NovelToon NovelToon
Obsesi Cinta King Mafia

Obsesi Cinta King Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: dina Auliya

Karena menyelamatkan pria yang terluka, kehidupan Aruna berubah, dan terjebak dunia mafia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dina Auliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertumpahan Darah

Hening menyelimuti ruangan begitu Leonardo berdiri di depan dua orang penjaganya. Tatapannya menusuk, penuh api yang membuat siapa pun merasakan bahaya hanya dengan sekali lirikan. Aruna yang berdiri di belakangnya bisa merasakan aura dingin yang memancar dari tubuh pria itu.

“Kalian berdua,” suara Leonardo dalam, berat, penuh ancaman. “Ikut aku. Sekarang.”

Kedua penjaga itu saling berpandangan. Salah satunya mencoba berbicara, “Bos, kami tidak melakukan apa pun—”

“Diam.” Suara Leonardo bagai cambuk. Tak ada ruang untuk bantahan.

Aruna menggenggam liontinnya erat-erat, menahan rasa takut. Ia tahu, apapun yang akan terjadi setelah ini bukanlah sesuatu yang mudah ia terima. Tapi di satu sisi, ia juga sadar: inilah konsekuensi dari dunia tempat Leonardo berasal. Dunia yang kini menyeretnya semakin dalam.

---

Mereka menuju sebuah gudang kosong di pinggiran kota. Tempat itu seakan memang didesain untuk menyimpan rahasia kelam. Lampu gantung berayun pelan, menerangi ruangan luas yang hanya berisi meja besi dan beberapa kursi.

Leonardo duduk di kursi, sementara kedua penjaga dipaksa berdiri di hadapannya. Anak buah Leonardo yang lain berjaga di sekeliling, membentuk lingkaran yang tak memberi ruang melarikan diri.

Aruna, meskipun dilarang ikut, bersikeras berada di sana. Leonardo sempat menatapnya tajam, tapi tidak mencegah. Mungkin ia ingin Aruna melihat sendiri siapa dirinya sebenarnya.

“Pengkhianatan adalah dosa terbesar dalam keluargaku,” kata Leonardo, suaranya datar. “Dan kalian tahu apa hukumannya.”

Salah satu penjaga mencoba berlutut, memohon. “Bos, dengarkan kami! Itu bukan kami, kami hanya—”

Leonardo mengangkat tangannya, menghentikan ucapan itu. “Aruna mendengar sendiri. Bahkan melihat dengan matanya. Kau pikir aku akan meragukan wanita yang kuberi kepercayaan… untuk dua tikus sepertimu?”

Aruna menelan ludah, merasa dadanya sesak. Ia tak pernah mendengar suaranya setegas itu. Ada sesuatu yang begitu dingin, seolah Leonardo sudah memutuskan segalanya sebelum pengadilan dimulai.

---

Ketegangan memuncak ketika Leonardo memberi isyarat kecil dengan jarinya. Dua anak buahnya mendorong para penjaga itu hingga berlutut di lantai.

“Jika kalian punya kata terakhir, ucapkan sekarang.”

Salah satunya menangis, suaranya parau. “Kami hanya ingin keluar dari semua ini! Dunia ini penuh darah, penuh kematian. Kami… kami hanya ingin hidup tenang. Mancini menjanjikan kebebasan!”

Leonardo mendengus pelan. “Kebebasan? Dengan menjual nyawanya? Dengan menyerahkan Aruna?”

Ia berdiri, langkahnya berat namun anggun, mendekati pria itu. Wajahnya begitu dekat hingga Aruna bisa melihat kilatan api di matanya.

“Tidak ada kebebasan dalam dunia ini. Hanya ada loyalitas… atau kematian.”

---

Aruna menutup mulutnya, tubuhnya bergetar. Ia tahu apa yang akan terjadi, tapi bagian dari dirinya masih berharap Leonardo akan menunjukkan belas kasihan.

