CH 12

Hari ini Zora bangun kesiangan, dan itu dapat dilihat dari cahaya matahari yang menembus celah dedaunan bersinar lurus kebawah.

Zora begadang semalaman hanya untuk membuat Pil Penyembuh Luka Dalam untuk Mo Xiû, seperti yang di janjikannya.

Telinganya juga cukup sakit saat mendengar Hongling yang terus menerus menceramahinya tanpa berhenti, saat dia begadang semalam, Ah.. dia seperti seorang wanita, sangat cerewet.

"Sudah aku katakan semalam, kau bisa membuat pil itu pagi ini, tapi lihatlah dirimu, kau begitu keras kepala, badanmu sangat kecil dan lemah seharusnya kau menjaga dirimu dengan baik". Ucap Hongling yang kelihatannya sedang marah.

"Baiklah-baiklah.. maaf aku hanya tidak suka menunda-nunda pekerjaan". Ucap Zora malas.

Dia baru keluar dari gubuknya, dan langsung mendapat semburan yang tidak enak didengar.

"Teserahlah, aku sudah cukup cape terus menerus mengomelimu". Ketusnya kesal.

"Hm". Jawab Zora hanya dengan deheman saja "telingaku juga sudah cukup sakit semalaman karna mendengar celotehanmu semalaman". Ucap Zora dalam hati sambil berlalu dari pandangan Hongling.

Seperti biasa dia melakukan aktivitasnya.

Selesai dengan aktivitasnya, dia pun pamit ke Hongling untuk pergi bertemu dengan Mo Lan dan Mo Xiû.

Di jalanan menuju gua itu, dia bertemu banyak sekali binatang buas yang berkeliaran, kadang dia akan ajak berbiacara dengan mereka kadang juga dia hanya menyapa mereka.

Zora memasuki gua itu dengan tenang, dia dapat melihat Mo Lan yang sedang duduk berjaga disebelah istrinya yang terbaring lemah. Sungguh pemandangan yang sangan indah.

"Tuan Mo Lan". Panggil Zora pelan.

Mo Lan segera mengalihkan atensinya saat mendengar namanya di sebut, begitu juga Mo Xiû.

"Zora". Gumam keduanya pelan.

Zora hanya tersenyum menghampiri Mo Xiû, dengan pelan dan penuh kehati-hatian dia mengelus perut Mo Xiû.

"Maaf karna membuat kalian lama menunggu". Ucapnya dengan nada bersalah.

Sepertinya tidak hanya senyum saja, tetapi dia juga sering mengucapkan kata maaf.

Kedua Harimau itu hanya menggelengkan kepalanya pelan, "tidak apa-apa, kami tau kalau kau juga memiliki urusanmu". Ucap Mo Lan mewakili.

Zora tersenyum getir setelah mendengar itu.

Dia terus mengusap perut Mo Xiû dengan lembut, "bagaimana perasaanmu sekarang?" Tanyanya

"Entahlah, aku hanya merasa sangat lelah". Ucap Mo Xiû lemah.

Zora menganggukan kepalanya tanda mengerti.

Dia menarik kembali tangannya dari perut Mo Xiû, dengan sekali kibasan, sebuah botol persolen berwarna biru muncul di tangannya.

Dia segera membuka penutup persolen itu lalu mengeluarkan 1 pil dan menyodorkannya pada Mo Xiû, "Seperti janji ku kemarin bahwa aku akan menyembuhkanmu, ini adalah Pil Penyembuh Luka Dalam yang kubuat khusus untukmu". Ucapnya dengan senyum lembut yang menghiasi wajahnya.

Melihat itu Mo Lan terkejut, entah sudah berapa kali. Dia menatap tidak percaya pada Zora, Pil Penyembuh Luka Dalam memang bukanlah pil yang langka, namun level pil tertinggi  yang biasa ditemukan adalah pil kelas 3, tapi tidak dengan pil yang sekarang ada dihadapannya ini, pasalnya pil yang ada dihadapannya ini merupakan Pil Kelas 7.

Pil Penyembuh Luka Dalam yang di buat Zora memang merupakan Pil Kelas 7 hanya saja tingkat keberhasilannya berbeda dengan saat pertama kali yang dia buat yaitu 83%.

Mo Xiû masih menatap pil ditangan Zora dengan ragu.

Mengerti dari arti tatapan tersebut membuat Zora kembali berkata, "tidak perlu khawatir, pil ini khusus untuk diri mu yang artinya bahwa pil ini tidak akan mengganggu perkembangan bayi-bayimu".

