Lamaran

Hari lamaran pun tiba. Sejak Subuh di rumah Adi sudah banyak aktivitas dari para penghuninya. Dita dan bundanya sibuk menyiapkan sarapan untuk mereka dan para kerabat yang nanti akan datang. Sementara Adi dan Rendra menyiapkan mobil yang nanti akan dipakai.

Selain kerabat dekat Pak Wijaya dan Ibu Hasna, keluarga Ibu Dewi akan ikut dalam rombongan Adi begitu juga Bara. Setelah mendapat izin dari Adi, Bara bisa ikut menjadi saksi sahabatnya yang akan menyongsong kebahagiaan. Selain itu, dia nanti yang akan mengendarai mobil Rendra karena sahabatnya itu harus mengendarai mobil Adi.

Pukul 08.00 pagi, kerabat dari Pak Wijaya dan Ibu Hasna sudah datang menggunakan 2 mobil. Mereka beristirahat dahulu sambil menikmati sarapan dan camilan yang sudah disiapkan Ibu Hasna dan Dita.

Pukul 09.30 akhirnya rombongan Adi berangkat ke rumah Adelia. Mereka menggunakan empat mobil yang berjalan beriringan. Semua hantaran untuk seserahan juga sudah dibawa semua.

Begitu sampai di rumah Adelia mereka disambut dengan penuh suka cita oleh keluarga Pak Lukman di gerbang rumah. Area halaman depan rumah sampai gerbang sudah dipasangi tenda putih untuk acara lamaran. Pak Lukman, Ibu Sarah dan Arsenio juga ikut berdiri di depan menyambut mereka.

Pak Wijaya dan Bu Hasna berjalan paling depan. Di belakangnya ada Adi yang digandeng Dita di sebelah kiri dan Rendra di sebelah kanannya. Baru kemudian keluarga Ibu Dewi, Bara dan kerabat dekat Adi yang membawa berbagai macam seserahan. Adi yang mengenakan kemeja batik lengan panjang dengan celana kain dan sepatu kulit hitam, tampak gagah dan tampan, membuat beberapa kerabat Adelia mengaguminya.

Setelah bersalaman dan masuk ke halaman rumah, seserahan diserahkan pada keluarga Adelia lalu diletakkan di sebuah meja panjang yang sudah disediakan.

Rombongan Adi lalu dipersilakan duduk di depan teras, karena acara dilaksanakan di teras dan halaman depan. Di depan rumah sudah dihias dengan berbagai macam bunga sebagai dekorasi acara lamaran.

Acara lamaran segera dimulai setelah rombongan Adi tiba. Seperti biasa acara lamaran dibuka oleh pembawa acara, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an. Sesudah itu sambutan selamat datang yang disampaikan oleh Pak Lukman.

Selanjutnya giliran Pak Wijaya yang menyampaikan maksud kedatangan mereka.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih kami ucapkan pada keluarga Pak Lukman atas sambutan yang sangat ramah pada keluarga kami. Sebelumnya perkenalkan nama saya Wijaya Kusuma, ayah dari Adi. Saya berbicara di sini untuk menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan kami hari ini."

"Pertama-tama, kami ingin bersilaturahim dengan keluarga Pak Lukman. Semoga dengan silaturahim ini bisa memperpanjang usia kita. Yang kedua, kami ingin melamar putri Pak Lukman, Adelia Putri Permana untuk anak saya, Adindra Kusuma. Kami berharap semoga niat baik ini diterima dan bisa mempererat hubungan di antara keluarga kita. Kiranya itu saja yang saya sampaikan, mohon maaf bila ada kesalahan dalam bertutur kata yang tidak sengaja. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Pembawa acara kemudian meminta Adelia untuk masuk ke tempat acara lamaran.

Adelia datang didampingi oleh seorang kerabatnya. Dia memakai gamis berwarna putih berbahan cerutty dengan balutan brokat berwarna senada dan dihiasi pin berbentuk bunga di bagian tengahnya. Dengan balutan riasan yang simpel membuatnya terlihat semakin cantik dan anggun.

