Persiapan Lamaran

Setelah acara pertemuan dua keluarga, Dita mulai disibukkan dengan persiapan lamaran Adi. Dia yang bertugas mencari seserahan yang akan diberikan pada Adelia. Bersama Adelia, dia pergi membeli barang-barang yang biasa dipakai dan disukai Adelia untuk seserahan. Rendra dengan setia dan sabar mengantar istri dan sahabatnya itu berbelanja, meski harus rela menyisihkan waktu di sela mengerjakan skripsinya.

Dengan berbekal kartu ATM Adi, mereka ke luar masuk toko membeli apa saja yang dibutuhkan. Tidak cukup hanya sehari, karena mereka baru pergi setelah jadwal kuliah Dita selesai. Dan, ya selayaknya wanita pada umumnya, tidak cukup hanya memasuki satu toko, hampir setiap toko mereka jelajahi sampai menemukan yang dicari.

Rendra kadang sampai khawatir kalau Dita kecapekan karena setelah kuliah langsung pergi berbelanja. Walaupun, dengan tegas dia membatasi waktu berbelanja Dita dan Adelia maksimal hanya sampai Magrib. Karena istrinya masih harus mengerjakan tugas kuliah begitu sampai di rumah. Dia tidak mau Dita menelantarkan tugas kuliah apalagi sampai kurang istirahat.

Setelah hampir selama satu minggu mencari, akhirnya semua barang untuk seserahan sudah komplet. Dita minta Ibu Dewi mengajarinya cara membentuk seserahan agar terlihat lebih cantik dipandang. Dengan sabar Ibu Dewi pun mengajari menantunya itu. Dita sangat antusias belajar membentuk dan menata seserahan. Dia memang suka sekali mempelajari hal-hal yang baru.

Dulu saat dia dilamar tidak seribet ini karena seserahan menjadi urusan keluarga Rendra, meski dia pun ikut berbelanja isi seserahan dengan Ibu Dewi selama hampir seharian. Kini dia sebagai pihak yang melamar, jadi mau tidak mau harus mengurus semua seserahan yang akan diberikan pada pihak Adelia.

Adi yang sibuk bekerja menyerahkan semua urusan lamaran pada adiknya. Karena dia juga sudah berjanji pada ayahnya untuk membatasi interaksi langsung dengan Adelia sebagai konsekuensi tidak mau dinikahkan saat lamaran. Pak Wijaya memang sangat tegas dalam hal itu.

Meski begitu, Adi tetap memantau persiapan lamarannya. Dia tidak mau ada yang terlewatkan sedikitpun. Setiap hari dia minta Dita melaporkan apa saja yang sudah disiapkan meski hanya lewat pesan singkat. Dia tidak mau memaksa adiknya melaporkan secara detail karena tahu Dita sudah lelah mengurus persiapan lamarannya di tengah jadwal kuliah.

Saat lamaran besok, dia akan mengajak beberapa kerabat dekatnya, terutama para tetua. Begitu semakin mendekati hari lamaran, dia merasa makin gugup. Meski dia sudah pasti diterima, tetapi tetap saja rasa gugup melandanya.

Cukup sekali dia mendapat penolakan dan gagal menikah. Karena itu, setiap hari dalam sujud panjangnya di sepertiga malam, dia berdoa agar semua urusannya dilancarkan, terutama lamaran dan pernikahannya. Dia tidak mau gagal untuk yang kedua kali.

Sehari sebelum lamaran, Pak Wijaya dan Ibu Hasna sudah datang ke rumah Adi, memastikan semua persiapannya lancar. Karena kerabat yang lain baru akan datang besok pagi. Mereka akan pergi bersama-sama ke rumah Adelia dari rumah Adi.

Semua hantaran untuk seserahan sudah disiapkan di meja ruang tamu Adi agar besok tinggal dibawa saja tanpa perlu mencari-cari lagi.

"Gimana, masih ada yang kurang enggak, Dek?" tanya Ibu Hasna pada Dita yang sedang mengecek daftar seserahan.