Namun harapan itu sirna ketika suara tembakan menggema di gudang. Cepat, dingin, tanpa ragu.

Salah satu penjaga terjatuh, darah mengalir membasahi lantai. Aruna menjerit tertahan, punggungnya menempel pada dinding.

Penjaga yang satu lagi menangis histeris. “Tidak! Tolong, Bos! Aku akan membuktikan kesetiaanku! Aku akan bunuh siapa pun yang kau perintahkan, bahkan keluargaku sendiri!”

Leonardo menatapnya lama. Ada ketegangan singkat, seolah ia mempertimbangkan. Lalu, dengan suara tenang yang menakutkan, ia berkata:

“Kau sudah memilih pihak lain. Dan tidak ada jalan kembali.”

Dor!

Tembakan kedua meledak, mengakhiri jeritan itu. Hening kembali menguasai ruangan.

---

Aruna gemetar hebat. Ia menatap Leonardo dengan mata lebar, tak percaya. Meski tahu ia adalah King Mafia, melihatnya mengambil nyawa begitu mudah… membuat hatinya kacau.

Leonardo menoleh padanya. Untuk sesaat, wajahnya yang dingin melunak. “Aku harus melakukannya. Untuk melindungimu. Untuk melindungi kita.”

Aruna menggeleng, air matanya jatuh. “Melindungiku? Dengan membunuh orang di depan mataku?”

Leonardo mendekat, meraih tangannya. “Aruna, dengarkan aku. Dunia ini tidak memberi kita pilihan. Jika aku membiarkan mereka hidup, besok atau lusa mereka akan menyerahkanmu pada Mancini. Aku tidak bisa mengambil risiko itu.”

Aruna menatap matanya, mencari sisa-sisa kemanusiaan di balik tatapan dingin itu. Dan di sana, di balik kebengisan, ia memang melihat sesuatu: ketakutan. Ketakutan kehilangan dirinya.

Namun ketakutan itu dibungkus dengan kekerasan. Obsesi.

---

Malam itu, Leonardo memerintahkan anak buahnya membersihkan lokasi. Tubuh para pengkhianat dibawa pergi, dan gudang kembali kosong seperti semula.

Aruna duduk di mobil, masih shock. Tangannya gemetar, wajahnya pucat. Leonardo duduk di sampingnya, diam.

“Aku… aku tidak tahu apakah aku bisa terus melihat ini,” Aruna akhirnya berbisik.

Leonardo menoleh, matanya gelap. “Kau tidak perlu menjadi bagian dari ini. Tapi kau harus mengerti: inilah cara aku melindungi apa yang berharga untukku.”

Aruna menahan tangisnya. “Dan apa yang terjadi jika suatu hari aku sendiri yang tak tahan… lalu memilih pergi?”

Pertanyaan itu membuat Leonardo terdiam. Rahangnya mengeras, matanya menajam.

“Kalau itu terjadi…” suaranya rendah, penuh ancaman halus, “…aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja.”

Aruna terperanjat. Kata-kata itu menusuk lebih dalam daripada suara tembakan yang tadi menggema. Untuk pertama kalinya, ia merasakan obsesi Leonardo bukan hanya pelindung, tapi juga belenggu yang bisa menjeratnya selamanya.

---

Dalam hening malam, Aruna menutup matanya, berdoa lirih.

Namun di sudut hatinya, ia tahu: doanya tak akan cukup untuk membebaskannya dari dunia yang sudah mengurungnya.

Karena mulai malam ini, ia benar-benar terikat. Bukan hanya oleh rasa takut, tapi juga oleh obsesi cinta seorang King Mafia yang semakin gelap dan tak terhentikan.

To be continued ☺️

1
🇬‌🇦‌🇩‌🇮‌🇸‌🇰‌
n
🇬‌🇦‌🇩‌🇮‌🇸‌🇰‌
Yang udah diringkas nya naskah nya ini?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!