CH 02

"Ughhh". Leguhan lembut keluar dari mulut mungil gadis kecil yang tengah terbaring lemah di rerumputan tengah hutan.

Dia membuka matanya dengan perlahan, mengerjabkannya berulang ulang kali agar dapat melihat dengan jelas.

Betapa terkejutnya gadis kecil tersebut ketika melihat pepohonan yang rimbun dan menjulang tinggi, dan hanya terlihat beberapa cahaya matahari yang berhasil menembus celah-celah dedaunan untuk menyinari kedalaman hutan tersebut.

Terlihat jelas kerutan pada dahi gadis kecil tersebut, seperti tengah memikirkan sesuatu

"Em, kenapa aku bisa berada di tengah hutan seperti ini?"

"Bukannya seharusnya aku sekarang berada di neraka?"

"Apakah bahkan neraka juga tidak mau menampung ku?"

"Ah, sudahlah". Ucap gadis kecil tersebut membatin.

"Semakin lama di pikirkan, semakin membuat kepala ku pusing". Gerutunya

"Yosh, sebaiknya aku mencari aliran air disekitar sini untuk di minum". Ucapnya lagi sambil menopang dirinya sendiri untuk berdiri dan "Ahhhhhh, apa yang terjadi pada diri ku? Kenapa aku tiba-tiba mengecil?".

"Em, apakah jiwa ku berpindah seperti pada novel-novel yang pernah aku baca? Tapi kenapa pindahnya pada tubuh ini, mana ini di tengah hutan lagi".

"Hufttt. Sudahlah, mungkin ada hal yang perlu aku selesaikan di sini".

"Sebaiknya aku segera pergi mencari air, sebelum aku mati kehausan".

Dengan tertatih-tatih gadis kecil itu berjalan lebih jauh memasuki kedalaman hutan.

Kadang, dia mengeluh dan mengumpat orang-orang yang telah membuat tubuh yang dia tempati terdapat banyak sayatan juga luka tusukan pada bagian perut sebelah kirinya yang membuatnya meringis kesakitan.

Setelah lama berjalan dia akhirnya menemukan aliran air. Melihat air yang begitu jernih membuatnya dengan segera meneguk cepat air tersebut

"Ah, segarnya".

Selesai minum, dia memutuskan untuk membersihkan dirinya juga luka-luka tersebut agar dia dapat dengan muda mengobatinya.

Selesai membersihkan dirinya dan luka-luka tersebut, dia berjalan belawanan arah arus aliran air hingga lama ia berjalan, ia akhirnya menemukan sungai dengan air terjun yang sangat indah, selain itu terlihat banyak sekali tanaman-tanaman herbal disekitar sungai tersebut.

Dengan cepat dia memetik beberapa tanaman yang dia butuhkan, namun setelah semua tanaman yang dia butuhkan terkumpul dia malah terlihat sangat bingung. Entahlah.

"Apakah kekuatan ku juga mengikuti ku ke sini? Apakah itu mungkin?".

"Ah, sebaiknya aku mencobanya dan kalau memang kekuatanku tidak mengikutiku ke sini maka aku akan membuat obatnya secara manual saja". Rancaunya

Dia pun segera mencoba kekuatannya dan hal yang terjadi selanjutnya, membuatnya tersenyum senang karna ternyata kekuatannya juga mengikutinya ke dunia yang asing ini.

Tidak menunggu lebih lama lagi, dia pun segera menyuling beberapa pil.

Beberapa waktu telah berlalu, dia juga telah menyelesaikan 2 jenis pil yang ia buat dengan masing-masing dihasilkan 3 pil.

Jenis pil yang pertama merupakan pil yang bekerja untuk luka dalam sedangkan untuk jenis yang kedua dia memutuskan untuk membuat pil regenerasi, dengan tingkat keberhasilan 80%, walaupun begitu dia tidak kecewa sama sekali, karna menurutnya sudah cukup untuk menyembuhkan luka-lukanya itu.

"Hoek".

Dia memuntahkan seteguk darah, luka-luka sayatan dan tusukan tersebut juga mulai menutup, tanda bahwa pil yang telah dia telan sedang bekerja.

Dia duduk bersilah dengan tenang sambil merasakan khasiat dari pil yang dia makan.

"Tak aku sangkah, khasiat dari pil-pil ini sangatlah luar biasa, hanya dengan waktu 5 menit saja luka-luka ku semuanya benar-benar sembuh dan tertutup". Ucapnya tak percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya.