Semua mata menatap Adelia dengan rasa kagum, begitupun Adi. Tetapi, dia segera menundukkan pandangannya karena tidak boleh lama-lama menatap calon istrinya itu. Adelia masih belum halal untuknya.

Setelah Adelia duduk diapit kedua orang tuanya, pembaca acara mempersilakan Adi untuk bicara.

"Bismillah. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Adelia Putri Permana, saat pertama kali aku melihatmu, ada kesan mendalam di hatiku. Sejak itu aku selalu menyebut namamu di sepertiga malamku. Pada akhirnya Allah memantapkan hatiku untuk memilihmu sebagai istriku."

"Setiap hari aku cemas menunggu jawaban darimu setelah aku menyatakan ingin taaruf. Dan saat kamu mengatakan iya, tak hentinya aku bersyukur pada Allah. Semoga niat baik kita ini selalu mendapat rida Allah."

"Kita sama-sama pernah mengalami kegagalan. Karena itu mari kita berjalan bergandengan mengatasi semua rintangan bersama. Tentu saja setelah kamu halal untukku. Adelia Putri Permana, maukah kamu menjadi istriku, ibu dari anak-anakku, dan menjadi bidadari surgaku?" ucap Adi penuh percaya diri.

"Bismillah ... Insya Allah, aku mau menerima Mas Adi sebagai suamiku." Adelia tersipu saat menjawab lamaran Adi.

"Alhamdulillah," seru semua yang hadir dan mendengerkan jawaban Adelia.

Adi tersenyum lebar setelah mendengar jawaban Adelia. Ingin rasanya dia berteriak dan melompat kegirangan, tetapi tak mungkin dia melakukan hal itu.

Dita dan Rendra saling tersenyum dan bergenggaman tangan. Dita lalu menyandarkan kepala di bahu suaminya Mereka seperti terkenang peristiwa setahun lalu saat acara lamaran mereka.

Bara yang duduk di samping Rendra juga ikut tersenyum dan bernapas lega. Dia bahagia karena sahabatnya yang tiga bulan lalu menangis karena dikhianati tunangannya, kini sudah menemukan tambatan hatinya. Insya Allah, seorang calon suami dan imam yang baik untuk Adelia. Kini hanya dia yang statusnya masih jomlo, di antara kedua sahabatnya.

Ibu Hasna kemudian memasangkan cincin ke jari manis kiri calon menantunya. Dengan takzim, Adelia mencium punggung tangan calon mertuanya itu. Mereka kemudian saling berpelukan.

"Terima kasih, Mbak, sudah mau menerima Adi," bisik Ibu Hasna.

"Iya, Tante. Saya juga berterima kasih karena sudah memilih dan menerima saya," balas Adelia juga sambil berbisik. Setelah itu mereka mengurai pelukan dan saling mencium kedua pipi.

Ibu Hasna dan Adelia lalu kembali duduk ke tempatnya masing-masing.

Sesudah itu Pak Lukman mengumumkan waktu pelaksanaan akad nikah dan resepsi. Sesuai kesepakatan pertemuan sebelumnya akad nikah akan dilaksanakan di Masjid Kampus UGM di pagi hari. Kemudian resepsi diadakan siang hari di Grha Sabha Pramana. Mereka akan menikah di hari kedua Idul Adha, yang kebetulan jatuh pada hari Sabtu dan jadwal gedung juga masih kosong. Sepertinya semesta merestui mereka sehingga semuanya diberi kelancaran.

Pak Wijaya juga sekalian menentukan waktu resepsi di rumahnya, yaitu hari Minggu sesudah resepsi di Grha Sabha. Semua pihak keluarga juga menyetujui hal tersebut.

Setelah tercapai kesepakatan, dan tidak ada lagi yang dimusyawarahkan, pembaca acara menutup acara lamaran tersebut. Acara kemudian dilanjutkan dengan makan bersama dan ramah tamah.

