NovelToon NovelToon
Althea (Luka Yang Ku Peluk)

Althea (Luka Yang Ku Peluk)

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Nikah Kontrak / Obsesi / Romansa
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author:

Althea hanya ingin melupakan masa lalu.
Tapi takdir membawanya pada seorang Marco Dirgantara ,CEO Dirgantara Corp sekaligus mafia yang disegani di Eropa.
Kisah cinta mereka tidak biasa. Penuh luka ,rahasia dan bahaya.

Bab 10 - Hancur

Pagi itu, suasana kantor Dirgantara Corporation di pusat Amsterdam terasa lebih sibuk dari biasanya. Gedung pencakar langit itu berdiri megah, membelah langit mendung yang menutupi kota. Di dalamnya, atmosfer kerja yang dingin dan penuh ambisi menyelimuti setiap sudut. Namun bagi Althea, ada sesuatu yang lebih menyesakkan dari tekanan pekerjaan yaitu bisik-bisik di belakang nya.

Langkahnya terasa berat. Sepasang mata memperhatikannya di setiap sudut koridor, menyapu tubuhnya dengan tatapan penuh gosip dan spekulasi. Ia bahkan mendengar gumaman samar tentang "kedekatannya" dengan sang CEO. Namun ia tetap berjalan tegak, seolah tidak tergoyahkan.

Sampai akhirnya Siska muncul.

Wanita berambut sebahu itu menyandarkan tubuhnya di pintu ruang HRD, tangan menyilang dan senyum manis yang tampak seperti racun yang dibungkus permen.

"Althea," panggilnya. "Kau tahu? Rumor tentangmu makin panas. CEO kita sepertinya benar-benar... perhatian ya akhir-akhir ini."

Althea tidak menoleh. Tapi Siska terus mengikuti di belakang.

"Kalian terlihat sangat akrab saat kembali dari Rotterdam minggu lalu. Berdua saja, menghabiskan malam di sana. Apa ada sesuatu yang lebih personal?"

Althea menahan napas. "sudah ku katakan sebelumnya ,kalau Itu hanya pekerjaan."

"Oh tentu," jawab Siska sambil tertawa ringan. "Pekerjaan memang bisa sangat... intim, ya."

Althea berhenti melangkah dan menatapnya tajam. "Kau sebaiknya mulai fokus pada pekerjaanmu sendiri."

"Oh Althea sayang, aku hanya peduli. Dunia kantor bisa sangat kejam bagi perempuan yang terlalu cepat naik daun. Hati-hati, ya."

Siska pergi meninggalkan aroma parfum mahal dan racun yang tak terlihat. Namun sebelum Althea sempat menarik napas panjang, sebuah suara maskulin memanggilnya.

"Althea."

Ia menoleh. Seorang pria berdiri di dekat lift ,tapi bukan Marco.

Namun, wajahnya sangat mirip.

Lebih muda, lebih hangat. Tapi tetap memancarkan aura kekuasaan.

"Hai. Aku Luke ,Luke Dirgantara."

Althea sempat terdiam. Pria itu mengulurkan tangan. Dan senyum yang ia berikan... berbeda. Tidak dingin ,tidak menghukum.

"Aku lihat kamu baru saja menghadapi Siska. Wanita itu memang suka bermain kotor ,tapi kamu terlihat kuat, juga tidak terprovokasi."

Althea menjabat tangan itu. "Terima kasih."

Luke menatapnya lebih lama dari yang seharusnya. Seolah sedang membaca buku langka. Althea merasa sedikit gugup, namun tidak ada aura ancaman darinya. Yang justru mengganggunya adalah... getaran aneh di dadanya.

"Kau kerja di divisi mana?" tanya Althea, mencoba mencairkan suasana.

"Aku bukan karyawan tetap ,namun lebih ke... pemegang saham minor ,dan aku hanya mampir hari ini."

Tiba-tiba, suara pintu terbuka. Marco.

Ia berhenti di ambang pintu ruangannya dan memandangi mereka berdua dengan tatapan tajam. Matanya langsung mengunci pada Althea, lalu ke Luke.

"Luke."

"Hai Bro," sapa Luke santai.

Marco mendekat ,wajahnya tampak tenang, tapi rahangnya mengeras. "Kau sibuk dengan proyekmu di Berlin, bukan?"

"Hanya mampir ke sini. Tapi aku senang karena bertemu seseorang yang menarik," jawab Luke sambil melirik Althea sekilas.

Marco menatap Althea. "Masuk ke ruanganku. Sekarang."

Nada itu tegas. Tak terbantahkan.

