"Ibu Ayah!”.
Seorang wanita cantik terisak melihat Ibu dan Ayahnya yang menjadi pusat perhatian orang-orang
Di tengah acara pesta ulang tahun sepasang suami istri paruh baya dengan rendahnya mengelap lantai di tengah kerumunan pesta, padahal pesta itu adalah pesta calon besan mereka.
.
.
Lily dan Roy sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan mereka selama 4 tahun, mereka hubungan mereka yang baik membuat kedua insan itu hendak melakukan hubungan lebih serius yaitu pernikahan
Tapi siapa sangka Ibu Roy tidak merestui mereka, karena latar belakang Lily yang hanya dari keluarga sederhana tidak seperti Roy yang memang dari kasta tinggi, segala cara Ibu Roy melakukan hal kezam untuk memisahkan dua orang itu
Hingga Lily akhirnya menyerah karena kedua orang tuanya, dia meninggalkan kesan kelam pada Roy dan keluarganya pergi dengan cara elegan membuat seorang pria dalam pesta itu tertarik kepadanya
.Guys yang ngerasa relate jangan lupa baca ya🥺☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"Ya saya bisa menerima kebijakan anda, tapi saya juga perlu tahu alasan anda menggeser jabatan saya sekarang". Tanya Lily penasaran
"Karena kau tidak cocok menjadi seorang manajer".
Wajah Lily yang tadinya biasa saja menjadi melotot saat perkataan pria itu keluar begitu saja dari mulut Alex seperti pria yang tidak memiliki hati nurani
"Kenapa? Tidak teriima?"
"Saya bekerja sangat keras di perusahaan ini Pak, dan Ayah anda sendiri yang menunjuk saya sebagai manajer lapangan". Lily melotot tidak terima dan mengungkapkan kekesalannya secara terang-terangan
Lily yang memang memiliki sifat terang-terangan sejak dulu memilih untuk mempertahankan sikap tegasnya terutama pada Alex dengan umur yang tidak beda jauh darinya
Lantas mendapati kemarahan wanita itu Alex malah tersenyum mengingat saat di pesta ulang tahun Miranda, ternyata wanita itu tidak ada bedanya saat bekerja tegas dan tidak menutupi apapun
"Jadi kau merasa sangat layak hah?". Tanya Alex dengan suara yang lebih dingin menatap tajam pada perempuan di depannya hingga Lily merinding sekarang
"Tentu saja, setelah kerja keras yang saya lakukan selama ini saya merasa layak untuk menjabat menjadi manajer"
"Baiklah... Itu menurut mu tidak dengan ku nona Lily aku sudah menggantikan seseorang untuk berasa di posisi mu sekarang, sedangkan kau...". Alex berdiri dari kursinya beralih duduk di meja samping Lily membuat wanita itu melihatnya yang menjulang tinggi "Kau akan menjadi sekertaris ku"
"Kenapa seperti itu pak? Ini tidak masuk akal".
Lily berdebat dengan pria itu karena menurutnya itu tidak pas wajahnya yang menunjukkan rasa tidak terima
"Kenapa? Katanya kau pintar dan pekerja keras... Bukankah aku sudah menaikkan jabatan mu?".
Bagi Lily bekerja sebagai Manajer adalah yang terbaik di mana dia bisa mengeluarkan sifat kepemimpinan dan tanggung jawab yang telah dia asah selama bertahun-tahun jika dia menjadi sekertaris tentu saja dia tidak bisa berpetualang lagi
"Anda membandingkan jabatan sekertaris dan manajer?". Tanya Lily tidak suka keduanya bukan hal yang sejalan baginya. Huh yang benar saja
"Sekertaris itu artinya kau akan bekerja dengan pemimpin tertinggi perusahaan ini, memangnya ada jabatan yang lebih tinggi di bandingkan itu..... Ah sepertinya kau tidak akan mengerti ya nona, begini saja aku memberi mu dua pilihan antara bekerja sebagai karyawan biasa atau sekertaris".
