NovelToon NovelToon
Sang Mantan Istri

Sang Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Janda / Cerai / Wanita Karir / Kaya Raya / Keluarga / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Muhammad Yunus

Mereka dijodohkan dan berani membuat komitmen untuk berumah tangga. Tapi kabar mengejutkan di ucapkan si pria di usia pernikahan yang belum genap 1 bulan. Yudha meminta berpisah dengan alasan cinta masa lalunya telah kembali.

Delapan tahun berlalu Yudha kembali bertemu dengan mantan istrinya.

Tidak ada yang berubah. Wanita itu tetap cantik dan bersahaja tapi bukan itu yang menjadi soal. Matanya memaku pada seorang gadis kecil berambut pirang yang begitu mirip dengannya.

"Bisa kau jelaskan?"

"Tidak ada yang perlu ku jelaskan!"

"Aku sudah mencari tahu tentangmu tujuh tahun terakhir dan tidak ada catatan kau pernah menikah sebelumnya selain..... apa itu anakku?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

"Sejak kapan?"

Semua mata memperhatikan interaksi ibu dan anak tersebut.

"Maaf."

Maulida tertawa dalam hati. Keputusan dengan alasan masih cinta, sehingga Yudha berani mengambil langkah yang jelas-jelas tidak disukai keluarga besar.

"Kamu berani bertindak, maka hadapi konsekuensinya."

Ruliana menggebrak meja dengan kasar. Kemudian matanya menatap laki-laki yang duduk di hadapan Maulida.

Maulida tersenyum miris, melihat keberanian sang menantu yang terang-terangan menentangnya.

"Bisa kamu masuk kedalam kamar, saya butuh bicara dengan anak laki-laki saya!"

Ruliana tahu, ucapan Maulida menekan dirinya. Tapi, ia tidak suka di anggap asing seperti ini. Yudha tidak salah memilihnya, karena sejak awal Nilam yang mengambil apa yang harus menjadi miliknya.

"Aku ingin tetap disini."

Yudha berdeham, obrolan ini tidak sehat dan akan berujung pertengkaran.

Maulida melirik putranya.

"Sayang, masuklah ke dalam,"

Maulida menunggu reaksi Ruliana. Mata Ruliana berkaca-kaca. Tatapannya menghunus tajam pada Yudha, sehingga laki-laki itu kalut.

Ruliana berdiri berbalik, keluar dari ruang tamu dan naik ke kamarnya.

"Kamu tidak ikut naik ke kamar?"

"Ngapain?"

"Istrimu lagi ngambek biasa ..."

"Nggak. Mama butuh bicara dengan ku."

Tumben.

Hening.

"Soal Mylea aku akan coba bicara dengan Nilam."

"Jangan pernah lakukan!" kecam Maulida.

"Tapi Mylea anak ku!"

"Kehadirannya hanya sebuah kesalahan, bukankah itu katamu?"

"Aku hanya salah bicara."

"Mau di tutupi sampai kapan? 8 tahun kurang?"

"Dengarkan aku Ma."

Saat mengatakan itu Yudha menguatkan hatinya.

Mata Maulida memerah. Ibarat bom waktu, ia bisa meledakkan diri di detik ini juga.

"Kali ini turuti permintaan mama, anggap ini sebagai permintaan terakhir dari mama sebelum akhirnya ajal menjemput."

"Ma!!"

Maulida tersenyum tipis.

"Ada alasan yang perlu kamu tahu mengapa mendiang ayahmu memilihkan Nilam menjadi pendamping mu Yudha."

*********

"Ma...."

Lirihan itu membuat Nilam mendongakkan kepala dan melihat mata yang masih terpejam.

Nilam tergugu pilu.

Matanya tak bosan melihat wajah yang sangat di sayangi nya. Merekam wajah yang setiap harinya semakin tampak cantik.

Ini pertama kali putrinya menangis seperti ini, tidak ada yang lebih menyakitkan dari pada di tolak oleh ayah sendiri terlebih kehadirannya dianggap sebagai kesalahan.

Ini kali pertama Mylea sakit. Dan, dalam keadaan separah ini. Sakit yang tidak tampak tapi sangat berdampak.

Air mata Nilam luruh. Bersama hati yang hancur. Sebesar ini efek yang dirasakan putrinya. Tubuh kecil itu bergetar. Demamnya sudah reda tapi mata itu masih enggan terbuka.

"Tidurlah!" suara yang lebih seperti nada perintah itu di ucapkan oleh Jenar. Tidak ada embel-embel Ibu.

"Kamu tidak pulang ke paviliun?"

******

Di dalam kamar, Yudha dan Ruliana bersitegang. Kecurigaan Ruliana beralamat, artinya Yudha harus siap pada sikap yang akan diambil Ruliana.

"Kalian bersekongkol?" Kata Ruliana dengan tatapan tajam dengan wajah bersimbah air mata.

