Hidup ini bukan tentang bagaimana caranya kita bahagia,tapi tentang.
Bagaimana cara nya kita menerima luka ini.
ikhlas bukan berarti tak terluka.kehadiran nya membawa keramaian di ruang yang kosong.
Raga ini untuk suami ku,tetapi hati dan pikiran untuk dirinya.
aku...memang bersalah di sini,telah membuka hati untuk yang lain tetapi luka yang di guriskan suami ku, sungguh sangat amat menyakitkan.
Dari dia ku belajar artinya tenang dan ikhlas.
Di kekosongan ini dia memberikan banyak cinta untuk ku yang tak ku dapatkan dari sosok suami ku.
Oh, Yan...begitu ku memanggilnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedek Iting, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
Tami melihat anaknya memakan sayur dengan perlahan.
selesai makan mengaja anaknya belajar dan bermain sebentar lalu mengajak tidur.
Tami membawa anaknya dalam rangkulannya (ngelonin) sampai anaknya tertidur pulas.
Tami pun sudah mulai terlayang, lama-kelamaan matanya tertutup sendirinya.
baru berpa menit terpejam suara hp Tami berbunyi keras, berulang-ulang kali.
awal tidak mau mengakat panggilan itu,jadi mengakatnya karena nomor tersebut terus menghubungi.
"Astaga,kurang ajar banget!"kesal Tami
dengan mata masih terpejam Tami mengkt pagilan tersebut.
"Iya hallo"ucapnya dengan suara serak kas orang bangun tidur
"Kamu tidur?"ucap seseorang dari balik telpon
dengan kesadaran yang sangat mini,Tami lalu membuka matanya seperti orang terkejut.iya dia memang terkejut mendengar suara siapa itu.
"Yan"ucapnya
"Iya ini aku"sahutnya
"ada apa?"Tami bertanya
"sudah tidur ya?"
"kalau orang nanya di jawab bukan dikasih pertanyaan"ujar ku
"tidak ada apa-apa,kamu sudah tidur ?"
"kamu rasa?"ucap ku lagi
"Astaga apa salahnya di jawab aja"ujar Yan
"Iya tadi sudah tidur"
"Jadi sekarang?"
"Sekarang sudah bangun,kan barusan kamu bangunin aku"ujar ku
"Maaf ya"
"hm"aku tak tau mau bicara apa lagi sebab aku bingung.
"Sama siapa di situ?" tanya Yan
"Sama anak,tapi anaknya sudah tidur"
"Suaminya mana?"tanya Yan,maklum Yan sangat kepo dengan rumah tangga Tami sekarang.
"Keluar tadi bareng teman ya"jawab ku jujur
"Sepih dong rumahnya" kode Yan ke Tami
sibodoh ini tidak paham maksud senja Yan,
"Iya,"ujar ku sambil memangkukan kepala
Yan menyadari istri orang ini sangat polos sekali,sampai maksud kode nya saja dia tak paham,tapi karena kepolosan kecantikan nya sampai sekarang Yan masih menyimpan perasaan itu.
"Kamu polos apa pura-pura polos sih mbak!"ujarnya menekan kata mbak
"Maksudnya tak ngerti aku?"aku bertanya-tanya maksud polos itu.
"Maksudnya aku bisa kita vc"ujar Yan mengalikan keinginannya, Yan takut kalau dia terlalu tudepoin nanti Tami menjadi tak suka.
"Oh.Jangan lah,aku lagi tak mau menampakan wajah ku"
"Ya sudah,apa kegiatan kamu mbak?"
"Ngurusi anak Sama ngurusin rumah tangga aja"ujar ku
"Tak kerja kamu?"
"tidak,soalnya kalau aku kerja siapa nanti yang ngurus rumah dan anak ku"jawab ku
"Oh,iya juga."
"Kamu kok belum tidur?apa besok tak berkerja?"
"Kerja mbak,cuma lagi Betek jadi cerita-cerita sama kamu,mana tau jadi gak Betek lagi nanti,hehe"ujar Yan sembari terkekeh
"Emang ada masalah apa?maka sampai Betek?"ujar ku sok ingin membantu,padahal Masalah ku pun setumpuk dan tak pernah beres-beres.
"Gini Loh mbak,aku ada suka sama wanita cuma aku takut mengutarakan isi hati ku padanya"ujar Yan kepada Tami
"Pacar mu ya?"Tami bertanya
"Bukan sih.dia wanita yang ku sukai sejak dulu mbak"ucap Yan sungguh-sungguh
"Ya,langsung bilang aja sih,apa susahnya!"ujar ku mengagap semua masalah seenteng itu.
(dasar Tami yang mau di tembak pakek pistol itu kamu sama Yan,bukan cewek lain.enteng banget tu mulut,ehh maksudnya di tembak pakek cinta🤭)
"Emang boleh,kalau seorang bujang suka sama bini orang"ujar Yan blak-blakan
Tami mendengar ucapan Yan sangat terkejut,Lah calon-calon pembinor si Yan ini
"istri orang"ujar ku dengan nada kaget
"Iya,dia bini orang mbak.cuma apa boleh aku mengukapkan perasaan ku ke dia?"
"Aku mah gak tau soal itu,kamu tanya langsung saja sama suaminya,mana tau boleh istrinya kamu pacarin"ucap ku
udah muncul bibit² pembinor😆