menceritakan tentang lika liku kehidupan setelah menikah dan mendapatkan mertua yang super julid
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama D², isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
keseharian Mira
"biarkan saja Bu mereka mau membicarakan Mira apa toh kita nggak pernah minta makan sama mereka juga"
"iya mir yasudah kamu pulang sekarang aja,ntar keburu bima pulang makan siang kamu nya belum masak "ujar Bu Yeti
Sesampainya Mira dirumah dia segara menyiapkan bahan masakan nya dia membuka kulkasnya mengambil satu ekor gurame berukuran lumayan besar yang sudah dibersihkan nya, sebelum memasukkan sayuran dan ikan , daging dan lain kedalam kulkas Mira selalu mencuci nya terlebih dahulu.
setelah selesai memasak gurame Mira membuat sambal kecap untuk dijadikan cocolan gurame bakar nya, setelah itu saat dia sedang memasak sayur SOP tiba tiba gas Mira habis padahal sayur nya belum masak.
"aduh gas nya habis mana sayur ku belum matang lagi"Mira berbicara sendiri sambil memeriksa gas nya.
akhirnya Mira memutuskan untuk menukar gasnya diwarung Mbah Ijah setelah itu dia melanjutkan masak memasak nya.
Tak lama terdengar suara motor bima yang sudah didepan halaman rumah nya tapi Mira belum menatap masakannya
"assalamualaikum dek"Bima melepaskan jaketnya
"walaikumsalam, tunggu sebentar ya mas aku belum menata masakan ku diatas meja,gas tadi habis jadi harus tukar dulu deh ke warung Mbah Ijah "jelas Mira tanpa melihat kearah bima, karena sibuk memindahkan sayuran ke dalam mangkok
"okey udah siap semuanya mas,ini gurame bakar request an kamu "ujar Mira menyodorkan piring gurame bakar
"iya dek makasih ya,kamu makan juga yang banyak"balas bima
", gimana mas enak nggak "tanya Mira saat Rian mengunyah makanannya
"jangan tanya dek, semua yang kamu masak nggak pernah gagal apalagi sambal kecap nya juara" jawab bima sambil mengacungkan jempolnya
"hehe , tadi aku habis dari rumah ibu mas anterin nasi kuning sengaja aku sisain untuk ibu mau tanya kedia gimana rasa nasi kuning ku enak apa nggak terus mas tau nggak ibu tadi bilang sama aku katanya rombongan Bu Endang tadi pas lewat didepan rumah ibu lagi ngomongin aku" ucap Mira panjang lebar
"palingan gosipin kamu sama Rian"bima menjawab tanpa melihat kearah Mira, sibuk mengunyah makanannya
"is dari mana kamu tau mas"Mira memutar bola matanya malas dia tau apa maksud bima berkata demikian
"apalagi coba dari dulu kan Kalau gosipin kamu selalu kayak gitu, apalagi sekarang Rian sudah balik ke desa,dan menyelesaikan kuliahnya"bima melihat kearah Mira yang sedang menatap nya
"mas sudah ya malas aku bahas yang begituan"
suasana hening karena mereka berdua fokus menikmati makanan masing-masing
"Rian itu masih belum bisa lupain kamu dek"ucap Bima tiba tiba
"ngaco kamu mas "Mira mengerutkan keningnya
"kamu nggak percaya sama mas "
Mira tidak menanggapi perkataan Bima setelah selesai makan dia segera membawa piring motor ke wastafel.
"oh ya dek,mas lupa kasi tau kamu besok rewang kerumah Bu RT dia pesan ke mas tadi
pas mas balik makan siang "
"iya mas , untung kamu kasih tau aku lagi hampir lupa berati besok aku nggak jualan dulu deh"ucap Mira sambil mencuci piring
"anak Bu RT nikah ya kan, orang mana calon istrinya? "tanya Bima
"katanya sih orang desa sebelah mas desa Mulya "
"oh nggak jauh ya berarti mas mau langsung berangkat lagi ya dek" bima beranjak dari kursi duduknya
"iya mas sebentar aku bilas piring dulu"balas Mira
Setelah itu Mira mengantar Bima kedepan,Mira melihat jam sudah menunjukkan pukul satu siang udara sangat panas hari ini akhirnya dia memutuskan untuk mandi lagi setelah itu dia berencana untuk tidur sebentar supaya besok punya tenaga untuk rewang di rumah Bu RT
pagi kembali menyapa hari yang cerah dikampung mekar jati sudah banyak warga yang berlalu lalang mungkin karena hari ini ada acara rewangan dirumah Bu RT orang orang pada sibuk, Bu RT dan keluarganya termasuk orang yang berada dan disegani didesa Mira keluarga nya yang ramah walaupun memiliki banyak harta tapi tidak pernah memandang rendah orang lain itulah sebabnya orang segan terhadap keluarga Bu RT .