Dia memang sering membuat banyak pil, namun itu semua hanya dijadikan sebagai koleksinya sehingga tak pernah sekalipun dia mencobanya.

Cahaya kecil dicelah-celah dedaunan kini semakin tak terlihat, pertanda bahwa hari sudah mulai gelap. Dia memutuskan untuk bermalam ditempat itu dan dengan sigap dia membuat api unggun untuk dijadikan sebagai penerang. Dia juga memanggang beberapa ikan yang telah ia tangkap di sungai tersebut.

Malam semakin larut, dinginnya semakin menusuk hingga ketulang-tulang.

Gadis kecil itu tidak tertidur atau ketakutan, dia terus menambahkan beberapa ranting kayu agar api yang dia buat tak mati, dia juga menghangatkan dirinya menggunakan kekuatannya sehingga dia tak merasakan kedinginan.

Dia terus berjaga dengan penuh kewaspadaan hingga terlihat beberapa cahaya kecil yang telah kembali menyusup memasuki hutan tersebut.

Dia kembali membersihkan dirinya dan membakar beberapa ikan untuk dimakan.

Setelah selesai dia pun bergegas untuk keluar dari hutan tersebut.

Saat kakinya ingin melangkah pergi tiba-tiba terdengar suara dari dalam air yang membuatnya berhenti dan memperhatikan air sungai tersebut.

Byurrrr

Sesosok binatang raksasa menampilkan dirinya dengan gagah, warna putih salju pada tubuhnya menambah kesan keindahan dan keperkasaannya.

Gadis kecil yang melihat itu hanya menatapnya datar

"Menyebalkan". Umpatnya pelan tapi masih terdengan oleh binatang tersebut.

"Apa yang kau katakan manusia, lihatlah betapa indah dan perkasanya diriku, tetapi kau malah mengumpatku, apakah kau sudah bosan hidup?"

Mendengar apa yang di ucapkan oleh binatang tersebut bukan membuatnya ketakutan dia malah mendengus lalu mengeringkan bajunya dengan kekuatannya.

Dia sudah tak merasa heran ketika melihat ada binatang yang bisa berbicara justru didalam hatinya dia merasa senang karna sepertinya dia di pindahkan ke dunia yang terdapat aura spritual.

Hanya saja dia belum merasakannya karna dia sendiri belum tahu caranya. Meskipun dia sering membaca, bukan berarti dia tahu karna pada beberapa novel yang telah dia baca, tidak dijelaskan tekniknya secara terperinci.

Dia terus memperhatikan binatang didepannya dengan wajah datarnya, dia ingin melihat apa yang akan binatang dihadapannya ini lakukan.

"Aiiss. Sudahlah, lagi pula aku juga tidak akan tega membunuh gadis kecil seperti dirimu". Ucapnya.

"Apa yang kau lakukan di sini gadis kecil". Tanyanya pada gadis kecil dihadapannya itu.

"Kau jenis binatang apa?"

Bukannya menjawab pertanyaan yang diajukan dia malah bertanya balik pada binatang itu.

"Tentu saja aku adalah binatang surgawi yang perkasa". Ucapnya angkuh.

"Oh". Jawab gadis itu masih dengan wajah datarnya.

Hal itu sukses membuat binatang dihadapannya itu kesal.

"Apa-apaan jawaban mu itu, kau meremehkanku? atau jangan-jangan kau sengaja membuatku kehilangan kendali dan membuat kontrak dengan ku? Cih, mimpi saja sana". Ucapnya kesal.

Mendengar itu membuat gadis kecil itu menatapnya jijik, sungguh binatang dihadapannya ini sangat percaya diri sekali.

"Siapa juga yang mau melakukan kontrak dengan naga jelek seperti mu". Sarkasnya

Yah, binatang dihadapannya merupakan Naga air yang telah lama bersembunyi didalam sungai tersebut, entah berapa lama dan entah apa yang membuatnya menunjukan dirinya kembali.

"Hei gadis angkuh, tidak bisakah matamu melihat dengan jelas betapa indahnya diriku? Atau matamu sudah rusak, sehingga kau mengatakan kalimat yang tidak mengenakan untuk di dengar itu? Kau benar-benar sungguh sangat menyebalkan. Cihh". Ucap kesal naga itu lalu kembali menenggelamkan dirinya kedalam sungai tersebut.

Melihat kelakuan naga itu, gadis kecil tersebut hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.

