kisah ini bercerita tentang seorang gadis cantik nan ceria, yang hidup bergelimang kasih sayang dari orang tuanya, sampai di titik di mana ayahnya membawa seorang wanita ke dalam rumahnya dan menghancurkan segalanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ynt ika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pembantaian
pagi berganti malam bintang-bintang bertebaran di langit malam dengan bulan yang berada di tengah-tengah sangat amat memanjakan mata bagi mereka yang menyukai langit malam.
Di suatu tempat terlihat seorang pria paruh baya berdiri di balkon kamarnya seorang diri hanya kesunyian yang menemaninya mengingat kembali kenangan indah dalam hidupnya.
Sekelebat kenangan manis tentang keluarganya yang harmonis dan bahagia dengan senyum manis dari anak dan istrinya membuat hati Gabriel sakit.
" Tenang saja sayang tak lama lagi aku akan menyusulmu " Gumam Gabriel dengan senyum manisnya mengingat wajah cantik istrinya. Airmata mengalir membasahi kedua pipinya.
" Maafkan Dady sayang tapi ini semua Dady lakukan buat keselamatan kamu "
Gabriel berdiri menikmati semilir angin malam yang menusuk dengan pandangan fokus ke depan seakan menerawang masa depan keluarganya yang sebentar lagi akan tinggal kenangan.
Mengingat kembali kebahagiaan keluarganya di mana canda tawa selalu menemani hari-hari nya sampai di mana kejadian itu mampu membuat kebahagiaanya lenyap dalam sekejap.
Saat di mana ia menolong dua wanita licik itu dan dia dengan suka rela membawa mereka masuk ke dalam rumah tangganya hingga dengan mudahnya mereka melenyapkan istrinya.
Gabriel menyesal dan merasa bodoh di waktu yang bersamaan. menyesal karena sudah membawa mereka masuk ke dalam kediamannya dan merasa bodoh karena tidak mempercayai ucapan putri kecilnya tentang kematian istrinya, parahnya lagii ia sampai menamparnya.
" Maafkan Dady sayang maafkan Dady " runtuh sudah pertahanannya. Ia menangis sejadi jadinya di balkon kamarnya meratapi nasib keluarganya yang hancur karena dirinya.
Apakah putrinya akan memaafkannya, apakah putrinya akan sanggup mengahadapi dunia yang kejam ini sendirian tanpa dirinya, sungguh malang nasib putrinya.
Setelah lama menuangkan kesedihannya Gabriel pun tersadar akan sesuatu.
" Aku tak boleh membuang waktu lagi "
Dan bergegas masuk untuk mengambil senjata yang ia simpan di laci meja dekat nakas.
Gabriel memang bukan mafia tapi ia membeli itu karena ia tau itu akan berguna suatu saat nanti, dia adalah seorang penguasa tak mungkin tak ada yang mau menghancurkannya karena itulah ia membeli senjata ini.
Senjata berupa pistol dan pisau lipat dengan logo mafia Red Moon. Ya, Gabriel pernah membeli persenjataan dari mafia putrinya.
Setelah mengambil senjatanya ia langsung bergegas mancari ponselnya untuk menelfon Luky asistennya. Mungkin jam segini dia masih berada di kantor jika benar itu tandanya GAWAT. Pikir Gabriel langsung menghubungi luky.
Setelah beberapa saat berdering akhirnya di angkat oleh asistennya dan ternyata dia masih berada di kantor. Gabriel langsung menyuruh Luky untuk meninggalkan kantor saat itu juga dan mematikan panggilan itu secara sepihak, dan bersembunyi karena mendengar derap langkah kaki memasuki mansionnya.
...----------------...
Di sebuah ruangan terlihat seorang pria tampan duduk di kursi kebesarannya dengan pandangan fokus pada laptopnya karena sedang memeriksa beberapa dokumen.
Saking fokusnya ia sampai tak mendengar ponselnya yang terus berdering akhirnya karena terganggu ia langsung mengambil handphonenya untuk melihat siapa yang mengganggunya. Tidak tau apa orang lagi sibuk. Pikir Luky.
Wajahnya yang semula kesal kini berganti heran setelah melihat siapa yang menghubunginya.
" Pak Gabriel ada apa dia menelpon "
Tanpa menunggu waktu lama ia langsung mengangkat telpon dari atasannya itu.
" Hallo pak Gabriel ada yang bisa saya bantu? " dengan sopan dan formal.
" Luky apa kamu masih di kantor? " dengan suara bergetar karena khawatir
Luky yang mendengar nada suara Gabriel seperti itu bertambah bingung " iya pak saya masih di kantor. Ada apa? "
Gabriel yang mendengar perkataan Luky semakin was was dan khawatir.
" Sekarang kamu kembali ke apartemen kamu sebelum mereka datang " dengan perasaan khawatir memikirkan keselamatan Luky yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri.
Luky yang mendengar perkataan Gabriel bertambah bingung Mereka? Mereka siapa.
" Tapi pak saya masih memeriksa beberapa dokumen penting "
" Tidak ada yang lebih penting dari nyawamu sekarang. cepat kembali sebelum mereka datang dan menemukanmu Luky CEPAT!!! "
Setelah mengatakan itu sambungan telefon di matikan secara sepihak oleh Gabriel.
" Apakah aku akan berakhir di sini " lalu mengemasi barang-barangnya dan berlari menuju lift untuk ke lantai satu.