"Mas hanya ingin tahu tentangnya."

Yudha tidak berniat membohongi istrinya. Ia berniat jujur, tapi belum menemukan waktu yang tepat untuk bicara dan menceritakan semuanya.

Ruliana hanya sedang menutupi ketakutan hatinya. Sosok Mylea sudah tentu membuat Yudha jatuh cinta. Bukan hanya Yudha, banyak orang yang menyukai Mylea. Ketakutannya kian menjadi karena mereka memiliki ikatan darah.

"Kamu pernah berjanji tidak akan mengusik masa lalu." Ruliana tidak bisa terima. " Kenapa kini seolah sedang menggali masa lalu itu?"

"Ada Mylea diantara aku dan Nilam."

Ruliana tidak percaya. Nilam? "Mudahnya kau menyebut nama wanita itu di depanku?"

Dulu dia sangat mengagumi kecantikan dan pesona seorang Nilam. Tapi ketika tahu bahwa wanita itu adalah mantan Elit suaminya jelas itu menumbuhkan kebencian yang tumbuh karena menutup ketakutannya.

Mengusap wajahnya Yudha bertanya. "Kamu percaya sama aku?"

"Apakah bisa setelah apa yang ibumu katakan?"

Yudha tertawa hambar. Kemana perginya Ruliana yang pengertian?

"Posisi ku sebagai wanita, juga istri. Mas bisa mengerti?"

"Ketakutan mu tidak akan terjadi " Yudha meyakinkan Ruliana. "Aku mencintaimu."

"Setelah hari ini sulit percaya mendengar ucapan mu!"

Se-egois apa istrinya sekarang?

"Apa yang kamu inginkan sekarang?"

"Jangan pernah cari tahu tentang masa lalu mu, tentang dua wanita beda generasi itu. Sanggup?"

"Putriku bernama Mylea Elvarette." Yudha masih ingat hari dimana Nilam memberi tahu nama gadis cantik yang langsung mencuri hatinya.

"Jangan sebut namanya."

"Ana...,"

"Dia masih punya ibu."

"Dia juga membutuhkanku, dia darah daging ku."

Ruliana tahu. Hanya melihat mata dan cara memandang gadis kecil itu saja, bisa di dilihat jiplakan siapa yang melekat di wajah gadis kecil itu.

Ruliana marah.

"Bagiku, kamu adalah keluargaku. Masa lalu mu aku haramkan mereka masuk apalagi dianggap oleh mu."

Lagi Yudha tersentak. Dihadapkan pada dua pilihan paling sulit. Ini pertama kalinya Ruliana menghakiminya.

"Ruliana.... hati-hati berbicara! Kamu sedang marah. Yang kamu katakan akan kamu sesali." sama seperti dirinya.

Ruliana membuka pintu kamar. Pertengkaran kedua yang cukup hebat dan diketahui oleh ibu Yudha.

"Keluar! Sana se-puas mu lihat mantanmu yang glow up dan anak haram yang sudah besar."

Yudha tidak berbicara lagi. Kepalanya terasa mau pecah.

Ucapannya membuat Mylea yang belum mengenalnya merasa takut, permintaan sang ibu, kemarahan istrinya dari semua itu yang terus terbayang di benak Yudha adalah tatapan dingin serat kekecewaan yang dilayangkan oleh Nilam.

Nilam, haruskah Yudha menaklukkan benteng wanita itu agar bisa dekat dengan putrinya?

Mengenang hari itu. Mata Yudha menatap wajah mengemaskan putrinya.

"Semoga kamu segera melupakan perkataan ayah yang tak sengaja kau dengarkan." lirih Yudha pada sepoi angin.

Yudha memejamkan mata. Melihat sosok itu hadir dalam memori.

"Kamu akan baik-baik saja." Yudha menunduk."

********

"Aku yang tidak diinginkan atau mama yang terbuang?"

Dua-duanya.

Pertanyaan berat untuk anak seusia Mylea.

Nilam terpengkur. Lebih dahsyatnya jiwa Mylea terguncang, karena Nilam takut memberikan jawaban.

Keadaan Mylea telah diketahui, dokter sudah menjelaskan dengan detail.

Dan sampai Mylea kembali terlelap, putri Nilam belum juga mendapatkan jawaban atas pertanyaannya.

"Masih ingin disini."

"Sudah malam."

Pria itu menatap wajah yang masih memperhatikan putrinya.

"Anda bisa berbaring di sisi kanan, saya tidak tega melepaskan tangan ini."

Kebenarannya putri Nilam tak melepaskan pelukannya pada lengan kokoh Jenar.

"Apa yang Anda takutkan?" melihat keraguan di mata Nilam Jenar bertanya." Bukankah aku ini seorang yang bertugas melindungi anda?"

Benar.

Perlahan Nilam melepas alas kakinya dan membaringkan tubuhnya di samping kanan Mylea, sementara di sisi kiri ada Jenar. Posisi mereka sudah seperti keluarga kecil bahagia.

