Kesha Kim Elvania adalah anak ketiga dari pasangan Kenzie dan Aisha. dikeluarga KIM Kesha di perlakukan sangat baik layaknya seorang Princess.
Kesha menjalin hubungan dengan seorang Dosen dikampusnya. mereka berencana akan menikah dalam waktu dekat, namun nahasnya disa'at menjelang H-5 pernikahannya calon suami Kesha mengalami kecelaka'an.
Pernikahan dan rumah tangga yang di impikannya bahagia justru sebaliknya menjadi belenggu cinta. Kesha dianggap pembawa sial oleh keluarga suaminya.
______________
"Aku ingin bercerai darimu, aku tidak mau terus-terusan disalahkan oleh kedua orangtuamu yang bukan atas kesalahanku" Pinta Kesha.
"Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikanmu! karena penyebabku seperti ini adalah gara-gara kamu"
"Lucu sekali kamu tidak mau melepaskanku, tapi kamu dan orangtuamu tidak punya hati memperlakukanku tidak baik, jangan sampai Daddyku tahu, jika tahu kamu akan dihabisi olehnya!"
Setelah bercerai akankah Kesha bahagia kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Queenza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 - Berakhirnya Perasa'an Kesha
Beberapa bulan kemudian ______ Kesha habis melakukan sidang skripsinya dengan mendapatkan nilai yang terbaik. walaupun sempat menunda sidang skripsinya karena Kesha sedang fokus menemani Ammar berobat, Kesha sedang berada di Mansion orang tuanya.
Kesha terlihat kurus dan sedikit pendiam tidak seperti biasanya yang sangat ceria.
"Sayang apa kamu sedang hamil? Kamu terlihat kurusan dan lesu sekali" tanya Aisha sambil memeluk Kesha.
"Mamu bisa saja, mungkin akhir-akhir ini aku stres untuk menghadapi sidang skripsi untung ada mas Ammar yang membantuku, Memangnya ciri-ciri hamil seperti ini ya Mamu?"
"Iya sayang, kamu akan merasakan mual biasanya di pagi hari dan bisa jadi juga suamimu yang mengidam kaya Daddy, Mamu hamil dua kali Daddymu yang mengidam bisa saja nanti kamu juga gitu." tutur Aisha.
"Gimana mau hamil aku tidak pernah tidur dengan mas Ammar, bahkan sekarang aku takut kalau dekat dengannya." batin Kesha.
"Jika kamu mau sesuatu bilang sama Daddy ya kalau kamu merasa sungkan dengan suamimu, bahkan kamu bisa menelpon Mamu untuk membuat makanan" Kata Kenzie sambil mengusap kepala putrinya.
"Terimakasih Daddy, Mamu, tapi aku belum tentu hamil juga kan" ucap Kesha dengan terisak.
"Kenapa menangis hm?" tanya Kenzie.
"Aku merindukan Daddy, Mamu, Abang, dan Arxel. saat aku menikah seakan-akan aku merasa jauh dengan mereka begitu pun dengan Daddy dan Mamu" ungkap Kesha.
"Hm... Kan kamu bisa menginap disini Princess, kapan pun kamu mau atau Daddy saja kerumahmu setiap hari untuk menengokmu bagaimana?"
"Ish Daddy, memangnya aku masih sekolah paud, aku sudah menikah juga tak boleh" ucap Kesha.
"Hahaaa... Anak Mamu sudah dewasa ya,"
Tidak lama kemudian Ammar pun sampai di Mansion Kenzie. "Assalamualaikum..." ucapnya.
"Wa'alaikumsalam..." jawab Aisha.
"Dad, Mamu, apa kabar ma'af baru kemari, aku dan Eca sibuk" ucap Ammar.
"Tidak apa-apa, duduklah" balas Kenzie.
"Terimakasih Dad, aku hanya menjemput Eca ini sudah sore lain kali aku kesini lagi" ucap Ammar.
"Ya sudah aku pulang dulu ya Daddy, Mamu, nanti hari minggu aku kesini saat abang-abang ada disini" ucap Kesha.
"Baik lah kamu hati-hati ya, ini kue kesuka'an kamu, Mamu buat banyak sayang, kamu makan ya bersama Ammar"
"Terimakasih Mamu, aku pergi dulu" Ucap Kesha sambil menggandeng tangan Ammar. Aisha dan Kenzie pun mengantar dan melihat sampai depan rumah.
"Bee, ada yang aneh gak sih sama Eca dan Ammar, aku merasakan ada yang aneh tapi apa?" kata Aisha.
"Ya apa yang kamu katakan benar, ada sesuatu di antara mereka, dari mata putriku terlihat jelas ada sesuatu yang tidak bisa di ungkapkan, tapi apa? tidak mungkinkan aku menanyakan tentang masalah rumah tangganya" batin Kenzie.
