CH 13

Waktu pun berlalu.

Keluarga Kekaisaran Běi juga telah sampai di Kerajaan sehari yang lalu.

Seperti pada biasanya, Kaisar Běi terus menerus berada di ruang kerjanya, sambil mengamati gulungan-gulungan dihadapannya, dia juga telah meminta Jendralnya untuk melakukan tugas untuk menyebarkan setiap Prajurit ke seluruh pelosok Benua Utara.

Untuk kedua anaknya sendiri sedang berlatih keras, sebab 2 bulan lagi, mereka akan memasuki Perguruan yang mereka inginkan untuk belajar.

...Terdapat 5 Perguruan di Alam ini:...

...Perguruan Langit Cerah...

...Perguruan Bulan Biru...

...Perguruan Pedang Langit...

...Perguruan Teratai Putih...

...Perguruan Bintang Utara...

Letak semua Peguruan sendiri di atas awan, layaknya pulau terapung.

Ke lima Perguruan tersebut adalah keberadaan yang individu, yang artinya saat berdirinya Perguruan itu, tidak ada campur tangan lain dari luar.

Lima Perguruan itu juga memiliki peraturan yang ketat, mereka juga tidak memandang status, tetapi pada pencapaian yang dimiliki seseorang.

Seperti urutannya Perguruan Bintang Utara adalah Perguruan terlemah.

***

"Mengapa kau membeli tiga Pil ini dengan harga yang sangat murah?" Tanya Bo Ma yang adalah pemimpin tertinggi Rumah Pelelangan Pusat, dan sepertinya dia cukup marah.

"Maaf Tetua Pemimpin, saya sudah memberikan yang terbaik, tetapi Gadis Kecil itu terus menolaknya". Ucap Tetua Song.

Tetua Song sampai di Pusat Kota Kerajaan pagi tadi.

Dan saat ini dia sedang duduk bersama Tetua Pemimpin Rumah Pelelangan Pusat sambil duduk dengan sopan mendengar ocehan pria tua tersebut.

Dia juga sudah menjelaskan kejadian dari awal hingga akhir saat dia bertemu dengan Zora, tetapi dia menutupi nama Zora dan hanya menggunakan sebutan Gadis Kecil sebagai pengganti namanya.

Dia sedikit merasa bersalah kepada Zora, sebab biaya yang dia keluarkan untuk membeli 3 pil dari Zora sangat kurang.

Pendapatan setiap Kerajaan di semua Benua terbilang sangat besar untuk setiap tahunnya.

Dan untuk pendapatan sebuah usaha setiap tahunnya setengah dari pendapatan Kerajaan.

Rumah Pelelangan sendiri hanya ada dua, satu berada pada Kekaisaran Dong dan yang satunya lagi di Kekaisaran Běi

Untuk Alat Pembayaran sendiri menggunakan koin dan beberapa Inti Spirit.

Tembaga, Perunggu, Perak dan emas untuk Alat Pembayaran Koin.

10 Koin tembaga \= 1 Koin Perunggu

1 Koin Perunggu \= 10 Koin Tembaga

1 Koin Perak \= 100 Koin Perunggu

1 Koin Emas \= 1000 Koin Perak

Tingkat Rendah, tingkat Menengah, dan juga Tingkat Tinggi untuk Alat Pembayaran menggunakan Inti spirit.

1 Inti Spirit Tingkat Rendah \= 10.000 Koin Emas

1 Inti Spirit Tingkat Menegah \= 100. 000 Koin Emas

1 inti Spirit Tingkat Tinggi \= 1.000.000 Koin Emas

Ada juga Batu Spirit Kristal yang digunakan sebagai Alat Pembayaran, namun itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang statusnya tinggi.

1 BSKTR \= 1.000 ISTR \= 1.000.000 Koin Emas.

1 BSKTM \= 10.000 ISTM \= 100.000.000 Koin Emas.

1 BSKTT \= 50.000 ISTT \= 2. 500.000.000 Koin Emas.

[BSKTR \= Batu Spirit Kristal Tingkat Rendah]

[BSKTM \= Batu Spirit Kristal Tingkat Menengah]

[BSKTT \= Batu Spirit Kristal Tingkat Tinggi]

...

"Baiklah, tapi saya harap ini terakhir kalinya kamu membuat kesalahan seperti ini". Ucap Bo Ma dengan lemah.

Dia tidak mungkin menyuruh Tetua Song untuk kembali dan mencari Gadis Kecil itu untuk diberikan kompensasi.

Walaupun itu hanya tiga pil saja, tetapi dengan level yang terbilang tinggi seperti itu Dia sangat yakin bahwa dari pelelangan ini mereka akan mendapat hasil 2 kali lipat.

