NovelToon NovelToon
Naugthy My Prince

Naugthy My Prince

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Bad Boy / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Penulismalam4

Prince play boy tingkat dewa yang sudah terkenal dengan ketampan nya, cukup dengan lirikan nya mampu membuat para kaum hawa menjerit histeris meminta Prince untuk menikahi mereka.

Suatu hari Prince mendapatkan tantangan untuk memacari siswi terjelek disekolah nya selama seminggu, namun jika ia menolak hukuman yang harus ia terima yaitu memutuskan semua pacar nya yang sudah tidak terhitung jumlah nya.
Prince mau tak mau menerima tantangan teman nya yaitu memacari adik kelas nya yang di cap siswi terjelek disekolah.

Berniat untuk mempermainkan adik kelas nya, Prince justru terjebak oleh permainan nya sendiri.

bagaimana kelanjutan nya, langsung cek sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulismalam4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah satu nya

Seorang Pemuda menatap dingin Pria paru baya didepan nya.

"Sudah 6 tahun berlalu, kapan kau akan kembali" ujar Pria parubaya itu.

"Putri anda memberi saya libur dan tidak pernah memanggil saya lagi, saya pikir saya sudah tidak di butuhkan lagi" ujar nya.

"Besok kembalilah ke mansion dan kau tidak boleh libur lebih dari 1 bulan" ujar nya lalu pergi dari sana.

__________

Sebuah mobil berhenti didepan bangunan megah yang sudah lama tidak ia datangi.

Pemuda 28 tahun itu, keluar dari mobilnya berjalan masuk kedalam bangunan itu.

Semua nya masih sama, dan tidak berubah sama sekali.

"Siapa?"

Pemuda itu membalik tubuh nya membuat kedua nya sama-sama terdiam.

Seorang gadis  dengan gaun putih bersih berdiri di tangga, menatap nya tajam.

"Mike, kau kembali? tapi kenapa? Aku tidak memanggil mu"

"Tuan yang menyuruh nona" jawab nya.

Gadis itu menghela nafas panjang lalu mengangguk, ia berjalan menuruni tangga.

Gadis itu menatap Mike dari atas sampai bawah, ia menatap wajah Mike yang penuh dengan jenggot tipis, tangan nya terulur memegang wajah Mike.

"Sudah 6 tahun, aku pikir kita tidak akan Bertemu lagi" ujar nya tersenyum lembut.

Gadis itu memeluk tubuh tegap pria didepan nya, lalu melepaskan nya.

"Cukurlah jenggot mu Mike"  ujar Gadis itu.

Gadis itu duduk di ruang tengah menyalahkan tv dan menonton nya, Mike berdiri dibelakang nya layak nya seorang bodyguard.

"Jangan berdiri di belakang Mike kemari dan duduklah" ujar gadis itu.

Mike menurut tanpa menjawab, ia duduk disamping Gadis itu.

Gadis itu tersenyum tipis, ia berdiri lalu duduk dipangkuan Mike, menarik tangan Pria itu meletakkan nya di perut nya dan menyandarkan kepalanya di dada Mike dan mereka akhirnya menonton bersama.

"Nona sudah menikah?" tanya Mike dingin.

Gadis itu hanya tersenyum tanpa menjawab.

"Kenapa? Apa kau tidak mau berdekatan dengan ku Mike?" tanya Gadis itu.

"Bagaimana dengan mu Mike, apa kau sudah menikah?" gadis itu bertanya balik.

Mike mengeratkan pelukannya mengusap perut gadis itu.

"Saya sudah pernah mengatakan nya nona, dan akan saya katakan lagi, Saya hanya tertarik kepada anda nona, dan saya hanya akan melayani anda seumur hidup, jika anda menikah nanti tolong jangan buang saya karna saya masih berguna untuk melindungi anda, tapi anda justru membuang saya, dan jika bukan karna tuan mungkin saya tidak akan disini" ujar Mike dingin.

Gadis itu tersenyum tangan nya mengusap wajah Mike.

"Yah mau bagaimana lagi Mike, aku terpaksa melakukannya " ujar nya lirih.

"Apa sekarang kau sudah tidak tertarik padaku Mike? Sudah 6 tahun berlau?" tanya nya

"Hanya anda satu-satunya nona, tidak ada yang lain" ujar Mike mencium tangan nya.

Gadis itu tersenyum dan memejamkan matanya menikmati bibir Mike ditangan nya.

"Aku senang mendengar nya" ujar nya tersenyum.