"Mereka kan masih pengantin baru sayang mungkin kelelahan membuat cucu buat kita, sudah jangan dipikirin kita percaya saja sama putri kita, dia adalah perempuan bijaksana dia bisa mengahadapi masalahnya sendiri, namanya berumah tangga suka ada hal yang sangat pribadi"
"Kau benar Bee, putri kita itu lemah lembut tapi kalau sudah marah tetep saja tidak jauh beda denganku, apa lagi ada titisanmu makanya aku tenang melepaskannya, karena aku yakin Eca bisa menjaga dirinya"
"Iya tapi beda sayang Eca itu lembut sekali, benar-benar real Princess. ngomong-ngomong rumah sedang sepi boleh dong sore-sore gini" ucap Kenzie sambil mengangkat tubuh Aisha.
"Bee, ya tuhan.. turun kan aku, aku mau membuat makan malam." pekik Aisha yang sudah di gendong menuju anak tangga.
***
Kesha dan Ammar hanya saling diam. Kesha hanya melihat keluar jendela dengan pikiran yang tak menentu. Ammar hanya menoleh saja tanpa bicara apa pun.
Tidak lama kemudian ______ Kesha sudah sampai dirumahnya. Kesha pun mengerutkan kedua alisnya karena dirumah terlihat ada mobil yang terparkir.
"Mamah" gumam Ammar sambil memarkirkan mobilnya lalu ia pun turun.
Kesha turun dan berjalan dibelakang Ammar. Mereka pun masuk kedalam rumah. "Mah, kemari tidak bilang kepadaku, aku tidak bisa menjemput Mamah" ucap Ammar sambil menyalami tangan Widia.
"Mah, apa kabar?" tanya Kesha.
"Jangan tanya kabarku! justru aku nanya kabarmu apakah kamu sudah hamil?"
Kesha dan Ammar pun saling memandang. "Sabar ya Mah, kita masih berproses" ucap Kesha dengan lembut.
"Kalian menikah sudah hampir enam bulan, kenapa masih belum hamil juga apa kamu mandul?" tanya Widia dengan sinis.
"Ammar..." pekik seorang wanita dari dalam rumah.
"Nadia?" gumam Ammar.
"Iya Mamah, sengaja membawa Nadia kemari karena Papah tidak bisa ikut"
Kesha hanya mengangkat satu alisnya saja. Lalu masuk kedalam rumah sedangkan Ammar dan Widia berbincang dengan Nadia diruang tamu.
"Sorry Ammar aku tidak datang di acara pesta pernikahanmu, aku masih sakit hati" ucap Nadia.
"Tidak apa-apa" jawab Ammar dengan singkat.
"Ammar, Nadia bolehkan tinggal disini untuk sementara soalnya kan, kalau menyewa hotel mahal" kata Widia.
"Hm... Aku kekamar dulu" ucap Ammar lalu melenggang pergi.
"Ammar masih dingin Tante, gimana aku mendekatinya apa lagi ada istrinya" kata Nadia.
"Tenang saja mamah yakin nanti pasti Ammar akan menjadi milikmu" ucap Widia dengan yakin.
***
Dikamar. Kesha pun sedang berdiri dibalkon sambil memainkan gawainya. Ia sudah terbiasa dengan kesendirian. Ammar pun menghampiri Kesha.
"Kamu tidak bertanya siapa Nadia?" tanyanya.
"Aku sudah tahu, dia perempuan yang akan dijodohkan denganmu kan?" balas Kesha dengan santai.
"Kamu tidak cemburu?"
"Buat apa Cemburu, aku tidak pernah memaksamu untuk setia dan untuk cinta kepadaku, kamu sudah dewasa, kamu pintar, kamu tahu mana yang baik atau tidak, tanpa aku bicara kamu sudah tahu jawabannya"
Ammar pun tersenyum miring lalu memeluk Kesha dan menguncinya. Ia mendekat kearah wajah Kesha dengan menatapnya dengan penuh gairah.
"Lepas! Bukankah kau tidak mau dekat denganku?" ucap Kesha sambil melepaskan tangan Ammar yang mengunci tubuhnya.
"Aku suamimu dan aku berhak atas segalanya, jika aku merintah kamu menjauh ya menjauh, jika aku ingin dekat kamu jangan menolak karena seorang istri harus tunduk sama suami, aku ingin mengetes milikku karena aku sudah merasakan ada reaksi." ucap Ammar lalu langsung mencium bibir Kesha dengan brutal.
"Lepas aku tidak mau!" ucap Kesha sambil menahan tubuh Ammar.
Ammar pun melumat bibir Kesha dengan paksa. "Hmmm... mmm..." Kesha meronta-ronta sambil memukul dada Ammar.
"Diam!" bentak Ammar sambil merobek baju Kesha.
"Aku mohon jangan seperti ini hiks... hiks... Aku takut" ucap Kesha sambil menangis dan tubuhnya bergetar hebat.
"Hei tenang Eca, aku suamimu. kamu jangan melawan oke aku tidak akan menyakitimu" ucap Ammar sambil menangkup pipi Kesha.
"Aku takut, aku takut, please aku tidak mau" tolak Kesha. sambil memeluk tubuhnya dengan ketakutan.