"Buatlah pengumuman dan sebarkan semua pengumuman itu ke seluruh Benua bahwa Rumah Pelelangan Pusat Kekaisaran Běi akan melakukan pelelangan 2 minggu lagi dengan menu utama Pil Kelas 7". Ucap Bo Ma, "Juga, saya sendiri yang akan menyimpan pil-pil ini sampai acara pelelangan dimulai". Tambahnya.

"Baiklah Tetua Pemimpin, kalau begitu saya permisi". Ucap Tetua Song dan diangguki oleh Tetua Pemimpin.

***

Tok tok tok..

Suara pintu di ketuk dari luar, membuat orang yang berada di balik pintu merasa sedikit terganggu.

"Masuklah". Menekan kekesalannya, Dia berkata dari dalam dengan suara ringan tanpa fluktuasi apapun.

"Permisi Yang Mulia Putra Mahkota. Maaf. Yang Mulia di minta oleh Kaisar untuk bertemu di rungan kerjanya". Ucap Kasim itu sopan.

"Baik, kau kembalilah aku akan pergi menemui Ayah Kaisar beberapa saat lagi". Ucap Putra Mahkota.

Kasim itu kemudian menunduk dan berlalu dari hadapan Putra Mahkota.

...

"Silahkan Putra Mahkota, anda telah di tunggu oleh Kaisar".

Putra Mahkota hanya menganggu dan mengekori Kasim tersebut.

"Salam Ayah Kaisar". Ucap Putra Mahkota hormat.

Kaisar hanya tersenyum lembut menatap Putranya itu.

"Duduklah Putra Mahkota, ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu". Ucap Kaisar masih dengan senyum di wajahnya.

"Hal apa yang Ayah Kaisar ingin bicarakan". Tanya Putra Mahkota setelah menduduki salah satu kursi di ruangan itu.

"Ini tentang perjodohan yang sempat Ayah bicarakan dengan Kaisa Xī". Ucap Kaisar sambil menatap lekat Putranya.

Yah, mereka adalah Kaisar Dong dan Putra Mahkota Fang.

Beberapa hari terakhir ini pikiran Kaisar Dong sedikit terganggu, dia terus memikirkan tentang Putra pertamanya itu.

Namun, pikirannya kini tercerahkan mengingat kembali saat pertama dia mengatakan perjodohannya dengan Kaisar Xī.

Karna saat itu dia hanya mengatakan untuk menjodohkan Putranya, tetapi tidak dengan siapa Putra yang akan di jodohkannya itu.

Sebab itulah dia memanggil Putra Mahkota untuk berdiskusi.

Ah... dia adalah tipe Ayah yang sangat baik.

Putra Mahkota hanya terdiam mendengar ucapan Ayahnya.

"Kalau memang dengan cara itu, Kekaisaran akan semakin kuat aku bersedia untuk melakukan pertunangan dengan Putri Xī". Ucap Putra Mahkota.

Sebagai seorang yang akan meneruskan tahta, dia juga harus bisa menjadi orang yang bijaksana dalam mengambil keputusan.

Dia memang terkenal sangat dingin dan tak tersentuh, tetapi dia adalah pria yang sangat penurut apalagi itu adalah permintaan ayahnya sendiri.

Kaisar Dong hanya tersenyum melihat Putranya itu, Putranya sudah dewasa dalam memgambil keputusan, tetapi dia juga tau kalau keputusan yang di ambil oleh putranya itu karna terpaksa.

Putranya yang satu ini selalu mendengarkannya, selalu menyelesaikan masalah yang dia berikan padanya, putranya tidak pernah menolak permintaannya barang sekecil apapun, namun kali ini dia hanya ingin putranya memiliki kebahagian tersendiri.

Senyum yang diperlihatkan di wajah putranya itu adalah senyum pertama saat setelah kematian pengasuh putranya.

Tentu dia tidak ingin senyum itu kembali hilang.

"Hm.. tapi Ayah rasa Putri Mahkota Kekaisaran Běi juga cukup bagus untukmu". Ucap Kaisar

Dong Fang cukup terkejut mendengar ucapan ayahnya itu.

Sepertinya dia sudah ketahuan menyukai Putri Mahkota Běi, ah.. dia hanya bisa menatap ayahnya nanar.

Dia sedikit malu, tetapi juga ada rasa bersalah pada dirinya karna telah mengecewakan ayahnya.