Setelah selesai dengan pekerjaan rumah nya Mira menyapu halaman depan rumah nya sambil menunggu Bima berangkat kerja baru dia akan menuju rumah Bu RT.
"mir pagi sekali kamu menyapu"sapa Erlin yang menghampiri Mira
"lah kamu pagi banget kerumah ku Lin"balas Mira seraya terkekeh
"is yasudah nggak jadi mir kalau kayak gitu "Erlin hendak berbalik arah
"eh Lin aku bercanda "Mira menghampiri Erlin menarik tangan Erlin
"aku juga bercanda Mira"Erlin tertawa
"haha aku tau kok,kamu ikut rewangan kerumah Bu RT juga kan Lin"tanya Mira
"iya , makanya aku kesini mau tanyain kamu "Erlin menghempaskan bokong nya di kursi jualan Mira
"kita pergi nya sama sama aja ya ,aku nungguin mas bima pergi kerja dulu"
"iya sama aku nunggu mas Mardi bangun ,kok suami ku kerja nya nggak giat ya Rin kayak bima aku takut Rin nasehatin dia takut dia kasarin aku lagi sebenarnya aku sudah nggak kuat membina rumah tangga sama dia mir"ucap Erlin menatap karah rumah nya
mira menghampiri Erlin dan duduk di kursi
depannya .
"coba kamu nasehatin dia Pelan pelan dulu Lin, lakuin sesuatu apa kek gitu biar suasana hati Mardi nyaman dulu"saran Mira
"gimana aku mau nasehatin dia mir dia aja pulang kerumah setiap hari mabuk Mulu"ujar Erlin
"kamu cari waktu yang tepat untuk kamu bicara sama dia Lin,aku juga baru tau begini ya rasanya membina hubungan rumah tangga nggak mudah kamu tau kan mertua ku gimana?"
"iya resek dan suka ikut campur nya itu loh ya mir ,itu juga yang kadang-kadang aku fikir mir kamu aja kuat mendapatkan cobaan punya mertua seperti Bu Hesti, mungkin cobaan ku ya sifatnya mas Mardi "ujar Erlin wajahnya sendu
"lah iya Lin tapi kamu jangan mau disakitin sama Mardi waktu itu, kalau bisa jangan diam aja kamu malahan kalau kamu berani balas aja dia"ucap Mira
"ih aku takut Lin liatnya si Mardi bentukannya gimana"Erlin bergidik membayangkan bagaimana Mardi mengasari dirinya
"kalau dia sudah keterlaluan banget kamu jangan diam aja Erlin,itu yang buat dia semena-mena sama kamu"Mira menatap Erlin yakin dengan ucapannya
Tiba tiba terdengar suara Mardi dari depan rumah Mira meneriaki Erlin
"Erlin! ...pagi pagi sudah nongkrong aja kamu ya pulang sekarang atau tau sendiri akibatnya"teriak Mardi
"aku kesini mau bilang Mira mas biar sama sama kerumah Bu RT "balas Erlin mulai berani menjawab Mardi yang marah biasanya dia hanya diam saja
"Halah banyak alasan kamu , pulang sekarang buatin aku sarapan"ujar Mardi yang masih berdiri berkacak pinggang
"sarapan kamu sudah aku siapkan diatas meja makan semua mas kopinya juga kok"jawab Erlin
tanpa menjawab lagi Mardi melengos pergi meninggalkan pekarangan rumah Mira,Mira dan Erlin melihat kelakuan Mardi hanya geleng-geleng kepala.
" main marah marah aj, yasudah mir aku pulang dulu ya nanti aku nyusul kamu kesini"Erlin berdiri dari duduknya
"iya Lin panggil aja kalau aku nggak dengar langsung masuk ya kerumah, biasanya aku di kebun belakang "jelas Mira
Erlin hanya mengangguk lalu meninggalkan rumah Mira.
Mira melanjutkan aktivitasnya menyapu nya yang sempat tertunda.
"dek kamu disini aku cariin kamu kemana mana, dikebun belakang nggak ada "ucap Bima sambil mengeringkan rambut dengan handuk
"dihalaman depan aku mas,sengaja pagi pagi nyapu biar cepat beres semuanya soalnya mau rewang "ucap Mira
"tadi kok aku kayak dengar suara Mardi ya teriak "tanya bima
"emang iya mas nyuslin Erlin kesini padahal Erlin nggak lama terus marahin Erlin katanya belum siapain sarapan "jelas Mira seraya menyapu
"ada ada saja itu orang kelakuannya, cepetan dek kita sarapan bareng "
"kamu duluan mas bentar lagi beres ini"
bima hanya mengangguk lalu pergi masuk kedalam rumah nya .
setelah sarapan bersama bima berangkat kerja seperti biasanya Mira mengemasi piring kotor lalu mencuci nya, Dia tidak suka bertele tele dalam melakukan pekerjaan .