Luke menangkap sesuatu yang Aneh dengan interaksi Kakak nya terhadap Althea ,namun ia abaikan ,karena tujuan nya ke sini hanya mampir ,tapi rasanya ia akan memutar haluan dulu untuk mencari tau data tentang Althea.

Oh iya Kak ,aku ada perlu dengan HRD .. aku pergi dulu dan sampaikan salamku pada Althea..

Hem. Marco hanya menjawab dengan deheman kemudia masuk ke dalam ruangan nya.

 

Di dalam ruangan Marco yang luas dan modern, ketegangan seperti bisa diraba. Pintu ditutup dan terkunci otomatis ,tirai jendela otomatis turun, menyelimuti ruang itu dalam bayangan.

Marco berjalan perlahan ke mejanya, tapi tidak duduk. Ia hanya berdiri dan menatap Althea.

"Apa yang dia katakan padamu?"

Althea menelan ludah. "Dia hanya memperkenalkan diri."

"Dan kau menyukainya?"

Pertanyaan itu menusuk. "Apa maksudmu?"

"Kau tersenyum. Kau terlihat nyaman."

"Marco, aku... "

"Jangan pura-pura bodoh, Althea," potongnya. "Kau mungkin tidak tahu, tapi Luke bukan orang sembarangan. Dan aku tidak suka dia dekat-dekat denganmu."

"Aku bukan milik siapa pun," jawab Althea, meski suaranya bergetar.

Marco menghampiri. Napasnya terasa di wajahnya. Tangannya mengangkat dagu Althea.

"Kau salah. Sejak kau menerima apartemen itu, sejak malam kita di balkon... kau sudah jadi bagian dari hidupku. Dan aku tidak suka berbagi."

Althea terpaku. Kata-kata Marco seperti rantai tak terlihat yang menahan tubuhnya.

"Keluargamu... apakah mereka tahu kau seperti ini?" tanya Althea pelan.

Marco tersenyum miring. "Keluargaku? Mereka sibuk dengan bisnis mereka sendiri. Ayahku memimpin Dirgantara Holdingg ,perusahaan energi dan real estate yang tersebar di seluruh Eropa. Ibuku lebih suka mengatur pernikahan aristokrat. Dan aku? Aku menjaga sisi gelap bisnis ini tetap tersembunyi."

Althea mengerutkan kening. "Apa maksudmu?"

"Aku punya jaringan sendiri. Di bawah tanah. Dunia tempat hukum tak selalu berlaku. Dan semua itu... kulakukan untuk memastikan tidak ada yang menyentuh orang-orang yang aku lindungi."

Ia menatap Althea dalam-dalam. Tangannya menyentuh pinggang gadis itu. "Termasuk kamu."

Althea merasa tubuhnya membeku dan membara di saat yang sama. Dunia Marco terlalu gelap, terlalu berbahaya. Tapi entah kenapa... ia merasa terlindungi. dikuasai ,dan... diinginkan.

"Marco... kita tak bisa seperti ini terus."

"Kau benar," bisiknya. "Kita tak bisa seperti ini terus... karena aku ingin lebih."

Sebelum Althea sempat berkata apa-apa, bibir Marco sudah menempel di bibirnya. Kali ini bukan ciuman yang sekadar menguji. Tapi mencengkeram dan mengklaim.

Althea mencoba melawan. Tapi tubuhnya... tidak mendengar ,tangannya mencengkeram bahu Marco, napasnya tersendat.

Marco mengangkat tubuh kecil Althea ,membawa nya masuk ke ruang pribadi Marco dan melemparkan tubuh itu ke tempat tidur berukuran king size.

"Marco ! Hentikan kegilaanmu !" Althea kembali menyilangkan tangan di dadanya. Althea mundur ke ujung tempat tidur dengan tatapan waspada pada Marco.

Seringai mengerikan terbit di bibirnya pria itu.

Tanpa aba-aba ,Marco menarik kedua kaki Althea ,mengunci kedua tangan Althea ke atas kepalanya.

"Tidakkkk! Mata Althea membola ,Marco Jangan!!!"

Terlambat !

Siang itu ,hanya karena perkara Luke menyapa Althea ,Marco menjadi Gila ! Ia merobek batasan yang ia katakan ,nyata nya Marco tidak bisa mengabaikan Althea.

"Marco aku mohon hentikan !"

Althea menjerit keras ketika Marco dengan lihai melucuti semua pakaian Althea ,ada kilatan gairah di mata Marco ketika melihat tubuh indah Althea yang kini polos tanpa sehelai benangpun.

Althea kembali menangis dan meraung ,saat Marco mulai melucuti pakaian nya sendiri. Tubuh tegap dengan keperkasaan itu kini terpampang didepan Althea.