Semua yang ada di sana memberi selamat pada Adi dan Adelia secara terpisah. Mereka juga mendoakan agar semuanya lancar sampai hari pernikahan.

Dita memeluk erat kakaknya. Dia sangat bahagia karena sebentar lagi kakaknya akan menikah. Berulang kali dia mengucapkan selamat dan mendoakan segala kebaikan untuk Adi dan Adelia. Adi pun membalas pelukan adik semata wayangnya itu sambil mengucapkan terima kasih.

Bara menghampiri Adelia dengan senyum lebar menghiasi wajahnya. Rasanya dia juga ingin memeluk sahabatnya itu seperti biasa, tetapi hal itu tidak boleh lagi dia lakukan sejak Adelia berhijab. Dia hanya menjabat erat tangan Adelia.

"Selamat ya, Del. Akhirnya ada pria saleh yang akan menjadi suamimu. Aku benar-benar bahagia. Aku tulus mendoakan kalian berdua."

"Terima kasih, Bar. Terima kasih sudah menemaniku di saat aku sedih dan sendiri. Insya Allah, aku tidak akan merepotkan kamu lagi. Tapi, aku minta besok kamu dan band-mu tampil saat resepsiku ya." Adelia membalas senyum Bara.

"Insya Allah, apa sih yang enggak buat kamu." Bara dan Adelia kemudian tertawa bersama.

"Ehem ...." Rendra berdeham di belakang mereka.

"Hati-hati Bro, jangan terlalu dekat, nanti ada yang cemburu." Rendra menepuk bahu Bara.

"By the way, selamat sekali lagi ya, Del. Satu langkah sudah terlewati. Semoga semuanya dilancarkan sampai hari H nanti," ucap Rendra dengan tulus.

"Makasih, Ren. Kamu dan Dita sudah sangat membantu aku dan juga Mas Adi. Mana istrimu? Aku ingin berterima kasih padanya." Adelia celingukan mencari Dita di dekat Rendra.

"Itu, lagi pacaran sama kakaknya." Rendra menunjuk Dita yang sedang berpelukan dengan Adi.

"Kita harus bisa menahan cemburu, Del, kalau mereka berdua sedang akrab seperti itu," pesannya pada Adelia.

"Iya, aku tahu." Adelia menganggukkan kepalanya.

...---oOo---...

Jogja, 030621 01.40

Cerita ini mengikuti kontes You Are A Writer Seasons 5, mohon dukungannya 🙏🤗

Kalau ada masukan, kritik dan saran yang membangun, boleh via kolom komentar, PC atau DM di instagram @kokoro.no.tomo.82

Jangan lupa ritual jempol atau like-nya setelah membaca ya, Kak. Karena satu jempol atau like sangat berharga. Terima kasih 🙏🤗

Terpopuler

Comments

¢ᖱ'D⃤ ̐𝙽❗𝙽 𝙶

¢ᖱ'D⃤ ̐𝙽❗𝙽 𝙶

cariin bara pasangan bara juga kak kasian jomblo sendiri

2022-07-17

1

𝕽𝖈⃞Butirn𝕵⃟dBUᶜʙᵏⁱᵗᵃ

𝕽𝖈⃞Butirn𝕵⃟dBUᶜʙᵏⁱᵗᵃ

terharuuuuuu... tersanjung..... terbahagiaaaaa......

2021-08-13

2

Bunda Rainissa

Bunda Rainissa

saya juga cemburu... 🤭🤭
trus...gmn nasib bara kak??