"Maaf". Ucapnya pelan

"Ha ha ha ha..." tawa Kaisar pecah. Awalnya dia ragu dengan apa yang dipikirkannya, dia sengaja mengatakan kalimat itu hanya untuk mencoba putranya itu, ternyata tebakannya tidak salah sama sekali.

"Tidak perlu meminta maaf seperti itu Putra Mahkota, ayah justru sangat bahagia dengan hal itu, ayah hanya tidak menyangka putra ayah yang sedingin es ini akhirnya bisa jatuh cinta". Ucap Kaisar menggoda.

Dong Fang hanya menahan rasa malu dibalik wajah datarnya itu.

Tetapi sebagai seorang Ayah tentu mereka tau seperti apa anaknya, tak ada satupun yang terlewatkan dimata mereka jika itu mengenai anak mereka.

Seperti saat sekarang ini, Kaisar yang sedang menahan tawanya saat melihat rasa malu yang ditutupi oleh wajah datar putranya itu.

"Tapi bagaimana dengan perjodohannya Ayah?" Tanya Dong Fang.

"Akan ayah bicarakan lagi dengan Kaisar Xī, lagi pula saat ayah bicara dengannya waktu itu, ayah tidak mengatakan siapa putra yang akan ayah jodohkan, jadi sepertinya kamu memiliki peluang yang bagus".

"Ayah juga akan coba berbicara dengan adikmu, ayah harap dia akan menyetujuinya". Ucap Kaisar kembali.

"Terima kasih Ayah". Ucap Dong Fang dengan senyum tipisnya.

Kaisar sangat bahagia melihat kembali senyum anaknya itu, sepertinya kepurusannya sudah sangat tepat, pikirnya.

Koak... koak..

Ada seekor burung pengantar berita tiba-tiba bertengger dijendela ruang kerja Kaisar.

Dengan segera Kaisar mengangkat burung itu lalu mengambil kertas kecil yang diikat menyatu dengan kaki burung itu.

Dia melepas burung itu pergi setelah mendapat kertas kecil itu.

"Rumah Pelelangan Kekaisaran Běi... Pil Kelas 7?" Gumam Kaisar dengan alis yang bertautan saat membaca isi dari pesan itu. Tangannya bergetar saat mulutnya bergumam tentang Pil Kelas 7.

"Ada apa Ayah". Tanya Dong Fang yang keheranan melihat perubahan pada Ayahnya.

Kaisar Dong mencoba untuk menenangkan dirinya, dia menutup mata lalu menghembuskan napasnya kasar berulang-ulang hingga dia merasa sedikit tenang, "Ini pesan dari Rumah Pelelangan Pusat Kekaisaran Běi". Ucapnya.

"Melihat dari reaksi Ayah, sepertinya akan ada barang bagus dipelelangan kali ini". Ucap Dong Fang menebak.

Kaisar Dong hanya mengangguk pelan, "Menu utamanya merupakan Pil Kelas 7". Ucap Kaisar Dong yang sedikit tercekat.

Tentu dia tidak percaya akan hal itu, namun reputasi Rumah Pelelangan Pusat adalah nomor satu, bagaimana bisa Rumah Pelelangan Pusat akan dengan sangat mudah mencoreng namanya sendiri.

"Itu tidak mungkin! Ayah, bahkan untuk master Alkemis diseluruh benua hanya berada di tingkat Jupiter/Tin". Ucap Dong Fang tidak percaya.

"Ayah juga tidak ingin percaya akan hal itu, tetapi Pil itu sendiri telah di konfirmasi langsung oleh Tetua Pemimpin Tertinggi Rumah Pelelangan Pusat Kekaisaran Běi... Tidak perlu dipikirkan lebih jauh, siapkan dirimu, pelelangan akan dilakukan 2 minggu lagi, dan kita akan berangkat 2 hari lagi".

"Bukankah itu terlalu cepat Ayah, pelelangan masih 2 minggu lagi". Ucap Dong Fang yang IQ nya tiba-tiba menurun.

"Ayah tau, tapi setidaknya kau punya cukup waktu untuk mendekati Putri Mahkota Kekaisaran Bei". Jelas Kaisar.

"Baiklah Ayah, saya permisi dulu". Ucap Dong Fang kemudian berlalu dari hadapan Kaisar dengan wajah merahnya, 'sungguh memalukan' pikirnya.

...

Terpopuler

Comments

Septi Verawati

Septi Verawati

👍👍👍😜😜😜

2022-08-10

1

Nadeak Ristaulina

Nadeak Ristaulina

pada hal kan dia peran utama?

2021-12-02

1

Nadeak Ristaulina

Nadeak Ristaulina

Zora siapa di zaman kuno ini thor?

2021-12-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!