"Insya Allah sudah semua, Bun. Cincin juga kemarin sudah jadi, alhamdulillah sudah pas," terang Dita.

"Cincinnya enggak ditaruh di sini, Dek?" tanya Adi yang melongok meja ruang tamu tapi tidak mendapati wadah cincin.

"Nanti malah keselip kalau ditaruh sini, Mas. Sudah aku simpan di tasku yang aku bawa besok," jawab Dita.

"Jangan sampai ketinggalan loh, Dek."

"Iya, Mas. Tenang saja. Percaya sama adikmu ini." Dita menepuk dadanya.

"Besok pagi tolong diingatkan ya, Rend." Adi beralih pada adik iparnya.

Rendra mengangguk. "Insya Allah, Mas."

"Berarti tinggal yang makanan saja kan, Dek?" Ibu Hasna memastikan.

"Iya, Bun. Kaya wajik (1), jadah (2) sama jenang, Bunda sudah pesan kan?" tanya Dita pada bundanya.

"Iya, Dek. Tadi bunda juga sudah beli buah-buahan. Sepertinya masih di mobil belum diturunkan."

"Biar saya ambilkan, Bun." Rendra menawarkan diri.

"Makasih ya, Nak. Ayah, kunci mobilnya tolong dibuka dulu."

Pak Wijaya menyerahkan kunci mobil pada Rendra.

"Berasnya biarkan di mobil saja, tidak usah dikeluarkan," pesan Pak Wijaya.

"Baik, Yah." Rendra lalu ke luar untuk mengambil buah-buahan di mobil Pak Wijaya.

Tak lama Rendra sudah kembali membawa sekeranjang buah-buahan. Dia meletakkan di atas sofa yang kosong karena mejanya sudah penuh dengan seserahan lainnya. Rendra kemudian menyerahkan kembali kunci mobil pada Pak Wijaya.

"Adi, ayah mau bicara." Pak Wijaya menatap Adi dengan intens.

"Iya, Ayah." Adi menatap ayahnya.

Tiba-tiba suasana menjadi agak tegang karena nada suara Pak Wijaya yang terdengar sangat serius. Ibu Hasna, Dita dan Rendra hanya diam sambil memandang Pak Wijaya dan Adi secara bergantian.

"Ayah tanya sekali lagi, apa kamu memang sudah yakin dengan Adelia? Karena setelah lamaran terjadi kamu sudah tidak bisa mundur lagi."

"Insya Allah, sudah, Ayah. Mas dan Adelia sudah Istikharah. Dan kami sama-sama sudah yakin untuk menikah."

"Apa kamu sanggup dan berjanji tidak akan mengungkit semua masa lalunya?"

"Insya Allah, mas sanggup dan berjanji, Yah. Mas mau menikah dengan dia berarti mas sudah menerima Adelia apa adanya. Menerima masa lalu, kekurangan dan kelebihannya."

"Ayah pegang kata-katamu, Adi. Kelak ayah tidak mau mendengar kalian bertengkar atau mempermasalahkan masa lalu Adelia. Yang lalu biarlah berlalu. Cukup kalian hadapi masa depan bersama tidak usah menengok ke belakang lagi."

"Iya, Yah."

"Apa kamu yakin juga bisa menjaga pandangan dan interaksi dengan Adelia setelah lamaran? Ayah tidak mau kalian bebas bersama mentang-mentang sudah lamaran. Kalian masih belum halal."

"Insya Allah, bisa, Ayah. Sejak pertemuan keluarga itu, kami juga tidak pernah bertemu. Komunikasi semua lewat Adek. Mas sama sekali tidak pernah kontak langsung dengan Adelia." Adi mengambil napas panjang lalu mengembuskannya pelan.

"Ayah sudah mengenal mas sejak lahir. Ayah pasti tahu mas tidak pernah mengingkari janji. Ayah tahu mas bisa menjaga diri. Karena itu, insya Allah, mas tidak akan mengecewakan Ayah dan Bunda." Adi menatap kedua orang tuanya bergantian.

