Terpaksa Memilih Jadi Janda Muda

Bugh..

bugh..

bugh..

Aakhhggr!!

Terdengar suara teriak kesakitan yang berasal dari diri Raffi. Dirinya yang mendapat serangan mendadak dari Bagas tentu saja tidak bisa membela diri. Belum juga dirinya bangkit. Bagas langsung menyeretnya menuruni tangga. Menyeret dengan kasar dan langkah yang lebar.

sedangkan didalam kamar Alesha panik bukan main saat mendengar keributan di luar kamar nya. Alesha dan Raffi yang baru akan melakukan ritual malam pertama yang tertunda. Menjadi kalang kabut mencari piyama dan segera memakai nya.

Setelah selesai Alesha bergegas menyusul suaminya yang dibawa Kakak ipar nya, Bagas. setelah mulai menuruni tangga, Telinga Alesha mulai menangkap suara pertengkaran dari ruang tengah. Dia lantas mempercepat langkahnya hingga sebuah ucapan yang keluar dari Kakak ipar nya membuat nya mematung sebelum sampai diruang tengah.

"Kamu harus tanggung jawab jika terbukti kamulah ayah biologis Kelvin!!! " sentak Bagas pada Raffi yang sudah babak belur. karena mendapat bogem mentah tambahan dari dad fatan.

"Tak perlu lagi tes DNA. Raffi memang ayah biologis Kelvin. aku tidak pernah melakukan dengan siapapun kecuali dengannya" ucap Meera terlihat frustasi yang mana membuat Alesha tambah hancur mendengar nya.

Belum genap satu Minggu dirinya menikah. Badai besar datang merobohkan rumah tangga yang baru ia bangun. Alesha menatap nanar suaminya. Lalu bergegas kembali ke kamarnya tanpa memperdulikan panggilan sang mommy.

"Alesha!! Lesha!" seru mom Dila yang tidak didengar kan oleh putrinya yang terlihat terus menaiki anakan tangga satu persatu dengan cepat.

"Lihat Meera! sudah puas kamu melihat adikmu terluka karena perbuatan mu itu??" sentak mom Dila.

"Menyesal mommy membawa mu kedalam keluarga ini !! Mommy menyesal telah merawat mu! "Seru mom Dila seraya bergegas pergi kedalam kamar nya.

"Mom" panggil Meera dan dad fatan bersamaan.

Meera menangis terisak. Sedangkan dad fatan sendiri enggan menatap nya. Raffi terlihat frustasi kala melihat istrinya pergi dengan membawa luka yang Raffi pastikan akan menggores hatinya dengan dalam. Raffi ingin mengejar Alesha, memeluk dan meminta maaf atas kesalahan nya. Namun ia urungkan kala melihat tatapan tajam dari Bagas dan dad fatan.

"Tuan fatan , karena semua sudah jelas kami akan undur diri. Begitu pula dengan putraku yang akan ikut serta bersama kami" ujar ayah Bagas pada besannya.

Sedangkan Meera terkejut mendengar ucapan mertuanya.

"Tidak..! Jangan pisahkan aku dengan Bagas ayah. aku mohon" lirih Meera lalu beralih menatap suaminya yang kini menatap dingin dirinya.

"Honey? please. Kita perbaiki pernikahan kita oke?" ujar Meera penuh dengan harapan.

"Tidak! ibu tidak setuju Bagas! setelah apa yang telah istri kamu lakukan. Rasanya ini tidak Sudi lagi memiliki menantu seperti nya. Kamu bisa mendapatkan yang lebih dari Meera, Bagas.!" ujar ibu Bagas menatap tajam Meera .

"Bagaimana keputusan mu nak?" tanya dad fatan menengahi.

"Maaf dad, tapi aku tidak bisa melanjutkan lagi pernikahan ku dengan Meera. " jawab Bagas mantap.

" Almeera mulai hari ini kamu bukan istri ku lagi. Kamu saya talak! tunggu surat dari pengadilan. Aku harap kamu tidak akan mempersulit proses nya" ujar Bagas pada Meera yang terlihat langsung luruh seketika. Meera terduduk dilantai, menangisi nasibnya. Meera tidak pernah menduga semuanya akan berakhir seperti ini.

"Dad, kami langsung pamit. Selamat malam." ujar Bagas yang diangguki oleh dad fatan.

"Saya selaku ayah Almeera meminta maaf atas perbuatan Meera yang telah mempermalukan keluarga mu " ujar dad fatan pada Bagas. lalu mengantar kepergian besannya yang sebentar lagi akan menjadi mantan besan.

Setelah keluarga Bagas pergi. dad fatan lalu menuju kamar putri bungsunya.

Tok tok tok..