Nilam memeluk putrinya tidak sengaja tangannya bersentuhan dengan lengan Jenar.

Wajar jika sebagai bodyguard seseorang memiliki otot lengan yang kokoh dan juga stamina bagus.

Melihat lengan kemeja itu telah di gulung hingga siku membuat Nilam gagal fokus. Bukan karena urat-urat yang menonjol dari lengan Jenar. Tapi salah fokus karena betapa bersihnya kulit seorang Jenar, putih dengan jemari yang begitu panjang.

Sepertinya esok Nilam harus menghubungi pamannya untuk menanyakan sosok yang berada di satu ranjang dengannya malam ini.

1
Sri
best cerita ini
kenapa aku baru ketemu ya?
nyesel gak ketemu cerita ini dari dulu sampe telat 2 tahun
Sri
semoga si Kamelia digepuk sama istri sah ayahnya & ke 3 saudaranya
Sri
lha cocok lha sikapnya sama Safitri yang gak tau diri
Sri
wajar sih, orang suami 1 kan milih sekretaris / mantan
jadi ya jaga2
Batriani
terimakasih untuk author.., menyajikan cerita yg menarik, apik lugas.., sukses terus buat author..... ❤❤❤
Batriani
yeeey...... akhirr nya.... halal ya bro "al".🙃😊🪅🎊🎎
Batriani
Nilam dikelilingi oleh orang2 egois. hanya memikirkan diri mereka sendiri...
HjRosdiana Arsyam
Luar biasa
Batriani
Surprise...... buar yudha.
Batriani
emang enak.... rasain dah
Batriani
😭😭😭ikut cemas... semoga mylea segera kembali pulih..
Sandisalbiah
𝙻𝚄𝙰𝚁 𝙱𝙸𝙰𝚂𝙰
Sandisalbiah
𝚓𝚒𝚔𝚊 𝙽𝚒𝚖𝚊𝚜 𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚙𝚎𝚍𝚞𝚕𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚍𝚒𝚊 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚑𝚊 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚕𝚒𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚝𝚒 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖.. 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚎𝚗𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚐𝚊𝚔 𝚜𝚎𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚓𝚞𝚔 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚔𝚛𝚗 𝙽𝚒𝚕𝚊𝚖 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒...
Sandisalbiah
𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚛𝚊𝚙 𝙱𝚒𝚕𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊𝚙 𝚔𝚊𝚖𝚞, 𝚖𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗 𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗 𝚊𝚓𝚊, 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚘𝚜𝚒𝚜𝚒 𝚍𝚘𝚗𝚐 𝚈𝚞𝚍𝚊... 𝚢𝚐 𝚔𝚎𝚌𝚎𝚕𝚊𝚔𝚊𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝙼𝚢𝚕𝚎𝚊 𝚝𝚙 𝚔𝚘𝚔 𝚔𝚊𝚖𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚊𝚖𝚗𝚎𝚜𝚒𝚊, 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗𝚗..!!
Sandisalbiah
𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚢𝚊𝚑 𝚢𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚐𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚕𝚒𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚒 𝚊𝚗𝚔 𝚔𝚊𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚍𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚍𝚒 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚐𝚓𝚊𝚠𝚊𝚋 𝚋𝚎𝚜𝚊𝚛.. 𝚈𝚞𝚍𝚊 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚑 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛² 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚎𝚜𝚊𝚝 𝚓𝚊𝚞𝚑 𝚍𝚐𝚗 𝚙𝚒𝚕𝚒𝚑𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒..
Sandisalbiah
𝚛𝚒𝚋𝚎𝚝 𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚖𝚞 𝚈𝚞𝚍𝚊... 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚝𝚊𝚖𝚞 𝚋𝚞𝚝𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚛𝚒𝚖𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚋𝚘𝚍𝚘𝚑..
Sandisalbiah
𝙼𝚢𝚕𝚎𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚒𝚔𝚊𝚙 𝚜𝚎𝚍𝚎𝚠𝚊𝚜𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚙 𝚊𝚢𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚙𝚕𝚒𝚗 𝚙𝚕𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚔𝚊𝚗𝚊𝚔𝚊𝚗, 𝚙𝚊𝚗𝚝𝚊𝚜 𝚃𝚒𝚍𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚓𝚘𝚍𝚘𝚑 𝚍𝚐𝚗 𝚁𝚞𝚕𝚕𝚒𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚛𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚠𝚊𝚝𝚊𝚔 𝚢𝚐 𝚜𝚊𝚖𝚊, 𝚎𝚐𝚘𝚒𝚜
glade🌊
top 😇😇
Rika Anggraini
ndak suka sikap mamanya.
msh bs memaafkan menantu yg sdh menabrak cucu sendiri.
miris.
harusnya cerai adalah yg benar dilakukn yudha
siti salamah
mau baca sang pelakor tapi sudah tidak ada, pindah lapak ya Thor??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!