Saat naga itu muncul, dia sangat indah dan perkasa tetapi sekarang dia terlihat seperti anak kecil yang merajuk karna tidak diberikan permen.

"Haih. Baiklah, keluarlah naga yang indah dan perkasa". Ucap gadis itu sambil menepuk-nepuk permukaan air sungai itu.

"Ayo, keluarlah aku punya sesuatu untuk mu, ayo keluar". Teriaknya lagi.

Byurrrrr

"Tidak bisakah kau tidak membuat ku basah kuyup saat kau keluar dari dalam air?" Ucap gadis itu kesal. Sudah dua kali dia basah gara-gara naga itu.

"Cih. Salah sendiri". Ucap naga itu masih dengan mode kesalnya.

"Hah. Baiklah, Maafkan aku". Ucap gadis kecil itu tulus

"Maaf? Apa ini semacam taktik untuk mendapatkan peluang mengontrak diriku?".

"Kau". Kesal dengan jawaban yang diberikan oleh naga itu membuatnya melemparkan api pada naga tersebut, beruntung dengan sigap naga itu menghindar kalau tidak mungkin dia sudah jadi naga panggang.

"Ha ha ha ha". Bukannya marah, naga itu malah tertawa terbahak-bahak. "Lihatlah dirimu, ha ha ha kau terlihat sangat lucu ketika sedang marah ha ha ha".

"Baiklah-baiklah aku terima maaf mu, tapi apakah kau yakin tidak ingin mengontrak diriku?".

"Tidak tertarik". Ucap gadis itu ketus

"Apa yang membuatmu tidak tertarik?" Tanya naga itu

"Entahlah, aku hanya tidak tertarik. Lagipula kau sangat lemah, mana mau aku mengontrak dirimu".

"Mulutmu sangat tajam, dan itu membuatku sangat kesal sekali".

"Bukankah itu benar adanya? Buktinya kau menyembunyikan dirimu didalam air untuk mengobati lukamu dan mengembalikan kekuatanmu".

"Dari mana kau tahu hal itu?".

"Hanya menebak".

"Cih". Kesalnya

"Hah. Baiklah, bisakah kau menceritakan kepadaku tentang dunia ini?"

"Maksudmu? Bukannya kau berasal dari dunia ini? Kenapa kau malah balik bertanya tetang dunia ini? Kau sangat aneh".

"Benar juga yang dikatakan naga ini, yang aku ingat hanya saat tubuh ini berusaha berlari menghidari bandit yang berusaha untuk membunuhnya, sedangkan untuk masa lalu tubuh ini aku tidak mengingatnya sama sekali, bukankan seharusnya aku mengingatnya? Seperti di novel-novel itu, kenapa kasus aku malah berbeda". Pikirnya

"Ah. Bukannya begitu, hanya saja aku selama ini dikurung digubuk kecil membuatku tak pernah keluar hingga pada saat aku dibebaskan aku malah dikejar oleh bandit yang berusaha membunuhku dan dengan tidak sengaja aku memasuki hutan ini". Ucapnya berbohong, tapi hanya sebagiannya saja selebihnya itu adalah kebenaran.

"Baiklah, aku akan menceritakannya tapi apa yang akan kau berikan sebagai imbalannya".

"Dasar naga jelek pelit". Umpatnya kesal

"Ha ha ha di dunia ini tidak ada yang gratis gadis kecil".

"Baiklah, bagaimana dengan pil untuk memulihkan tubuhmu". Tawar gadis itu.

"Kau punya pil itu?" Tanya naga itu penasaran

"Tidak".

"Lalu?"

"Sekarang memang tidak ada, tetapi setelah kau menceritakannya maka aku akan menyulingkannya untukmu, bagaimana?".

"Gadis kecil seperti dirimu memangnya bisa membuat pil?"

"Kenapa kau cerewet sekali, tinggal cerita saja apa susahnya sih? Kalau memang aku mengingkari janjiku maka kau bisa membunuhku, mudahkan". Ucap kesal gadis itu.

"Baiklah, setuju".

Terpopuler

Comments

Wanda Wanda i

Wanda Wanda i

baru Nemu crita ni

2022-12-30

0

el_shiraz

el_shiraz

karna zora suka baca novel time travel,jdi dia ga kaget kalau dirinya sendiri ngalamin,,,😄

2022-10-14

0

Septi Verawati

Septi Verawati

😎😎

2022-08-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!