" Zora bertanya setelah melihat Mo Xiû yang sedang terbaring sambil menyusui bayi-bayi kecilnya itu.

Mo Xiû hanya tersenyum kecut menanggapi pertanyaan Zora.

Mo Xiû melahirkan bayi-bayi lebih awal sehari sebelum waktunya tiba.

Beruntungnya Zora karna tidak terlambat menemui mereka.

"Nona Zora, kapan kau kembali dari pelatihan tertutupmu?" Tanya Mo Lan yang baru saja memasuki gua tersebut.

Dapat dilihat banyak sekali bekas sayatan-sayatan di seluruh tubuhnya, bahkan ada beberapa yang terlihat masih basah dan mengeluarkan darah segar.

Sepertinya Mo Lan baru selesai bertempur dengan binatang lain.

Zora menatap kagum sosok didepannya itu, 'sangat bertanggung jawab'.

"Beberapa saat yang lalu".

Perkataan Zora membuat Mo Lan sedikit tercengang, beberapa saat yang lalu dia kembali dari tempat pelatihannya, dan langsung menuju kesini hanya untuk melihat istrinya, Zora memang gadis yang baik.

"Tuan Hongling". Sapa Mo Lan hormat saat netranya menangkap sesosok laki-laki yang berdiri mendampingi Zora.

Perbedaan status diantara keduanya terlihat sangat jelas, Binatang Surgawi adalah makhluk yang agung, tentu mereka perlu menghormati yang kuat.

Hongling hanya menggangguk dengan senyuman terpatri dibibirnya, "Tuan Mo Lan, anda tidak perlu sopan seperti itu, perlakukan saya sama halnya seperti anda memperlakukan Zora". Ucap Hongling

Grrrr... Grrrr..

Suara geramanan dari dua bayi berbeda warna yang sedang memperebutkan makanan mereka.

Mereka sangat lucu dan imut.

Tapi juga terlihat salah satu dari mereka yang menyendiri.

Bayi yang satu itu terlihat sangat lemah, dia memiliki warna yang mencakupi kedua orang tuanya, tetapi dia juga yang akan menjadi tumbal kutukan itu.

Dengan pasti Zora duduk disamping harimau kecil itu, dia mengelus lembut bulu-bulu halus yang memenuhi tubuh kecilnya.

Mo Lan memalingkan kepalanya, dia sudah berusaha sangat keras agar bisa menyelamatkan bayi kecilnya itu.

Setiap hari dia kembali ke gua dengan tubuh yang di penuhi luka, tapi dia tidak pernah peduli akan hal itu.

Namun, sepertinya nasib baik tidak berpihak padanya.

"Maaf aku terlambat". Gumam Zora pelan, tapi masih bisa didengar oleh mereka.

Zora bisa merasakan sakit yang Harimau kecil itu rasakan, seluruh tubuhnya terus menerus bergetar dengan kuat, harimau itu terus menerus meraung kesakitan.

Kedua harimau kecil berbeda warna yang sedari tadi menyesap susu, kini berhenti melakukan aktivitas mereka.

Kedua makhluk kecil itu berlari dengan kaki pendeknya menghampiri saudara mereka yang terbaring lemah, lalu menjilatinya dengan maksud menghibur dan mengurangi rasa sakit yang dirasanya. Uhh,, rasa solidaritas yang tinggi untuk seumuran mereka.

Zora tersenyum lembut memandangi pemandangan hangat dihadapannya itu.

"Siapa nama mereka". Tanya Hongling memecahkan keheningan yang terjadi.

Mendengar itu, Mo Lan dengan cepat berkata, "Kami belum memerikan mereka nama, kami berencana meminta Nona Zora untuk memberikan mereka nama".

"Huh?" Zora mengangkat kepalanya menatap lekat Mo Lan saat mendengar ucapannya dengan raut wajahnya yang keheranan.

Melihat itu, kini Mo Xiû yang kembali menjelaskan maksud dari perkataan suaminya itu, "Nona Zora, berkat anda, saya dapat melahirkan bayi-bayi saya dengan lancar, untuk mengucapkan rasa terima kasih saya, saya harap nona bisa memberikan mereka sebuah nama".

"Baiklah". Zora menerima tawaran itu, toh hanya memberikan nama sajakan.

Walaupun dia sendiri agak ragu😃

"Ah.. Xiao Cai untuk yang berwarna Hitam, Xiao Bai untuk yang berwarna putih dan Xiao Dai untuk yang hitam-putih (Belang)". Ucap Zora dengan semangat saat memberikan nama pada bayi-bayi harimau yang lucu itu.

Seolah mengerti dengan ucapan Zora, kedua makhluk kecil itu berhenti menjilati si belang alias Xiao Dai, kemudian menatap Zora dengan tatapan yang uhh.. rumit. Maklumlah masih anak-anak. Lalu kembali menjilati Xiao Dai.

