NovelToon NovelToon
THE HOT BODYGUARD

THE HOT BODYGUARD

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Gadis nakal
Popularitas:412
Nilai: 5
Nama Author: Mian Darika

jatuh cinta dengan pria seumuran itu adalah hal yang sudah biasa bukan?, namun bagaimana jika perasaan itu malah tertuju pada seorang pria dewasa yang seumuran dengan ayahnya?.

"hot, seksi, dan menggetarkan." gumam gadis beseragam SMA menatap tak berkedip pada tubuh tegap di depannya.

"Dasar gadis gila, menyingkirlah." penolakan terjadi, namun apakah gadis SMA itu menyerah?. ck, tentu saja tidak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mian Darika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Pagi sudah menyapa, dan musim salju pun sudah tiba.

Kini keadaan mansion cukup ramai sebab nona muda yang tinggal di sana sedang menikmati hari liburnya dengan belajar memasak bersama para pelayan, dan itu cukup memgejut kan bagi semua.

Entah bagi pelayan, bibi gunn, atau pun sang kakek yang mendapat kan kabar itu dari asistennya yang ia minta menjaga flor selama ia tidak ada di sana.

"Nona, setelah ini anda ingin di ajar kan mengelola makanan apa lagi?." Tanya kepala pelayan setelah satu menu masakan yang di buat oleh flor yang di bantu pelayan dapur hampir selesai.

Gadis dengan pakaian santai itu tampak berpikir, lalu pandangannya mengarah pada setiap sudut dapur khawatir bibi gunn masih ada di sana.

"Oma, bibi gunn ke mana? Kenapa dia tidak ada sini." Flor bertanya tanpa menjawab lebih dulu pertanyaan wanita tua yang umurnya hampir sama dengan sang kakek.

Membuat alis kepala pelayan terangkat mendengarnya. "Gunn sepertinya sedang menerima telfon dari tuan besar, karna apa yang nona lakukan kali ini cukup mengejut kan." Pelayan lain mengangguk, menyetujui ucapan tersebut.

Sebab selama hampir 17 tahun ini, flor tidak pernah memegang alat masak apa lagi belajar untuk membuat suatu hidangan.

Gadis itu tersenyum, dengan bibir bawah yang akan sesekali di gigit kecil kala mengingat alasan utama ia ingin belajar memasak.

"Mm, oma?."

"Ya nona, Ada yang mau anda kata kan lagi?."

Flor melrik beberapa pelayan lain, lalu memberi kan kode pada kepala pelayan agar pelayan yang lain yang ada di sekitar mereka sedikit menjauh.

Mengangguk.

"Kalian, pergi lah kerja kan yang lain. Biar saya yang akan menemani nona untuk memasak, bukan  begitu nona flor?."

"Hm, tentu saja."

Dan seperginya para pelayan itu, flor pun berbisik lirih pada kepala pelayan karna tidak ingin ada yang mendengar ucapannya tersebut. "Oma, apa kau tau masakan apa yang paling di sukai oleh daddy ku?." Tanya nya, membuat paruh baya itu tersenyum.

Merasa hangat kala flor masih memanggil stanley dengan sebutan daddy, padahal sudah bertahun tahun beralalu dan ia pikir panggilan itu akan tak ada lagi karna flor yang tau betul jika stanley bukan lah daddy nya, dan pria dewasa itu yang merupa kan asisten dari kakeknya.

"Tentu saja nona, tuan stanley sangat menyukai Red beans and rice, jika sedang hari libur seperti ini. Namun makanan yang paling di sukainya, itu Tuna sandwich dan lobster roll. Dan untuk makanan penutup, tuan stanley lebih suka apple pie." Kata kepala pelayan dengan senyum mengembang di bibirnya.

Flor menggaruk pelipisnya yang tak gatal, merasa bingung harus membuat kan apa untuk daddy nya itu.

"Kalau begitu, kita buat kan red beans and rice saja oma. Aku yang akan memasaknya kali ini, dan oma tinggal mengata kan saja langkah langkahnya. Aku ingin membuat kan makanan untuk daddy dari tangan ku sendiri tanpa di bantu oleh kalian, bagaimana?."

"Baik lah, saya akan membantu nona." Mendengar itu senyum flor pun kembali mengembang dan mulai menyiap kan bahan bahan masakan untuk membuat kan makanan spesial untuk stanley.

Setelah makanan hampir selesai, flor pun pamit dan memutus kan untuk segera ke kamarnya guna membersih kan diri. Dan setelahnya dia akan memanggil stanley agar pria itu bisa mencicipi masakannya, masakan yang di buat dengan sepenuh hati.