Gadis itu berbalik badan menghadap Mike, ia menatap Mike dalam.

Gadis itu mencium bibir Mike, mike membalas ciuman Gadis itu, mereka berciuman cukup lama mungkin melepaskan rindu yang sudah bertahun-tahun.

Ciuman mereka terlepas, silva memenuhi bibir dan dagu kedua nya.

Gadis itu mengusap dagu Mike  Pemuda ini semakin tampan dengan janggut tipis di wajah nya.

"Kau semakin tampan Mike" ujar gadis itu .

"Anda juga semakin cantik nona, sehingga membuat saya tak bisa berpaling" ujar Mike mengusap bibir gadis itu.

Gadis itu membuka satu persatu kancing baju Mike, hingga terlihat tubuh atletis pria itu, tangannya memegang dada kiri pria itu mengusap nya dengan lembut.

"Kau sampai membuat tato dengan nama ku Mike" ujar nya.

"Karna aku menyukai nya nona" jawab Mike.

Mike memajukan wajahnya mencium leher gadis itu, menghirup rakus wangi di leher gadis yang ia cintai itu.

"Aku hanya mencintai mu seorang Karina D'vuer Lyxander" bisik nya di telinga gadis itu.

____________________

Soreh sudah berganti malam, Margaret sedang menuju pulang kerumahnya setelah beberlanja di mini market terdekat, jarak antara rumah Margaret  dan mini market tidak terlalu jauh butuh waktu 15 menit untuk sampai kerumahnya.

Dipertengahan jalan Margaret menghentikan langkah nya saat seseorang tiba-tiba berlari kearah nya, dan langsung memeluk tubuh nya dengan erat.

Margaret terdiam kaku lantaran terkejut, bukan karna pelukan yang tiba-tiba itu melainkan ujung pistol yang menyentuh perut nya.

"Diam atau nyawa lo hilang" bisik nya didekat telinga Margaret.

"Kenapa harus gue" gumam Margaret menghembuskan nafas kasar.

Margaret menahan nafas nya saat mencium bau amis dari tubuh orang ini, ia mendorong tubuh orang itu hingga terjatuh.

"Lah pingsan" ujar Margaret cengo.

Margaret berdiri dan berjalan meninggalkan orang itu yang terbaring tak sadarkan diri di jalan itu.

"Gue gak mau berurusan dengan hal yang merepotkan" ujar Margaret.

.

.

.

Seorang Pemuda membuka matanya dengan perlahan hal pertama yang ia lihat sebuah platform kamar berwarna abu-abu.

Pemuda itu menatap sekeliling bisa ia lihat kamar ini milik seorang perempuan karna terdapat seragam sekolah putih abu-abu yang bergantung.

Pemuda itu berusaha untuk duduk namun ia merasakan nyeri di dada dan perutnya, pemuda itu melihat tubuh nya yang tidak memakai apapun kecuali boxer nya yang masih ia pakai, perut dan dadanya sudah diperban.

"Siapa yang nolongin gue?" gumam nya.

Pemuda itu bangkit dan mencari baju nya, namun tidak ketemu, pemudia itu mengambil pisau buah yang berada di nakas lalu keluar dari kamar itu, dengan langkah tertatih ia berjalan keluar dari kamar namun ketika keluar ia melihat seorang gadis sedang sibuk di dapur seperti memasak sesuatu.

Pemuda itu berjalan mendekati gadis itu lalu mengarahkan pisau itu pada leher si gadis.

"Who are you?" tanya pemuda itu dingin.

Bukan nya menjawab gadis itu seperti tidak peduli dan melanjutkan memasak nya.

Gadis itu berbalik dan menatap dingin pemuda didepannya, sekarang ia menyesal telah menyelamatkan pemuda itu.

"Duduk" ujar Margaret dingin.

Pemuda itu terdiam sejenak saat matanya bertemu dengan mata milik Margaret, bisa ia lihat wajah gadis ini dengan jelas.

Terutama saat melihat tidak ada tatapan takut sama sekali yang gadis ini tunjukan, hanya tatapan dingin namun mampu menarik perhatian siapapun.

"Lo gak takut? Gue bisa bunuh lo sekarang?" tanya Pemuda itu.

"Lo yang akan mati terlebih dahulu sebelum Gue"*ujar Margaret  dingin.

Margaret meletakan makanan yang tadi ia masak dilantai beralas tikar, lalu pergi dari sana, beberapa menit ia kembali dengan sepasang baju ditangan nya, Margaret melempar baju pada pemuda itu.