Zora hanya terkekeh geli dengan tingkah keduanya itu.

"Xiao Cai.. Xiao Bai, sudah ya?" Ucap Zora kemudian mengambil Xiao Dai dan meletakannya dipangkuannya.

Xiao Bai dan Xiao Cai hanya meraung pelan.

...

Zora mengibaskan tangannya pelan diudara, lalu muncul sebuah botol persolen berwarna putih polos ditangannya.

Dia membuka penutup botol itu kemudian mengambil 1 pil dari dalam botol tersebut dan diberikannya kepada Xiao Dai.

Tindakannya itu tidak luput dari pandangan mereka-mereka yang ada di hadapannya itu.

Racun yang ada didalam tubuh Xiao Dai, merupakan Racun Komplikasi atau Racun Campuran.

Racun komplikasi sendiri merupakan Racun gabungan antara berbagai jenis racun. Jadi tidak hanya ada 1 jenis racun melainkan banyak.

Zora tidak memberikan pilnya sedari awal, karna Zora sendiri agak kesusahan saat memeriksa tubuh kecil Xiao Dai.

Racun itu mirip seperti Racun Bunga Malam.

Tidak berbau, tidak terasa, dan sulit terdeteksi.

Hanya saja proses dari Racun Bunga Malam itu sangat lambat.

Jadi walaupun Mo Lan mendapatkan Jamur Hitam itu tidak banyak membantu.

***

Dunia luar masih sangat heboh semenjak kejadian dua bulan yang lalu, dimana saat setelah dilakukannya Pelelangan Pil yang dilakukan oleh Rumah Pelelangan Pusat Kekaisaran Běi.

Banyak sekali para bangsawan dan kultuvator-kultuvator yang masih gencar mencari tau keberadaan orang yang membuat pil itu.

Mereka juga sering sekali pergi ke Rumah Pelelangan Pusat hanya untuk bertanya siapa orang yang membuat pil tersebut yang membuat Pemimpin Tetua Agung mengunci dirinya dan mengatakan kalau dia sedang melakukan pelatihan tertutup sebagai alasan.

Beruntungnya bahwa mereka tidak tau kalau Pil itu sendiri merupakan perantaraan dari salah satu cabang Rumah Pelelangan Pusat, Rumah Bulan Merah.

Jika tidak, mungkin Rumah Bulan Merah juga akan menggila karna tidak bisa mengatasi orang-orang itu.

Seandainya mereka tau, kalau yang buat pil itu hanyalah seorang gadis kecil yang usianya saja bahkan belum mencapai 10 tahun.

Mungkin mereka akan menggila.

Pil itu sendiri telah dibandrol dengan harga 50.000 Inti Spirit Tingkat Menengah, bisa dihitung sendiri berapa Koin Emas yang didapat oleh Rumah Pelelangan Pusat.

Dan tentu saja, Kaisar Dong yang melakukan penawaran itu.

***

Xiao Dai memuntahkan banyak darah kotor beberapa saat setelah menelan pil yang diberikan oleh Zora.

Dua jam berlalu, dapat dilihat tubuh kecil milik Xiao Dai yang berangsur angsur membaik.

Mata besarnya, memancarkan cahaya cerah.

Xiao Dai kemudian berlari kecil mengelilingi Zora yang tengah berdiri.

Mo Lan dan Mo Xiû terharu melihat bayi kecilnya yang dengan cerianya berlarian.

Xiao Dai berhenti sejenak menatap Mo Xiû heran, kemudian berlari menuju Mo Xiû dengan kaki kecilnya lalu menggesekkan tubuhnya pada tubuh ibunya.

Zora tersenyum lega, melihat segala sesuatunya telah selesai.

Dengan begini dia bisa melakukan kembali pelatihan tanpa memikirkan apapun.

"Baiklah.. karna urusan saya sudah selesai, saya pamit untuk kembali melakukan pelatihan tertutup". Ucap Zora.

Mo Lan dan Mo Xiû menggangguk kepalanya pelan sambil terus menerus mengucapkan terima kasih kepada Zora.

Saat Zora hendak berjalan pergi, bajunya serasa ditarik-tarik kecil.

Dia segera menoleh mencari penyebabnya.

Melihat penyebab dari bajunya yang tertarik, dia hanya tersenyum lembut lalu berjongkok, "Xiao Dai.. Rara pamit, jadilah sosok yang kuat dan jaga semua keluarga mu, kita akan bertemu lagi di beberapa tahun kedepan, dan saat itu tiba aku harap Dai'er telah menjadi kuat". Ucap Zora dengan lembutnya.

Hongling yang berada disisinya tercengang bukan main.

Oh,, apakah dia benar-benar Zora?

Dia sangat berbeda jika bersikap seperti itu.