Mira melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul setengah delapan pagi tapi Erlin belum muncul akhirnya dia memutuskan untuk ke kebunnya,dia menyiangi rumput yang ikut tumbuh di sayuran yang ditanamnya dia melihat daun singkong nya sudah sangat banyak akhirnya dia memetiknya untuk dijadikan menu makan malamnya rencananya akan dimasak santan.
lumayan fikir Mira jika bertanam seperti ini sangat mengurangi biaya pengeluaran nya, malahan uang lima ratus ribu yang sekarang diberikan bima padanya masih banyak lebih Mira bisa menyimpan nya Bahakan uang tersebut bisa dia pakai untuk keperluan nya sendiri.
"Mira!"teriak Erlin dari depan
"mir ayo kita berangkat"teriak nya lagi tapi tak kunjung melihat Mira keluar rumah nya
akhirnya Erlin memutuskan untuk masuk ke dalam rumah nya seperti yang dikatakan Mira pagi tadi.
"nah disini kamu rupanya"Erlin mengejutkan Mira
"heh kamu ya buat kaget!" suara Mira naik satu oktaf
"santai mir jangan emosi kalau kayak gitu mirip kamu sama mertua mu" ejek Erlin
"idih dih malas banget,kamu ngomongin mertua ku Mulu jadi ingat aku dia fitnah aku sama Rian "balas Mira sibuk memetik daun singkong
"eh mir ngomong ngomong tentang Rian kamu tau nggak mir pas aku ikut panen teh waktu itu dikebun juragan Ali aku dengar Rian lagi video call sama ibunya dan juragan Ali loh dia nyebut nyebut nama kamu tau"jelas Erlin seraya menghampiri Mira
"terus kalau nyebut nama aku kenapa emangnya, mungkin maksudnya Mira yang lain "balas Mira lagi
"jelas jelas Mira kamu yang dimaksud, kamu nggak mau dengar mir cerita dari aku "goda Erlin
"kalau mau cerita ya tinggal cerita aja Lin,nggak susah berkelit kelit"ujar Mira
flashback:
POV Erlin
hari itu waktu aku ikut panen dikebun teh juragan Ali panas yang begitu terik membuat ku berteduh disalah satu pohon mangga, yang tidak jauh dari pondok yang biasanya jadi tempat istirahat juragan Ali jika sedang mengecek atau melihat kebun teh nya dan para pekerja.
saat itu aku tidak sengaja mendengar Rian anaknya juragan Ali menyebut nama Mira ketika dia sedang video call,saat itu Rian yang datang ke kebun teh karena juragan Ali dan istrinya katanya sedang berada di kota untuk bertemu supplier teh barunya.
Rian tidak menyadari jika ada orang yang sedang berteduh di pohon mangga karena posisi nya Rian membelakangi lebih tepatnya melihat ke arah sawah.
Beginilah kira kira obrolan Rian dan orang tua nya.
"bagaimana Rian hasil panen disana?"tanya seseorang yang sangat aku kenal suara nya ya juragan Ali pria yang berumur hampir menginjak lima puluh tahun,pria terkenal ramah dan dermawan berbeda dengan sifat istri nya yang sombong.
"aman yah, kalian tenang aja disana"jawab Rian
"Halah kamu si senang disana nggak ada ibu iya kan nggak ada yang mantau kamu"suara istrinya juragan Ali nimbrung
"sudah Bu jangan berburuk sangka dengan Rian Mira sudah menikah, mereka sudah punya kehidupan nya masing-masing "ucap juragan Ali lagi
tidak aku dengar Rian menjawab apa pun dia hanya diam saat ibunya berkata seperti itu.
"apa sih ibu aku sudah menuruti semua kemauan ibu jangan terlalu berlebihan Bu, apalagi kalau sampai kedengaran orang Rian tau maksud ibu bicara seperti tadi "jawab Rian
"ingat ya Rian awas kamu berani dekatin Mira lagi kamu tau sendiri akibatnya banyak perempuan diluar sana yang lebih cantik dan kaya dari Dia"sengit Bu Hana istri juragan ali
"yasudah yah Rian mau lihat dulu para pekerja "ucap rian
masih terdengar suara Bu Hana mengomel tapi Rian sudah menutup teleponnya
flashback of
"begitu mir obralan mereka"ujar Erlin
Mira tidak menanggapi apa yang dikatakan Erlin lagi dia hanya diam.
"sudah ini aku metik daun singkong nya "Mira mengalihkan pembicaraan
"is Mira aku dicuekin "Erlin memanyunkan bibirnya
"aku dengar lin kamu ngomong dari tadi"ucap mira
Mira melamun memikirkan yang dikatakan oleh Erlin apa benar ?