"Lesha, ini dad nak. Tolong buka pintunya. Daddy ingin bicara " seru dad fatan. Tak lama pintu kamar Alesha terbuka dari dalam. Nampak Alesha dengan wajah sembab nya . wajahnya memerah Lantaran terus menangis. Alesha langsung berhambur memeluk daddy-nya. Alesha menangis sesenggukan di dekapan dad fatan.

"Dad, lesha nggak sanggup. Kenapa kak Meera tega melakukan ini padaku dad?" tanya Alesha dengan suara tersendat sendat karena tangisnya tak kunjung reda. Dad fatan mengusap lembut bahu putrinya. Dia memaklumi posisi Alesha, bagaimana pun juga perbuatan Meera sudah sangat melukai hati putri bungsunya.

"Menangis lah , tapi setelah itu lupakan apa yang membuat mu sakit. Daddy akan melakukan apapun agar kamu tetap tabah dengan apa yang terjadi. Daddy akan selalu ada pada pihakmu." ucap dad fatan.

Hatinya ikut sakit melihat Alesha terlihat begitu terpukul. Alesha begitu hancur karena dikhianati oleh kakaknya sendiri. Mungkin jika wanita itu bukan kakaknya, rasa sesak yang mendera Alesha tidak akan sesakit ini. Setelah mulai tenang. dad fatan menggiring Alesha ketepi ranjang.

"Sudah tenang?" tanya dad fatan lembut. yang hanya dijawab anggukan kepala oleh Alesha.

"Sekarang kamu mau bagaimana? Apa kamu akan melanjutkan pernikahan mu dengan Raffi? Kak Bagas sudah menalak kakakmu. Lalu bagaimana denganmu?" tanya dad fatan sembari menatap putrinya yang masih terlihat terisak.

"Aku tidak tahu dad, aku mencintai Raffi. Tapi aku tidak sanggup melupakan kejadian ini. Apalagi Kelvin butuh seorang ayah. Lalu aku harus bagaimana dad?" ujar Alesha frustasi.

"Kalau kamu mau mempertahankan Raffi. dad bisa menyuruh kakakmu pindah dari rumah ini ke kota lain. agar rumah tangga mu bisa membaik. Soal Kelvin, Raffi bisa memberi nafkah tanpa harus terikat dengan meera. " ucap dad fatan yang sebenarnya bingung hendak mengambil keputusan yang bagaimana.

Disatu Sisi, dad fatan tentu saja memikirkan nasib cucunya. Dia ingin Kelvin hidup dengan orang tua yang utuh. Dad fatan sebenarnya ingin menyuruh Raffi untuk bertanggung jawab dengan menikahi putri sulungnya, Meera. tapi disisi lain Raffi masih berstatus sebagai suami sah Alesha putri bungsunya. membuat dad fatan berada di persimpangan yang sulit.

"Tidak dad, aku tidak akan tega melihat keponakan ku tumbuh besar tanpa ayah nya. lebih baik aku yang mengalah dad. Tolong uruskan masalah ini dad, aku percayakan pada Daddy." ujar Alesha lirih. hatinya sakit kala harus menyerahkan suaminya pada kakaknya sendiri. Namun, Alesha terpaksa memilih jadi janda muda daripada tersiksa hidup dengan bayang bayang yang akan melukai hati nya setiap saat.

Mendengar Jawa putrinya tentu saja membuat dad fatan merasa lega. Dia tersenyum bangga pada alesha. Putrinya yang satu ini adalah wanita yang baik dan pengertian.

"Baiklah, dad akan mengurus semuanya untuk mu. Daddy tahu ini tidak mudah untuk lesha, tapi Daddy yakin kamu wanita yang kuat." ujar dad fatan tersenyum hangat pada putrinya.

"Tapi dad, setelah resmi bercerai aku ingin hidup mandiri. Biar kak Meera saja yang dirumah ini. Aku bisa tinggal di apartemen yang dulu Daddy belikan untukku." ujar Alesha.

"No sayang, besok pagi Daddy akan langsung menyuruh Raffi dan kak Meera pindah ke rumah yang lain. kamu tetap disini agar dad bisa mengawasi kamu baby," sahut dad fatan tegas. membuat Alesha lemas seketika.

"Hmm yasudah. "sahut Alesha dengan lesu.

"Oke sayang, Daddy keluar dulu. Kamu langsung istirahat oke?" ujar dad fatan.

"Oke dad, thank you. Sorry kalau Alesha sudah merepotkan Daddy." ujar Alesha lesu.

"No sayang, kamu sama sekali tidak merepotkan Daddy. " ujar dad fatan lalu bergegas keluar dari kamar anaknya itu.

"Good night girl!!" ucap dad fatan sebelum menutup pintu kamar putrinya..

*

*

*