2021-07-05

2

lihat semua
Episodes
1 Masa Lalu
2 Bimbang
3 Gelisah
4 Keputusan
5 Happy Family
6 Sebuah Jawaban
7 Kejutan
8 Meminta Restu
9 Taaruf
10 Taaruf 2
11 Pertemuan Keluarga
12 Persiapan Lamaran
13 Lamaran
14 A Brand New Day
15 Best Friends
16 Buka Bersama
17 Buka Bersama 2
18 Curhat
19 Jujur
20 Mengatur Rencana
21 Rentetan Pesan
22 Bertemu Calon Mertua
23 Menikah?
24 Perbincangan Malam
25 Alhamdulillah, Sah
26 Malam Pertama
27 Restu POV
28 Restu POV 2
29 Everything Is Gonna Be Okay
30 Akhir Cerita Cinta
31 Restu POV 3
32 Mulai Romantis?
33 Tertangkap Basah
34 Aishiteiru
35 Berbagi Tugas
36 Selalu Romantis
37 Double Date
38 Double Date 2
39 Merasa Pusing
40 I'm Still A Virgin
41 Masak Bersama
42 Mengidam?
43 Hormon Kehamilan?
44 Dimabuk Cinta
45 Drama
46 Your Wish Is My Command
47 Dinamika Kehamilan
48 Can We Start Now
49 Rutinitas Pagi
50 The Calm Before The Storm
51 You're Mine
52 Cemburu
53 The Storm
54 The Storm 2
55 The Storm 3
56 Siuman
57 Titik Terang
58 Terurai Satu Per Satu
59 Restu POV 4
60 Restu POV 5
61 Makcomblang?
62 Obrolan Santai
63 D-Day
64 D-Day 2
65 D-Day 3
66 Bulan Madu
67 Bulan Madu 2
68 Bulan Madu 3
69 Bubu
70 Ale dan Baba
71 Sang Pemenang
72 Family Time
73 Family Time 2
74 Family Time 3
75 Putusan
76 Lembaran Baru
77 Big Family
78 Kencan Pertama?
79 Ungkapan Cinta
80 Konsultasi
81 Welcome To The World Ale
82 Almair Syabil Daneswara
83 Menanti Sebuah Jawaban
84 Kupinang Kau Dengan Bismillah
85 Bude Lastri
86 Ikhtiar
87 Langkah Baru
88 Rencana ke Depan
89 Malam Pertama Lagi
90 Perempuan Lain
91 Bukan Yang Pertama
92 Bertemu Lisa
93 Siapa Yang Terpantas
94 Pasar Malam
95 Menemani Adelia
96 Test Pack
97 Garis Dua
98 Sensitif
99 Mengintil Kerja
100 Pertemuan Tak Terduga
101 Kejujuran
102 Teror?
103 Adaptasi Kebiasaan Baru
104 Sekar Ayu
105 Bedrest
106 Tamu Tak Diundang
107 Terjadi Lagi
108 Tak Seperti Kemarin
109 Layu Sebelum Berkembang
110 Laparoskopi
111 Pulang
112 Kehangatan Keluarga
113 Berdamai
114 Lebaran
115 Halalbihalal
116 Memulai Hal Baru
117 Merancang Masa Depan
118 Drama Tumbuh Gigi
119 Konfrontasi
120 Rekonsiliasi
121 Hari Terakhir
122 Pingsan
123 Pingsan Lagi
124 Melakukan Pemeriksaan
125 Baby Girl
126 Balas Dendam
127 Proses Penyidikan
128 Penanganan
129 Penangkapan
130 Memberi Keterangan
131 Interogasi
132 Memberi Keterangan 2
133 Ulang Tahun Ale
134 Bertemu Orang Tua Sekar Ayu
135 Bertemu Orang Tua Sekar Ayu 2
136 Ungkapan Hati Adi
137 Menjadi Saksi Sidang
138 Menjadi Saksi Sidang 2
139 Mitoni
140 Mitoni 2
141 Kontrol Kehamilan
142 Pengumuman Cerita Baru
143 Kala Rindu Melanda
144 Keresahan Adelia
145 Selamat Datang, Mbak Alka
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Masa Lalu