"Marco aku mohon berhenti !!!" Air mata Althea sudah tak terbendung .

Marco kembali menguasai tubuh Althea ,meraup bibir ranum Althea ,melumat dalam dan mengeksplor setiap inchi dalam mulut Althea. Marco mulai menjamah setiap tubuh Althea dengan panas ,Marco sudah benar-benar tertutup kabut gairah.

"Jangan Marco ,aku mohon biarkan aku pergi."

Althea masih berusaha melawan di sisa akhir tenaganya ,hingga akhirnya Althea menjerit dengan keras dan rasa penuh kesakitan ,kedua tangan nya meremat sisi seprai ,Marco dengan kasar memaksa masuk dan melakukan penyatuan. Sesaat Marco terhenyak ,ketika mendapati kalau Althea ternyata masih Suci. Marco menatap dalam wajah Althea yang penuh air mata dan rasa sakit ,Marco kembali melumat bibir Althea untuk memberikan rasa nyaman untuk penyatuan pertamanya.

Tangan Althea terulur memukul pelan bahu Marco ,tangisnya tertahan.. Marco mulai menggerakan badan nya untuk merasakan kenikmatan tiada tara yang diberikan tubuh Althea.

Dan ketika suara desahan kecil itu lolos dari mulut Althea ,Marco semakin berkabut gairah. Gerakan nya semakin intens dan cepat ,dengan Ganas Marco menguasai tubuh Althea ,mereguk kenikmatan yang seolah tidak ada habisnya ,hingga akhirnya ia merasa terbang melayang ke puncak langit ke tujuh bersama Althea.

Menjelang sore hari saat penyatuan mereka terpisah, Marco berkata dengan suara yang lebih berat dari sebelumnya,

"Ingat ini, Althea , aku boleh kalah dalam perang bisnis ,tapi aku tak akan kalah dalam memilikimu ,kamu sudah menjadi milik ku seutuhnya."

Althea terkesiap ,ia tidak menyangka Marco akan nekat seperti ini.

Sisa-sisa air mata masih menggenang di pelupuk mata Althea. Ia berusaha bangkit ,dari lengan kekar yang membelit tubuh kecilnya. Posisi itu seolah menegaskan kalau ia mempunyai hak paten atas tubuh nya.

Althea melihat Marco yang tertidur pulas ,ia segera memunguti pakaian yang masih bisa dipakai. Ia berusaha keluar dari ruangan itu dengan langkah terseok merasakan tubuhnya remuk redam. Ia tahu bagaimana cara keluar dari ruangan Marco.

Beruntung saat itu kantor sudah sepi ,hanya petugas security berjaga. Untungnya juga Althea selalu menyediakan baju ganti di loker ,hingga saat itu ia lebih memilih ke toilet kemudian pulang.

 

Saat malam turun, Althea kembali ke apartemennya dengan pikiran yang campur aduk ,getir ,marah dan kecewa .

Ares sudah tidur dan hujan turun pelan.

Saat ia membuka ponsel, sebuah pesan masuk.

"Hai aku Luke."

"Aku mendapat nomer ponselmu dari data karyawan."

"Terima kasih untuk pertemuan singkat hari ini. Kalau kamu butuh seseorang untuk bicara... aku di sini."

Althea terdiam lama ,matanya terpejam erat.

Dalam satu hari, ia terperangkap antara dua saudara. Dua dunia ,dua bentuk perlindungan... juga bahaya.

Tapi satu hal yang pasti.

Ia tidak bisa kembali menjadi dirinya yang dulu lagi.

Sementara itu Di ruang Kerja Marco.

Marco tidak percaya ,jika dirinya yang ditinggalkan seorang wanita setelah melakukan ons ,terlebih wanita itu masih lah suci ,terbukti di seprei putihnya terdapat bercak darah.

"Althea Shafira." Kamu memang wanita yang unik ,dan hanya aku yang boleh memilikimu."

Reno ,berikan penjagaan jarak jauh untuk Althea ,dan laporkan setiap hari padaku.

Baik Tuan.

Marco kembali duduk di kursi kebesaran nya ,menatao layar laptop mahalnya ,melihat adegan demi adegan kegiatan panas nya tadi dengan Althea.

Ia menaruh cctv dalam ruang pribadinya ,tanpa Althea tahu.

Shitttt ,hanya melihat nya saja aku sudah langsung berhasarat. Geram Marco

Reno ,ada hal yang harus kamu lakukan untuk Althea ,segera aku akan memberitahumu.

Baik Tuan

1
ISIMPFORMITSUKI
Mantap jiwaa!
Thảo nguyên đỏ
Gemesin banget karakternya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!