"Ayah hanya ingin menjaga kalian, seperti ayah menjaga Dita dan Rendra."

"Mas tahu, Ayah. Tapi mas mohon, Ayah percaya sama mas." Adi memandang ayahnya dengan tatapan memohon.

"Apa Adek tetap mau jadi perantara Adi dan Adelia?" tanya Pak Wijaya pada Dita.

"Insya Allah, adek mau, Yah."

"Nak Rendra, ayah minta juga ikut mengawasi dan menjaga mereka." Pak Wijaya beralih pada menantunya.

"Iya, Ayah. Insya Allah, akan saya lakukan."

"Baiklah kalau begitu. Tetapi kalau ayah sampai mendengar atau melihat Mas melanggar janji. Hari itu juga ayah akan menikahkan kalian," tegas Pak Wijaya.

"Iya, Ayah."

"Ya sudah, ayah mau istirahat dulu. Kalian teruskan persiapannya." Pak Wijaya bangkit dari duduknya, lalu berjalan ke kamar yang memang disediakan Adi untuk kedua orang tuanya.

Semua yang ada di ruang tamu menghela napas lega setelah Pak Wijaya pergi. Bahkan Ibu Hasna pun tadi ikut tegang mendengar pembicaraan suami dan putra sulungnya itu.

"Berarti ini untuk seserahan sudah beres ya, Bun. Tinggal pelaksanaannya besok." Dita memecah keheningan di ruang tamu.

"Iya, Dek."

"Kalau begitu kita bikin kue aja yuk, Bun," ajak Dita. Sejujurnya dia kangen bekerja di dapur bersama bundanya. Mengajak bundanya membuat kue hanya alasannya untuk berduaan dengan sang bunda.

"Mau bikin kue apa, Dek?" tanya Bu Hasna.

"Nanti kita lihat ada bahan apa saja, Bun," jawab Dita sambil meringis karena dia belum berbelanja bahan kue lagi. Tapi, dia yakin masih ada sisa bahan kue di lemari penyimpanan.

"Ya udah, kita ke dapur sekarang."

"Ashiappp, Bun." Dengan wajah semangat dan ceria, Dita menggandeng lengan bundanya selama berjalan menuju ke dapur.

...---oOo---...

Jogja, 020421 00.50

Catatan:

(1) Wajik adalah penganan yang dibuat dari campuran ketan, gula, dan kelapa.

(2) Jadah adalah makanan yang terbuat dari ketan yang dicampur dengan parutan kelapa.

...---oOo---...

Cerita ini mengikuti kontes You Are A Writer Seasons 5, mohon dukungannya 🙏🤗

Kalau ada masukan, kritik dan saran yang membangun, boleh via kolom komentar, PC atau DM di instagram @kokoro.no.tomo.82

Jangan lupa ritual jempol atau like-nya setelah membaca ya, Kak. Karena satu like sangat berharga untuk saya. Terima kasih 🙏🤗

Terpopuler

Comments

¢ᖱ'D⃤ ̐𝙽❗𝙽 𝙶

¢ᖱ'D⃤ ̐𝙽❗𝙽 𝙶

wah kayak daerah ku nih makanannya kalo seserahan
author orang mana ya😁

2022-07-17

1

Kartika tika

Kartika tika

jadah makanan kesukaan bojoku thor😁

2021-10-02

1

𝕽𝖈⃞Butirn𝕵⃟dBUᶜʙᵏⁱᵗᵃ

𝕽𝖈⃞Butirn𝕵⃟dBUᶜʙᵏⁱᵗᵃ

cari yg beginian ne susah d zaman skrg... benar jg amanah banget... smoga sampai sah... ayahpegang janji mas Adi y...