Setelah lift terbuka Luky berlari menuju parkiran memasuki mobilnya dan menancap gas meninggalkan perusahaan. sebelum itu ia sempat berhenti di suatu tempat yang tak jauh dari perusahaan dan bersembunyi.
" Mereka siapa sebenarnya yang pak Gabriel maksud "
Setelah beberapa lama menunggu terlihat segerombolan pria berpakaian warna hitam dan tato pedang dua berbentuk silang memasuki perusahaan.
Mereka berjalan masuk menghancurkan barang yang berada di kantor itu dengan menuangkan bahan bakar di sepanjang lorong yang mereka lewati hingga lantai atas.
Mereka semua berjalan keluar dan mulai membakar bangunan mewah itu dan beberapa di antara mereka melemparkan bom.
Bomm..
Bomm..
luky menatap nanar bangunan mewah yang kini sudah hancur karena bom dan si jago merah. Ia sedih melihat tempat ia bekerja bukan cuman dia tapi banyak tulang punggung keluarga yang bekerja di tempat itu.
Suara ledakan itu mengundang perhatian warga sekitar menuju tempat kejadian tetapi mereka tak tau siapa pelakunya, karena ketika mereka membakar bangunan itu mereka pergi meninggalkan tempat itu dengan kecepatan tinggi.
Luky langsung masuk ke dalam mobilnya dan menancap gas meninggalkan tempat itu menuju apartemennya dengan perasaan tak menentu.
...----------------...
Kini Gabriel sedang bersembunyi di balik pintu kamarnya karena mendengar derap langkah kaki memasuki mansionnya.
Ya, karena setelah mereka membakar perusahaan mereka langsung ke mansion Gabriel sesuai permintaan bosnya.
Gabriel membuka pintu kamarnya dan berjalan mengendap-endap mencari tempat persembunyian.
Gabriel melihat segerombolan pria tengah menghancurkan barang-barang mewah di lantai satu. Melihat Gabriel mulai meluncurkan pelurunya ke arah mereka.
Beberapa dari mereka tumbang karena peluru Gabriel, tetapi sepertinya takdir tak berpihak padanya karena pistol yang ia gunakan bukan pistol kedap suara.
Dorr
Dorr
Dorr
Kini tersisa beberapa orang saja. Penghuni mansionnya yang mendengar suara itu berhamburan keluar dan langsung di lenyapkan oleh mereka dengan cara sadis yang di saksikan langsung oleh tuan rumah pastinya.
" Cari dan Bawa tua Bangka si***n itu kemari " di angguki oleh mereka dan langsung mencari Gabriel.
Setelah beberapa waktu mencari mereka menemukan Gabriel yang bersembunyi di balik tembok agak berjarak dari tangga.
Gabriel yang melihat mereka langsung meluncurkan pelurunya tapi tak ada yang berhasil bersarang di tubuh mereka karena mereka cukup lincah.
Gabriel melawan mereka dengan menggunakan pisau lipatnya setelah beberapa waktu bertarung ia dapat membunuh mereka yang ingin membawanya.
Dengan sisa tenaga yang dimilikinya ia berjalan dengan mendesis karena luka yang ia dapat di sekujur tubuhnya luka goresan dan luka tembak dengan beberapa memar di wajahnya.
Tanpa ia sadari salah satu dari mereka berjalan di belakangnya dan menendang tangan yang memegang pisau lipatnya. setelah itu Gabriel di giring untuk menghadap ketua mereka.
" Kuat juga kau dasar tua Bangka bisa membunuh anak buah ku " tersenyum smirk dengan menekan luka Gabriel
" Akhhh " teriak Gabriel karena luka akibat timah panas itu di tekan oleh ketua mereka .
" A a apa y yang kau inginkan " terbata karena rasa sakit yang di deritanya.
" Aku hanya menjalan perintah dari bos ku saja "
Lalu saat akan membunuh Gabriel anak buahnya datang dengan tergesa-gesa. Melihat itu ia jadi marah dan kesal karena berani mengganggu aktivitasnya
" tuan gawat tuan " ucap pria itu
mendengar itu ia jadi bingung " Gawat? Kenapa? Ada apa? " ucap ketuanya tak sabaran.
" Saya mendengar kabar dari mereka yang menjaga di sana bahwa mafia Red Moon menuju ke sini ketua " ucap pria itu khawatir dan juga takut. Siapa yang tidak mengenal mafia Red Moon mafia yang sangat sadis dalam menghadapi musuhnya bagaimana dengan orang yang di sebut Lady itu memikirkan itu membuat pria itu bergidik ngeri.
mendengar itu ketuanya terdiam
" Baiklah semua kita pergi "
Tetapi sebelum itu ia memukul belakang leher Gabriel hingga jatuh terbaring di atas lantaiewah mansionnya.
Dengan sekuat tenaga Gabriel mencoba mempertahankan kesadarannya. ia melihat mereka keluar dengan terburu-buru dan terdengar derap langkah kaki memasuki mansionnya.
Orang pertama yang ia lihat adalah putrinya yang berjalan ke arahnya dengan wajah khawatir sebelum akhirnya ia kehilangan kesadarannya.
MALAM ini adalah malam yang tak akan pernah di lupakan oleh Nindi di mana terjadi pembantaian terhadap keluarganya entah atas dasar apa dan malam ini juga yang akhirnya mengubah kepribadian seorang Anindita Anatya Aditama