2
Bimbang
3
Gelisah
4
Keputusan
5
Happy Family
6
Sebuah Jawaban
7
Kejutan
8
Meminta Restu
9
Taaruf
10
Taaruf 2
11
Pertemuan Keluarga
12
Persiapan Lamaran
13
Lamaran
14
A Brand New Day
15
Best Friends
16
Buka Bersama
17
Buka Bersama 2
18
Curhat
19
Jujur
20
Mengatur Rencana
21
Rentetan Pesan
22
Bertemu Calon Mertua
23
Menikah?
24
Perbincangan Malam
25
Alhamdulillah, Sah
26
Malam Pertama
27
Restu POV
28
Restu POV 2
29
Everything Is Gonna Be Okay
30
Akhir Cerita Cinta
31
Restu POV 3
32
Mulai Romantis?
33
Tertangkap Basah
34
Aishiteiru
35
Berbagi Tugas
36
Selalu Romantis
37
Double Date
38
Double Date 2
39
Merasa Pusing
40
I'm Still A Virgin
41
Masak Bersama
42
Mengidam?
43
Hormon Kehamilan?
44
Dimabuk Cinta
45
Drama
46
Your Wish Is My Command
47
Dinamika Kehamilan
48
Can We Start Now
49
Rutinitas Pagi
50
The Calm Before The Storm
51
You're Mine
52
Cemburu
53
The Storm
54
The Storm 2
55
The Storm 3
56
Siuman
57
Titik Terang
58
Terurai Satu Per Satu
59
Restu POV 4
60
Restu POV 5
61
Makcomblang?
62
Obrolan Santai
63
D-Day
64
D-Day 2
65
D-Day 3
66
Bulan Madu
67
Bulan Madu 2
68
Bulan Madu 3
69
Bubu
70
Ale dan Baba
71
Sang Pemenang
72
Family Time
73
Family Time 2
74
Family Time 3
75
Putusan
76
Lembaran Baru
77
Big Family
78
Kencan Pertama?
79
Ungkapan Cinta
80
Konsultasi
81
Welcome To The World Ale
82
Almair Syabil Daneswara
83
Menanti Sebuah Jawaban
84
Kupinang Kau Dengan Bismillah
85
Bude Lastri
86
Ikhtiar
87
Langkah Baru
88
Rencana ke Depan
89
Malam Pertama Lagi
90
Perempuan Lain
91
Bukan Yang Pertama
92
Bertemu Lisa
93
Siapa Yang Terpantas
94
Pasar Malam
95
Menemani Adelia
96
Test Pack
97
Garis Dua
98
Sensitif
99
Mengintil Kerja
100
Pertemuan Tak Terduga
101
Kejujuran
102
Teror?
103
Adaptasi Kebiasaan Baru
104
Sekar Ayu
105
Bedrest
106
Tamu Tak Diundang
107
Terjadi Lagi
108
Tak Seperti Kemarin
109
Layu Sebelum Berkembang
110
Laparoskopi
111
Pulang
112
Kehangatan Keluarga
113
Berdamai
114
Lebaran
115
Halalbihalal
116
Memulai Hal Baru
117
Merancang Masa Depan
118
Drama Tumbuh Gigi
119
Konfrontasi
120
Rekonsiliasi
121
Hari Terakhir
122
Pingsan
123
Pingsan Lagi
124
Melakukan Pemeriksaan
125
Baby Girl
126
Balas Dendam
127
Proses Penyidikan
128
Penanganan
129
Penangkapan
130
Memberi Keterangan
131
Interogasi
132
Memberi Keterangan 2
133
Ulang Tahun Ale
134
Bertemu Orang Tua Sekar Ayu
135
Bertemu Orang Tua Sekar Ayu 2
136
Ungkapan Hati Adi
137
Menjadi Saksi Sidang
138
Menjadi Saksi Sidang 2
139
Mitoni
140
Mitoni 2
141
Kontrol Kehamilan
142
Pengumuman Cerita Baru
143
Kala Rindu Melanda
144
Keresahan Adelia
145
Selamat Datang, Mbak Alka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!