2021-08-09

1

lihat semua
Episodes
1 Masa Lalu
2 Bimbang
3 Gelisah
4 Keputusan
5 Happy Family
6 Sebuah Jawaban
7 Kejutan
8 Meminta Restu
9 Taaruf
10 Taaruf 2
11 Pertemuan Keluarga
12 Persiapan Lamaran
13 Lamaran
14 A Brand New Day
15 Best Friends
16 Buka Bersama
17 Buka Bersama 2
18 Curhat
19 Jujur
20 Mengatur Rencana
21 Rentetan Pesan
22 Bertemu Calon Mertua
23 Menikah?
24 Perbincangan Malam
25 Alhamdulillah, Sah
26 Malam Pertama
27 Restu POV
28 Restu POV 2
29 Everything Is Gonna Be Okay
30 Akhir Cerita Cinta
31 Restu POV 3
32 Mulai Romantis?
33 Tertangkap Basah
34 Aishiteiru
35 Berbagi Tugas
36 Selalu Romantis
37 Double Date
38 Double Date 2
39 Merasa Pusing
40 I'm Still A Virgin
41 Masak Bersama
42 Mengidam?
43 Hormon Kehamilan?
44 Dimabuk Cinta
45 Drama
46 Your Wish Is My Command
47 Dinamika Kehamilan
48 Can We Start Now
49 Rutinitas Pagi
50 The Calm Before The Storm
51 You're Mine
52 Cemburu
53 The Storm
54 The Storm 2
55 The Storm 3
56 Siuman
57 Titik Terang
58 Terurai Satu Per Satu
59 Restu POV 4
60 Restu POV 5
61 Makcomblang?
62 Obrolan Santai
63 D-Day
64 D-Day 2
65 D-Day 3
66 Bulan Madu
67 Bulan Madu 2
68 Bulan Madu 3
69 Bubu
70 Ale dan Baba
71 Sang Pemenang
72 Family Time
73 Family Time 2
74 Family Time 3
75 Putusan
76 Lembaran Baru
77 Big Family
78 Kencan Pertama?
79 Ungkapan Cinta
80 Konsultasi
81 Welcome To The World Ale
82 Almair Syabil Daneswara
83 Menanti Sebuah Jawaban
84 Kupinang Kau Dengan Bismillah
85 Bude Lastri
86 Ikhtiar
87 Langkah Baru
88 Rencana ke Depan
89 Malam Pertama Lagi
90 Perempuan Lain
91 Bukan Yang Pertama
92 Bertemu Lisa
93 Siapa Yang Terpantas
94 Pasar Malam
95 Menemani Adelia
96 Test Pack
97 Garis Dua
98 Sensitif
99 Mengintil Kerja
100 Pertemuan Tak Terduga
101 Kejujuran
102 Teror?
103 Adaptasi Kebiasaan Baru
104 Sekar Ayu
105 Bedrest
106 Tamu Tak Diundang
107 Terjadi Lagi
108 Tak Seperti Kemarin
109 Layu Sebelum Berkembang
110 Laparoskopi
111 Pulang
112 Kehangatan Keluarga
113 Berdamai
114 Lebaran
115 Halalbihalal
116 Memulai Hal Baru
117 Merancang Masa Depan
118 Drama Tumbuh Gigi
119 Konfrontasi
120 Rekonsiliasi
121 Hari Terakhir
122 Pingsan
123 Pingsan Lagi
124 Melakukan Pemeriksaan
125 Baby Girl
126 Balas Dendam
127 Proses Penyidikan
128 Penanganan
129 Penangkapan
130 Memberi Keterangan
131 Interogasi
132 Memberi Keterangan 2
133 Ulang Tahun Ale
134 Bertemu Orang Tua Sekar Ayu
135 Bertemu Orang Tua Sekar Ayu 2
136 Ungkapan Hati Adi
137 Menjadi Saksi Sidang
138 Menjadi Saksi Sidang 2
139 Mitoni
140 Mitoni 2
141 Kontrol Kehamilan
142 Pengumuman Cerita Baru
143 Kala Rindu Melanda
144 Keresahan Adelia
145 Selamat Datang, Mbak Alka
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Masa Lalu