Xiao Dai tentu tidak mengerti yang Zora bicarakan apalagi kalimat yang Zora katakan lumayan banyak, dia hanya menatap semu wajah Zora.

Dia merasa bahwa gadis didepannya itu akan pergi, maka dari itu dia mencoba menahannya untuk bermain bersamanya.

Dia juga berusaha menggigit jari-jari Zora dengan gigi kecil mungilnya itu, entah dia berusaha untuk apa.

Namun sepertinya Mo Lan, Mo Xiû dan Hongling mengerti dari maksud makhluk kecil itu.

"Em.. nona Zora, sepertinya Xiao Dai ingin mengikutimu". Ucap Mo Xiû dengan ragu.

"Eh.. Huh..?"

Zora sedikit tersentak dengan pernyataan itu, menatap tidak percaya Mo Xiû.

Oh ayolah, dia hanya makhluk kecil yang imut. Bagaimana mungkin kalian mengatakan hal itu hanya karna dia mencoba menahanku.

Zora benar-benar kebingungan, tidak mingkin dia memisahkan mereka begitu saja, apalagi Xiao Dai baru saja selamat dari mautnya.

Mo Lan yang mengerti dengan tatapan dan raut wajah Zora berkata, "Tidak apa-apa, nona Zora bisa membawanya pergi lagi pula itu adalah keinginannya sendiri".

Keinginan? Hei.. bagaimana bisa kalian mengatakan hal seperti itu, Dai'er masih kecil itu tidak mungkin.

"Itu benar Zora". Timpal Hongling yang sedari tadi memperhatikan Zora.

"Uh..."

Zora bingung ingin bicara apa, dia benar-benar kehabisan kata-kata.

"Lihatlah, Xiao Dai bahkan berusaha menggigit jarimu agar dapat melakukan kontrak denganmu". Ucap Hongling kembali.

Menyadari itu, Zora segera menarik tangannya kembali.

"Xiao Dai, jangan seperti itu". Ucap Zora dengan lembut. "Lagi pula Rara akan kembali kesini lagi untuk melihat kalian". Ucap Zora kembali, entalah dia sendiri bingung apakah yang diucapkan olehnya di mengerti oleh Xiao Dai atau tidak.

Seolah mengetahui hal itu, raut Xiao Dai menjadi murung, mata besarnya mulai sedikit berair.

"Nona Zora.. kami tidak masalah, lagi pula kami juga masih memiliki Cai'er dan Bai'er, tidak masalah bagi kami jika nona menjadikan Dai'er sebagai binatang kontrak nona". Ucap Mo Xiû dengan tulus.

Walaupun dia sedikit menyayangkan hal itu, namun melihat bagaimana kelakuan bayi kecilnya itu yang seolah memohon, membuatnya tidak tega.

"Tapi..."

Ucapan Zora terhenti kala melihat wajah Xiao Dai yang semakin tidak enak dipandang, dia seperti akan mengeluarkan air matanya.

Uh.. Zora benar-benar tidak tega melihatnya.

"Hah.. baiklah.. Xiao Dai, jangan memasang wajah seperti itu". Ucap Zora pasrah.

"Nona bisa langsung melakukan kontrak dengannya". Ucap Mo Lan.

Zora hanya menggelengkan kepalanya.

Dia tidak ingin melakukan hal itu.

"Aku belum kuat untuk bisa melindunginya, lagi pula tanpa melakukan kontrak sekalipun aku akan tetap menganggapnya sebagai keluarga". Ucap Zora sambil mengelus kepala Xiao Dai yang telah ada digendongannya.

Mo Lan dan Mo Xiû merasa terharu atas ucapan Zora, Zora adalah manusia yang sangat baik.

Hongling juga sama, pandangannya terhadap Zora memang tidak salah.

Zora memang kadang acuh dan dingin tetapi rasa kepeduliannya sangat tinggi.

Dia semakin kagum dengan Zora.

"Baiklah Xiao Dai, pamitlah dengan keluargamu dulu sebelum pergi, karna kita akan melakukan pelatihan yang cukup lama". Ucap Zora menurunkan kembali Xiao Dai.

Xiao Dai yang cukup mengerti akan hal itu segera berlari menuju keluarganya, dia menggosokan tubuh mungilnya pada Mo Xiû, Mo Lan, Cai'er dan juga Bai'er sebagai tanda perpisahan.

Kemudian kembali kegendongan Zora.

Lalu mereka pun pergi..

Terpopuler

Comments

Septi Verawati

Septi Verawati

dai kecil lucu banget sih 🥰🥰🥰

2022-08-10

2

anca

anca

ayah mo lan yg terluka ga diobati dulu zora,,,heheheh

2022-04-15

1

Zulvianti

Zulvianti

yang kurang di novel ini cuman satu thor "visual" , visual pemeran utamanya aja deh

2022-03-18

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!