Kesha sering kali mendengar suara keras dan bentakan serta paksaan yang sudah ia dapatkan kini membuatnya menjadi trauma.
"Aku suamimu kenapa kamu takut? aku berhak atas dirimu sekarang, ayo kita lakukan dan kasih Mamah cucu" kata Ammar dengan tegas lalu mencium leher Kesha kembali.
"Aahhh... hiks... hiks..." Kesha berteriak karena Ammar sudah membuka seluruh bajunya. Lalu Ammar pun membuka celananya. Sedangkan Kesha masih menangis dengan tubuhnya yang dikunci.
"Stop jangan menangis, aku suamimu, orang yang kamu cintai" seru Ammar lalu ia pun memegang miliknya hendak dimasukan kedalam milik Kesha.
"Sial... kan jadi tidur lagi, ahhhh Minggir!" bentak Ammar dengan kesal. Karena miliknya sudah tegang tetapi lemas kembali karena belum kuat lama untuk berdiri.
Kesha mengambil selimut dan menutupi tubuhnya sambil menangis dengan pilu. Ia merasakan ketakutan yang sangat luar biasa. Ammar pun keluar dari kamar nya Brugh... Ammar membanting pintu dengan keras Kesha terkejut sambil menangis memeluk dirinya.
"Aku takut... Aku takut... dia akan memperkosaku..." gumam Kesha dengan tubuhnya yang bergetar dengan hebat.
Ammar yang hasratnya sudah di ubun-ubun pun begitu prustasi ia pergi menuju kamar tamu. Namun ia lupa ada Nadia yang sedang dikamar tamu itu.
Ammar terkejut yang melihat Nadia sedang duduk menatap dirinya. Lalu Nadia pun bangun dan menghampiri Ammar.
"Sudah cukup Ammar, jangan sok baik dan so cool aku tahu kamu dan kamu tahu aku apa kamu sudah lupa hm?"
"Nadia please itu khilaf aku anggap sudah berakhir dan kita sudah sepakat kan?"
"Itu dulu, mari kita mulai dari awal aku tahu dan aku mendengar tentang sakitmu, aku akan buktikan sama kamu kalau aku lebih menggairahkan." bisik Nadia sambil meraba dada Ammar.
Ammar pun memejamkan matanya dan seketika pun miliknya tegang kembali. Ammar mengerutkan kedua alisnya. Nadia membuka bajunya dan membuka baju Ammar. Lalu Nadia pun berjongkok dan mengulum milik Ammar yang sudah menegang.
Ammar tidak menolak justru ia merasa penasaran dan kenikmatan yang belum ia dapatkan dari Kesha. "Owh..." Racau Ammar sambil meremas rambut Nadia.
Nadia pun berdiri lalu mereka berciuman. Seketika Ammar lupa dengan Kesha. Keduanya toples dan saling bertukar saliva. Ammar menggila menciumi tubuh Nadia lalu menunggingkannya dan memasukan miliknya.
"Akh... Ammar nikmat sekali" desah Nadia begitupun dengan Ammar ia merasa lega dan bangga miliknya kembali normal.
Kesha yang hendak ke dapur untuk membuat teh hangat mendengar suara desahan dan erangan dari dalam kamar tamu.
Kesha pun menghampiri suara itu. Kesha melihat pintu yang sedikit terbuka dan melihat jelas suaminya sedang bergerak maju mundur dibelakang tubuh Nadia dengan tubuhnya yang bugil.
"Akh... Mas lebih dalam lagi" desah Nadia.
Kesha mengambil ponselnya dengan tangan gemetar ia merekam aksi gila Ammar dan Nadia lalu Kesha pun mengirimkan ke E-mailnya. Kesha membekap mulutnya dengan tubuhnya bergetar hebat yang melihat suaminya sedang bercinta.
Kesha berjalan pelan lalu kembali kekamar. Tangisan yang sudah reda kini pecah kembali. Kesha memeluk dirinya dengan rasa penyesalan yang sangat hebat. Karena ia telah salah memilih suami.
***
Di Negara lain. Arxel tengah tertidur dengan gelisah keringat membasahi tubuhnya. "Princess...." pekik Arxel sambil terbangun.
"Shit... Aku mimpi buruk, apa yang terjadi dengan Princessku apa baik-baik saja? Apa karena aku sangat merindukannya?"
Arxel pun bangun dan membasuh wajahnya. "Semakin lama aku tersiksa dengan perasa'anku ini, jika aku menemuinya untuk apa? sedangkan Princess sudah menikah"
Lalu Arxel pun mengambil ponselnya dan menelpon Kesha namun nomornya tidak aktif. "Aahhhh... Cinta ini menyiksaku ya tuhan... apa yang harus aku lakukan..." pekik Arxel dengan begitu prustasi.
yang heboh malah bapak nya 🤣🤣🤣
apalagi si botak 🤣🤣🤣
ngakak pagi pagi 🤣🤣🤣