Sejak pukul 09.00 pagi, hingga sekarang pukul 10.12, Prince menunggu Isma di Suncafe.
"Maaf telat, Bos." Ucap Isma yang baru saja tiba.
Prince hanya tersenyum, meski rasanya ingin marah. "It's ok."
"Amanda mengirimkan pesan ini pada saya." Mengulurkan Handphonenya pada Prince.
Prince memeriksa pesan tersebut.
*Aku tau apa penyebab Prince meninggalkan aku. Aku hanya memberi kamu peringatan. Aku tau kamu diam-diam menyukai Prince, kan? Tapi jangan berharap terlalu jauh. Look at me. Dia meninggalkan aku yag sempurna ini. Apa lagi kamu, perempuan kampungan. Lebih baik kamu menjauh dari Prince, karena dia tidak menyukai perempuan.*
"Saya tidak mengerti maksudnya." Sambung Isma.
Prince mengembalikan Handphone pada Isma. Sejenak dia mengatur napas. "Itu hanya leluconku supaya Amanda menjauh dariku. Aku dan dia hanya untuk urusan bisnis. Aku tidak pernah menganggapnya serius. Semua perhatian yang aku beri sama dia karena kemaun Papa dan Mama." Jelas Prince.
"Apa mereka tahu, Bos mengakhiri hubungan kalian?"
Prince menggeleng pelan. "Belum. Aku masih mencari waktu yang tepat untuk bicara masalah itu."
"Kalau begitu, Bos selesaikan saja dulu semuanya dengan baik." Saran Isma.
"Lalu, apa kamu akan menungguku?"
Isma terdiam. Rasanya mulutnya ingin segera berteriak mengatakan Iya. Tapi, hati kecilnya menolak.
"Isma… aku harap kamu percaya sama aku. Apapun yang terjadi nanti. Apapun itu, aku harap kamu percaya sama aku dan aku harap kamu mau menungguku." Pinta Prince.
Permintaan itu terasa sangat tulus dan jujur. Isma dapat merasakan itu. Mata Prince juga tidak menggambarkan kebohongan.
"Bos, sebenarnya kedua orangtua dan kakak saya… memiliki hal yang mengerikan dan menakutkan yang terjadi di masa lalu. Dan penyebabnya adalah sekelompok non muslim." Jelas Isma.
"Kejadian di masa lalu, kan? Aku rasa mereka akan segera melupakan semua itu."
"Tidak bisa, Bos. Keluarga besar saya banyak yang meninggal karena kejadian itu."
Prince terdiam mendengar perkataan Isma. "Semenakutkan dan semengerikan apa itu, Isma?"
"Maaf, Bos. Saya belum bisa menceritakan hal itu. Tapi, suatu saat nanti Bos akan tahu sendiri."
"Ok. Aku tunggu sampai kamu mau menceritakannya."
Suasana jadi hening sejenak. Lalu Prince mengacungkan tangannya ke atas, dia memanggil waiter.
"Pesan apa, mas, mbak?" Mengeluarkan buku catatan kecil dan siap mencatat pesanan.
"Hot latte, tiramizsu and kamu pesan apa?" Bertanya pada Isma.
"Ice Americano, chocolate cake." Jawab Isma.
"Mohon tunggu sebentar…" Ucap Waiter itu sambil tersenyum.
Suasana kembali sunyi. Isma menyibukkan diri dengan bermain game di Handphone-nya. Sedangkan Prince hanya menatap diam-diam wajah teduh Isma.
'Oh God. She is so beautiful. I fall in love. I love her so much.' Batinnya.
Tidak berapa lama kemudian, Waiter datang membawa pesana Isma dan Prince.
"Thank you." ucap Prince.
"Selamat menikmati secangkir kopi dan cake nya." Ujarnya sambil tersenyum.
Isma mulai menyeduh ice americano miliknya, begitu juga dengan Prince yang ikut menyeduh secangkir hot latte kesukaannya.
"Bos, kenapa Bos tiba-tiba inginkan saya?" Tanya Isma sambil menyantap chocolate cake.
"I don't know. But, yeah. Aku mau kamu menjadi istriku. ku ingin menghabiskan seluruh sisa hidupku bersamamu."
Ucapan yang manis. Isma terharu mendengarnya. Namun, dia tidak bisa tersenyum, ingatan tentang ucapan Arya masih sangat segar dalam ingatannya.
"Atau, mungkin kamu menyimpan seseorang dalam hatimu?"
"Hah? Aaaa… tidak juga. Mungkin…" Jawab Isma ragu.
"Jawaban apa itu? Apa itu artinya… ada seseorang di hatimu?"
Isma menggeleng. Sejujurnya dia tidak tahu. Apakah ada seseorang yang mengisi hatinya? Ataukah hanya sekedar rasa ketakutan untuk jatuh cinta. Entahlah, biarkan waktu yang menjawabnya.
"Perbedaan agama menjadi tembok pembatas cinta kita." Ucap Prince pelan. Namun, Isma mendengar itu dengan baik. Akhirnya dia pun tertawa geli mendengarnya.
"Cinta kita??" Ulang Isma.
"Yeah, cinta kita." Jawab Prince dengan percaya diri.
Isma tersenyum simpul. "Saya belum mencintai, bos. Kenapa bos bilng cinta kita?" Ujar Isma yang sontak membuat Prince terdiam.
Bersambung…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
ferisa baroatin
lucuuuu😆😆
2021-03-22
1
Beci Luna
berpikir dulu sebelum terlanjur mencintai
2021-01-21
1
Mikaila Dira Khodijahatika
isma blum bucin
2020-12-28
1