"Pakai baju itu, Lo gak malu makai dalaman saja" ujar Margaret lalu duduk dan memakan sarapannya nya.

Pemuda itu langsung memakai pakaian nya ditempat dan duduk dimeja makan. Pemuda itu mengerutkan dahi nya bingung saat melihat makanan yang tersaji.

"Apa ini?" tanya nya sembari mengangkat tinggi.

"mpek-mpek" jawab Margaret singkat.

Pemuda itu langsung menatap Margaret terkejut.

"Hah? pepek?" ujar nya terkejut.

Margaret melempar garpu ke arah pemuda itu dengan kesal.

"Empek-empek!" koreksi Margaret.

Pemuda itu menggaruk kepala nya yang tak gatal, dia tadi mendengar Margaret menyebut bendah peremuan, wajah pemuda itu kini memerah hingga ke leher, ia berdehem menutupi rasa malu nya.

"Kenapa berminyak?" tanya nya lagi.

"Digoreng" jawab Margaret.

Pemuda itu menganggukan kepalanya mengerti lalu ia menatap Margaret yang masih sibuk dengan makanan nya.

"Bolehkah Gue tinggal disini selama beberapa hari?" tanya nya.

Margaret menyelesaikan makanya lalu menatap Pemuda didepan nya dengan dingin.

"Lo punya rumah, pulang sana rumah bukan tempat penampungan" ujar Margaret dingin.

"Gue hanya numpang 3 hari doang, hanya sampai tubuh gue benar-benar pulih" minta Pemuda itu.

"gak!" ujar Margaret dingin.

"Gue bayar deh setiap hari selama Gue menginap" ujar nya membujuk Margaret.

"Gak" lagi-lagi Margaret menolak.

"Rumah Gue jauh dari sini, jika gue pulang akan buang banyak waktu" ujar nya masih berusaha membujuk Margaret.

"Gue gak  peduli" ujar Margaret dingin.

"Baiklah" pasrah pemuda itu.

Margaret berdiri dan membawa piring kotor dan mencuci nya setelah selesai ia kembali kekamar nya karna kebetulan hari ini hari minggu.

"Menarik"

__________________

Margaret duduk di ruang tengah menatap tajam orang di depan nya ini, saat ini dia benar sangat kesal dengan orang didepan nya ini, dikasi hati malah minta jantung.

"Pergi!"

"Lo tega menyuruh gue tidur dijalan Baby girl?" tanya nya dengan wajah memelas.

" I'm not your baby girl! Pergi dari rumah Gue, Eric!" ujar Margaret dingin.

"Ayolah Baby girl hanya tiga hari setelah itu gue akan pergi" bujuk Eric pemuda yang ditolong Margaret kemarin malam.

"No! Get out!"

"iya iya Gue gak akan maksa lo, Gue bakal  pergi tapi satu ciuman dulu" ujar nya tersenyum manis.

"In your dream! Cepat pergi!" ujar Margaret kesal.

"Yahh" dengan lesu Eric pergi dari sana, setelah keluar dari rumah Margaret, senyum miring tersampir dibibir seksi nya.

"Kita akan bertemu lagi baby girl" ujar nya lalu pergi dari sana.

Sedangkan Margaret, ia berdiri dari duduk nya, ia melihat jam ditangan nya waktu menunjukan pukul 19.18 malam, Margaret berjalan keluar rumah nya ia akan cari angin sebentar.

Margaret merasa aneh dengan sikap Prince belakangan ini sudah lebih dari seminggu ia dan Prince tidak bertemu semenjak ia tau Prince memutuskan semua pacar nya.

Margaret menghela nafas berat nya, ia memutar arah kembali mauk kedalam rumah, biarlah mungkin Prince sudah bosan dengan nya, apa lagi Prince memutuskan semua pacar nya termaksud diakan? pastilah tidak mungkin Prince memutuskan semua pacar nya yang cantik dan sexy dan tidak memutuskan nya yang tidak ada apa-apa nya ini.

Cantik enggak, sexy juga enggak.

Margaret merebahkan dirinya diatas tempat tidur dan memulai memejamkan matanya.

________________

1
Faulinsa
apakah Arkan malaikat pencabut nyawa? duh..
penulismalam4: Duh,bahaya ni
total 1 replies
Faulinsa
Arkan tu kayak cenayang gitu kah Thor? kok tahu masa depan??
Shintaa Purnomo
lumayan bagus, tetap semangat karna menulis dan merangkai sebuah cerita itu sulit
penulismalam4: iya, makasih ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!