"Jika tolak ukurmu mengenai cinta adalah pengorbanan seorang yang rela mati demi cinta. Maka itu bukan cinta, tapi obsesi, nafsu."
Prince mengucapkan kata itu dengan tegas. Dia ingin Isma membuka pikirannya. Dia ingin Isma lebih rasional dalam mengartikan cinta.
"Kamu sendiri yang bilang, kamu sangat mencintaiku. Kamu bahkan mengatakan akan menikahiku." Ucap Isma terisak. Tangisnya masih belum usai.
"Aku belum siap pindah keyakinan, Isma. Aku masih sangat percaya pada Tuhanku, sama halnya dengan kamu yang sangat yakin akan Allah Tuhan-mu."
"Kalau begitu, aku saja yang..." Ucapan Isma terhenti. Prince menghempaskan HP-nya tepat di hadapan Isma, bahkan hampir mengenai Isma.
"Pergilah, menikahlah dengan pria sholeh pilihan Orangtua mu. Aku tidak mau menikahi perempuan yang mudah goyah dengan keyakinannya." Bentak Prince dengan amarah yang menggebu namun masih ditahannya. Dan tanpa memperdulikan Tangis Isma, Prince pun pergi meninggalkan Isma yang masih menangis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RahmaYesi.614, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pangeran Cinta Beda Agama Komentar