Mo Xiû merasa lega mendengar ucapan Zora, tanpa menaru curiga atau keraguan apapun lagi, Mo Xiû dengan segera menelan pil itu.

Butuh waktu 5 detik saja, pil itu mulai bekerja.

Mo Xiû memuntahkan banyak sekali darah yang membuat Mo Lan khawatir.

"A-apa yang terjadi dengan istriku?" Tanyanya yang sudah mulai ketakutan.

Zora hanya duduk tenang, atensinya terus menapat Mo Xiû yang mengeluarkan banyak darah.

"Tidak perlu khawatir, nyonya Mo Xiû hanya perlu memuntahkan semua darah kotornya yang sudah lama terkumpul dalam tubuhnya". Ucap Zora tenang tanpa mengalihkan atensinya sedikitpundari Mo Xiû.

...

Waktu kian berlalu sudah 2 jam Mo Xiû telah memuntahlan darah kotornya.

Mo Xiû terbaring dengan sangat lemah, bahkan untuk berbicara pun dia sangat sulit.

"Biarkan nyonya Mo Xiû untuk beristirahat sebentar agar mendapatkan kembali tenaganya, semuanya akan baik-baik saja setelah nyonya Mo Xiû mendapat istirahat yang cukup". Ucap Zora kembali menenangkan Mo Lan.

"Terima kasih". Ucap Mo Lin dengan suara beratnya.

"Tidak masalah.. Nyonya Mo Xiû masih perlu melakukan pengobatannya lagi. Ambillah ini, berikan padanya jika tubuhnya sudah benar-benar pulih". Ucap Zora kembali sambil meletakan Botol Persolen Berwarna Biru itu di atas batu.

"Sekali lagi terima kasih". Ucap Mo Lan sekali lagi.

Dan itu hanya di angguki oleh Zora sebagai balasannya.

"Bolehkan aku bertanya?" Tanya Zora

"Ya, silahkan".

"Bulan keberapa nyonya Mo Xiû akan melahirkan". Tanyanya.

"Dua bulan lagi". Jawab Mo Lan.

Zora hanya mengangguk, dia pikir akan sama seperti manusia tetapi ternyata dugaannya salah.

"Apakah jenis Binatang Buas seperti kalian dapat berubah menjadi manusia?" Tanya Zora kembali, walaupun dia sudah mendengar banyak hal dari Hongling, tapi tidak dengan pengetahuan yang satu ini.

"Tentu.. hanya saja kasus kami berbeda dengan Binatag Surgawi, Binatang Surgawi sudah bisa mengubah dirinya menjadi manusia diusia mereka yang masih muda, tidak hanya itu saja, saat baru dilahirkan pun mereka sudah berada di Ranah Bumi tahapan akhir maka dari itu dapat dikatakan kalau Kultuvasi untuk Binatang Surgawi lebih cepat dari pada Binatang Buas.. Dan untuk kami yang adalah Binatang Buas, sama seperti manusia, yang memulai segala sesuatunya dari nol, dan kami juga perlu berkultuvasi hingga mencapai Ranah Mortal agar dapat berubah menjadi manusia". Jelas Mo Lan panjang lebar dan hanya diangguki oleh Zora.

"Berada di Ranah apa dirimu?" Tanya Zora kembali.

"Ranah Bintang tahap 5". Jawab Mo Lan cepat.

"Kalau untuk istrimu?"

"Ranah Bintang Tahap awal".

"Apakah ada Binatang Buas di Benua ini yang memiliki Ranah diatas dirimu?" Tanya Zora kembali.

"Ada.. dia adalah Singa Bertaring Gading, namun dia berada di bagian timur Benua". Jawab Mo Lan kembali.

...

Waktu kembali kian berlalu, banyak hal yang Zora perbincangkan dengan Mo Lan sampai-sampai dia pun lupa waktu.

"Tuan Mo Lan, aku pamit pulang dulu, sudah cukup lama aku disini". Ucap Zora berpamitan. "Jangan lupa untuk memberikan pil itu untuk istrimu, aku mungkin akan kembali lagi kesini setelah 2 bulan kedepan untuk melihat bayi-bayimu, tolong titipkan salam untuk istrimu". Ucap Zora sekali lagi

"Baiklah, sekali lagi terima kasih dan akan aku sampaikan salammu pada istriku saat dia bangun nanti". Ucap Mo Lan dan di angguki oleh Zora.

...

Terpopuler

Comments

Septi Verawati

Septi Verawati

💪💪💪💪👍👍👍😎

2022-08-10

1

rivana

rivana

zora kapan kultivasi nya thor

2021-12-02

4

@51U*81#

@51U*81#

up

2021-06-02

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!