2
Bimbang
3
Gelisah
4
Keputusan
5
Happy Family
6
Sebuah Jawaban
7
Kejutan
8
Meminta Restu
9
Taaruf
10
Taaruf 2
11
Pertemuan Keluarga
12
Persiapan Lamaran
13
Lamaran
14
A Brand New Day
15
Best Friends
16
Buka Bersama
17
Buka Bersama 2
18
Curhat
19
Jujur
20
Mengatur Rencana
21
Rentetan Pesan
22
Bertemu Calon Mertua
23
Menikah?
24
Perbincangan Malam
25
Alhamdulillah, Sah
26
Malam Pertama
27
Restu POV
28
Restu POV 2
29
Everything Is Gonna Be Okay
30
Akhir Cerita Cinta
31
Restu POV 3
32
Mulai Romantis?
33
Tertangkap Basah
34
Aishiteiru
35
Berbagi Tugas
36
Selalu Romantis
37
Double Date
38
Double Date 2
39
Merasa Pusing
40
I'm Still A Virgin
41
Masak Bersama
42
Mengidam?
43
Hormon Kehamilan?
44
Dimabuk Cinta
45
Drama
46
Your Wish Is My Command
47
Dinamika Kehamilan
48
Can We Start Now
49
Rutinitas Pagi
50
The Calm Before The Storm
51
You're Mine
52
Cemburu
53
The Storm
54
The Storm 2
55
The Storm 3
56
Siuman
57
Titik Terang
58
Terurai Satu Per Satu
59
Restu POV 4
60
Restu POV 5
61
Makcomblang?
62
Obrolan Santai
63
D-Day
64
D-Day 2
65
D-Day 3
66
Bulan Madu
67
Bulan Madu 2
68
Bulan Madu 3
69
Bubu
70
Ale dan Baba
71
Sang Pemenang
72
Family Time
73
Family Time 2
74
Family Time 3
75
Putusan
76
Lembaran Baru
77
Big Family
78
Kencan Pertama?
79
Ungkapan Cinta
80
Konsultasi
81
Welcome To The World Ale
82
Almair Syabil Daneswara
83
Menanti Sebuah Jawaban
84
Kupinang Kau Dengan Bismillah
85
Bude Lastri
86
Ikhtiar
87
Langkah Baru
88
Rencana ke Depan
89
Malam Pertama Lagi
90
Perempuan Lain
91
Bukan Yang Pertama
92
Bertemu Lisa
93
Siapa Yang Terpantas
94
Pasar Malam
95
Menemani Adelia
96
Test Pack
97
Garis Dua
98
Sensitif
99
Mengintil Kerja
100
Pertemuan Tak Terduga
101
Kejujuran
102
Teror?
103
Adaptasi Kebiasaan Baru
104
Sekar Ayu
105
Bedrest
106
Tamu Tak Diundang
107
Terjadi Lagi
108
Tak Seperti Kemarin
109
Layu Sebelum Berkembang
110
Laparoskopi
111
Pulang
112
Kehangatan Keluarga
113
Berdamai
114
Lebaran
115
Halalbihalal
116
Memulai Hal Baru
117
Merancang Masa Depan
118
Drama Tumbuh Gigi
119
Konfrontasi
120
Rekonsiliasi
121
Hari Terakhir
122
Pingsan
123
Pingsan Lagi
124
Melakukan Pemeriksaan
125
Baby Girl
126
Balas Dendam
127
Proses Penyidikan
128
Penanganan
129
Penangkapan
130
Memberi Keterangan
131
Interogasi
132
Memberi Keterangan 2
133
Ulang Tahun Ale
134
Bertemu Orang Tua Sekar Ayu
135
Bertemu Orang Tua Sekar Ayu 2
136
Ungkapan Hati Adi
137
Menjadi Saksi Sidang
138
Menjadi Saksi Sidang 2
139
Mitoni
140
Mitoni 2
141
Kontrol Kehamilan
142
Pengumuman Cerita Baru
143
Kala Rindu Melanda
144
Keresahan Adelia
145
Selamat Datang, Mbak Alka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!