Alex memberi dua pilhan yang membuat wanita itu berpikir sangat keras antara kesehatan mental dan kesehatan dompetnya menjadi taruhan, bisa di pastikan jika dia menjadi sekertaris dia akan tertekan karena perilaku Alex dan jika dia menjadi karyawan biasa isi dompetnya akan menipis
Huh apa yang harus ku lakukan? Ini sangat menyebalkan tapi menjadi sekertarisnya akan membuat ku stres yang ada gaji ku akan habis ke psikiater
"Karyawan biasa"
Keputusan Lily membuat Alex terdiam beberapa saat baru kali ini dia menghadapi wanita yang sangat keras kepala, dia tersenyum miring dengan keputusan wanita itu
"Kau yakin?"
"Ya tentu saja, kembali ke titik awal saya berada itu lebih baik di banding bertaruh banyak hal". Jelas Lily melihat sorot wajah kesal pria itu dan dia mengerti "maksud saya, saya belum siap naik jabatan jadi saya akan memilih mundur di andingkan mengambil resiko". Jelas Lily
Pernyataan yang di berikan oleh Lily tentu saja masuk akal tapi tetap saja itu tidak bisa di terima oleh akal sehat Alex, saat orang lain berlomba-loba berada di sisi pria itu Lily tampak malah menjauhinya
"Huh... Begitu ya...". Alex mengangguk mencoba mengeyahkan pikirannya, sekarang pria itu harus memutar otak karena dia memiliki satu tujuan menempatkan wanita itu di sisinya dia berdecak kesal
Sampai seorang pria masuk kedalam sana menemukan ketegangan yang di ciptakan oleh kedua orang itu, George menatap wajah kesal tuannya dan pastilah jika pria itu mendapatkan sedikit masalah
"Apa anda membuat kesalahan?". Bisik George saat berada di samping Lily, wanita itu lantas menggeleng
Tapi dia yakin ada sedikit masalah yang tidak bisa di atasi oleh tuannya membuat pria itu menjadi kesal dan itu bukan pertanda baik kekesalan Alex akan mempengaruhi berjalannya pekerjaan
Georger sedikit menghela nafas menatap berkas di hadapan Alex berkas yang sudah dia kerjakan selama berminggu-minggu dan beberapa posisi yang dia rombak karena ulah beberapa oknum
"Berarti anda harus menjadi sekertaris Lily, dokumen sudah di ubah di bawah putusan tuan Alderson". Ucap George begitu mengetahui akar masalah kedua orang itu
"Saya menolak, karena saya tidak ingin mengambil resiko dan itu hak saya"
Ah dia ternyata keras kepala seperti Nyonya Asa, yah sepertinya aku akan bekerja untuk kisah cinta satu generasi lagi. George menghela nafas sambil tersenyum miring . Tuan Alderson anda benar-benar menciptakan anak versi anda sendiri, sangat unik
"Sayangnya anda tidak bisa menolak nona Lily, jika anda menolak putusan ini itu berarti mengkhianati kepercayaan tuan Alderson kepada anda". Jelas George membuat Lily terdiam sesaat, ya dia mengerti jika perusahaan masih tetap dalam kendali Alderson "Tuan Alderson mempercayai anda sama seperti dia mempercayai anda sebagai seorang Manajer, anda ingin membatantah beliau?"
"Apa?".
Melihat raut wajah kesal dan pasrah Lily tentu saja membuat Alex tertarik dia yang harapan kini mulai menatap wanita itu kembali . George kau hebat juga... Tidak salah Ayah ku menempatkan mu di sisi ku
Pada akhirnya Lily tidak menolak posisi nya sebagai sekertaris karena rasa hormatnya kepada Alderson, dia juga tidak banyak membantah karena yang turun tangan langsung adalah tangan kanan Alderson selama bertahun-tahun, George.
maen" am hati perempuan
demi batu kali, kehilangan berlian
lotus putih
belum jadi besan sudah begitu, kasian ayah ibu
melow aku kalau sudah menyangkut orang tua