Tok tok tok tok....

"Dad, apa kau ada di dalam?." Flor menempel kan bagian telinganya ke arah pintu, guna mengecek apa kah stanley ada di kamarnya atau tidak.

Namun sayang, ia tidak mendengar kan apa apa di dalam sana. Benar benar hening, atau mungkin stanley yang mengaktif kan alat kedap suara di dalam kamarnya sehingga flor tidak bisa mendengar kan apa apa.

"Ekhem, sedang apa kau di sini, nona florencia?!." Sontak saja suara itu membuat flor tersentak dan hampir terjungkal jika saja stanley tidak menahan pergelangan tangannya.

"Ck, ceroboh." Decak stanley yang merasa kesal melihat tingkah nona muda nya itu yang semakin hari semakin berhasil membuatnya pusing.

"Dad, oh astaga kau mengaget kan ku. Kau dari mana saja hm? Kenapa tiba tiba muncul dari arah belakang, atau jangan jangan kau ini memiliki kekuatan ajaib yang bisa menghilang kapan saja."

Tuk....

"Akh, kenapa menyentil dahi ku?."

"Kau masih bertanya alasannya? Kau ini kenapa nona, di mana sopan santun mu terhadap orang dewasa. Dan bukan kah kau memanggil ku daddy, jadi bukan kah seharusnya kau bersikap seperti seorang putri yang sopan terhadap daddy mu." Kata stanley, merasa flor yang berbicara tidak sopan ke padanya.

Bisa di bilang terkesan stanley ini adalah teman sebaya nya, bukan orang yang lebih dewasa sekelas kakeknya, yang biasa akan flor ajak bicara dengan bahasa yang sopan.

"Kau ingin aku....maksud ku, daddy mau aku seperti itu? Memperlakukan mu seperti daddy ku yang sesungguhnya begitu?." Tanya flor sembari menyipit kan mata ke arah laki laki itu, untuk memastikan apa kah stanley serius akan hal tersebut atau tidak.

"Tentu saja, bukan kah aku ini daddy mu. Jadi sudah seharusnya kau juga harus bersikap seperti seorang putri terhadap daddy nya." Jawab stanley, membuat kepala flor mengangguk mengerti.

"Jadi seperti itu? Baik lah, aku akan menerap kan ucapan mu bagaimana sikap seorang putri terhadap daddy nya. Dan hal yang sering aku lakukan ke pada daddy, tentu saja melakukan ini."

Hap..

Cup..

"Selamat pagi daddy, ku rasa kau baru saja selesai berolah raga. Karna yang ku lihat pakaian mu sudah basah oleh keringat, dan itu berarti kau harus membersih kan diri terlebih dahulu sebelum turun ke bawah untuk sarapan, dan daddy harus tau jika aku baru saja memasak kan sesuatu untuk mu, dan aku ingin kau mau mencicipinya." Kata flor santai, setelah lompat ke gendongan stanley ala koala sembari melayang kan satu kecupan selamat pagi di pipi kanan pria dewasa tersebut.

Stanley kaget, tentu saja mendapat kan tindakan mendadak dari nona nya ini bahkan kedua tangannya juga secara reflek menahan bo kong flor agar tubuh gadis itu tidak jatuh.

Namun rasa kaget itu hanya beberapa saat, karna ia langsung tersadar kala suara flor kembali mengintrupsinya.

Flor turun dari gendongan stanley, sembari melempar kan senyum khas yang ia beri kan pada asisten kakeknya yang kini ia panggil daddy itu.

"Aku tunggu di bawah dad, jangan berlama lama." Ucapnya, lalu kemudian pergi dari sana meninggalkan stanley yang masih berdiri dengan tatapan yang mengikutinya.

"Sialan, sikap apa tadi itu?. Apa dia melakukan itu juga terhadap mendiang tuan northon, dan kalau pun iya. Itu wajar saja karna saat itu flor masih kecil, namun sekarang. Dia sudah besar, bahkan gumpalan daging di bagian depan dan belakang tubuhnya sudah dapat di rasa kan bagaimana bentuknya."

"Ah shit, ada apa dengan ku? Mengapa memikir kan hal seperti itu. Dasar gadis nakal, dan sepertinya aku harus menarik kembali ucapan ku tadi sebelum hal lancang lain tidak sampai ia lakukan."

Sedang kan itu, kini flor tengah berada di dalam kamar mandi untuk menenang kan diri dari rasa gugup yang melanda, kala mengingat bagaimana tingkah spontannya itu terhadap stanley.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!